C. Uraian Program
Industri konstruksi berkembang pesat sesuai dengan perkembangan teknologi di bidang Sipil dan Arsitektur. Perkembangan ini ditandai dengan
telah banyaknya gedung-gedung bertingkat tinggi, jembatan layang dan bangunan sipil lainnya. Namun perkembangan ini juga disusul dengan
masih banyaknya kecelakaan kerja di sektor konstruksi tersebut dan dominasinya pada tenaga kerja yang jatuh dari ketinggian ketika bekerja.
Perancah merupakan salah satu sarana penunjang dalam pekerjaan pembangunan maupun pemeliharaan infrastruktur tersebut di atas dan
merupakan bangunan pelataran platform yang dibuat untuk sementara dan digunakan sebagai penyanggara tenaga kerja, bahan-bahan, serta
alat-alat pada setiap pekerjaan konstruksi termasuk pekerjaan pemeliharaan dan pembongkaran.
Kondisi ini menyadarkan banyak pihak bahwa perancah dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan mendidik tenaga kerja terampil
dalam pemasangan dan pembongkaran perancah, sehingga pekerja yang bekerja di ketinggian dapat bekerja dengan selamat dan penyedia jasa
pekerjaan konstruksi dapat terhindar dari kecelakaan kerja yang sangat merugikan perusahaan.
Program kursus dan pelatihan perancah, merupakan program kursus dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga kerja perancah yang bersertifikasi
level 2 dan level 3. Program kursus dan pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta didik agar memiliki s i k a p d a n t a t a n i l a i ,
ke m a m p u a n d i b i d a n g ke r j a ,
penguasaan pengetahuan
operasional lengkap, serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan perancah level 2 dan level 3.
Standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program kursus dan pelatihan untuk perancah level 2 adalah selama 75 jam dan untuk
perancah level 3 adalah selama 100 jam, dengan proporsi waktu 30 teori dan 70 praktik.
Pelaksanaan program kursus dan pelatihan ini mengacu kepada metode pelatihan berbasis kompetensi, yang memprasyaratkan peserta kursus
dan pelatihan untuk menyelesaikan semua tahapan kursus dan pelatihan yang sudah ditawarkan. Kelulusan peserta kursus dan
pelatihan didasarkan kepada uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi LSK bidang perancah yang
independen dan diakui oleh pemerintah, dunia usaha dan dunia industry. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi TUK.
Sedanglan uraian program kursus dan pelatihan ini adalah.
1. Nama Program
SKL berbasis KKNI ini dibuat untuk program kursus dan pelatihan perancah, level 2 dan 3.
2. Tujuan a . Umum
Program kursus dan pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta didik agar memiliki s i k a p d a n t a t a n i l a i ,
ke m a m p u a n d i b i d a n g ke r j a p e r a n c a h , penguasaan
pengetahuan operasional lengkap, serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan perancah
p a d a level 2 dan level 3.
b . Khusus
Secara khusus, tujuan kursus dan pelatihan perancah pada level 2 dan 3 dideskripsikan sebagai berikut.
1 Perancah Scaffolding Level 2
a Mampu membaca gambar kerja perancah, mampu memasang dan memelihara perancah selama
penggunaannya serta mampu membongkar perancah pada waktunya dengan selamat.
b Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja sebagai operator perancah serta
diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang mungkin timbul dalam tahapan pekerjaan perancah.
c Bertanggung jawab pada pekerjaannya sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
2 Perancah Scaffolding Level 3
a Selain mampu melaksanakan serangkaian tugas pada pekerjaan perancah level 2 di atas, peserta pelatihan dan
kursus perancah level 3 ini diharapkan juga mempunyai kemampuan merencanakan perancah sebagai penunjang
pekerjaan konstruksi yang dikerjakan serta kebutuhan bahannya, mampu menghitung rencana biaya pekerjaan
perancah, dapat memastikan bahwa pelaksanaan dan pembongkaran perancah dilaksanakan dengan benar dan
selamat, serta mempunyai kemampuan memeriksa, mengawasi dan mengevaluasi pekerjaan perancah.
b Mampu menerjemahkan informasi berkaitan dengan perancah, menggunakan peralatan pemasangan dan
pembongkaran perancah berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja dengan
mutu dan kuantitas yang terukur, sebagian merupakan hasil kerja dengan pengawasan tidak langsung.
c Mampu bekerjasama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.
d Bertanggung jawab pada pekerjaan dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang
lain.
3. Manfaat