f. Cucilah tangan dengan sabun karena kuman Leptospira cepat mati oleh
sabun, pembasmi kuman.
J. Kerangka Teori
Menurut John Gordon penyebaran penyakit tergantung adanya interaksi 3 faktor dasar epidemiologi yaitu agent, host dan environment begitu pula untuk
penyakit leptospirosis. Faktor agent antara lain bakteri Leptospira. Faktor host antara lain usia, status
gizi dan jenis kelamin. Faktor environment meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologi, lingkungan kimia dan lingkungan sosial.
Terjadinya penyakit leptospirosis disebabkan karena infeksi oleh bakteri Leptospira
yang bisa disebabkan karena riwayat kontak langsung maupun tidak langsung dengan urin jaringan terinfeksi Leptospira yang salah satunya karena ada
Leptospira di lingkungan baik fisik, biologi, kimia dan sosial
Faktor lingkungan terdiri dari faktor lingkungan fisik seperti keberadaan genangan air, keberadaan sampah, keberadaan selokan, jarak rumah dengan TPS,
curah hujan, kondisi tempat pengumpulan sampah. Faktor lingkungan biologi terdiri dari keberadaan tikus, keberadaan binatang peliharaan. Faktor lingkungan kimia
terdiri dari pH air dan pH tanah. Faktor lingkungan sosial budaya terdiri dari kegiatan kemasyarakatan seperti pengajian, arisan, kegiatan kerja bakti RTRW dan
adat istiadat masyarakat setempat. Kerangka teori kejadian leptospirosis dapat dilihat pada gambar 2. 5 berikut ini :
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori, untuk penelitian ini dibuat kerangka konsep penelitian ini dibatasi faktor risiko lingkungan sebagai variabel utama bebas
sedangkan umur, jenis kelamin, riwayat pekerjaan, kebiasaan menggunakan alat pelindung diri dan riwayat luka sebagai variabel perancunya. Dari uraian
kepustakaan telah menghasilkan kerangka teori mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis, akan tetapi mengingat berbagai
keterbatasan dana, waktu dan tenaga, dalam penelitian ini tidak semua faktor tersebut diteliti.
Variabel yang diteliti pada penelitian ini hanya faktor risiko lingkungan fisik terdiri dari keberadaan genangan air, keberadaan sampah, keberadaan selokangot,
kondisi tempat pengumpulan sampah TPS, jarak rumah dengan TPS. Faktor lingkungan biologi terdiri dari keberadaan tikus dan keberadaan binatang peliharaan.
Kerangka konsep faktor risiko lingkungan terhadap kejadian penyakit leptospirosis dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
B. Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis Mayor
Lingkungan fisik, lingkungan biologi secara sendiri-sendiri atau bersama- sama merupakan faktor risiko yang berpengaruh untuk kejadian leptospirosis.
2. Hipotesis Minor
a. Keberadaan genangan air di sekitar rumah merupakan faktor risiko
kejadian leptospirosis. b.
Keberadaan sampah di dalam dan sekitar rumah merupakan faktor risiko kejadian leptospirosis.
Kejadian Leptospirosis
Faktor Lingkungan Fisik -
Keberadaan genangan air
- Keberadaan sampah
- Keberadaan
selokangot -
Kondisi tempat pengumpulan sampah
- Jarak rumah dengan
TPS Fakor Lingkungan Biologi
- Keberadaan tikus
- Jenis kelamin
- Kebiasaan mandi mencuci di sungai
- Riwayat pekerjaan - Kebiasaan menggunakan APD
Variabel konfoundingperancu
- Umur
Variabel terikat
- Keberadaan binatang
peliharaan
Variabel bebas
- Riwayat luka