5.2.1.2. Uji reliabilitas Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas
menunjukkan alpha cronbach’s lebih besar dari 0,6 maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel. Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah
melakukan uji reliabilitas data yaitu dengan melihat nilai cronbach’s alpha. Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat
dipercaya. Secara umum suatu instrumen dikatakan bagus jika memiliki koefisien Cronbach’s alpha 0,6 maka kuesioner penelitian tersebut dinyatakan reliabel. Hasil
pengujian data menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa data penelitian dinyatakan reliabel.
Tabel 5.2. Uji Reliabilitas Variabel
Variabel Alpha
Cronbach’s Batas
Reliabilitas Keterangan
Kualitas Hasil Pemeriksaan Y Pengalaman Kerja X
1
Independensi X
2
Objektivitas X
3
Integritas X
4
Kompetensi X
5
0,985 0,982
0,966 0,973
0,907 0,981
0,6 0,6
0,6 0,6
0,6 0,6
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Sumber: Lampiran 2
5.3. Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka diperoleh deskripsi data penelitian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Deskripsi Statistik
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation X1 Pengalaman Kerja
65 2.25
4.88 3.8154
.94298 X2 Independensi
65 2.33
4.33 3.6735
.75483 X3 Objektivitas
65 2.38
4.62 3.7558
.79471 X4 Integritas
65 2.92
4.72 4.1669
.41229 X5 Kompetensi
65 2.33
4.83 3.8821
.97259 Y Kualitas Hasil Pemeriksaaan
65 2.50
4.70 3.9338
.87950 Valid N listwise
65
Sumber: Lampiran 4 Jika dilihat dari deskriptif statistik, dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas
hasil pemeriksaan relatif rendah, karena nilai rata-rata tidak mencapai nilai 4. Variabel yang diduga mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan seperti pengalaman
kerja, independensi, objektivitas dan kompetensi juga relatif rendah kecuali variabel integritas. Indikator integritas yang paling tinggi yaitu kejujuran auditor dan yang
paling rendah integritas dalam hal tanggung jawab auditor Lampiran 4.
5.4. Pengujian Asumsi Klasik
Dalam analisis ini perlu dilihat terlebih dahulu apakah data tersebut bisa dilakukan pengujian model regresi. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk
menentukan model regresi dapat diterima secara ekonometrik. Pengujian asumsi klasik ini terdiri pengujian normalitas, multikolinearitas, dan pengujian
heteroskedastisitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah cross- section. Oleh karena itu, pengujian autokorelasi tidak perlu dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
5.4.1. Pengujian Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dan dengan melihat uji grafik, maka dapat disimpulkan bahwa data
mempunyai distribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1.227 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,099
Lampiran 3. Jika signifikansi nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini juga
didukung dengan grafik di mana data mengikuti garis diagonal. Grafik uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 4.
5.4.2. Pengujian Multikolinearitas
Berdasarkan pengujian multikolinearitas yang dilakukan dengan melihat nilai VIF, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas karena tidak ada
nilai VIF yang lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Ringkasan pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.4. Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
X1 Pengalaman Kerja .408
2.449 X2 Independensi
.266 3.759
X3 Objektifitas .234
4.282 X4 Integritas
.379 2.639
X5 Kompetensi .202
4.944 Sumber: Lampiran 4
Universitas Sumatera Utara
5.4.3. Pengujian Heteroskedastisitas
Pengujian asumsi heteroskedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk
sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada Lampiran 4.
5.5. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model telah dapat digunakan untuk dilakukan pengujian analisa regresi berganda,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah pengaruh pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas
dan kompetensi auditor terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini.
Tabel 5.5. Ringkasan Pengujian Hipotesis
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 1.491
.315 4.727
.000 X1 Pengalaman Kerja
.014 .042
.015 .330
.742 X2 Independensi
.235 .066
.202 3.579
.001 X3 Objektivitas
.186 .067
.168 2.790
.007 X4 Integritas
.481 .101
.226 4.769
.000 X5 Kompetensi
.729 .059
.806 12.459
.000
R = 0,975 Adjusted R
2
= 0,950 F = 224.256
Universitas Sumatera Utara
Sig. F = 0,000 Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0,975, hal ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas
dan kompetensi mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kualitas hasil pemeriksaan. Nilai adjusted R
2
sebesar 0,946 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 94,6. Dengan kata
lain 94,6 perubahan dalam kualitas hasil pemeriksaan mampu dijelaskan variabel pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas dan kompetensi sisanya
sebesar 5,4 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung dengan tingkat signifikan
0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka hasil dari model regresi menunjukkan bahwa ada pengaruh pengalaman kerja, independensi, objektivitas,
integritas dan kompetensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
terhadap kualitas hasil pemeriksaan, maka dapat dilihat dari nilai signifikansi t-hitung tersebut. Jika nilai signifikansi dari t-hitung tersebut lebih kecil dari 0.05, maka dapat
dinyatakan bahwa variabel tersebut berpengaruh terhadap peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah. Berdasarkan hasil pengujian data, maka dapat
dinyatakan bahwa hanya variabel pengalaman kerja yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
5.5. Hasil Analisis Data