Penelitian yang Relevan

B. Penelitian yang Relevan

Rahmalia, Evi (2003) melakukan penelitian dengan judul Analisis Tipologi dan Pengembangan Desa-desa Pesisir Kota Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mendeskripsikan persepsi stakeholder mengenai pengelolaan desa- desa pesisir di Kota Bandar Lampung, (2) menganalisis keragaan relatif tingkat perkembangan desa-desa pesisir dibandingkan desa/kelurahan pada umumnya di Kota Bandar Lampung, dan (3) memberikan arahan strategi pengembangan desa- desa pesisir di kota Bandar lampung. Metode yang digunakan adalah metode wawancara dengan kuesioner dan olah data menggunakan proses hirarki analitik

commit to user

27

untuk menjawab tujuan pertama, analisis tipologi wilayah (metode analisis skalogram dan analisis multivariate : PCA, Analisis Kelompok, Analisis Diskriminasi) dan SIG untuk menjawab tujuan kedua serta analisis deskriptif untuk menjawab tujuan ketiga. Hasil penelitian tersebut adalah urutan prioritas pengembangan desa-desa pesisir dimana sektor industri merupakan prioritas utama pengembangan, berdasarkan analisis tipologi sebagian besar desa pesisir tergolong tipologi II yaitu wilayah dengan tingkat perkembangan rendah atau kurang maju dibandingkan kelurahan-kelurahan lain di Bandar Lampung, arahan pengembangan yang disesuaikan dengan tipologi wilayah.

Junaidi, Ichwan Arief (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Penyusunan Prioritas Arahan Pengembangan Desa-desa Pesisir Menggunakan AHP (Analyical Hierarchy Process ) dengan tujuan : (1) menganalisis kondisi eksisting pemanfaatan lahan pesisir dan rencana pengembangan desa-desa pesisir di Kabupaten Kulon Progo, (2) mengetahui persepsi stakeholder terhadap prioritas pengembangan yang paling tepat untuk dikembangkan pada desa-desa pesisir di Kabupaten Kulon Progo, dan (3) menyusun arahan pengembangan desa-desa pesisir di Kabupaten Kulon Progo ke depannya berdasarkan hasil AHP dan analisis kondisi eksisting. Metode yang digunakan adalah studi literature dan analisis deskriptif data-data yang diperoleh dari data primer maupun sekunder dianalisis untuk menjawab tujuan pertama, survey wawancara dengan kuesioner AHP yang selanjutnya hasil kuesioner diolah dengan software Expert Choiche untuk menjawab tujuan kedua serta analisis deskriptif berdasarkan hasil AHP untuk menjawab tujuan ketiga. Hasil kajian penelitian ini ialah (1) setiap desa pesisir mempunyai karakteristik, potensi dan permasalahan wilayah yang berbeda, berdasarkan potensi yang ada maka pengembangan pertanian menjadi prioritas utama, (2) berdasarkan hasil AHP menurut persepsi gabungan stakeholder diperoleh hasil bahwa aspek ekonomi menjadi prioritas utama yang dikembangkan dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan desa pesisir. Dari hasil tersebut akhirnya diperoleh hasil mengenai urutan prioritas pengembangan desa pesisir dengan prioritas pertama hingga terakhir secara berurutan sebagai berikut : pengembangan kawasan pertanian, pariwisata,

commit to user

28

perikanan, peternakan, perhubungan, permukiman, tambang dan industri, militer. Prioritas utama pengembangan klaster 1 desa pesisir ialah untuk pengembangan kawasan pertanian lahan pantai terbatas, klaster 2 untuk pengembangan kawasan perikanan laut dan klaster 3 untuk pengembangan pertanian lahan basah (3) konsep pengelolaan desa pesisir adalah focus pada karakteristik wilayah dari pesisir itu sendiri, yang merupakan kombinasi dari pembangunan adaptif, terintegrasi antara aspek lingkungan, ekonomi dan sosial. Adapun secara singkat perbandingan penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Perbandingan Penelitian Sebelumnya

Nama

Evi Rahmalia (2003)

Ichwan Arief Junaidi (2011)

Nuzul Wachidah (2012)

Judul

Analisis Tipologi dan Pengembangan

Analisis Tipologi dan Strategi Desa-desa Pesisir Kota Bandar Lampung

Penyusunan Prioritas Arahan

Pengembangan Desa-desa Pesisir

Pengembangan Desa-desa Pesisir di

Menggunakan AHP (Analyical Hierarchy Kabupaten Kendal Process )

Tujuan

5. Mengetahui tipologi desa-desa mengenai pengelolaan desa-desa

1. Mendeskripsikan persepsi stakeholder

1. Menganalisis kondisi eksisting

pesisir di Kabupaten Kendal pesisir di Kota Bandar Lampung.

pemanfaatan lahan pesisir dan rencana

berdasarkan pada aspek sosial 2. Menganalisis keragaan relatif tingkat

pengembangan desa-desa pesisir di

ekonomi dan budaya. perkembangan desa-desa pesisir

Kabupaten Kulon Progo.

6. Mengetahui tingkat kesejahteraan dibandingkan desa/kelurahan pada

2. Mengetahui persepsi stakeholder

desa-desa pesisir di Kabupaten umumnya di Kota Bandar Lampung.

terhadap prioritas pengembangan yang

paling tepat untuk dikembangkan pada

Kendal.

7. Mengetahui hubungan antara pengembangan desa-desa pesisir di

3. Memberikan arahan strategi

desa-desa pesisir di Kabupaten Kulon

tipologi desa dengan tingkat kota Bandar lampung.

Progo.

3. Menyusun arahan pengembangan desa-

kesejahteraan masyarakat desa

desa pesisir di Kabupaten Kulon Progo

pesisir kabupaten Kendal.

ke depannya berdasarkan hasil AHP

8. Menyusun strategi

dan analisis kondisi eksisting.

pengembangan desa-desa pesisir di Kabupaten Kendal.

Metode 1. proses hirarki analitik 1. studi literature dan analisis deskriptif 1. analisis skoring

2. analisis tipologi wilayah (metode

survey wawancara dengan kuesioner

2. analisis kuantitatif

analisis skalogram dan analisis AHP yang selanjutnya diolah dengan

3. overlay multivariate : PCA, Analisis software Expert Choiche 4. SWOT

Kelompok, Analisis Diskriminasi) dan 3. analisis deskriptif hasil AHP

SIG 3. analisis deskriptif

Hasil

 sektor industri merupakan prioritas  pengembangan pertanian menjadi  Tipologi desa-desa pesisir di utama pengembangan

Kabupaten Kendal terdiri dari  sebagian besar desa pesisir tergolong

prioritas utama

dua tipologi yaitu tipologi desa tipologi II yaitu wilayah dengan tingkat

 berdasarkan hasil AHP menurut

transisi sebanyak sembilan desa perkembangan rendah atau kurang

berkembang maju dibandingkan kelurahan-

diperoleh hasil bahwa aspek ekonomi

dan

tipologi

sebanyak 17 desa. kelurahan lain di Bandar Lampung

menjadi prioritas utama

 hasil mengenai urutan prioritas  Tingkat Kesejahteraan Desa-  arahan pengembangan yang

desa Pesisir Kabupaten Kendal disesuaikan dengan tipologi wilayah

pengembangan desa pesisir sebagai

berikut : pengembangan kawasan

terbagi menjadi tiga yaitu

pertanian, pariwisata, perikanan,

tingkat kesejahteraan tinggi

peternakan,

perhubungan,

yang terdiri dari tujuh desa

permukiman, tambang dan industri,

(26.9 %), tingkat kesejahteraan

sedang terdiri dari 18 desa (69.2

pengembangan klaster 1 desa pesisir

%) dan tingkat kesejahteraan

ialah untuk pengembangan kawasan

rendah terdiri satu desa (3.8 %). pertanian lahan pantai terbatas, klaster  Berdasarkan analisis overlay

2 untuk pengembangan kawasan

peta tipologi desa dengan peta

perikanan laut dan klaster 3 untuk

tingkat kesejahteraan maka

pengembangan pertanian lahan basah

terdapat

hubungan antara

 konsep pengelolaan desa pesisir

tipologi desa dengan tingkat

adalah fokus pada karakteristik

kesejahteraan.

wilayah dari pesisir itu sendiri, yang  Strategi pengembangan yang merupakan kombinasi dari

dapat dilakukan berdasarkan

pembangunan adaptif, terintegrasi

analisis SWOT meliputi aspek-

antara aspek lingkungan, ekonomi dan

aspek sebagai berikut yaitu

sosial.

kelembagaan,

sarana dan prasarana, penataan ruang, dan

sosial ekonomi.

commit to user

31