MANAJEMEN PERGUDANGAN DI PERUSAHAAN DAERAH PUSAT PERGUDANGAN KOTA “PEDARINGAN” SURAKARTA

MANAJEMEN PERGUDANGAN DI PERUSAHAAN DAERAH PUSAT PERGUDANGAN KOTA “PEDARINGAN” SURAKARTA

Disusun Oleh : DEDI ARI WIBOWO

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

commit to user

ii

commit to user

iii

commit to user

iv

MOTTO

 “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah urusan dengan sungguh- sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu-lah hendaklah kamu berharap.”

(QS. Alam Nasyrah : -)

 “Cara terbaik untuk keluar dari masalah adalah dengan mengatasinya.”

(Brandon Francis)

 Satu jam yang asyik dan intensif, jauh lebih baik dan menguntungkan daripada bertahun-tahun bermimpi dan merenung.

(Gen )

 Jangan katakan Sulit. Ketahuilah, tidak ada yang sulit bila dikerjakan sepenuh hati.

(Gen )

 Janji tidak akan berarti tanpa adanya sebuah aksi.

(Penulis)

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:  Ibu dan Bapak tercinta yang selalu peduli dan selalu

mendoakanku, memberikan dukungan serta semangat dalam perjalanan hidupku.

 Kakak-kakakku yang aku sayangi yang telah memberiku dukungan doa dan semangat selama ini.

 Almamater.

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul MANAJEMEN PERGUDANGAN DI PERUSAHAAN

DAERAH

PUSAT

PERGUDANGAN KOTA “PEDARINGAN” SURAKARTA dengan lancar.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini telah memberikan banyak pengalaman berharga dan tambahan wawasan pengetahuan yang tidak ternilai. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga terselesaikannya skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

. Ibu Dra. Retno Suryawati, M. Si selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

. Drs. Mochtar Hadi, M. Si selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan dan

pengarahan dari beliau dalam menyelesaikan studi selama ini. . Prof. Drs. Pawito, PhD selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret. . Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi FISIP UNS yang telah mendidik

dan memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. . Bapak Suwardi selaku Kepala Bagian Umum dan Personalia, Bapak Djarot

Tri Janto selaku Kepala Pergudangan, Bapak Umar Rois selaku Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan, Bapak Bambang Marsono selaku petugas Checker gudang, beserta seluruh jajaran staf dan pegawai Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta atas segala bantuan dan pemberian informasi kepada penulis.

. Ibu, Bapak, Kakak dan seluruh keluarga besar atas dukungan dan doanya.

commit to user

vii

. Sahabat-sahabatku Jurusan Ilmu Administrasi angkatan khususnya kelas

B yang telah memberikan semangat kepada penulis dan keberamaannya selama ini. . Sahabat-sahabat kos Intermezzo khususnya Muhammad Durun Nafis yang telah menggapai kesuksesan lebih dulu, terima kasih atas bantuan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi, Joni Mulyanto, Pambudi, dan teman- teman baru yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih atas dukungannya.

. Keluarga besar bapak Sagini Hadi, terima kasih atas motivasi dan dukungannya.

. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan Skripsi yang penulis tidak bisa sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sekaligus masukan bagi penyempurnaan skripsi ini untuk kedepannya. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya, serta membantu untuk dijadikan awal penelitian yang lebih mendalam untuk kedepannya nanti. Terima Kasih.

Surakarta, Juni

Penulis

commit to user

ix

a) Pengertian Manajemen ...................................................

b) Tujuan Manajemen .........................................................

c) Fungsi Manajemen ......................................................... . Pergudangan ........................................................................

a) Gudang ........................................................................... ) Jenis-jenis Gudang ..................................................... ) Tata Ruang Gudang ...................................................

b) Pengertian Pergudangan ................................................. ) Tujuan dan Manfaat Pergudangan ............................. ) Pentingnya Pergudangan ............................................

) Fungsi Pergudangan ................................................... . Manajemen Pergudangan .................................................... . Manajemen Pergudangan di Perusahaan Daerah Pusat

Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta ........................

a) Penerimaan Barang .........................................................

b) Pengeluaran Barang ........................................................

c) Pengawasan dan Pelaporan ............................................

d) Tagihan ...........................................................................

B. Kerangka Pemikiran ................................................................

BAB III. METODE PENELITIAN ...............................................................

A. Jenis Penelitian ........................................................................

B. Lokasi Penelitian ......................................................................

C. Sumber Data ............................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

commit to user

E. Validitas Data ..........................................................................

F. Teknik Analisis ........................................................................

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

A. Deskripsi Lokasi ...................................................................... . Sejarah Pusat Pergudangan Kota Pedaringan Surakarta .....

. Profil Pusat Pergudangan Kota Pedaringan Surakarta ........ . Keadaan Pengurus dan Pegawai di Pusat Pergudangan Kota

“Pedaringan” Surakarta ......................................................

. Struktur Organisasi Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta .............................................................................

. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ...................................

B. Pembahasan ............................................................................. . Penerimaan Barang .............................................................

. Pengeluaran Barang ............................................................ . Pengawasan dan Pelaporan ................................................. . Tagihan ................................................................................

BAB V. PENUTUP .......................................................................................

A. Kesimpulan ..............................................................................

B. Saran ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel .

Perolehan Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta Dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun Anggaran

(dalam Rp.) ......................................

Tabel . Daftar Pengurus Perusda PPK Pedaringan Surakarta ......... Tabel .

Daftar Pegawai Perusda PPK Pedaringan Surakarta ............

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar .

Skema Kerangka Pemikiran Penelitian ............................... Gambar .

Model Analisa Interaktif .....................................................

Gambar . Struktur Organisasi Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta .............................................................................

Gambar . Surat Perintah Pelaksanaan Bongkar/Muat Barang ............

Gambar . Tanda Terima Penyimpanan ............................................... Gambar .

Kartu Stok Administrasi ...................................................... Gambar .

Surat Perintah Penyerahan (Delivery Order) ...................... Gambar .

Tanda Bukti Penyerahan (Delivery Receipt) ....................... Gambar .

Kartu Data Penyimpanan (Kartu Stapel) .............................

Gambar . Laporan Harian Realisasi Muat/Bongkar ............................ Gambar .

Kartu Stok Fisik .................................................................. Gambar . Laporan Layout Gudang A Per Tanggal

Februari .................................................................

commit to user

xiii

ABSTRAK

DEDI ARI WIBOWO. D . Manajemen Pergudangan di Perusahaan

Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta. Skripsi. Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta,

, halaman.

Gudang merupakan lokasi untuk penyimpanan produk atau barang sampai ada permintaan untuk dilakukan distribusi. Maka dari itu, perlu adanya pengelolaan terhadap segala aktivitas yang ada di gudang. Pengelolaan tersebut diperlukan agar serangkaian kegiatan pengurusan logistik di dalam gudang memiliki tatanan yang terstruktur dan rapi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran tentang manajemen pergudangan di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta. Pengumpulan data-data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Data yang diperoleh diuji validitasnya dengan menggunakan teknik trianggulasi metode. Analisis terhadap data dilakukan melalui tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta memiliki SOP (standard operating

procedure) sebagai landasan manajemen pergudangannya. Fungsi dalam SOP tersebut meliputi penerimaan, pengeluaran, pengawasan dan pelaporan, serta tagihan. Penerimaan barang yang dilakukan oleh Perusda Pedaringan dilakukan secara cepat dan teliti dengan didukung tenaga dan sarana yang memadai. Dalam pengeluaran barang Perusda Pedaringan benar-benar menjalankan prinsip kecepatan dan ketelitian dengan baik. Pengawasan dan pelaporan barang milik penyewa dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan bersedia memberikan ganti rugi apabila terjadi kerusakan. Perusda Pedaringan juga memberikan perhitungan yang jelas terkait tagihan yang harus dibayar oleh penyewa.

Kata Kunci : Perusahaan Daerah, Gudang, Manajemen Pergudangan.

commit to user

xiv

ABSTRACT

DEDI ARI WIBOWO. D . Warehousing Management in The

Surakarta Local Enterprise of “Pedaringan” City Warehousing Center. Thesis. Administration Department, Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta,

, pages

Warehouse is the location to store product until the demand for distribution comes. For that reason, there should be a management of any activities existing in the warehouse. The management is need to make a series of logistic administration activities in warehouse so it have a structured and tidy order.

The research method used was a descriptive qualitative method. This method was used to get a description about warehousing management in the Surakarta Local Enterprise of “Pedaringan” City Warehousing Center. The data was collected by using interview, observation, and document study techniques. The data obtained was validated using method triangulation technique. The data analysis was conducted through three steps: data reduction, data display, and conclusion drawing.

The result of research found that the Surakarta Local Enterprise of “Pedaringan” City Warehousing Center had standard operating procedure as the

foundation of its warehousing management. The function in SOP included receiving, releasing, supervising and reporting, as well as billing. The product receiving was carried out by Pedaringan quickly and thoroughly supported by adequate personnel and infrastructures. In releasing product, Pedaringan actually undertook quickness and thoroughness principles well. Supervising and reporting

activity for the tenant’s product was done full responsibly and it was ready to give compensation when any damage occurring. They also provided clear calculation in the term of billing the tenant should be pay.

Keywords: Local Enterprise, Warehouse, Warehousing Management.

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gudang merupakan suatu fasilitas khusus yang bersifat tetap, yang dirancang untuk mencapai target tingkat pelayanan dengan total biaya yang paling rendah. Gudang dibutuhkan dalam proses koordinasi penyaluran barang, yang muncul sebagai akibat kurang seimbangnya proses penawaran dan permintaan. Kurang seimbangnya antara proses permintaan dan penawaran mendorong munculnya persediaan (inventory), dimana persediaan membutuhkan ruang sebagai tempat penyimpanan sementara yang disebut sebagai gudang.

Gudang digunakan untuk menyimpan suatu produk atau barang sampai dengan produk atau barang tersebut diminta untuk didistribusikan, sehingga gudang berperan dalam menghubungkan antara fasilitas produksi dengan pelanggan atau pemasok dengan fasilitas produksi. Dengan demikian, gudang mendukung terhadap proses produksi dengan mengkonsolidasikan material dari pemasok dan juga mendukung upaya pengembangan pasar, terutama dalam membuka pasar baru.

Pentingnya suatu gudang karena adanya beberapa alasan, antara lain berfungsi sebagai Transportation-Pruduction Cost Reduction (pengendalian dan pengurangan biaya transportasi dan produksi), Coordination of supply and demand (unsur koordinasi antara penawaran dan permintaan), Production considerations (proses produksi untuk barang-barang dengan klasifikasi dan

commit to user

karakterisik tertentu) dan, marketing considerations (menjaga agar pasokan barang tidak berhenti). Sehingga gudang bertindak sebagai simpul untuk memperlancar distribusi produk/bahan baku, sebelum produk tersebut sampai ditangan pelanggan/pabrik, serta berfungsi sebagai tempat penyimpanan, pergerakan dan tempat transfer informasi. (http://pradipta .wordpress.com

/warehouse/)

Dengan adanya gudang diharapkan memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang menyimpan barang-barang di dalamnya, yaitu memastikan bahwa barangnya tersebut tersimpan dengan baik sebelum dilakukan proses lebih lanjut oleh perusahaan yang bersangkutan. Menjaga mutu dan keamanan barang sangat penting karena semakin seringnya barang dipindah- pindahkan akan semakin tinggi peluang terjadinya kerusakan dan penurunan mutu barang. Dengan melakukan penyimpanan di gudang, maka barang akan terlindungi dan mutu tetap bertahan karena tidak berpindah-pindah.

Akan tetapi, tidak semua perusahaan baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil memiliki gudang sendiri. Hal ini dikarenakan kurangnya lahan atau ruang terbuka untuk dijadikan gudang. Sebab untuk membuat suatu gudang memerlukan lahan yang luas dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tidak hanya itu saja, permasalahan yang menjadi kendala untuk membuat gudang itu sendiri karena prioritas terhadap biaya produksi yang lebih besar dibandingkan dengan biaya lain-lain untuk menambah fasilitas seperti gudang ini.

commit to user

Padahal, gudang dapat memainkan peranan kunci dalam pengembangan strategi logistik terpadu suatu perusahaan, karena gudang umumnya berdampak terhadap upaya keberhasilan penjualan dan pemasaran suatu perusahaan. Gudang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk pengurangan ongkos dan perbaikan produktivitas logistik, serta untuk menyusun strategi pemanfaatan peluang dan antisipasi dari berbagai faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan.

Dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan terkait ketiadaan gudang untuk menyimpan barang-barang produksi atau logistik perusahaan tersebut munculah jasa-jasa penyedia gudang baik penyediaan gudang terbuka maupun gudang tertutup. Jasa penyedia gudang ini disebut juga sebagai jasa pergudangan. Sehingga adanya jasa pergudangan ini membantu dalam menyederhanakan fungsi dan prosedur gudang suatu perusahaan.

Perusahaan jasa pergudangan berupaya menjangkau klien yang memanfaatkan peralatan mereka, layanan dan ruang secara teratur. Mereka juga memastikan aplikasi mudah dan efektif dari fungsi pergudangan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Beberapa perusahaan jasa pergudangan ini juga menyediakan link ke kontrak layanan pergudangan dan pergudangan publik bagi produsen dan pengirim. Selain itu, mereka menyediakan pencegahan kerusakan dan sumber daya konsultasi. Beberapa perusahaan jasa pergudangan juga menawarkan perhatian pribadi kepada klien mereka. Hal ini mencakup proses dan komunikasi yang memenuhi kebutuhan spesifik gudang yang diinginkan oleh klien.

commit to user

Di Indonesia jasa pergudangan biasanya berada di kota-kota besar seperti di Lampung terdapat ARTHA Perkasa Logistics PT-D yang menyediakan space gudang untuk penyimpanan material telekomunikasi dan elektronik lainnya. ARTHA Perkasa Logistics PT-D mengkhususkan diri dalam bidang handling, pergudangan dan distribusi di Lampung yang meng- cover kabupaten kota yang ada. (http://arthalogistics.indonetwork.co.id/

/jasa-pergudangan-dan-distribusi- -jam.htm) Di Jakarta terdapat PT. Bhanda Ghara Reksa yang menyediakan,

menyewakan dan mengelola ruangan gudang, baik tertutup maupun terbuka. Selain itu, menyelenggarakan jasa pergudangan lainnya termasuk Stock Management dan Collateral Management Wilayah usaha PT. Bhanda Ghara Reksa meliputi seluruh Indonesia, dengan didukung kantor-kantor cabang yang tersebar di kota-kota besar seperti Medan, Padang, Dumai, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, Banjarmasin, Mataram, Kupang, Samarinda, Pontianak, Palu dan Sorong. Dan masih banyak jasa-jasa pergudangan yang lainnya. (http://www.bgrindonesia.com/company.php?tid= &id=in)

Di Kota Surakarta juga terdapat jasa pergudangan barang yang dimiliki oleh Pemerintah Kota setempat. Jasa pergudangan tersebut yaitu di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta. Dalam Perda nomor

tahun tentang Pendirian Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta disebutkan bahwa Pedaringan

merupakan sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menopang aktivitas

commit to user

pergudangan masyarakat Solo. Perusahaan ini didirikan untuk membantu penyimpanan barang-barang hasil produksi yang dimiliki oleh perusahaan- perusahaan di Solo dan sekitarnya bahkan dari daerah-daerah lainnya.

Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota Pedaringan Surakarta juga dimaksudkan untuk menopang kebutuhan dinamisasi perekonomian di Surakarta di mana jasa pergudangan logistik memegang peranan penting di dalamnya. Tidak hanya itu saja, perusahaan daerah ini juga turut memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surakarta seperti perusahaan daerah lainnya yang dimiliki oleh Pemerintah Kota. (http://kangbison.wordpress.com/tag/gudang-pedaringan/)

Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta ini termasuk perusahaan daerah yang masuk kedalam kategori Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. Selain itu, ada empat perusahaan daerah lain yang termasuk di dalamnya yaitu PDAM, Bank Jateng, Badan Kredit Kecamatan, dan PT. Bank Pasar. Dimana masing-masing perusahaan daerah tersebut diberikan modal usaha oleh Pemerintah Kota dan laba yang dihasilkan harus dibagi untuk kontribusi terhadap PAD.

Berikut ini tabel yang menunjukan tentang kontribusi perusahaan- perusahaan daerah milik Pemkot Surakarta terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surakarta :

commit to user

Tabel .

Perolehan Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta Dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Tahun Anggaran

(Dalam Rp.)

Sumber : DPPKA Kota Surakarta,

NO. REKENING

JENIS PENDAPATAN

ANGGARAN

(Setelah Perubahan)

TARGET

(Bulan Desember)

KONTRIBUSI PENDAPATAN DAERAH LEBIH /

(KURANG) x

s/d Bulan

Lalu

Bulan Ini

s/d Bulan Ini

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada PERUSDA

... .

Perusahaan Daerah Air

Minum

... .

Bank Jawa Tengah

... .

Badan Kredit Kecamatan

... .

PT. Bank Pasar Surakarta

... .

PD. Pedaringan Surakarta

commit to user

Disebutkan dalam Peraturan Walikota Surakarta Nomor Tahun tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor

Tahun tentang Pendirian Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota "Pedaringan" Surakarta yang menyatakan bahwa Perusda Pusat Pergudangan

Kota "Pedaringan" Surakarta yang selanjutnya disebut Perusda PPK "Pedaringan" Surakarta adalah Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota "Pedaringan" Surakarta yang seluruh modalnya dimiliki oleh Pemerintah Kota Surakarta. Oleh karena itu, laba yang dihasilkan harus dibagi kepada Pemkot Surakarta untuk kontribusi PAD.

Banyak masyarakat sekitar yang mengetahui tentang keberadaan Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta sebagai terminal angkutan barang. Padahal, di dalamnya terdapat beberapa macam jasa yang ditawarkan seperti jasa parkir angkutan, pergudangan, jasa pest control, spraying dan fogging, dan lain-lain. Perusahaan daerah ini juga ikut andil dalam memberikan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kota Surakarta. Namun, sebagian besar masyarakat belum mengetahui apa fungsi dan peran dari perusahaan daerah tersebut serta kegiatan apa saja yang ada di dalamnya.

Manajemen yang baik dapat memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan yang melaksanakannya dengan tepat. Seperti halnya dengan dengan jasa-jasa lainnya, jasa pergudangan perlu adanya suatu pengelolaan agar mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap perusahaan atau perorangan yang menggunakannya.

commit to user

Barang-barang yang disimpan digudang tidak hanya dimasukan dan didiamkan begitu saja sampai pemilik barang mengambil barang tersebut. Tetapi, juga perlu adanya pengaturan penjadwalan dan pengaturan letak barang, pencatatan administrasi barang, pendataan stok, pengawasan agar tidak hilang dicuri atau susut sehingga berkurang nilainya.

Dikarenakan Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta merupakan salah satu aset daerah milik Pemerintah Kota Solo yang salah satu jasa yang ditawarkan adalah pergudangan. Maka dari itu, akan dilihat bagaimana manajemennya. Terutama, berhubungan dengan pengelolaan terhadap aktivitas pergudangan yang menjadi fokus utama penelitian ini. Peranan manajemen pergudangan itu sangat dibutuhkan dalam proses penyimpanan barang-barang yang menjadi sarana pendukung dalam meningkatkan pelayanan jasa pergudangan di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah manajemen pergudangan di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang dikemukakan di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

commit to user

menggambarkan manajemen pergudangan di Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

. Manfaat teoritis Penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi mengenai ilmu

pengetahuan studi manajemen khususnya bidang manajemen pergudangan. Sekaligus sebagai bahan kajian teori-teori tentang manajemen pergudangan. Sehingga penelitian ini berguna bagi peneliti, Perusahaan

Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta dan bagi masyarakat umum.

. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan bisa berguna bagi Perusahaan Daerah Pusat Pergudangan Kota “Pedaringan” Surakarta sebagai bahan masukan untuk mengetahui sampai sejauh manakah manajemen pergudangannya telah dilaksanakan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan tentang hal-hal yang perlu dibenahi maupun yang perlu untuk dipertahankan terkait manajemen pergudangan yang dilaksanakan.

commit to user

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori . Manajemen

a) Pengertian Manajemen

Manajemen dibutuhkan oleh setiap organisasi karena tanpa adanya manajemen semua usaha yang dilakukan organisasi akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan sulit. Tentunya, hal ini dapat berdampak pada kelangsungan hidup dari organisasi tersebut. Menurut George R. Terry dalam terjemahan Anoraga (

: ), menyatakan bahwa : “Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari

tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang masing-masing bidang tersebut digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula. ”

Johann Peter Murmann dalam Scaffolding in Economics, Management, and the Design of Technologies mengungkapkan tentang penjelasan mengenai manajemen berikut ini :

“In the fields of economics, management, and technology, there are two very different explanations for how better adaptive structures that could account for the aforementioned changes in the economy come about and how economic structures reproduce. ” (Dalam bidang ekonomi, manajemen, dan teknologi, ada dua penjelasan yang sangat berbeda yaitu untuk bagaimana struktur adaptif yang lebih baik yang dapat menjelaskan perubahan dalam perekonomian itu terjadi dan bagaimana struktur ekonomi itu bereproduksi). (Murmann,

commit to user

Manajemen juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (James F. Stoner dalam Handoko,

: ). Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan manajemen adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menggerakkan sekelompok orang dan mengerahkan segenap fasilitas yang dimiliki oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam usaha mencapai tujuan tersebut dibutuhkan adanya koordinasi berbagai aktivitas mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penggerakan, dan pengawasan.

b) Tujuan Manajemen

Menurut Sulistriyo, Ign. Wagimin, Hery Sawiji ( : ), tujuan manajemen adalah: ) Untuk mencapai keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan usaha,

dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. ) Untuk mencapai efisiensi, yaitu suatu perbandingan terbaik antara

usaha dengan hasil atau input dengan output.

Menurut T. Hani Handoko (

: - ) ada alasan utama diperlukan adanya manajemen, antara lain :

commit to user

) Untuk mencapai tujuan manajemen dibutuhkan untuk mencapai

tujuan organisasi dan pribadi. ) Untuk mencapai keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi.

) Untuk mencapai efisiensi dan efktivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara pada umumnya adalah efisiensi dan efektivitas. Dalam jurnal Tourism and Hospitality Management Vol. , No. ,

pp. - , yang berjudul The Challenges of Business Ethics Management and The Question of Ethics menyatakan bahwa :

“A major goal in considering the three management models of morality is to develop a clearer understanding of the full gamut of management behavior in which ethics or morality is a major dimension. ” (Tujuan utama dalam mempertimbangkan tiga model manajemen moralitas adalah untuk mengembangkan pemahaman yang lebih jelas penuh keseluruhan perilaku manajemen di mana etika atau moralitas adalah dimensi utamanya). (Jamnik,

: ).

c) Fungsi Manajemen

Di dalam pelaksanaan manajemen ada fungsi-fungsi tertentu yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam suatu organisasi. George F. Terry dalam Yohannes Yahya (

: ) mendeskripsikan bahwa

fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut :

) Perencanaan (Planning)

commit to user

) Pengorganisasian (Organizing) ) Penggerakan (Actuating) ) Pengendalian (Controlling)

Sulistriyo, Ign. Wagimin, Hery Sawiji ( : ) dalam Pengantar Manajemen mengungkapkan bahwa fungsi manajemen dirumuskan sebagai berikut:

) Perencanaan (planning) Adalah serangkaian kegiatan pemikiran dan penentuan terhadap hal-

hal yang perlu dilaksanakan dimasa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.

) Pengorganisasian (organizing) Adalah rangkaian kegiatan penyusunan bentuk dan pola usaha kerjasama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan atau serangkaian kegiatan untuk membentuk struktur organisasi.

) Pembimbingan (directing) Serangkaian kegiatan untuk memerintah, mendidik, mengarahkan

dan memberi motivasi kepada orang-orang dalam organisasi, agar dapat mengelola alat perlengkapan dan atau fasilitas yang ada dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

) Pengawasan (controlling) Adalah serangkaian kegiatan, untuk mengontrol pelaksanaan

kegiatan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. ) Penilaian (evaluating)

commit to user

Serangkaian kegiatan untuk menilai dari hasil-hasil yang telah dicapai oleh usaha atau input yang telah dikeluarkan untuk mencapai hasil yang seharusnya dicapai, dengan rencana yang telah disusun.

. Pergudangan

a) Gudang

Gudang digunakan untuk menyimpan suatu produk atau barang sampai dengan produk atau barang tersebut diminta untuk didistribusikan. Yang dimaksud dengan gudang adalah lokasi untuk penyimpanan produk sampai permintaan (demand) cukup besar untuk melaksanakan distribusinya (Bowersox,

: ). Dijelaskan lebih lanjut oleh Hadiguna dan Setiawan (

: ) bahwa gudang dapat didefinisikan sebagai tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan

barang yang akan dipergunakan dalam produksi sampai barang diminta sesuai dengan jadwal produksi.

Menurut Bowersox dan Closs (

: ) dalam Logistical Management : The Integrated Supply Chain Process menyatakan bahwa :

“A warehouse is typically viewed as a place to store inventory. However, in many logistical system designs, the role of the warehouse is more properly viewed as a switching facility as contrasted to as storage facility. ” (Gudang biasanya dipandang sebagai tempat untuk menyimpan barang atau persediaan. Namun, dalam banyak desain sistem logistik, peran gudang lebih baik dilihat sebagai tempat peralihan layaknya fasilitas penyimpanan).

commit to user

Berdasarkan pengertian dan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian gudang adalah bangunan atau suatu tempat yang memiliki dimensi tertentu yang digunakan untuk menyimpan barang-barang atau persediaan yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan atau perorangan yang akan dipergunakan dalam produksi sebelum barang tersebut dilakukan proses lebih lanjut.

Di dalam Jurnal INASEA Vol. No. , April yang berjudul Penerapan Sistem Pergudangan Cross-Docking Pada Industri Retail yang Sedang Berkembang menjelaskan kriteria sebuah gudang yang baik sebagai berikut ini :

“Gudang yang baik memiliki kriteria (tujuan) sebagai berikut. Pertama, efisiensi biaya, dalam artian tidak menyimpan barang dalam waktu lama, distribusi barang pada saat yang tepat, transportasi di dalam dan di luar gudang yang mudah, perpindahan barang di dalam dan di luar gudang terjadwal, dan tercatat dengan baik. Kedua, efisiensi waktu, yaitu mudah diakses, diambil, dan dikenali, serta tidak banyak pengaturan ulang barang-barang. Ketiga, fleksibilitas karena jenis barang yang membutuhkan respons yang cepat terhadap perubahan pasar maka perpindahan, pergantian jenis kategori barang harus semudah mungkin. Hal yang perlu diperhatikan, jangan sampai terjadi, saat dibutuhkan, barang tidak tersedia. Keempat, barang tersimpan dengan baik. Artinya, barang tersimpan sesuai kategori dan pencatatan, tidak hilang, dan tidak rusak. ” (Parwati, : )

Dikatakan lebih lanjut oleh Bowersox dan Closs (

: - ) dalam pengoperasian gudang ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi :

) Design criteria (aspek perancangan desain), ) Handling technology (teknologi dalam penanganan), ) Storage plan (perencanaan penyimpanan).

commit to user

) Jenis-jenis Gudang

Ronald H. Ballou (

: ) dalam Business Logistics Management (Fourth Edition) menyatakan bahwa jenis-jenis gudang

adalah sebagai berikut :

a) Commodity storage warehouses (gudang penyimpanan komoditi)

b) Bulk storage warehouses (gudang penyimpanan masal)

c) Temperature-controlled warehoues (gudang pengatur suhu)

d) Household goods warehouses (gudang barang rumah tangga)

e) General merchandise warehouses (gudang umum)

f) Miniwarehouses (gudang kecil)

Jhon Warman (

: ) dalam Manajemen Pergudangan menjelaskan bahwa gudang terdiri dari enam macam yaitu:

a) Gudang Operasional

Adalah gudang dimana bahan baku disimpan. Disini dapat pula disimpan barang setengah jadi, atau suku bagian atau barang dalam proses. Barang-barang itu disiapkan untuk diserap oleh proses produksi.

b) Gudang Perlengkapan

Dapat berupa bengkel tambahan yang diletakkan dekat proses produksi untuk menyediakan perkakas kerja, bahan pelumas atau barang lainnya yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak ditemukan kembali di dalam produk akhir. Barang-barang

commit to user

itu disimpan untuk digunakan, sesudah itu dikembalikan ke gudang lagi.

c) Gudang Pemberangkatan

Merupakan ruang penyimpanan dari bagian pengiriman, dimana barang-barang itu disimpan sebelum diberangkatkan dari pabrik. Dapat juga disebut "gudang hasil jadi".

d) Gudang Musiman

Dalam industri tertentu terkadang diperlukan sediaan barang yang harus disimpan dalam jumlah banyak, sehingga harus menyewa ruangan.

e) Gudang Pengecer dan Departemental

Merupakan gudang yang digunakan oleh pedagang eceran kecil, serba ada sampai yang besar dan berantai serta perusahaan pabrikan yang terintegrasi secara vertikal.

f) Gudang Umum dan Pribadi

Gudang ini meliputi tempat penitipan dan penggudangan barang dan bahan milik orang lain yang bersifat hanya untuk sementara.

) Tata Ruang Gudang

Di dalam sebuah gudang diperlukan adanya perancangan tata ruang gudang. Perancangan tata ruang gudang merupakan kegiatan

commit to user

pemikiran dan penetapan segmen-segmen ruangan di dalam gudang serta pengaturan logistik di dalam ruang gudang tersebut.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Dwiantara dan Sumarto ( : ) ada beberapa asas tata ruang gudang yang perlu diperhatikan, yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Asas Jarak Terpendek

Ruangan seyogyanya bisa dipergunakan sebaik mungkin sehingga pelaksanaan kegiatan pengaturan barang dalam gudang dapat melewati jarak sependek mungkin.

b) Asas Mengalirnya Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pengaturan barang diusahakan dengan urutan yang teratur dari satu tempat ke tempat yang lain dengan berurutan, baik dengan metode FIFO (First in First Out) yang pengaturan barang yang lebih dahulu masuk gudang, harus dikeluarkan pada urutan pertama pula atau metode LIFO (Last in First Out) yakni pengaturan barang yang terakhir masuk dalam gudang tetapi pertama kali dikeluarkan dari gudang.

c) Asas Memudahkan Pengawasan

Penataan ruang haruslah dapat membantu mempermudah pengawasan atas pelaksanaan pengaturan barang.

d) Asas Fleksibilitas Ruangan

commit to user

Penataan barang dalam gudang diusahakan sedemikian rupa sehingga bila ada gangguan ruangan akan mudah disesuaikan dengan kebutuhan.

e) Asas Kemudahan Berhubungan dengan Luar

Pada penataan barang-barang yang frekuensinya sering pakai seyogyanya diletakkan di tempat yang langsung berhubungan dengan pihak luar.

b) Pengertian Pergudangan

Kata pergudangan berasal dari kata dasar gudang. Seperti yang disampaikan oleh Jhon Warman (

: ) yang menyatakan demikian: "Gudang (kata benda) adalah bangunan yang dipergunakan untuk

menyimpan barang dagangan. Pergudangan (kata kerja) ialah kegiatan menyimpan dalam gudang".

James M. Apple (

: ) dalam Material Handling System Design, menyatakan bahwa :

“The storage-warehousing activity can be defined as that function which provides the proper space for the safekeeping of goods;

provides a system to economically coordinate the necessary activities, facilities, and manpower; and provides for the overall control of the entire operation. (Kegiatan pergudangan dapat didefinisikan sebagai fungsi yang menyediakan ruang yang tepat untuk penyimpanan barang; menyediakan sistem untuk mengkoordinasikan kegiatan ekonomi untuk keperluan yang penting, fasilitas, dan tenaga kerja, dan memberikan kontrol keseluruhan dari seluruh operasi ).”

Dikatakan lebih lanjut tentang pergudangan tersebut adalah seperti berikut ini : “That activity which is concerned with the orderly storage and

issuing of finished goods or products, either within the plant

commit to user

proper, or at remote locations, whether operated by manufacturer, or by one of the several “agents” in the

distribution process...(Aktivitas pergudangan berkaitan dengan penyimpanan yang tertib dan mengeluarkan barang jadi atau produk yang tepat, baik di dalam pabrik, atau di lokasi terpencil, baik yang dioperasikan oleh produsen, atau dengan salah satu "agen" dalam beberapa pro ses distribusi)” (Apple, : )

Menurut Dwiantara & Hadi Sumarto ( : ) pergudangan pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan pengurusan logistik dalam gudang, yang bersifat administratif berkaitan dengan perumusan maupun pelaksanaan tata kerja, tata ruang, maupun tata usaha. Selanjutnya dikatakan bahwa pergudangan merupakan serangkaian kegiatan pengurusan dalam penyimpanan logistik mulai dari kegiatan penerimaan, pencatatan, pemasukan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan, pengeluaran dan pendistribusian sampai dengan kegiatan pertanggung jawaban penglolaaan gudang (pembuatan laporan-laporan) dengan tujuan mendukung kontinuitas unit kerja, sekaligus mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan.

Jadi, pengertian pergudangan adalah aktivitas yang terjadi di dalam suatu gudang yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, dan pengendalian agar kualitas dan kuantitas barang yang disimpan tetap terjamin sebelum dilakukan proses yang lebih lanjut.

Ada beberapa macam hal yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan atau organisasi terkait dengan pergudangan. James M.

commit to user

Apple ( : ) mengemukakan bahwa di dalam aktivitas pergudangan terdapat beberapa kegiatan-kegiatan pokok yang harus diperhatikan. Kegiatan tersebut mencakup hal-hal berikut ini :

) Receiving ) Identification and sorting ) Dispatching to storage ) Placing in storage ) Storage ) Order picking ) Order accumulation ) Packing ) Loading and shipping

) Record keeping

) Tujuan dan Manfaat Pergudangan

Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi Sumarto ( : ) tujuan pergudangan adalah sebagai berikut :

a) Menjaga kelancaran penerimaan dan pengeluaran logistik.

b) Menjaga ketertiban administrasi pergudangan, baik untuk menjamin keamanan barang maupun menyediakan peran pertanggungjawaban pegelolaan gudang.

c) Melakukan penyimpanan logistik secara tepat sehingga logistik

yang ada mudah dicek, ditemukan, dan diambil.

commit to user

d) Melakukan pengaturan barang secara tepat sehingga mampu menjamin keamanan dan keselamatan barang, petugas gudang maupun pihak-pihak berkepentingan.

e) Melakukan perawatan barang dengan baik sehingga barang dalam gudang tidak sekadar sebagai barang persediaan, tetapi juga barang yang siap pakai (ready for use).

Dijelaskana di dalam Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor Tahun tentang Pedoman Pergudangan manfaat pergudangan sendiri adalah sebagai berikut :

a) Terjaganya kualitas dan kuantitas logistik dan peralatan.

b) Tertatanya logistik dan peralatan.

c) Peningkatan pelayanan pendistribusian.

d) Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat, aktual dan

akuntabel.

e) Kemudahan akses dalam pengendalian dan pengawasan.

f) Tertib administrasi.

) Pentingnya Pergudangan

Ada beberapa faktor-faktor dasar yang membuat pentingnya suatu pergudangan seperti yang dikemukakan oleh Miranda (

) yaitu:

a) Waktu

commit to user

Waktu merupakan salah satu unsur terpenting dalam keefektifan pergudangan. Untuk itu operasi gudang terbaik adalah yang dirancang untuk mengurangi setiap aspek waktu siklus pesanan.

b) Kualitas

Kualitas sama pentingnya dengan ketepatan waktu, dan pemakai pelayanan gudang sekarang mengharapkan hasil yang mendekati kesempurnaan.

c) Perhatian

Perhatian pada gudang merupakan perbaikan produktivitas aset. Tiga fungsi kritis adalah mengurangi biaya total, penggunaan kembali dan daur ulang.

d) Memasuki abad , manajer pergudangan harus mengembangkan jenis tenaga kerja baru serta perlu bagi manajemen dan tenaga kerja untuk berubah secara signifikan.

) Fungsi Pergudangan

Bowersox ( : ) mengemukakan bahwa fungsi pergudangan itu dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu fungsi penggerakan dan fungsi penyimpanan. Kedua fungsi tersebut juga dibagi kedalam beberapa bagian. Untuk lebih memperjelas pendapat di atas maka di bawah ini akan diuraikan sebagai berikut:

a) Fungsi Penggerakan

commit to user

Dalam fungsi penggerakan ini, pengiriman kuantitas dikurangi sampai pada jenis-jenis yang dipesan saja. Keempat fungsi ini adalah ( ) penerimaan, ( ) pemindahan (transfer), ( ) seleksi pesanan, dan ( ) pengiriman. Masing-masing akan dibahas di bawah ini.

. Penerimaan

Barang dagang dan material biasanya tiba di ruang gudang dalam jumlah muatan kereta dan truk. Langkah pertama adalah pemunggahan (unloading). Di kebanyakan gudang, pembongkaran ini dilakukan dengan tangan, kecuali untuk bahan mentah. Metode otomatis dan mekanis terbatas juga telah dikembangkan orang yang dapat disesuaikan dengan berbagai ciri-ciri produk.

. Pemindahan (transfer)

Sekurang-kurangnya ada dua dan kadang-kadang tiga gerakan pemindahan dalam suatu gudang yang biasa. Pertama-tama barang-barang itu diangkut ke dalam gudang dan ditaruh di suatu tempat yang telah ditentukan.

. Seleksi

Seleksi adalah fungsi primer dari gudang. Pada tahap ini, gerakan ditujukan untuk pengelompokan kembali material, suku-cadang, dan produk-produk ke dalam pesanan-pesanan

commit to user

tertentu. Untuk sejumlah besar produk-produk kecil, satu seksi dari gudang itu mungkin ditetapkan untuk daerah seleksi. Pengolahan data otomatis mungkin dipakai untuk memudahkan pembuatan rekening yang teliti.

. Pengiriman

Pengiriman ini terdiri dari pengecekan dan pemuatan pesanan untuk tujuan keluar. Sebagaimana halnya dalam penerimaan, pekerjaan pengiriman ini dalam banyak system dikerjakan dengan tangan. Pengiriman muatan-muatan pallet penuh sekarang semakin populer, karena dapat menghemat banyak waktu dalam pemuatan ke kendaraan. Beberapa perusahaan memperoleh banyak penghematan transportasi dengan pengiriman muatan unit.

b) Fungsi Penyimpanan

Disamping mengolah pesanan-pesanan lazim dan yang khusus, gudang juga melaksanakan dua bentuk penyimpanan yaitu, penyimpanan sementara dan penyimpanan permanen.

. Penyimpanan Sementara

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, penekanan utama adalah pada arus produk dalam gudang. Bagaimanapun perputaran persediaan itu, semua barang yang diterima haruslah disimpan untuk beberapa waktu.

commit to user

Penyimpanan untuk pengisian persediaan dasar dinamakan penyimpanan sementara. Lamanya penyimpanan sementara ini berbeda-beda dalam sistem logitik yang berbeda pul, karena waktu yang berlalu didasarkan atas pengisian kembali persediaan. Penyimpanan sementara haruslah memberikan cukup kuantitas barang untuk memenuhi permintaan dan untuk menjamin cukupnya cadangan pengaman.

. Penyimpanan Permanen

Penyimpanan permanen hanyalah berarti penyimpanan yang dibutuhkan di atas persediaan pengisian yang normal. Dalam beberapa situasi tertentu, penyimpanan mungkin dibutuhkan untuk beberapa bulan, manajer logistik hendaklah memahami alasan-alasan untuk penyimpanan permanen ini. Manajer gudang hendaklah didorong untuk meminimumkan penyimpanan permanen ini dan memusatkan perhatiannya pada arus produk yang maksimum.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Widjaja Tunggal ( : ) yang melengkapi fungsi-fungsi pergudangan yang dijelaskan oleh

Bowersox diatas menjadi tiga fungsi dasar. Fungsi-fungsi tersebut perlu untuk diperhatikan di dalam aktivitas pergudangan. Di dalam pergudangan ketiga fungsi dasar tersebut dijelaskan secara rinci seperti berikut ini :

a) Perpindahan (movement)

commit to user

Fungsi movement ini merupakan fungsi utama, salah satu kegiatannya adalah memperbaiki perputaran inventory dan mempercepat proses pesanan dari produksi hingga ke pengiriman utama. Fungsi ini dibagi menjadi beberapa aktivitas, yakni :

. Penerimaan (receiving)

Merupakan aktivitas penerimaan barang dimana didalamnya terdapat aktivita-aktivitas seperti pembongkaran muatan, penghitungan kuantitas yang diterima dan inspeksi kualitas dan kerusakan, juga aktivitas-aktivitas lain yang berkaitan dengan penerimaan barang di gudang.

. Transfer atau penyimpanan (transfer or put away) Merupakan proses pemindahan barang dari dok penerimaan ke

gudang penyimpanan. . Pengambilan pesanan pelanggan atau penyeleksian pesanan

(customer orderpicking or order selection) Merupakan aktivitas pemindahan barang dari gudang penyimpanan atau dari lokasi picking untuk kemudian disiapkan untuk proses pengiriman.

. Packing

Proses packing merupakan proses pengepakan barang yang akan dikirim ke konsumen.

. Cross docking

commit to user

Proses ini merupakan proses pemindahan barang dari area receiving langsung ke lokasi shipping tanpa melalui aktivitas penyimpanan di gudang.

. Pengiriman (shipping)

Aktivitas ini merupakan aktivitas pengiriman dan meliputi proses pembuatan dokumen barang yang akan dikirim.

b) Penyimpanan (storage)

Storage merupakan aktivitas penyimpanan barang baik yang merupakan barang baku ataupun barang hasil produksi. Penyimpanan barang dilakukan di dalam gedung gudang. Gudang finished good dan spare part dapat menjadi satu atau dapat dipisahkan.

c) Transfer informasi (information transfer)

Aktivitas ini adalah aktivitas transfer informasi seperti informasi mengenai stock barang yang ada di gudang atau informasi- informasi lain yang berguna, informasi ini dapat merupakan informasi untuk pihak di luar gudang atau pihak gudang sendiri.

. Manajemen Pergudangan