Seleksi Gagal

H. Seleksi Gagal

36. Seleksi Gagal

36.1. Pokja ULP menyatakan seleksi gagal, apabila:

a. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan usaha

yang tidak sehat;

b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi

penawaran;

c. semua penawaran biaya terkoreksi lebih

tinggi dari HPS;

d. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan seleksi ternyata benar terhadap:

1) penyimpangan ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam Dokumen

Seleksi;

2) rekayasa

sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat; dan/atau

tertentu

3) penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang berwenang

lainnya.

e. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, tidak hadir dalam

klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan alasan yang tidak dapat diterima; atau

f. Bagi calon penyedia yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat

diterima,

sanksi berupa dimasukkan dalam Daftar Hitam.

dikenakan

g. klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan calon pemenang dan calon

36.2. PA/KPA menyatakan seleksi gagal, apabila:

a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ karena

pelaksanaan seleksi tidak sesuai Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;

b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja ULP dan/atau

PPK, ternyata benar;

c. dugaan KKN

dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Seleksi dinyatakan benar oleh pihak berwenang;

d. sanggahan dari peserta yang memasukan penawaran atas kesalahan prosedur yang

tercantum

Dokumen Seleksi Penyedia Barang/Jasa ternyata benar;

dalam

e. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri dari

penunjukan pemenang;

f. Dokumen Seleksi tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

g. pelaksanaan seleksi tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Seleksi; atau

h. Pelaksanaan seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang

pengadaan barang/jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.

36.3. Menteri/

Lembaga/ Institusi menyatakan Seleksi gagal, apabila pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN dan/atau terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi yang melibatkan KPA, ternyata benar.

Pimpinan

36.4. Kepala Daerah menyatakan Seleksi gagal,

apabila pengaduan

masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan PA dan/atau KPA ternyata benar.

36.5. Setelah seleksi dinyatakan gagal, maka Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta.

36.6. Setelah pemberitahuan adanya seleksi gagal, maka Pokja ULP meneliti dan menganalisis

penyebab terjadinya seleksi gagal, untuk menentukan langkah selanjutnya.

37. Penunjukan

37.1. Pokja ULP menyampaikan Berita Acara

Penyedia Jasa

Hasil Seleksi (BAHS) kepada PPK sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan

Konsultansi

Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).

37.2. PPK menerbitkan SPPBJ, apabila sependapat dengan Pokja ULP, kepada peserta seleksi

dengan peringkat teknis terbaik yang telah mencapai kesepakatan dengan Pokja ULP dalam acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya untuk melaksanakan pekerjaan.

37.3. SPPBJ diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Pokja ULP menyampaikan BAHS

kepada PPK.

37.4. Salah satu tembusan dari SPPBJ disampaikan (tanpa lampiran surat perjanjian) sekurang-

kurangnya kepada unit pengawasan internal.

37.5. Apabila

yang ditunjuk mengundurkan diri, maka dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada peringkat teknis kedua atau ketiga sesuai dengan urutan peringkatnya, selama masa surat penawarannya masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.

pemenang

38. Penandatangan- Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi

an Kontrak

terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila dananya telah cukup tersedia dalam dokumen anggaran, dengan ketentuan sebagai berikut :

38.1. Penandatanganan Kontrak paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah diterbitkan