Penetapan Kadar Aluminium Secara Kolorimetri Alat Bahan Prosedur Kerja

Batas atas metode kolorimetri pada umumnya adalah penetapan konstituen yang ada dalam kuantitas kurang dari 1 atau 2. Kriteria untuk hasil analisis kolorimetri yang memuaskan: 1. Kespesifikan reaksi warna. Reaksi warna yang dipilih hendaklah merupakan reaksi yang spesifik hanya menghasilkan warna untuk zat sehubungan saja. 2. Kestabilan warna Reaksi warna yang dipilih hendaknya menghasilkan warna yang cukup stabil periode warna maksimum cukup panjang untuk memungkinkan pengambilan pembacaan yang tepat. Dalam ini pengaruh zat-zat lain dan kondisi eksperimen temperatur, pH haruslah diketahui. 3. Kejernihan larutan Larutan harus bebas dari endapan karena kekeruhan akan menghamburkan maupun menyerap cahaya. 4. Kepekaan tinggi. Diperlukan reaksi warna yang sangat peka bila kuantitas zat yang akan ditetapkan sangat kecil. Basset, 1994

2.8. Penetapan Kadar Aluminium Secara Kolorimetri

Pada penetapan kadar aluminium secara kolorimetri ini digunakan metode aluminon untuk pembentukan warna. Metode aluminon merupakan metode yang umum digunakan untuk menganalisis aluminium yang terdapat dalam air. Dalam metode ini menggunakan pereaksi alu ver 3 yang dikemas dalam bentuk powder pillow untuk menjamin Universitas Sumatera Utara stabilitas dari pereaksi. Alu ver 3 merupakan pereaksi yang berisi aluminon dikombinasikan dengan buffer pH. Aluminon akan bereaksi dengan aluminium yang terdapat dalam sampel membentuk pewarnaan merah jingga. Intensitas warna yang terbentuk tergantung pada jumlah aluminium yang terdapat dalam sampel. Ascorbic acid asam askorbat ditambahkan terlebih dahulu sebelum penambahan alu ver 3 untuk menghilangkan besi, karena besi dapat mengganggu dan tidak boleh ada. Setelah penambahan alu ver 3, sampel dibagi 2 bagian. Kemudian pada salah satu bagian tersebut ditambahkan bleaching 3 reagent powder pillow dan campuran ini merupakan blanko. http:www.hach.com Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI

3.1. Alat

Peralatan yang digunakan adalah: - Colorimeter DR890 Hach - Kuvet Hach Colorimeter Hach - Erlenmeyer 100 ml Pyrex - Pipet volum Pyrex

3.2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah: - Sampel air baku - Sampel air reservoir I dan II - Sampel air lagoon - Alu ver 3 reagent powder pillow Hach - Bleaching 3 reagent powder pillow Hach - Ascorbic acid powder pillow Hach

3.3. Prosedur Kerja

- Ditekan “PRGM” dan tekan “1“ pada instrumen colorimeter DR890 untuk analisa aluminium - Ditekan “ENTER“ layar akan menunjukkan mgl al - Dipipet 50 ml sampel air kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer - Ditambahkan 1 bungkus ascorbid acid powder pillow kemudian diaduk beberapa kali untuk melarutkannya Universitas Sumatera Utara - Ditambahkan 1 bungkus alu ver 3 reagent kemudian diaduk hingga larut - Ditekan “TIMER” kemudian “ENTER“, tunggu selama 3 menit. - Diisi kuvet pertama sebagai sampel dan kuvet kedua sebagai blanko masing-masing dengan 25 mL campuran diatas - Ditambahkan 1 bungkus bleaching 3 reagent powder pillow pada kuvet kedua. - Ditekan “ENTER“ dikocok selama 30 detik - Ditekan “ENTER“, tunggu selama 15 menit. - Dimasukkan kuvet blanko ketempat sel dan tutup. - Ditekan “ZERO“, kemudian layar akan menunjukkan 0.00 mgl al. - Dimasukkan kuvet sampel ketempat sel dan tutup. - Ditekan “READ“ catat hasil analisa aluminium yang ditunjukkan pada layar. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil