4 Tabel 3. Hasil analisis proksimat pada pakan perlakuan bobot kering
Pakan Kadar
Abu Protein
Lemak Karbohidrat
GEkg Ca
P SK
BETN A
16,8 48,6
18,5 1,9
14,2 5044,36
2,1 1,7
B 16,7
46,9 19,6
2,3 14,5
5059,25 2,1
1,7 C
15,4 45,8
18,3 6,8
13,8 4845,89
2,1 1,5
Keterangan : BETN = Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen.
GE = Gross Energy 1 gram protein
= 5,6 kkal GE 1 gram karbohidratBETN
= 4,1 kkal GE 1gram lemak
= 9,4 kkal GE Watanabe, 1988 Ca = kalsium ; P = fosfor.
2.3 Pemeliharaan Ikan
Ikan uji yang digunakan adalah ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis yang berasal dari pembenihan ikan skala rumah tangga backyard hatchery di
Kalianda, Lampung Selatan dengan bobot rata-rata awal sebesar 11,6-14,6 gram. Perlakuan pakan uji dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2010. Sebelum
digunakan ikan diadaptasikan terlebih dahulu dalam waring selama 5 hari. Ikan yang dipelihara dalam waring pengadaptasian, diambil secara acak untuk dihitung
bobot awalnya. Wadah yang digunakan adalah waring yang berukuran 3x1x2 m
3
sebanyak 6 buah. Waring dipasang pada lubang keramba jaring apung dan setiap satu
lubang keramba jaring apung diisi 2 buah waring. Pemasangan waring dilakukan pada tempat paling pinggir di keramba jaring apung. Hal ini bertujuan agar saat
terjadi arus akan membentuk suatu sistem sirkulasi sehingga terjadi pertukaran air di dalam dan di luar waring. Tali waring diikatkan pada kayu yang sudah
dilubangi sebelumnya. Kemudian dilakukan pemeriksaan waring secara menyeluruh yang bertujuan untuk memastikan kondisi waring masih dalam
keadaan utuh tidak ada lubang sehingga tidak ada ikan yang lepas keluar jaring. Jangkar diikatkan dan dipasang pada keempat sisi waring. Paralon dipasang
dengan cara dimasukkan ke dalam waring agar bentuk waring tidak berubah saat diterpa arus. Ikan uji dimasukkan ke dalam wadah perlakuan dengan dua kali
ulangan untuk masing-masing perlakuan. Tiap ulangan diwakili dalam satu buah waring dengan padat tebar 55-56 ekor3m
2
. Pakan yang diberikan berupa pelet tenggelam dengan ukuran 1mm, 3mm,
dan 5mm. Ukuran pakan disesuaikan dengan pertumbuhan ikan. Pemberian pakan
5 dilakukan sebanyak tiga kali sehari yaitu pada pukul 08.00, 13.00, dan 17.00 WIB
secara at satiation sekenyangnya. Sisa-sisa pakan yang tidak termakan dikumpulkan dan ditimbang untuk menghitung jumlah konsumsi pakan
sebenarnya pada akhir penelitian. Penempatan wadah perlakuan dilakukan secara berurutan untuk mengantisipasi adanya perpindahan ikan dari wadah satu ke
wadah lainnya saat terjadi gelombang. Penempatan wadah juga ditinjau berdasarkan arus sehingga tiap perlakuan mendapatkan proporsi yang sama jika
terjadi arus. Skema tata letak wadah penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Pengamatan harian yang dilakukan meliputi pencatatan, pemberian pakan,
penimbangan ikan yang mati. Pengukuran bobot ikan uji dilakukan pada awal dan akhir percobaan.
Keterangan : A, B dan C = Label Pakan Perlakuan
1 dan 2 = Ulangan Perlakuan
Gambar 1. Tata Letak Wadah Penelitian
2.4 Analisis Kimia