pemantapan ketersediaan pangan, cadangan pangan dan penanganan rawan pangan Badan Ketahanan Pangan RI, 2010.
Presiden RI telah menetapkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2011 tentang pengamanan produksi beras nasional. Landasan hukum ini dikeluarkan
sebagai uapaya konkret untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi pedesaan, memberikan dukungan peningkatan
produktivitas padi, kualitas padi dan produksi padi nasional, termasuk pemanfaatan sumber daya lahan dan air, serta upaya diversifikasi pangan dalam
rangka kemandirian pangan dalam menghadapi iklim ekstrim. Sasaran utama yang akan dicapai adalah pengamanan terhadap pencapaian sasaran produksi padiberas
nasional untuk mencapai surplus beras nasional 10 juta ton per tahun mulai tahun 2014. Strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut adalah: i
peningkatan produksi padiberas sebesar 5 melalui; peningkatan produktivitas 4,9 per tahun dan peningkatan luas panen 0,3 per tahun; ii distribusi dan
stabilisasi harga produksi, melalui penjaminan distribusi baik sarana produksi maupun pengadaan terfokus yaitu penetapan lokasi khusus untuk areal tanam
yang masih dapat meningkatkan produktivitas; iii percepatan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat, dengan sasaran berkurangnya konsumsi beras rata-
rata 0,654 per tahun Kemenkoinfo RI, 2011
2.4. Luas Panen
Lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh faktor produksi komoditas pertanian. Secara umum dikatakan, semakin luas lahan yang
Universitas Sumatera Utara
digarapditanami, semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut Rahim dan Dwi Hastuti, 2008.
Luas lahan pertanian akan mempengaruhi skala usaha, dan skala usaha ini pada akhirnya akan mempengaruhi efisien atau tidaknya suatu usaha pertanian.
Semakin luas lahan yang dipakai sebagai usaha pertanian akan semakin tidak efisienlah lahan tersebut. Sebaliknya pada luasan lahan yang sempit, upaya
pengawasan terhadap penggunaan faktor produksi semakin baik, penggunaan tenaga kerja tercukupi dan tersedianya modal juga tidak terlalu besar, sehingga
usaha pertanian seperti ini sering lebih efisien Soekartawi, 2002. Luas lahan sangat mempengaruhi produksi, karena apabila luas lahan
semakin luas maka penawaran beras akan semakin besar, sebaliknya apabila luas lahan semakin sempit maka produksi padi akan semakin sedikit. Jadi hubungan
luas lahan dengan produksi padi adalah positif Triyanto, 2006 . Lahan pertanian sawah mempunyai arti yang terpenting dalam
menentukan ketahanan pangan nasional. Saat ini sumberdaya lahan pertanian menghadapi tantangan dan tekanan yang semakin berat. Tingkat persaingan
dengan peruntukan non pertanian, berada pada titik yang mengkhawatirkan bagi eksistensi pertanian, khususnya sebagai sektor yang berkepentingan dalam
pengadaan pangan nasional. Mengingat bahwa sumberdaya lahan sebagai salah satu sumberdaya yang
vital bagi produksi pertanian yang merupakan sumber penghidupan bagi sebagian besar rumah tangga pedesaan. Secara umum Greenland 1983 telah
menggambarkan dampak peruntukan lahan ke non pertanian yang dapat
Universitas Sumatera Utara
diklasifikasikan ke dalam: a pangan, b dampak terhadap kondisi ekonomi secara keseluruhan, c dampak terhadap lingkungan hidup, dan d dampak
terhadap kondisi sosial-budaya Simatupang et.al, 1997. 2.5. Produktivitas
Produksi dapat didefenisikan sebagai hasil dari suatu proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan input. Dengan demikian,
kegiatan produksi tersebut adalah mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output Agung et.al, 2008.
Produktivitas merupakan hasil per satuan luas lahan atau dengan kata lain produktivitas adalah keseimbangan dari semua faktor produksi yang akan
menyumbangkan hasil yang tertinggi melalui upaya yang terendah. Dua hal yang menjadi fakta kemerosotan produksi beras. Pertama, produktivitas pertanian padi
merosot, yang diiringi oleh menurunnya rangsangan untuk menanam padi dan diiringi dengan makin meningkatnya pengurangan lahan padi. Kedua, yang
berkaitan erat dengan itu, merosotnya nilai tukar petani dan meningkatnya
kemiskinan di kalangan petani khususnya petani padi Sumodiningrat, 2001.
Rata-rata produktivitas padi nasional adalah sebesar 49,44 kuintalha, sedang potensi produksi padi dari berbagai varietas mampu 6 tonha, terutama
untuk padi lahan irigasi teknis. Dari data produktivitas per kabupatenkota tahun 2010 oleh BPS, diketahui terdapat seluas 2,010 juta ha 15,17 dengan
produktivitas 4 ton per ha; 3,974 juta ha 29,99 dengan produktivitas antara 4 - 5 ton per ha; 5,617 juta ha 42,38 dengan produktivitas antara 5 - 6 ton per
ha; dan 1,652 juta ha 12,47 dengan produktivitas 6 ton.
Universitas Sumatera Utara
Dengan melihat data-data tersebut, maka upaya peningkatan produksi masih terbuka lebar. Peluang peningkatan produktivitas dari 5 tonha menjadi 6
tonha paling tidak masih dapat dilakukan pada areal tanam seluas sekitar 5,9 juta ha. Untuk produktivitas yang di atas 6 tonha diterapkan SL-PTT padi hibrida,
sedang yang di bawah 6 tonha dapat diterapkan SL-PTT padi non hibrida, dengan paket lengkap dan pengawalanpendampingan yang ketat, di lokasi yang sesuai
tepat. Pengamanan produksi beras nasional melalui peningkatan produktivitas
padi dilakukan dengan: 1 meningkatkan ketersediaan benih, pupuk, dan pestisida yang sesuai, baik dalam jenis, mutu, waktu, lokasi, dan jumlah; 2
meningkatkan tata kelola usahatani, pengendalian OPT, penanganan bencana banjir, dan kekeringan pada lahan pertanian padi; 3 meningkatkan alsintan, baik
dalam jumlah maupun mutu untuk mempercepat pengelolaan usahatani padi; 4 meningkatkan kegiatan pasca panen untuk mengurangi kehilangan hasil dan
penurunan mutu gabahberas; 5 memberikan dukungan dalam meningkatkan pengelolaan air irigasi untuk pertanian padi dalam kondisi iklim ekstrim; 6
meningkatkan fungsi BUMN dalam penyediaan dan penyaluran sarana produksi dan distribusi gabahberas; 7 meningkatkan dan mengembangkan fungsi
infrastruktur PU dalam menunjang produksi padi Kemenkoinfo, 2011.
2.6. Harga Beras