SYARAT – SYARAT TEKNIS PASAL 1 RUANG LINGKUP PEKERJAAN

PASAL 13 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND

13.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pengerjaan kerangka plafond / hanger dari metal furring.

b. Pengerjaan langit-langit dan konstruksi penggantungnya dikerjakan sedemikian rupa, sehingga pemasangan dan penempatannya sesuai dengan yang tercantum pada

gambar.

13.2. Bahan / Produk Penutup plapon ruangan Gypsum board atau sekualitas

13.3 Pelaksanaan pekerjaan langit-langit :

a. Pemasangan kerangka plafond menggunakan metal furring dengan jarak sesuai dengan gambar.

b. Sebelum dilaksanakan pemasangan lembaran Gypsum board maka kontraktor wajib memeriksa kerangka plafond apakah sesuai dengan gambar letak, pola maupun

ukurannya.

c. Rangka plafond digantung pada plat lantai beton, dengan penggantung menggunakan kawat galvano 4 mm atau seperti tertera dalam gambar.

d. Metal furring yang digunakan sebagai rangka plafond harus rata pada sisi yang akan dipasang plapon gypsum board.

e. Pemasangan Langit-langit

1. Bahan penutup plafond ruangan yang digunakan adalah gypsum board.

2. Pemasangan plafond gypsum board dipasang pada tempat yang ditunjukkan pada gambar.

13.4. Pada serah terima pertama kontraktor menyediakan 5 (lima) lembar gypsum board sebagai reserve.

PASAL 14 PEKERJAAN LANTAI

13.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, biaya, peralatan, dan alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

14.2. Bahan ubin / Lantai

a. Lantai selain KM/WC menggunakan Keramik homogenes 40 x 40 cm, polos atau sesuai gambar.

b. Lantai KM/WC menggunakan Keramik (Rock Tile) ukuran 20 x 20 cm, sedang dinding KM/WC menggunakan keramik 20 x 25 cm Tinggi 1 m, polos atau motif sesuai gambar.

c. Keramik-keramik tersebut diatas sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Direksi.

d. Warna akan ditentukan kemudian. Masing-masing warna harus seragam, warna tidak seragam akan ditolak.

14.3. Cara pemasangan :

a. Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, Kontraktor harus mengadakan persiapan yang baik, terutama pemadatan pasir urug ( dibawah lantai ).

b. Sebelum memasang keramik permukaan beton harus dibersihkan dari segala kotoran, khususnya bahan bangunan.

c. Celah antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar) harus sama ukurannya dengan ukuran lebar serat maksimum 3 mm, kedalaman 2 mm atau

sesuai detail gambar/ sesuai petunjuk dari Konsultan Pengawas dan Direksi.

d. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan dengan warna, bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang terpasang.

e. Keramik yang dipasang harus dalam keadaaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.

f. Pemotongan unit-unit keramik baru menggunakan alat pemotong khusus (mesin elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.

g. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam kotoran yang terdapat pada permukaan hingga betul-betul bersih.

PASAL 15 PEKERJAAN KACA

15.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, biaya, peralatan, dan alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

15.2. Bahan :

a. Kaca polos / bening 8 mm.

b. Kaca polos / bening 5 mm.

15.3. Macam pekerjaan :

a. Kaca polos / bening 8 mm dipasang pada kusen pintu atau sesuai gambar.

b. Kaca polos / bening 5 mm dipasang pada kusen jendela.

c. Pemasangan kaca pada kerangka kusen alumunium dilengkapi dengan karet sponeng dan tube silent.

d. Semua bahan yang akan didatangkan, Kontraktor terlebih dahulu mengajukan contoh bahan yang akan didatangkan dan dimintakan ijin tertulis pada Konsultan Pengawas /

Direksi.

PASAL 16 PEKERJAAN CAT

16.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, biaya, peralatan, dan alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil

pekerjaan yang bermutu baik.

16.2. Pekerjaan Cat meliputi :

a. Pekerjaan Mengecat dengan cat tembok pada dinding bagian luar dan dalam gedung, menggunakan cat tembok DECOLITH ICI atau sekualitas serta mendapatkan

persetujuan Direksi/Pengawas dan warna ditentukan kemudian

b. Pekerjaan cat besi dilaksanakan pada seluruh permukaan besi hollow yang tampak,menggunakan produksi lokal merk EMCO atau Setara.

c. Pekerjaan cat kayu dilaksanakan pada seluruh permukaan kayu-kayu yang tampak, menggunakan produksi lokal merk EMCO atau Setara.

d. Permukaan besi hollow yang akan dicat terlebih dahulu diratakan bidang permukaannya dengan menggunakan ampelas sampai halus dan rata kemudian dicat

dengan cat meni,selanjutnya dicat dengan pengulangan sampai 3 ( tiga ) kali.

e. Permukaan kayu baru yang akan dicat terlebih dahulu dicat dengan cat meni, kemudian diplamir dan diratakan bidang permukaannya dengan menggunakan

ampelas sampai halus dan rata, selanjutnya dicat dengan perlakuan sampai 3 (tiga) kali.sedangkan untuk pekerjaan cat kayu (kusen pintu dan kusen jendela lama)yang akan dipasang kembali di cat ulang dengan terlebih dahulu pada bidang permukaannya dilapis meni serta dihaluskan dan selanjutnya dicat dengan perlakuan yang sama seperti kayu baru.

f. Warna semua jenis cat dan bahan huruf atau nomor pengenal, akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas/ Pihak Direksi.

16.3. Bila hasil pengecatan tidak baik kualitasnya maka Pemberi Tugas/Pengawas berhak meminta pekerjaan cat diulang sampai mendapatkan kualitas yang baik.

PASAL 17 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

17.1. Umum :

a. Seluruh pekerjaan instalasi listrik dikerjakan menurut peraturan umum instalasi listrik tahun 1977 / peraturan PLN edisi terakhir dan standart- standart / kode lain yang telah

diakui.

b. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh sub Kontraktor instalatir yang dapat dipercaya, mempunyai referensi yang baik, telah

terdaftar sebagai instalatir resmi PLN dengan mempunyai Klas C.

c. Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Akibat yang menyangkut didalam proyek ini dikoordinir terlebih dahulu agar konflik satu sama lain dapat dihindarkan.

d. Kalau terjadi suatu hal saling bertentangan antara gambar atau terhadap spesifikasi tehnis, maka yang akan diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot tehnis

atau mempunyai biaya yang paling tinggi.

e. Bahan yang digunakan adalah sesuai yang diisyaratkan / digambar dalam keadaan baru tanpa cacat, pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli. Selanjutnya

Kontraktor harus menyerahkan terlebih dahulu contoh-contoh dari bahan yang akan diterapkan disertai dengan daftar perinciaan bahan termasuk didalamnya mengenai penjelasan brosur / katalog, diajukan lengkap, tidak boleh sebagian-sebagian.

17.2. Lingkup yang dikerjakan : Pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Kontraktor meliputi menyelesaikan pekerjaan sampai

menyala sebagai berikut :

1. Pengadaan material, peralatan dan pemeliharaan, testing, pengawasan untuk konstruksi, pemasangan sistim listrik yang lengkap sesuai dengan gambar perencanaan dan Rencana Kerja dan Syarat berikut ini.

2. Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi daya tegangan rendah (TR) dari panel utama ke panel-panel penerangan, peralatan.

3. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan, kotak kontak daya secara lengkap di dalam bangunan dan taman.

4. Pengadaan dan pemasangan fixture penerangan dan outlet dinding/lantai lengkap dengan plug dan accesoriesnya.

5. Pengadaan dan pemasangan panel-panel penerangan dalam bangunan serta panel- panel peralatan guna menunjang sistem dari bangunan.

6. Memberikan keer listrik dari instalasi yang bersangkutan dengan disahkan oleh PLN lengkap dengan lampiran gambarnya.

7. Sudah melalui test dengan memakai generator set, kemudian titik lampunya dinyalakan semuanya.

8. Melaksanakan masa pemeliharaan dan masa pertanggung jawaban (guarantee) sesuai Rencana Kerja dan Syarat ini.

17.3. Prinsip design.

a. Proteksi.

1. Untuk proteksi, sistem listrik dilengkapi dengan proteksi terhadap hubung singkat di panel penerangan, proteksi terhadap overload dan hubung singkat

untuk panel utama dan panel-panel daya, kecuali ditunjukkan lain oleh gambar.

2. Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel tanah (grounded) dan semua panel harus dibumikan dengan elektrode terpisah.

3. Untuk sistem pembumian, kabel pembumian harus berhubungan secara tertutup (loop).

b. Saluran penghantar dalam bangunan.

1. Setiap pencabangan atau pengambilan saluran keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan lebih dari satu memakai terminal strip

didalam Junction Box. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8”, atau ditentukan lain oleh direksi karena dengan alasan

tertentu.

2. Ujung pipa kabel yang masuk ke dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan socket/lock nut sehingga kabel tidak mudah tercabut dari panel.

3. Instalasi skakelar dan stop kontak / out let.

a. Skakelar dari merk vimar atau broco bentuk persegi, bahan ebonit. Rating 6 – 10 A,250 V AC, pemasangan sistem inbow/tanam dalam tembok dan sistem outbow pada dinding partisi dengan ketinggian 150 cm dari lantai, kecuali ditentukan lain oleh direksi.

b. Kotak kontak adalah dengan type yang memakai earthing contac dengan rating 16A, 250V AC. Semua kotak kontak harus diberi saluran ke tanah

(grounding) dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai, kecuali ditentukan lain oleh direksi.

c. Kotak-kotak out let harus memenuhi persyaratan dan sesuai ketentuan PUIL. Tahun 1977, ave, dan kotak dalam berbentuk segi empat.

4. Instalasi fixtures penerangan.

a. Fixture penerangan harus dilihat dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapi dan baik, tebal plat yang dipakai untuk

fixture minimum 0.4 mm. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixtures yang akan dipasang kepada direksi untuk disetujui.

b. Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau pemasangan/perencanaan

fixture menunjuk lain.

c. Semua lampu fluorescent atau lainnya yang memerlukan perbaikan faktor daya harus dilengkapi dengan capasitor. Lampu Fluorecent harus dari jenis

daylight. Untuk lampu pijar memakai lampu holder dan base type Edison Screw. Semua komponen lampu merk Phillips atau sekualitas.

17.4. Tiang lampu untuk penerangan luar/taman dari jenis pipa galvanis, diameter dan panjang pipa disesuaikan atau menurut persetujuan direksi.

17.5. Pengetesan :

a. Bila akan diserahkan diperlukan pengetesan lokasi yang tidak ada daya listriknya, diadakan dengan dinyalakan semua lampu memakai generator, yang masa waktunya

minimal 1 jam. Penyiapan generator oleh kontraktor yang bersangkutan.

b. Menyerahkan jaminan instalasi listrik dari instalateur yang telah mempunyai sertifikat dari PLN dengan dilampiri sketsa yang diketahui oleh PLN setempat.

Gambar instalateur harus disahkan / diketahui oleh pihak direksi.

c. Hasil pengetesan dibuatkan berita acara yang ditanda tangani oleh pihak-pihak yang berkompeten dan merupakan lampiran berita acara penyerahan pekerjaan.

d. Selama masa pemeliharaan dan masa pengetesan sampai dengan masuk kedalam lokasi, maka pihak Kontraktor masih bertanggung jawab terhadap kelancaran

ataupun keberhasilan dari pada pekerjaan yang dimaksud.

17.6. Produk peralatan yang digunakan : No

Produk peralatan yang digunakan Merk Supreme, Kabelindo atau

1. Kabel : NYY, NYM

sekualitas

2. Fixture, armateur Artolite, Indolite, atau sekulitas

3. Ballast, starter, lamp holder Phillips atau sekulitas

4. Tube, bola lampu Phillips atau sekulitas

5. Skakelar, stop kontak, grid switch Vimar, Broco atau sekulitas 5. Skakelar, stop kontak, grid switch Vimar, Broco atau sekulitas

akan mempertimbangkan dengan suatu penggantian merk / type lain dengan melalui berita acara rapat perubahan dimana dalam pertemuan tersebut dibahas pula mengenai penambahan sangsi tertentu terhadap Kontraktor yang bersangkutan.

a. Prinsip teknis instalasi penerangan adalah memakai kabel NYM ukuran minimum 3 x 2,50 mm dan NYY 2,5 mm masuk dalam pipa PVC untuk kabel distribusi (ukuran

sesuai gambar).

b. Tidak diperkenankan adanya “ Splite “ / sambungan-sambungan pada out let atau kotak- kotak penghubung yang bisa dicapai ( accessible ). Dalam membuat “ Splite “ kenektor harus dihubungkan pada konektor yang baik, sehingga tidak ada kabel

telanjang yang kelihatan konektor yang dibuat dari tembaga yang diisolasi oleh porselint atau vakilite atau pipa PVC yang diameternya disesuaikan diameter kabel.

PASAL 18 INSTALASI HUBUNGAN PEMBUMIAN

A. Cara penyelesaian instalasi hubungan pembumian harus disesuaikan dengan peraturan PLN yang ada dan disesuaikan dengan spesifikasi dan gambar kerja.

B. Bagian-bagian yang wajib dibumikan harus disesuaikan sebagai berikut:

1. Semua badan/rangka instalasi listrik yang dalam keadaan normal tidak bertegangan.

2. Semua motor-motor, kotak kontak, panel listrik dan sebagainya.

3. Semua peralatan elektronik.

4. Konstruksi bangunan yang dari bahan logam

5. Kawat grounding yang dipergunakan adalah hantaran berisolasi

6. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder)

7. Nilai tahanan grounding sistem untuk panel-panel harus lebih kecil dari 1 ohm, diukur setelah tidak terjadi hujan selama 3 hari

8. Elektroda pembumian untuk grounding digunakan pipa tembaga sepanjang 6-12 m. Elektroda pembumian yang dipantek dalam tanah minimal mencapai air tanah.

PASAL 19 PEKERJAAN SANITAIR dan INSTALASI AIR BERSIH

19.1. Lingkup Pekerjaan : Di dalam pelaksanaan ini meliputi sistem jaringan air bersih, air bekas pakai, air kotor / buangan. Pelaksanaannya meliputi pengadaan baik material, juga alat pembantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan ini, yang mana tenaga ahli, pengujian , pengetesan, dan perijinan dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat yang telah ditentukan.

19.2. Persyaratan Umum.

a. Di dalam gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua pipa-pipa, fitting, katub-katub, dan fixture secara terperinci.

b. Semua bagian-bagian tersebut walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh kontraktor, apabila diperlukan agar

instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.

c. Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (shop drawing) untuk disetujui oleh Direksi. Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat umum

yang berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979.

d. Kontraktor wajib mengirimkan contoh-contoh (brosur) bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan, kepada direksi dan menunggu persetujuan dari direksi lapangan

sebelum alat-alat tersebut dipasang.

e. Dalam Pelaksanaan pekerjaan ini pelaksana plumbing diwajibkan mengadakan koordinasi dengan pelaksana yang mengerjakan pekerjaan struktur, sehingga

kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.

19.3. Persyaratan Teknis.

a. Bahan Bahan yang dipakai harus berkualitas memenuhi syarat yang telah ditentukan.  Untuk pipa jaringan air bersih menggunakan pipa PVC AW Ø 1½’’, ¾.’’

 Untuk Pipa air kotor menggunakan PVC Ø 4’’, pipa buangan PVC Ø 3”. produksi Maspion atau yang sekualitas type AW.

b. Pelaksanaan :

1. Penggantung/penumpu pipa : Semua pipa diikat/ditetapkan kuat dengan penggantung atau angker yang kokoh

(rigid) agar inklinasinya tetap untuk mencegah timbulnya getaran. Pipa horisontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak penggantung antara tidak lebih dari 1,00 meter. Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan klem-klem dari besi plat 3x30 mm dibuat dengan jarak antara tidak lebih dari 1,00 meter.

2. Pipa dalam Tanah. Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang tepat.

Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga pipa terletak/tertumpu dengan baik dengan kemiringan terendah 2 %.

c. Pengetesan instalasi pipa. Sebelum perlengkapan sanitair/kran dipasang, maka terlebih dahulu pipa instalasi dibersihkan / flushing dan ditest dulu mengenai kebocorannya. Dengan mengisi air ke instalasi dan dipompa dengan pompa mekanik diharuskan minimal 8,0 kg/cm 2

dan tidak ada penurunan selama 24 jam.

19.4. Sistem Distribusi

a. Sumber Air : Sumber Air disupaly dari sumur setempat / sumur yang ada.

b. Sistem distribusi air bersih :

1. Air dari sumur setempat ditampung di Tandon Air dengan menggunakan pompa yang dilengkapi dengan sistem otomatis untuk didistribusikan ke tempat-tempat

yang membutuhkan dengan sistem gravitasi

2. Pipa distribusi ini menggunakan pipa PVC type AW Ø 11/2’’, dan out letnya memakai kran Ø 3/4.

c. Sistem distribusi air kotor, air buangan dan Vent :

1. Pada air kotor WC yang dialirkan dengan kemiringan 1,5-2% dengan ukuran pipa Ø 3 `` arah miring horisontal dan Ø 4 `` arah vertikal diteruskan ke Instalasi IPAL.

2. Pada air buangan melayani KM dan wastafel dipakai pipa PVC Ø 2” dan 3” dialirkan dengan kemiringan 1,5-2 % ke saluran Instalasi IPAL.

19.5. Pekerjaan fixture untuk sanitasi :

1. Pemasangan Closed Duduk produk Merk KIA/INA atau yang sekualitas

2. Pemasangan Kran air standart Ø ¾” terbuat dari pernekel putih.

3. Pemasangan Floor drain KM/WC digunakan type mangkok dari kuningan.

4. Pemasangan Wasthafel merk KIA/INA atau yang sekwalitas.

5. Pemasangan Saluran Air kotor PVC 3” dan 4”.

19.6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan Plumbing dan sanitair sebagai berikut :

1. Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,

pemasangan peralatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai dengan gambar.

2. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya

kepada pengawas.

3. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan / perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

4. Selama pelaksanaan harus selalu diadakannya pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.

5. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya kontraktor, selama

kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

PASAL 20 SERAH TERIMA PEKERJAAN DAN PEMELIHARAAN

20.1. Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan waktu sesuai dengan Addendum Kontrak telah berakhir, pemborong harus segera menyerahkan hasil pekerjaannya dengan baik dan benar sesuai dengan kontrak kepada Pemimpin Proyek secara tertulis dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan bersama pekerjaan pelaksanaan antara pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu :

1. Pihak Proyek diwakili pemimpin Proyek

2. Kontraktor Pelaksana

3. Konsultan Pengawas

20.2. Pemimpin Proyek akan mengadakan rapat proyek mengenai penyerahan pekerjaan tersebut diatas berdasarkan :

1. Kontrak Pemborongan.

2. Surat Penyerahanan pekerjaan dari Kontraktor.

3. Surat tanggapan dari pengawas, setelah dapat diterima penyerahan pekerjaan tersebut.

20.3. Pemborong harus menyisihkan (mengadakan) penyediaan bahan-bahan (reserve) antara lain :

1. Genteng pelentong/vlampress sebanyak 11 bh.

2. Keramik sebanyak 1 m2.

3. Gypsum board 2 lembar.

4. Cat Tembok/Cat kayu,Cat besi masing-masing sebanyak 1 kg ( 1 kaleng). 20.4.Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga

serah terima yang kedua, adalah merupakan masa pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya, antara lain :

1. Keamanan dan penjagaan.

2. Penyempurnaan dan pemeliharaan.

3. Pembersihan. 20.5.Apabila Kontraktor telah melaksanakan pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan kontrak,

maka penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara (prosedur) pada penyerahan pekerjaan yang pertama.

PASAL 21 PEKERJAAN TAMBAH KURANG

21.1. Segala penyimpangan dan / atau perubahan yang merupakan penambahan atau pengurangan pekerjaan, hanya dianggap sah sesudah mendapat perintah tertulis dari DIREKSI/PEMILIK PEKERJAAN dengan menyebutkan jenis dan rincian pekerjaan secara jelas.

21.2. Perhitungan biaya untuk pekerjaan tambah kurang diperhitungkan menurut harga satuan pekerjaan yang dimasukkan oleh KONTRAKTOR kepada DIREKSI/PEMILIK pada waktu pemasukan penawaran untuk pelelangan pekerjaan ini. Untuk pekerjaan tambah kurang yang belum ada harga satuannya ditetapkan bersama oleh kedua belah pihak dengan harga bahan dan upah, sama dengan saat pemasukan penawaran.

21.3.Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk merubah waktu penyelesaian pekerjaan kecuali atas persetujuan tertulis DIREKSI /PEMILIK Pekerjaan.

21.4. Pekerjaan tambah kurang hanya berlaku apabila nyata-nyata ada permintaan tertulis dari Kontraktor yang menyebut jenis dan rincian serta biaya pekerjaan dan harus disetujui oleh pihak DIREKSI.

PASAL 22 P E N U T U P

1. Segala sesuatu pekerjaan apabila terdapat perbedaan antara Gambar dan RKS maka RKS sebagai pedoman atau dikonsultasikan kepada direksi/pengawas.

2. Didalan perhitungan ini ( pasal 21 ayat 1 ) memakai sistem Lump Sum Contract.

3. Bila dalam RKS ini tidak disebutkan suatu perkataan atau kalimat dan merupakan bagian yang harus dikerjakan oleh pemborong maka pemborong wajib untuk mengerjakan.

4. Hal – hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pemimpin Proyek, bila mana perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.

iii

Demikian Adendum Dokumen Pengadaan ini dibuat dan ditetapkan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di

: Balung-Jember

Pada Tanggal

: 26 Agustus 2013

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA RSD BALUNG KABUPATEN JEMBER APBD TAHUN ANGGARAN 2013 Ketua,

Ttd