Hasil Tangkapan Ikan Tenggiri

4.2 Hasil Tangkapan Ikan Tenggiri

Hasil tangkapan ikan tenggiri selama penelitian 26 Juni - 29 Agustus 2005 cenderung berfluktuasi sebagaimana disajikan pada Gambar 25 dan 26. Pada bulan Juni tanggal 26 terdapat 2 dua kapal yang mendapat tangkapan tenggiri, yakni kapal 1 sebesar 12 kg dan kapal 2 sebesar 10 kg. Sementara pada tanggal 27 Juni hanya terdapat 1 kapal dengan jumlah tenggiri sebesar 20 kg. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak selama bulan Juni 2005. Adapun total CPUE pada bulan Juni adalah 14 kgtrip. 5 10 15 20 25 30 35 26 Juni 26 Juni 27 Juni 1 J ul i 1 Jul i 1 Jul i 3 Jul i 10 Jul i 18 Jul i 19 Jul i 31 Jul i 9 A gt s 10 A gt s 10 A gt s 10 A gt s 11 A gt s 11 A gt s 11 A gt s 12 A gt s 12 A gt s 12 A gt s 12 A gt s 14 A gt s 15 A gt s 15 A gt s 15 A gt s 19 A gt s 19 A gt s 19 A gt s 23 A gt s 29 A gt s 29 A gt s Tanggal Pe nangkapan 2005 H a s il T a n g k a p a n K g Gambar 25 Hasil Tangkapan Ikan Tenggiri Bulan Juni, Juli dan Agustus 2005. 5 1 0 1 5 2 0 2 5 3 0 3 5 Ju n i Ju li Ag u s tu s Bula n P e na ngk a pa n 2 0 0 5 C P U E k g t r i Gambar 26 CPUE Ikan Tenggiri Bulan Juni, Juli dan Agustus 2005. Tiga 3 kapal pada tanggal 1 Juli 2005 masing-masing dengan jumlah tenggiri sebesar 5 kg, 2 kg dan 2 kg. Sedangkan pada tanggal 3 dan 10 Juli masing-masing hanya ada 1 satu kapal dengan tenggiri sebanyak 11 kg dan 3 kg. Begitu juga pada tanggal 18, 19 dan 31 Juli 2005 hanya ada 1 kapal dengan jumlah tenggiri masing-masing 17 kg, 3 kg dan 5 kg. Adapun total CPUE pada bulan Juli adalah 6 kgtrip. Bulan Agustus merupakan bulan dengan jumlah hari dan hasil tangkapan terbanyak. Pada tanggal 9 Agustus jumlah tenggiri sebanyak 30 kg dari 1 satu kapal sampel, merupakan hari dengan jumlah tenggiri terbanyak baik selama bulan agustus maupun selama penelitian. Hasil tangkapan berfluktuasi pada hari berikutnya yakni tanggal 10 dan 11 Agustus 2005. Masing-masing terdapat 3 tiga kapal sampel dengan jumlah tenggiri berkisar dari 3-7 kg. Sedangkan pada tanggal 12 Agustus 2005 kisaran tenggiri berada pada jumlah 2-5 kg dari 4 empat kapal sampel. Tiga kapal sampel masing-masing pada tanggal 15 dan 19 Agustus dengan jumlah tenggiri relatif stabil dengan nilai 10 kg. Pada tanggal 23 Agustus 2005 tenggiri yang diperoleh sebesar 6 kg sedangkan pada tanggal 29 Agustus senilai 10 kg untuk kapal 1 dan 1 kg untuk kapal 2. Adapun total CPUE pada bulan Agustus adalah 30 kgtrip. Kisaran suhu permukaan laut rata-rata pada bulan Juni 2005 adalah 25,46- 26,81 ºC, sedangkan pada bulan Juli 2005 29,20-32,72 ºC dan 25,20-30,34 ºC. Kisaran suhu untuk tenggiri menurut Hasyim 2004 adalah 24-30 ºC, dengan demikian adalah sesuai tenggiri yang ditangkap berada pada kisaran tersebut. Sekalipun ada yang berada diatas 30 ºC itu berarti tenggiri dapat mentolerir suhu tersebut. Tenggiri cenderung menyukai suhu yang lebih panas Gunarso, 1985. Pada bulan Juli suhu permukaan laut baik rata-rata maupun dominan memiliki nilai yang lebih tinggi di bandingkan bulan Juni dan Agustus. Karena banyaknya citra bulan Juli yang tertutup awan sehingga tidak dapat dianalisis menyebabkan banyak data hasil tangkapan pada bulan Juli yang tidak terpakai. Hasil tangkapan tenggiri yang berfluktuasi ini selain dipengaruhi oleh suhu permukaan laut juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain, baik faktor produksi maupun faktor oseanografi lainnya. Faktor produksi diantaranya kemampuan dan pengalaman dari para ABK, kondisi kapal yang prima, kondisi alat tangkap, jumlah kapal lain saat melakukan operasi penangkapan serta jarak penangkapan. Operasi penangkapan ikan dilakukan tidak jauh dari pesisir. Perairan pesisir kabupaten Indramayu secara umum dicirikan landai dan mempunyai karakteristik perairan yang relatif dangkalHasil pengamatan dari Hidrografi dan verifikasi lapang dengan survei batimetri dengan echosounder, menunjukkan bahwa jarak rata-rata 3-4 km ke arah lepas pantai 2,5 mil laut yang dihitung dari garis pantai baru mencapai kedalaman 14 m. Hal ini berpengaruh terhadap kejernihan air. Kualitas perairan di Kabupaten Indramayu banyak dipengaruhi oleh aktivitas perekonomian dan kehidupan masyarakat di daratan. Bermuaranya Sungai Cimanuk memberikan kontribusi sedimen dan berbagai limbah yang hanyut di Sungai Cimanuk. Begitupun aktivitas industri dan pelabuhan minyak di Balongan dapat mempengaruhi kualitas perairan laut di Kabupaten Indramayu. Pengaruh pengembangan di pesisir serta banyaknya muara sungai dan erosi pantai memberikan dampak pada tingginya TSM Total Suspended Matter di sepanjang perairan pesisir, menyebabkan kondisi perairan pesisir tidak subur Wiryawan et al, 2008 . Selain itu, jumlah kapal lain saat melakukan operasi penangkapan ikan juga memberikan pengaruh terhadap fluktuasi hasil tangkapan tenggiri. Rata-rata jumlah kapal lain saat melakukan operasi penangkapan ikan berkisar 2-10 kapal. Adapun faktor oseanografi yang lain diantaranya salinitas gelombang dan arus. Pengukuran salinitas di Tanjung Song, menunjukkan bahwa pengaruh air tawar masih terdeteksi pada 3 km ke arah lepas pantai, salinitas 29 psu. Bulan Juni-Agustus merupakan puncak musim timur dimana angin umumnya 30-40 bertiup dari arah timur laut dengan kecepatan 3-6 mdet. Pola arus global di kawasan Pesisir Indramayu umumnya sangat dipengaruhi oleh kondisi musim. Pada awal musim timur April , arus permukaan mengalir ke arah barat dengan kecepatan lemah, 2-3 knot. Saat musim timur ini arus permukaan meningkat dan kecepatan maksimum pada bulan Juni, sekitar 3-4 knot yang mengalir ke arah barat. Akhir musim timur Oktober kecepatan arus menurun mengalir ke arah barat dengan kecepatan 2 knot Wiryawan et al, 2008 . Arus yang tinggi menyebabkan gelombang yang tinggi. Pada musim timur Juni-Aguastus gelombang dari arah timur 40 . Gelombang yang tinggi berpengaruh saat melakukan setting alat tangkap, menyebabkan jaring sulit terbuka sempurna. Hal ini menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan.

4.3 Hubungan SPL terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tenggiri

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Fisik Permukaan Laut terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tongkol di Perairan Pelabuhan Ratu

0 7 148

Pengaruh Waktu, Suhu Permukaan Laut dan Kecerahan Perairan Terhadap Hasil Tangkapan Pole and line di Perairan Laut Sawu - Nusa Tenggara Timur

6 59 320

Analisis hasil tangkapan dan pola musim penangkapan ikan tenggiri (Scomberomorus spp.) di perairan laut Jawa bagian barat berdasarkan hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke Jakarta Utara

0 6 103

Hubungan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Kasuwonus pelamis, Linne) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 11 16

Penentuan Daerah Penangkapan Ikan Tongkol Berdasarkan Pendekatan Suhu Permukaan Laut dan Hasil Tangkapan di Perairan Binuangeun, Banten.

8 81 77

Eksplorasi Daerah Penangkapan Ikan Cakalang Melalui Analisis Suhu Permukaan Laut dan Hasil Tangkapan di Perairan Teluk Palabuhanratu

0 4 10

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit MODIS serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan pelagis di perairan Laut Jawa

4 8 197

Pengaruh Waktu, Suhu Permukaan Laut dan Kecerahan Perairan Terhadap Hasil Tangkapan Pole and line di Perairan Laut Sawu Nusa Tenggara Timur

0 6 155

Analisis hasil tangkapan pukat ikan kaitannya dengan kandungan klorofil a dan suhu permukaan laut di Perairan Tapanuli Tengah

13 40 118

PENDUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI BERDASARKAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN BANGKA

0 0 12