BELANJA DAERAH

B. BELANJA DAERAH

1. Kebijakan Belanja Daerah

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah tahun 2014 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam

IV-13 IV-13

Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan senantiasa akan berlandaskan pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu mengupayakan peningkatan sumber- sumber pendapatan sesuai dengan potensi daerah, prinsip prioritas yang diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas utama pembangunan daerah, prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan skala prioritas.

Kebijakan belanja daerah memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja yang wajib dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan pembayaran pokok pinjaman, belanja subsidi, serta belanja barang dan jasa yang wajib dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan. Selisih antara perkiraan dana yang tersedia dengan jumlah belanja yang wajib dikeluarkan merupakan potensi dana yang dapat diberikan sebagai pagu indikatif kepada setiap SKPD. Belanja penyelenggaraan pembangunan hendaknya diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Belanja Langsung dan Tidak Langsung

Struktur belanja dalam APBD mengalami perubahan dari kelompok Belanja Aparatur dan Belanja Pelayanan Publik (Berdasar Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002) berubah menjadi kelompok Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung (Berdasar Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011) dengan uraian, sebagai berikut:

IV-14

1. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang terdiri dari jenis belanja:

a. Belanja Pegawai berupa penyediaan gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

b. Belanja bunga digunakan untuk pembayaran atas pinjaman Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat. Dalam Pemenuhan Pendanaan sejalan dengan penyelenggaraan pemerintah daerah, khususnya pengalokasian anggaran dalam APBD, DIY tidak melakukan pinjaman, sehingga tidak ada Pembayaran Bunga Pinjaman.

c. Belanja Hibah digunakan untuk mendukung fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka pemerintah daerah dapat melakukan pemberian hibah kepada instansi vertikal (seperti untuk kegiatan TMMD dan penyelenggaraan pemilu yang dilaksanakan KPUD), dan instansi semi pemerintah (seperti PMI, KONI, Pramuka, KORPRI dan PKK), pemberian hibah kepada pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, sepanjang dianggarkan dalam APBD. Pemberian hibah harus dilakukan secara selektif sesuai dengan urgensi dan kepentingan daerah serta kemampuan keuangan daerah, sehingga tidak mengganggu penyelenggaraan urusan wajib dan tugas-tugas pemerintahan daerah lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat.

d. Belanja Bantuan Sosial digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, bantuan sosial diberikan kepada kelompok/anggota masyarakat yang dilakukan secara selektif/tidak mengikat dan jumlahnya dibatasi.

e. Belanja Bagi Hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi kepada kota atau pendapatan kota kepada pemerintah desa atau pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya yang disesuaikan dengan kemampuan belanja daerah yang dimiliki.

f. Belanja Bantuan Keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari pemerintah daerah kepada pemerintah kabupaten/kota. Bantuan keuangan yang bersifat umum diberikan dalam rangka peningkatan kemampuan keuangan bagi penerima bantuan. Bantuan keuangan yang bersifat khusus dapat dianggarkan dalam rangka untuk membantu capaian program prioritas pemerintah daerah yang dilaksanakan sesuai

IV-15 IV-15

g. Belanja Tidak Terduga ditetapkan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi tahun anggaran sebelumnya dan perkiraan kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah, serta sifatnya tidak biasa/tanggap darurat, yang tidak diharapkan berulang dan belum tertampung dalam bentuk program/kegiatan.

2. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang terdiri dari jenis belanja:

a. Belanja pegawai merupakan pengeluaran untuk honorarium/upah dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah.

b. Belanja barang dan jasa merupakan pengeluaran untuk pembelian/ pengadaan barang yang dinilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah.

c. Belanja modal merupakan pengeluaran untuk pengadaan asset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuik digunakan dalam kegiatan pemerintahan.

Dari perkembangan yang terjadi selama pelaksanaan otonomi daerah, sistem dan mekanisme APBD menggunakan sistem anggaran kinerja. Pelaksanaan tersebut membawa implikasi kepada struktur belanja daerah. Berpedoman pada regulasi yang ada, belanja daerah bisa dirinci menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi daerah, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja. Sedangkan belanja menurut kelompok belanja terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Gambaran perkembangan Belanja Daerah di DIY Tahun Anggaran 2012- 2015, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut.

IV-16

Tabel 4.6

Struktur Belanja Pemerintah DIY Tahun Anggaran 2012-2015

PROYEKSI NO

2.657.387.441.519,00 3.723.459.156.462 BELANJA TIDAK

1.1 Belanja Pegawai

1.2 Belanja Bunga

1.3 Belanja Subsidi

1.4 Belanja Hibah

5.000.000.000,00 20.000.000.000 Belanja Bagi Hasil

1.5 Belanja Bansos

371.217.607.000,00 333.125.090.995 Kabupaten/Kota

Belanja Tidak

2.1 Belanja Pegawai

Belanja Barang

dan Jasa 2.3 Belanja Modal

- - Keistimewaan

Kebijakan belanja daerah tahun 2014 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, antara lain melalui:

1. Meningkatkan Perekonomian dan Kesejahteraan Esensi utama penggunaan dana APBD adalah untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat oleh karena itu akan terus dilakukan peningkatan program-program yang berorientasi pada masyarakat dan berupaya melaksanakan realisasi belanja daerah tepat waktu dengan mendorong proses penetapan Perda APBD secara tepat waktu pula.

IV-17

2. Anggaran berbasis kinerja Meningkatkan kualitas anggaran belanja daerah melalui pola penganggaran yang berbasis kinerja dengan pendekatan tematik pembangunan yang disertai sistem pelaporan yang makin akuntabel.

3. Anggaran Pendidikan 20% Mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20% dari total belanja daerah (APBD) tahun 2014 dalam rangka peningkatan indeks pendidikan meliputi Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah (AMH dan RLS). Sesuai dengan UUD Tahun 1945 ayat (4) menyatakan “Negara

memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional”.

Selain itu, UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 49 ayat (1) menyatakan “Dana pendidikan selain gaji pendidik dan

biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 % dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20 % dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

4. Anggaran Kesehatan 10% Mengalokasikan anggaran untuk kesehatan sebesar 10% sesuai perintah UU Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 171 ayat (2) meny atakan :” Besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi,kabupaten/kota dialokasikan minimal 10% (sepuluh persen) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji”, tentang Kesehatan guna peningkatan kualitas

dan aksesibilitas pelayanan dasar kesehatan dalam rangka peningkatan indeks kesehatan masyarakat.

5. Fixed cost, regular cost, dan variable cost Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost secara terukur dan terarah, yaitu:

a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional kantor (biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan perawatan mobil);

b. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai pelaksanaan TUPOKSI SKPD, yang meliputi kegiatan koordinasi, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi, pengendalian & evaluasi, dan perencanaan;

c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-program pembangunan yang menjadi prioritas dan

IV-18 IV-18

6. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Meningkatkan alokasi anggaran yang makin diorientasikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

7. Prioritas Pembangunan Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan dalam penentuan anggaran belanja dengan visi dan misi DIY, serta anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna anggaran tetap terukur.

Belanja Langsung digunakan untuk membiayai program/kegiatan prioritas pembangunan daerah. Tema pembangunan DIY pada tahun 2014 adalah: ”

Memantapkan Perekonomian Daerah dan Stabilitas Sosial Politik Menuju Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera ”.

Untuk mendukung pelaksanaan tema pembangunan tersebut dan pencapaian visi jangka panjang dan jangka menengah DIY, serta sinkronisasi prioritas Pembangunan Nasional, maka prioritas pembangunan daerah DIY Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Reformasi birokrasi dan tata kelola; Prioritas ini ditetapkan untuk mewujudkan pemerintahan yang responsif, transparan, dan akuntabel, serta dalam rangka mendukung terlaksananya tata kelola SKPD yang lebih baik dan mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung misi 3 RPJMD 2012-2017 (Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik).

2. Pendidikan; Prioritas ini ditetapkan untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas melalui:

a. Peningkatan aksesibilitas pelayanan pendidikan terutama di kantong-kantong kemiskinan;

b. Peningkatan Melek Huruf

c. Daya Saing Pendidikan meningkat. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 1 RPJMD 2012-2017 (Membangun peradaban berbasis nilai- nilai kemanusiaan).

IV-19

3. Kesehatan; Prioritas ini ditetapkan dalam rangka meningkatkan:

a. Peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan penduduk miskin terutama di kantong-kantong kemiskinan;

b. Kualitas dan aksesibilitas kesehatan bagi masyarakat;

c. Aksesibilitas dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi; Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 1 RPJMD 2012-2017 (Membangun peradaban berbasis nilai- nilai kemanusiaan).

4. Penanggulangan kemiskinan; Prioritas ini ditetapkan dalam rangka menurunkan jumlah penduduk miskin terutama di daerah kantong-kantong kemiskinan dan dalam rangka meningkatkan:

a. Kemandirian dan keberdayaan masyarakat;

b. Kualitas pengelolaan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial;

c. Kualitas pengelolaan ketenagakerjaan;

d. Kualitas pengelolaan ketransmigrasian; Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 1 RPJMD 2012-2017 (Membangun peradaban berbasis nilai- nilai kemanusiaan).

5. Ketahanan pangan; Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan yang meliputi ketersediaan dan kecukupan konsumsi energi dan protein untuk masyarakat. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 2 RPJMD 2012-2017 (Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif).

6. Infrastruktur; Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan ketersediaan infrastruktur yang memadai baik kuantitas dan kualitas, pemerataan prasarana dan sarana publik terutama di daerah kantong-kantong kemiskinan, serta dalam rangka meningkatkan kemanfaatan ruang. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 4 RPJMD 2012-2017 (Memantapkan prasarana dan sarana daerah).

7. Iklim investasi dan usaha; Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat, kepariwisataan yang berdaya saing

IV-20 IV-20

8. Energi; Prioritas ini ditetapkan dalam rangka memperluas akses masyarakat terhadap energi terutama energi baru terbarukan, dan meningkatkan rasio elektrifikasi serta efisiensi konsumsi energi. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 4 RPJMD 2012-2017 (Memantapkan prasarana dan sarana daerah).

9. Lingkungan hidup dan bencana; Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan, dan ketahanan masyarakat terhadap bencana. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 4 RPJMD 2012-2017 (Memantapkan prasarana dan sarana daerah).

10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik; Prioritas ini ditetapkan dalam rangka meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah yang relatif tertinggal dan miskin di daerahnya, sehingga diharapkan wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dan dapat mengurangi ketertinggalan pembangunannya dengan daerah lain. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 4 RPJMD 2012-2017 (Memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang).

11. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mengembangkan dan melestarikan budaya lokal, kawasan budaya, dan benda cagar budaya. Disamping itu, prioritas ini juga untuk mendukung keberhasilan misi 1 RPJMD 2012-2017 (Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan).

Selain pendekatan yang bersifat sektoral, rencana pembangunan tahun 2014 juga menggunakan pendekatan kewilayahan. Pendekatan kewilayahan tersebut dilakukan guna mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar wilayah, dengan penanganan secara lintas sektoral pada setiap wilayahnya.

IV-21

Berikut merupakan gambaran kondisi per-wilayah Kabupaten-Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta beserta potensi pengembangannya

Gambar 4.1

Arah Pembangunan Kewilayahan DIY

Kondisi dan Potensi Wilayah DIY

Titik lokasi sasaran kemiskinan pada tahun 2014 merupakan kelanjutan dan pengembangan dari titik sasaran yang telah ditentukan pada tahun 2013. Terdapat enam kecamatan yang merupakan pengembangan dari tahun lalu yaitu pada Kota Yogyakarta: Mantrijeron; Kabupaten Kulon Progo: Pengasih dan Sentolo; Kabupaten Bantul: Pandak; Kabupaten Sleman: Sleman dan Kabupaten Gunungkidul adalah Saptosari. Kecamatan lain yang berjumlah empat belas kecamatan merupakan kelanjutan dari titik sasaran pada tahun 2013.

IV-22

Titik-titik tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.7

Kecamatan yang akan menjadi fokus sasaran pembangunan lintas sektor

tahun 2014

No Kabupaten/Kota Kecamatan

4 Kulon Progo

5 Kota Yogyakarta

1 Tegalrejo

2 Umbulharjo

3 Mergangsan

4 Mantrijeron

IV-23

Gambar 4.2

Kecamatan yang akan menjadi fokus sasaran pembangunan lintas sektor

tahun 2014

Di dalam Buku III RKP tahun 2014, salah satu sasaran utama yang harus dicapai DIY pada tahun 2014 adalah meningkatnya standar hidup masyarakat, yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan, yaitu pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran, angka kematian bayi, angka harapan hidup serta pengangguran.

Target untuk DIY dalam Buku III RKP tahun 2014 tersebut ditunjukan dalam tabel indikator sasaran sebagai berikut:

Pertumbuhan Ekonomi 3) Kemiskinan Pengangguran Provinsi

(%) DI Yogyakarta

2,70 – 1,30 Sumber: RKP 2014 Buku III

Keterangan: 1) Pertumbuhan Ekonomi: persentase laju perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

2) Kemiskinan: persentase jumlah penduduk miskin terhadap total jumlah penduduk.

3) Pengangguran: persentase jumlah pengangguran terbuka terhadap total angkatan kerja.

IV-24

Angka

Umur Harapan Provinsi

Rata-Rata Lama

Kematian Bayi

Sekolah Hidup

Sumber: RKP 2014 Buku III Keterangan: 1) Angka Kematian Bayi: jumlah bayi yang meninggal

sebelum mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup.

2) Rata-rata Lama Sekolah: rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. 3)Angka Harapan Hidup: perkiraan lama hidup rata-rata penduduk.

Kebijakan Belanja langsung diarahkan untuk membiayai program/kegiatan prioritas pembangunan daerah tersebut. Adapun program prioritas berdasarkan masing-masing urusan adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan

a. Program Pendidikan Anak Usia Dini

b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

c. Program Pendidikan Menengah

d. Program Pendidikan Non Formal dan Informal

e. Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus

f. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

g. Program Pendidikan Tinggi

h. Program Akselerasi Pengembangan Pendidikan Terkemuka

i. Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan pada BLUD j. Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya k. Program Pengembangan Unggulan Mutu Pendidikan l. Program Sinergitas Pendidikan Terhadap Pembangunan

2. Kepemudaan dan Olahraga

a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

b. Program Pembinaan dan Pemasyarakat Olahraga

c. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pemuda dan Olahraga

d. Program Peningkatan Prestasi Olahraga

e. Program Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda

f. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda

IV-25

3. Komunikasi dan Informatika

a. Program Pengembangan Komunikasi Informasi, Informasi dan Media Massa

b. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa

c. Program Fasilitasi, Pembinaan, Pengendalian Frekuensi dan Informasi Publik

d. Program Pengembangan Sarana Prasarana Teknologi Informasi

e. Program Layanan Pengadaan Barang dan Jasa

4. Kebudayaan

a. Program Pengembangan Nilai Budaya

b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

d. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya

e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan

5. Sosial

a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya

b. Program Pembinaan Para Disabilitas dan Trauma

c. Program Pembinaan Panti Asuhan/ Jompo

d. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Posial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)

e. Program Pembinaan Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial (K3)

f. Program Pelayanan dan Perlindungan Anak Bermasalah Sosial

g. Program Pelayanan dan Perlindungan Lanjut Usia Terlantar

h. Program Penanganan dan Penanggulangan Bencana

i. Program Perlindungan dan Pemberdayaan bagi Korban Tindak Kekerasan, Pekerja Migran Bermasalah Sosial j. Program Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) k. Program Peningkatan Kualitas Informasi Kesejahteraan Sosial

6. Kesehatan

a. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

b. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

c. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

d. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru

e. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru

f. Program Sediaan Farmasi, Perbekalan Kesehatan, dan Pengawasan Makanan

g. Program Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

IV-26 IV-26

i. Program Pembinaan Kesehatan Lansia j. Program Pembinaan Kesehatan Ibu k. Program Pembinaan Kesehatan Anak dan Remaja l. Program Pelatihan Kesehatan dan Peningkatan Mutu Diklat

Kesehatan m. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD RSJ Ghrasia n. Program Pembinaan Kesehatan Bayi dan Balita o. Program Pembiayaan Kesehatan p. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

7. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

a. Program Keluarga Berencana

b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja

c. Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

d. Program Pengembangan Bina Keluarga

8. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

b. Program Pemeliharaan Kam-tramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

c. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

d. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat

e. Program Pendidikan Politik Masyarakat

f. Program Peningkatan Kewaspadaan Dini dan Pembinaan Masyarakat

9. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

a. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan

b. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

c. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

d. Program Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan Pemerintah Desa

10. Kelautan dan Perikanan

a. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut

b. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut

c. Program Pengembangan Budidaya Perikanan

d. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

e. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

IV-27 IV-27

g. Program Rehabilitasi Ekosistem dan Cadangan Sumberdaya Alam

h. Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Perikanan dan Kelautan

11. Pertanian

a. Program

Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Peningkatan

Pemasaran

b. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

c. Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Petani

d. Program Pengembangan Agribisnis Perkebunan

e. Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan

f. Program Peningkatan Produksi Holtikultura

g. Program Peningkatan Produksi Perkebunan

12. Ketahanan Pangan

a. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian

b. Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan

c. Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan

d. Penganekaragaman konsumsi dan Keamanan Pangan

e. Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan

13. Pariwisata

a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

c. Program Pengembangan Kemitraan

d. Program Pengembangan Desa Wisata

14. Koperasi dan UKM

a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM

c. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

15. Industri

a. Program Pengembangan IKM

b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

c. Program Pembinaan dan Pengembangan Industri Kreatif

16. Penanaman Modal

a. Program Peningkatan Promosi, Kerjasama dan Pemerataan Pertumbuhan Investasi

b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

IV-28

17. Perdagangan

a. Program Peningkatan Pengembangan Ekspor

b. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

d. Program Persaingan Usaha

18. Ketenagakerjaan

a. Program peningkatan kesempatan kerja

b. Program peningkatan mutu pelayanan lembaga ketenagakerjaan

c. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

d. Program pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

e. Program pelayanan pengawasan lembaga ketenagakerjaan

19. Ketransmigrasian

a. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

b. Program Transmigrasi Regional

20. Kehutanan

a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

b. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

d. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan

e. Program Penataan Kawasan Hutan

21. Perencanaan Pembangunan

a. Program Pengembangan Data/Informasi

b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

c. Program Perencanaan Pembangunan Perekonomian

d. Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya

e. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah dan Sarana Prasarana

f. Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan

g. Program Pengendalian Pembangunan Daerah

h. Program Pengembangan Data Statistik Daerah

i. Program Perencanaan dan Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Keistimewaan

22. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

a. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

b. Program Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah

c. Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

d. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

IV-29 IV-29

f. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

g. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

h. Program Peningkatan Kerjasama Antar Daerah

i. Program Penataan Peraturan Peraturan Perundang-Undangan j. Program Penataan Daerah Otonomi Baru k. Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan l. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Daerah m. Program Analisis Kebijakan Pembangunan n. Program Penelitian dan Pengembangan o. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur p. Program Failitasi Bantuan dan Layanan Hukum q. Program Pengawasan Produk Hukum r. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur s. Program Pengembangan Kehidupan Beragama t. Program Pengembangan Investasi dan Aset Daerah u. Program Peningkatan Kerjasama Kediklatan Antar Daerah v. Program Peningkatan Pendidikan Kedinasan w. Program Pencegahan Dini Bencana x. Program Peningkatan Pelayanan Publik y. Program Pengembangan dan Pembinaan BUMD Serta Lembaga

Keuangan Mikro z. Program Penanggulangan Korban Bencana

aa. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

bb. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS

24. Energi dan Sumberdaya Mineral

a. Program Pembinaan, Pengawasan dan Pengembangan Bahan Bakar

dan Pengembangan Ketenagalistrikan

b. Program

Pembinaan,

Pengawasan

c. Program Pembinaan, Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

d. Program Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian Pengelolaan, Pendayagunaan Air Tanah

e. Program Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Konservasi Energi

f. Program Pembinaan dan Pengembangan dan Pengawasan Usaha Pertambangan

IV-30

25. Kearsipan

a. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

b. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah

c. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

26. Statistik Program Pengembangan Statistik Daerah

27. Kependudukan dan Catatan Sipil Program Penataan Administrasi Kependudukan

28. Pertanahan

a. Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaaan dan Pemanfaatan Tanah

b. Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan

c. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan dan Sistem Pendaftaran Pertanahan

29. Pekerjaan Umum

a. Program Peningkatan Jalan dan Jembatan

b. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong

c. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

d. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan

e. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

f. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

g. Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya

h. Program Pengendalian Banjir

i. Program Pelayanan Jasa Pengujian j. Program Pengelolaan Persampahan k. Program Pengembangan Kawasan Perkotaan l. Program Pengembangan Kawasan Perdesaan m. Program Pembangunan dan Pengelolaan Bangunan Gedung dan

Lingkungan n. Program Pengadaan Tanah untuk Infrastruktur o. Program Pengembangan Pengelolaan Air Minum p. Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah q. Program Pembangunan Sistem Informasi / Database Sumber Daya

Air r. Program Pengembangan Kawasan Agropolitan, Minapolitan dan Desa Potensi s. Program Penataan Kawasan Budaya Pendukung Keistimewaan DIY t. Program Pembinaan Jasa Konstruksi

IV-31 IV-31

30. Perumahan

a. Program Pengembangan Perumahan

b. Program Pengurangan Kawasan Kumuh

c. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

31. Penataan Ruang

a. Program Perencanaan Tata Ruang

b. Program Pemanfaatan Ruang

c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

d. Program Penataan Ruang Keistimewaan DIY

32. Perhubungan

a. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

b. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

c. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalulintas

d. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

e. Program Peningkatan Manajemen dan Rekayasa Lalulintas

f. Program Pengaturan Sistem Simpang Bersinyal

g. Program Pengembangan Transportasi Berbasis Keistimewaan

h. Program Pengembangan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

i. Program Pengendalian dan Pengawasan Keselamatan Transportasi j. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Perhubungan

33. Lingkungan Hidup

a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

f. Program Pengelolaan Ruang Terbuka HIjau (RTH)

g. Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Budaya

34. Perpustakaan

a. Program Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan

b. Program Pengembangan Budaya Baca

c. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perpustakaan

35. Pemberdayaan Perempuan dan Pelrindungan Anak

a. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

IV-32 IV-32

c. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender

d. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak

e. Program Peningkatan Partisipasi Ekonomi Perempuan

f. Program Pendidikan Politik Bagi Perempuan