Faktor Penyebab tetap terlaksananya ritual adat kematian suku Dayak Agabag di Desa Tetaban Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan yakni:
4.8. Faktor Penyebab tetap terlaksananya ritual adat kematian suku Dayak Agabag di Desa Tetaban Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan yakni:
a. Faktor dari dalam (Interen) Religius Menurut Mikhail Coomans dalam bukunya yang berjudul manusia Dayak dahulu, sekarang dan masa depan (1987:85), mengatakan bahwa sikap riligius orang Dayak bukan pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, melainkan kepada suatu pantoen yang terdiri banyak sekali roh dan nenek moyang yang ajaib.
Religius merupakan kesempurnaan para almarhum dan leluhur. Suku Dayak Agabag menganut kepercayaan dari nenek moyang yang secara turun-temurun hingga masa kini yang disebut Amakan, suku Dayak Agabag percaya bahwa nenek moyang sampai turun-temurun mempunyai keyakinanbahwa masih ada kaitan antara kematian dengan alam jagat, bahwa roh-roh tersebut masih hidup namun hanya berpindah alam di jagat raya bersama dengan roh-roh lainnya yang sudah terdahulu.
b. Faktor dari luar ( Ekstren ) yakni prestice ( martabat )
Menurut penjelasan dari Bapak Nasution selaku sekretaris Desa Tetaban bahwa segala sesuatu yang dikurbankan pada waktu pelaksanaan ritual kematian baik berupa hewan yang disembelih, harta benda dan perhiasan lainnya ikut serta dibawah nya ke alam jagat sana (dunia roh halus para leluhur), sedikit banyaknya kurban yang dikurbankan brgitu pula dibawahnya ke alam jagat raya sana.
Bila terdapat ada orang yang meninggal dalam sebuah desa lalu dikuburkan tampa mengadakan upacara apapun, maka akan mendapat sanksi moril dari anggota masyarakat dilingkungannya dan masyarakat dari desa- desa lain karena dianggap lain dalam menunaikan tuntunan kepercyaan Amakan. Penyelenggaraan upacara bagi orang tela meninggal, berarti menjamin gengsi sosial atau menjunjung tinggi kehormatan martabat keluarga dari masyarakat desa-desa lain dan seluruh keturunan dari yang meninggal tadi.Tampak dengan jelas disini suatu tindakan-tindakan sosial yang sekaligus merupakan bukti-bukti yang nyata dalam ritual pemakaman Suku Dayak Agabag dan merupakan dasar hidup orang Dayak Agabag.
Dalam hal masalah terselenggaranya ritual turut menentukan martabat keluarga deri kalangan masyarakat luar yakni dari berbagai desa lain, seluruh turunan keluarga di dalam masyarakat dalam berkesinambungan karena masyarakat luar menilai ritual yang telah terlaksana meriah atau tidak adanya ritual tersebut, maka disinilah timbul faktor masih terlaksananya ritual kematian karena, menjaga gengsi keluarga dari masyarakat setempat dan masyarakat dari luar lain mengenai terlaksana apa tidaknya ritual kematian bagi keluarga yang meninggal tadi.
Dari hasil penelitian tenang proses ritual Adat kematian suku Dayak Agabag di Desa Tetaban Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan, ditemukan faktor kurang terlaksananya proses ritual kematian suku Dayak Agabag tersebut.
a. Faktor Interen Tokoh Mayarakat dan masyarakat setempat tidak adanya koordinasi dan kerja sama antara satu dengan yang lain dalam proses ritual Adat kematian. dan juga
selama ini salah satu faktor yang kurang mendukung dalam proses ritual Adat kematian yakni kurangnya mendukung dalam proses ritual Adat kematian yakni kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. karena mengingat dalam proses ritual adat kematian ini sangat memerlukan persiapan, unntuk mengundang orang banyak menghadiri acara ritual tersebut.
b. Faktor Eksteren Kurangnya dukungan dan bantuan dari pihak perusahan, padahal mereka telah beroprasi diwilayah kami di Kecamatan Sebuku sejak tahun 1999 saampai
dengan ini (Tahun 2016 ) pihak dari perusahaan tidak mendukung dengan pelaksanaan acara-acara, seperti pelaksanaan proses ritual Adat Kematian. Kami dari lembaga Adat membuat permohonan berbentuk proposal untuk mencari dana dalam pelaksanaan ritual Adat kematian tersebut dan tanggapan dari pihak perusahaan ada.