indeks nilai tukar petani, konsumsi beras, luas panen dan peranan penyuluhan pertanian secara nyata mempengaruhi ketersediaan pangan beras di Provinsi
Jambi. Secara parsial konsumsi beras per kapita dan luas panen padi berpengaruh sangat nyata terhadap kemampuan ketersediaan pangan beras.
Penelitian Denny Afrianto 2010, yang bertujuan untuk menganalisis kondisi ketahanan pangan di Jawa Tengah dengan memfokuskan pada
ketersediaan beras di masing-masing kabupatenkota di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan data sekunder runtun waktu time series tahun 2005-2007.
Penelitian ini menggunakan rasio ketersediaan beras sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah stok beras, luas panen,
rata-rata produksi, harga beras eceran, dan jumlah konsumsi beras. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data panel dengan membandingkan
perilaku ketersediaan beras di tiap kabupatenkota di Jawa Tengah. Dari hasil regresi diketahui bahwa stok berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap rasio ketersediaan beras, luas panen dan rata-rata produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio ketersediaan beras, harga beras
berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap rasio ketersediaan beras, dan jumlah konsumsi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap rasio ketersediaan
beras.
2.2. Teori Penawaran
Universitas Sumatera Utara
Penawaran adalah jumlah suatu barang yang yang ditawarkan untuk dijual
oleh para produsen kepada konsumen dalam suatu pasar pada tingkat harga dan
waktu tertentu yang sangat tergantung pada sejumlah besar variabel. Konsep dari fungsi penawaran untuk suatu produk dapat dinyatakan dalam bentuk hubungan
antara kuantitas penawaran dan sekumpulan variabel yang mempengaruhi penawaran dari produk tersebut. Konsep penawaran suatu produk dapat
digambarkan dengan fungsi sebagai berikut:
Qsx = f Px, Pr, Pi,T,Pe,O ………………………………………………......2.1 Keterangan:
Qsx : Penawaran komoditi tersebut Px : Harga komoditi tersebut
Pr : Harga komoditi substitusi dan komplementer Pi : Harga faktor produksi
T : Tingkat penggunaan teknologi Pe : Harapan produsen
O : Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan penawaran produk tersebut Jika terjadi perubahan terhadap faktor-faktor tersebut, maka penawaran
juga akan berubah. Apakah perubahan tersebut menurun atau meningkat, tergantung pada pengaruh dari faktor tersebut apakah berpengaruh positif atau
negatif terhadap barang yang ditawarkan tersebut. Hukum penawaran adalah perbandingan lurus antara harga terhadap
jumlah barang yang ditawarkan, yaitu apabila harga naik, maka penawaran akan meningkat, sebaliknya apabila harga turun penawaran akan turun Putong, 2002.
Universitas Sumatera Utara
A C
D
B S
Kurva penawaran merupakan hubungan antara jumlah penawaran dan harga. Hubungan antara jumlah penawaran dan harga yang ditawarkan adalah searah.
Sumber: Eachern, 2001 Adanya kegiatan konsumsi terhadap barang maka akan terbentuk
permintaan barang tersebut. Hubungan antara penawaran dan permintaan suatu komoditi merupakan petunjuk penting dalam teori ekonomi. Hubungan tersebut
memperlihatkan berbagai jumlah barang dan jasa yang diminta atau dibeli oleh konsumen dan yang ditawarkan oleh produsen secara bersamaan sebagai pengaruh
dari adanya perubahan harga barang dan jasa yang bersangkutan atau faktor lainnya. Harga dibentuk oleh pasar yang mempunyai dua sisi, yaitu penawaran
dan permintaan. Bahan pangan yang merupakan hasil pertanian cenderung mengalami
perubahan harga yang lebih besar daripada harga barang-barang industri. Harga hasil-hasil pertanian cenderung mengalami naik turun yang relatif besar.
Q P
Gambar 2.1. Kurva Penawaran Produsen
Universitas Sumatera Utara
Harganya bisa mencapai tingkat yang tinggi sekali pada suatu masa dan mengalami kemerosotan yang sangat buruk pada masa berikutnya. Sifat
perubahan harga seperti itu disebabkan karena penawaran ke atas barang-barang pertanian adalah tidak elastis, yang artinya persentase perubahan harga jauh lebih
besar daripada perubahan jumlah barang yang diminta ataupun ditawarkan. Faktor yang menyebabkan barang pertanian bersifat tidak elastis antara lain, barang
pertanian bersifat musiman dan kapasitas berproduksi cenderung maksimal dan tidak terpengaruh oleh perubahan permintaan Sukirno, 2003.
Keseimbangan pasar terjadi pada harga yang menyebabkan jumlah yang diminta konsumen sama dengan jumlah yang ditawarkan produsen. Jika harga di
atas tingkat ekuilibrium, jumlah yang ditawarkan lebih besar daripada jumlah yang diminta. Sebaliknya jika harga di bawah tingkat ekuilibrium, jumlah yang
diminta melebihi jumlah yang ditawarkan. Kekurangan jumlah yang ditawarkan menyebabkan adanya tekanan harga untuk naik Eachern, 2001.
2.3. Ketersediaan Beras