8 •
Manajemen data
pelanggaran untuk
menyimpan dan mengelola data pelanggaran lalu lintas.
• Pencetakan data slip untuk mencetak slip
tilang berdasarkan nomor tilang tertentu. Kebutuhan pengguna ini ditunjukkan pada
use case diagram pada Lampiran 1, bagian yang diberi lingkaran adalah ruang lingkup dari
Server Polimat.
c. Analisis Kebutuhan Sistem
Agar sistem
yang dibuat
memenuhi kebutuhan
dari setiap
pengguna, maka
diperlukan adanya
pendefinisian terhadap
spesifikasi kebutuhan requirement dengan berdasarkan pada fungsi apa saja yang akan
dikerjakan oleh sistem ini. Fungsi aplikasi dari Server Polimat
dapat dilihat pada Lampiran 2. d.
Analisis Pengguna
Pengguna pada Server Polimat dibedakan
menjadi warga dan administrator, warga hanya dapat mencetak slip pada halaman awal sistem.
Di sisi lain, administrator dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu administrator dan super
administrator. Super administrator memiliki hak akses penuh atas sistem, sedangkan
administator
dibatasi untuk
tidak dapat
melakukan akses terhadap manajemen user, manajemen slip biru dan manajemen slip merah.
Batasan dari setiap pengguna ini dapat dilihat pada Lampiran 3.
Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
Setelah proses analisis terhadap kebutuhan sistem selesai dilaksanakan, selanjutnya proses
perancangan dilakukan untuk mendapatkan rancangan abstrak ataupun dalam bentuk visual
dari sistem Server Polimat ini. Proses perancangan ini meliputi tahap-tahap berikut:
a. Perancangan Input
Perancangan input
digunakan untuk
merancang fasilitas input apa saja yang akan digunakan pada sistem. Pada Server Polimat
input yang digunakan berupa karakter text yang dihasilkan dari tombol keyboard dan aksi klik
dari mouse. Text terutama digunakan untuk mengisi form autentikasi login, form input,
form update, form pencarian ataupun form pencetakan slip tilang. Klik pada mouse
digunakan
saat mengakses
link untuk
melakukan perpindahan halaman.
b. Perancangan Output
Server Polimat melakukan beberapa jenis
output sesuai dengan kebutuhan pengguna. Secara umum output yang dihasilkan pada
aplikasi ini adalah berupa halaman web yang ditampilkan melalui browser dan bersifat
dinamis sesuai dengan data yang diakses dari database.
Selain itu
sistem ini
juga menyediakan output berformat PDF untuk
melakukan pencetakan terhadap slip penilangan.
c. Perancangan Database Lojik
Desain database menghasilkan rancangan database yang akan digunakan dalam sistem ini.
Perancangan database ini dimodelkan dalam pemodelan
database relasional,
dimana komponen
dan relasi
dari setiap
tabel digambarkan dalam suatu diagram yang disebut
Entity-Relationship Diagram ERD. ERD dari Server Polimat
dapat dilahat pada Lampiran 4.
d. Perancangan Database Fisik
Perancangan database yang dihasilkan dari perancangan lojik diimplementasikan kedalam
tabel-tabel, sehingga diperoleh tiga belas jenis tabel dalam satu database sistem. Tabel-tabel
ini digambarkan dalam suatu skema database yang memperlihatkan komponen-komponen
dari masing-masing tabel beserta entitas- entitasnya, gambar anak panah menunjukkan
hubungan atau relasi antara primary key dan foreign key di antara masing-masing tabel.
Skema database dari Server Polimat
dapat dilihat pada Lampiran 5.
e. Perancangan Model dan CRUD Pattern
Perancangan sebelumnya pada dua sistem yang akan dibuat adalah sama persis. Perbedaan
dari keduanya adalah pada perancangan model. Masing-masing perancangan model dari dua
sistem ini digambarkan dalam class diagram. Class diagram dari sistem tanpa CRUD pattern
dan
class diagram
untuk sistem
yang menerapkan CRUD pattern masing-masing
dapat dilihat pada Lampiran 6. Dari dua class diagram tersebut dapat dilihat
bahwa masing-masing
model sama-sama
menggunakan DTO Data Transfer Objek dan controller. DTO adalah objek-objek yang
merupakan hasil representasi dari tabel-tabel dalam database, class diagram untuk DTO
dapat dilihat pada Lampiran 6. Kelas DTO tersebut menggambarkan hubungan antar kelas
dalam Server Polimat, dalam sistem ini terdapat 12 kelas yang merupakan cetak biru blue print
dari objek yang terlibat dalam sistem tersebut. Relasi
pada diagram
kelas tersebut
9 menunjukkan bahwa kelas PelanggaranBean
merupakan kelas utama dalam sistem ini, kelas ini memiliki kelas-kelas pendukung yang
berfungsi sebagai pelengkap data untuk kelas tersebut.
Kelas controller adalah kelas-kelas yang digunakan
sebagai pemroses
DTO dan
berfungsi sebagai penghubung antara antarmuka dan database, kelas-kelas ini merupakan kelas-
kelas yang dihasilkan dari implementasi kelas CRUDInterface pada sistem yang menerapkan
CRUD pattern, sedangakan untuk sistem yang tidak menerapkan CRUD pattern, kelas-kelas
ini merupakan kelas-kelas yang independen. Kelas-kelas controller tersebut disesuaikan
berdasarkan kelas DTO yang akan diprosesnya, karena kelas-kelas ini yang akan melakukan
pengendalian terhadap proses-proses yang menyangkut
proses penyimpanan,
proses pengubahan,
proses penghapusan,
proses pencarian serta proses menampilkan data dari
database. Perbedaan dari kedua model ini dapat
terlihat dari penggunaan class CRUDInterface. Class ini merupakan class pattern yang
berfungsi untuk mempolakan proses-proses yang sering terjadi dan dilakukan secara
berulang-ulang pada sistem. Model tanpa penerapan CRUD pattern tidak menggunakan
class ini, sedangkan model yang menerapkan CRUD pattern menggunakan class ini sebagai
pattern dari sistem tersebut.
f. Perancangan Antarmuka