Membuat Data Spasial Administrasi dan Jalan
4.3.1 Membuat Data Spasial Administrasi dan Jalan
1. Data Spasial Administrasi Data spasial administrasi Kota Surakarta dibuat dengan menggunakan peta yang
dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) dengan skala 1:25.000. Lembar peta yang digunakan adalah lembar peta 1408-343. Lembar peta tersebut merupakan lembar peta digital Coverage version, yang dapat diolah dengan software ArcGIS. Lembar peta tersebut kemudian dimasukkan ke dalam lembar kerja software ArcGIS.
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat data spasial administrasi menggunakan peta yang diperoleh dari BAKOSURTANAL:
a. Memasukkan lembar peta BAKOSURTANAL diatas ke dalam layer kerja ArcMAP.
commit to user
Gambar 4.3 Lembar BAKOSURTANAL Kota Surakarta.
b. Menentukan sistem koordinat yang digunakan dengan sistem koordinat UTM WGS 1984 Kota Surakarta berada pada Zona 49S. Setelah itu lembar peta dari BAKOSURTANAL dikonversi menjadi format shapefile dengan menggunakan conversion tool – to shapefile.
4.4 Konversi peta ke dalam Shapefile.
c. Memilih dengan menggunakan tool – select sehingga didapat daerah administrasi Kota Surakarta.
commit to user
Gambar 4.5. Pemilihan daerah Kota Surakarta menggunakan tool - select.
d. Mengklasifikasikan peta “Batas Kecamatan” dengan menggunakan tool - dissolve sehingga didapat batas kecamatan Kota Surakarta.
Gambar 4.6. Batas Kecamatan Kota Surakarta.
e. Mengedit peta tersebut dan kemudian melengkapi attribute table berdasarkan data yang didapat dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta.
2. Data Spasial Jalan Data spasial jalan dibuat dengan memasukkan peta dari BAKOSURTANAL tipe
transportasi dengan peta administrasi Kota Surakarta yang telah dibuat
commit to user
sebelumnya. Kemudian diklasifikasikan berdasarkan kewenangan jalan tersebut yaitu Jalan Nasional, Jalan Kewenangan Provinsi dan Jalan Kabupaten.
a. Memasukkan lembar peta BAKOSURTANAL bertipe K (lembar transportasi). Kemudian di-export kedalam bentuk shapefile.
Gambar 4.7. Lembar Transportasi BAKOSURTANAL.
b. Memotong peta transportasi tersebut dengan peta administrasi Kota Surakarta menggunakan tool - intersect. Hasilnya adalah peta jalan untuk wilayah Kota Surakarta.
Gambar 4.8. Peta Jalan Kota Surakarta.
commit to user
c. Melakukan klasifikasi jalan berdasarkan kewenangannya baik itu jalan nasional, provinsi maupun jalan kabupaten. Klasifikasi dilakukan berdasarkan data yang dimiliki BPT Bina Marga Kota Surakarta. Untuk klasifikasi fungsi jalan dibedakan dengan menggunakan warna sesuai dengan ketentuan dari Bina Marga seperti berikut: Arteri Primer
: warna merah
Arteri Sekunder
: warna biru
Kolektor Primer
: warna kuning
Kolektor Sekunder
: warna coklat
Lokal Sekunder
: warna hijau
Gambar 4.9. Klasifikasi peta Jalan Nasional, Provinsi dan Jalan Kota Surakarta.
d. Membuat peta jalan non lingkungan dengan menggunakan tool – dissolve berdasarkan status jalan yang ada pada attribute table. Status Jalan telah disesuaikan dengan data yang didapat dari BPT Bina Marga Kota Surakarta.
commit to user
Gambar 4.10. Pengklasifikasian Jalan Non Lingkungan Kota Surakarta.
3. Melengkapi Attribute Table Data spasial yang telah dibuat kemudian dilengkapi dengan informasi yang
berhubungan dengan data spasial tersebut. Informasi tersebut dimasukkan kedalam attribute table. Pembuatan attribute table dilakukan dengan ArcCatalog. Adapun langkah dalam membuat attribute table adalah sebagai berikut:
a. Memilih data spasial yang akan dibuat attribute table. Tampilan dipindahkan ke dalam tampilan table. Kemudian dipilih option - add field - diberi nama pada field baru - menentukan tipe data dan panjang datanya.
Gambar 4.11. Pembuatan Field Baru didalam ArcCatalog.
commit to user
b. Untuk pengisian data dilakukan didalam jendela ArcMap. Pengisian dilakukan dengan toolbar editor dalam kondisi start editing.
Gambar 4.12. Attribute Table Peta Jalan Non Lingkungan Kota Surakarta.
4. Perhitungan kerusakan jalan didalam ArcGIS Perhitungan perkerasan jalan dengan menggunakan ArcGIS dapat dilakukan
dengan lebih mudah dengan menggunakan tool select by attributes. Penyeleksian select by attributes berdasarkan layer kriteria penilaian kerusakan jalan dipilih.
Gambar 4.13. Penyeleksian kriteria kerusakan jalan dengan Select by Attributes.
commit to user
Selanjutnya pemberian angka untuk field yang terseleksi menggunakan field calculator pada attribute table. Klik kanan pada field yang akan diberikan penilain, pilih field calculator masukkan angka sesuai dengan kriteria penilain.
Gambar 4.14. Memasukkan angka penilaian menggunakan field calculator.
5. Membuat Hyperlink Data Foto Foto dokumentasi merupakan hal penting sebagai penunjang data-data yang telah
dimasukkan sebelumnya. Foto dokumentasi jalan dimasukkan dengan cara membuat hyperlink. Berikut ini langkah-langkah dalam membuat hyperlink foto dokumentasi:
a. Hyperlink dibuat dengan menuliskan alamat file foto tersebut ke dalam salah satu field di dalam attribut table data spasial yang telah dibuat sebelumnya.
Gambar 4.15. Pengisian alamat file pada field Photo di dalam attributes table.
commit to user
b. Menyeting display dari data spasial agar fungsi hyperlink dapat berjalan yaitu menu properties – display – hyperlink – memilih field alamat file foto - memilih document – ok.
Gambar 4.16. Pen-setting-an Hyperlink didalam ArcMap.
c. Kemudian field yang berisi alamat file sudah menjadi hyperlink.
Gambar 4.17. Eksekusi Hyperlink didalam ArcMap. Untuk dapat menggunakan fitur hyperlink dipakai toolbar identify_result pada
titik jalan yang diinginkan, setelah titik jalan dipilih lalu muncul jendela yang berisi data attribute dari jalan tersebut. Lalu dipilih data attribute yang berisikan alamat foto dokumentasi, bila terdapat simbol petir pada baris attribute maka hyperlink telah berhasil dibuat dan untuk menggunakannya dengan mengklik simbol petir tersebut.
commit to user