Teknik Sampling Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

kelebihan dan kelemahan masing-masing teknik wawancara. Hal ini mengingat bahwa teknik campuran ini masih memberi kebebasan kepada responden dalam batas tertentu, namun juga tidak terlalu memberi ruang bagi penyimpangan masukan responden dari topik bahasan. Responden terpilih diminta untuk memberikan tanggapan mengenai variabel penelitian yang telah ditetapkan, meskipun variabel tersebut masih dimungkinkan untuk berubah bertambah luas sesuai masukan pendapat responden. Persepsi responden mengenai variabel tersebut menjadi penopang utama dalam penelitian ini. b Pengamatan Lapangan Observasi Lapangan Beberapa informasi yang diperoleh dari pengamatan lapangan terutama yang menyangkut implementasi program. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui implementasi program yang sebenarnya dengan menggunakan alat bantu seperti: alat pemotret, alat perekam suara, alat pengukur dan sebagainya.

1.6.5. Teknik Sampling

Untuk mengumpulkan data primer dapat digunakan teknik sampling teknik pengambilan sampel. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2002:56. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Pada dasarnya ada dua macam teknik pengambilan sampel, yaitu probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling adalah metode sampling yang setiap anggota populasinya memiliki nilai peluang untuk terpilih menjadi sampel. Sedangkan non probability sampling adalah metode sampling yang setiap anggota populasinya tidak memiliki nilai peluang untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pemilihan unit sampling didasarkan pada pertimbangan atau penilaian subjektif dan tidak ada penggunaan teori probabilitas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel secara non probability sampling dengan teknik purposive sampling dimana penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu orang-orang yang terlibat dan tahu mengenai program desa mandiri pangan. Ukuran sampel ditentukan berdasarkan pada penilaian peneliti. Pada penelitian ini digunakan sampel sebanyak 20 orang responden dengan pertimbangan bahwa dari 20 orang responden, informasi kritis yang terkumpul sudah dianggap mencukupi. Alasan penggunaan teknik purposive sampling adalah : ƒ Penulis tidak membuat sampling frame dari populasi yang jumlahnya tidak terbatas dan sulit diidentifikasi. Keterbatasan data dan informasi tentang penduduk Desa Muntuk tidak memungkinkan penulis membuat sampling frame yang lengkap sehingga tidak memungkinkan dilakukan pengambilan sampel secara probability sampling. ƒ Pengumpulan data hanya dapat dilakukan pada orang-orang yang mengetahui dan ikut dalam program desa mandiri pangan di Desa Muntuk. Dengan teknik purposive sampling penulis bisa memilih beberapa orang yang mampu memberikan jawaban sesuai dengan topik penelitian. peserta program desa mandiri pangan baik dari sisi usia, pekerjaan maupun latar belakang pendidikan, sehingga penulis memilih orang- orang yang dipertimbangkan mampu memberikan jawaban yang meyakinkan untuk setiap pertanyaan yang diajukan. ƒ Jumlah sampel sebesar 20 orang juga didasarkan atas pertimbangan keterbatasan biaya dan waktu pelaksanaan penelitian. Setiap satuan berikutnya dapat dipilih untuk memperluas informasi yang telah diperoleh sebelumnya sehingga dapat dipertentangkan atau diisi adanya kesenjangan informasi yang ditemui; Jumlah tokoh kunci atau narasumber yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel I.3 berikut: TABEL I.3 JENIS DAN JUMLAH NARASUMBER NO JENIS NARASUMBER JUMLAH KETERANGAN 1 Kepala Desa 1 Kades Muntuk 2 Kepala Dukuh 6 4 BPD 3 5 Karang Taruna 2 6 Pemuka AgamaMasyarakat 8 JUMLAH 20 Sumber: Hasil Analisis, 2008

1.6.6. Teknik Analisis