Penelitian mengenai nilai perusahaan telah dilakukan oleh Luga 2008. Penelitian ini dilakukan menggunakan arus kas operasi dan struktur modal sebagai
variabel independennya. Hasilnya menunjukkan arus kas operasi lebih mempengaruhi nilai perusahaan secara simultan. Penelitian lain dilakukan oleh Yuniasih 2008
dengan menggunakan salah satu indikator kinerja keuangan yaitu ROA terhadap perusahaan manufaktur dan hasilnya menunjukkan hubungan yang positif terhadap nilai
perusahaan. Dari penelitian terdahulu diatas, belum ada yang menggunakan rasio keuangan yang lengkap sebagai variabel independennya. Penelitian ini juga
menggunakan sampel perusahaan Real estate dan Property pada tahun 2006 sampai 2008. Hal itu juga mengingat bahwa pada 2008 telah terjadi krisis global, sehingga
peneliti ingin melihat bagaimana kinerja perusahaan selama periode tersebut dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Real Estate dan
Property Di BEI Tahun 2006 - 2008” B. Batasan Penelitian dan Perumusan Masalah
1. Batasan Penelitian
Atas pertimbangan-pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan waktu dan tenaga, serta pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan konsep
terhadap penelitian yang akan diteliti, yaitu diantaranya: a.
Penelitian ini dibatasi hanya selama 3 tahun yaitu dari tahun 2006 –2008.
Universitas Sumatera Utara
b. Penelitian dilakukan hanya terbatas pada perusahaan Real estate dan Property
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. c.
Rasio keuangan yang digunakan yaitu Current Ratio CR, Debt to Equity Ratio DER, Total Asset Turnover TATO, dan Return on Equity ROE yang
mewakili masing-masing rasio keuangan. d.
Nilai perusahaan sebagai variabel dependen adalah nilai investasi pemegang saham yang meliputi harga saham dan volume saham yang beredar Market
value of Equity.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Current Ratio CR berpengaruh terhadap MVE pada perusahaan Real
estate dan Property di BEI? 2.
Apakah Debt to Equity Ratio DER berpengaruh terhadap MVE pada perusahaan Real estate dan Property di BEI?
3. Apakah Total Asset Turnover TATO berpengaruh terhadap MVE pada
perusahaan Real estate dan Property di BEI? 4.
Apakah Return on Equity ROE berpengaruh terhadap MVE pada perusahaan Real estate dan Property di BEI?
5. Manakah diantara CR, DER, TATO, dan ROE yang memberikan pengaruh yang
lebih dominan terhadap MVE pada perusahaan Real Estate dan Property di BEI?
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk menguji pengaruh CR terhadap MVE pada perusahaan Real Estate dan Property di BEI.
2. Untuk menguji pengaruh DER terhadap MVE pada perusahaan Real Estate
dan Property di BEI. 3.
Untuk menguji pengaruh TATO terhadap MVE pada perusahaan Real Estate dan Property di BEI.
4. Untuk menguji pengaruh ROE terhadap MVE pada perusahaan Real Estate
dan Property di BEI. 5.
Untuk menguji pengaruh yang lebih dominan antara CR, DER, TATO, dan ROE terhadap MVE pada perusahaan Real Estate dan Property di BEI.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti sehubungan dengan rasio keuangan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Bagi calon investor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar
pertimbangan dalam membuat keputusan investasi pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi manajemen perusahaan, sebagai bahan masukan dalam upaya
meningkatkan nilai perusahaan dengan naiknya nilai saham dan volume saham yang beredar.
4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dan dasar pengembangan
dalam melakukan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang kondisi keuangan dan
hasil operasi perusahaan seperti tercermin pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk
berkomunikasi antara berbagai pihak yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No. 1, Paragraf 07 SAK:2007
yaitu sebagai berikut: Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,
sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan
geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Analisis laporan keuangan melibatkan penggunaan laporan keuangan, terutama
neraca dan laba rugi karena laporan keuangan menyajikan informasi mengenai suatu perusahaan. Seperti yang disebutkan dalam Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian
Laporan Keuangan paragraf 19 IAI:2007, bahwa informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca, dan informasi kinerja
disediakan dalam laporan laba rugi.
Universitas Sumatera Utara
Wild et al 2005:16 mengatakan bahwa analisis keuangan financial analysis merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja
keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. Menurut Wild et al 2005:30, ada lima alat penting dalam menganalisis laporan
keuangan, yaitu: 1.
Analisis Laporan Keuangan komparatif Analisis laporan keuangan komparatif dilakukan dengan cara menelaah
neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan
saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun. Informasi terpenting yang didapat dari analisis laporan keuangan komparatif
adalah kecenderungan atau tren trend.
2. Analisis laporan keuangan common size
Pengetahuan atas proporsi kelompok atau subkelompok yang membentuk suatu pos tertentu bermanfaat bagi analisis laporan keuangan. Secara
khusus, dalam analisis neraca, total aktiva atau kewajiban ditambah ekuitas biasa dinyatakan sebagai 100 persen. Kemudian pos-pos dalam
kelompok ini dinyatakan sebagai persentase terhadap total bersangkutan. Dalam analisis laporan laba rugi, penjualan sering dinyatakan sebagai 100
persen dan pos-pos laporan laba rugi yang lain dinyatakan sebagai persentase terhadap penjualan. Karena total pos-pos dalam kelompok adalh
100 persen, analisis ini disebut menghasilkan laporan keuangan berukuran sama common-size financial statement
3. Analisis Rasio
Analisis Rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Rasio merupakan salah satu titik awal, bulan
titik akhir. Rasio yang di interpretasikan dengan tepat mengidentifikasi area yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Analisis rasio dapat
mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari
masaing-masing komponen yang membentuk rasio.
4. Analisis Arus Kas
Analisis arus kas terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan
tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaannya dan menggunakan sumber dayanya. Analisis ini juga digunakan dalam
peramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas.
5. Alat analisis khusus Salain alat analisis laporan keuangan umum yang memiliki berbagai
kegunaan, terdapat beragam alat bertujuan khusus special-purpose tool.
Universitas Sumatera Utara
Alat khusus ini meliputi alat yang ditujukan pada laporan keuangan tetentu atau segmen laporan, atau pada industri tertentu misalnya analisis kapasitas
hunian untuk hotel, rumah sakit, atau perusahaan penerbangan. Alat khusus ini juga meliputi beberapa jenis analisis ramalan kas, laporan
variasi laba kotor, dan analisis kekuatan laba.
2. Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat dalam
laporan keuangan sehingga kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan dapat diinterpretasikan.
Menurut Harahap 2006:297 ”rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti”. Dari defenisi ini, rasio keuangan harus menunjukkan hubungan yang sistematis dalam bentuk perbandingan
antara perkiraan- perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan, perkiraan-perkiraan yang dibandingkan harus mengarah pada
hubungan ekonomis yang penting. Untuk dapat menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan, maka
diperlukan adanya pembanding. Ada dua metode pembanding rasio keuangan perusahaan menurut Syamsuddin 2000:39, yaitu:
1. Cross-sectional approach
Cross-sectional approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membamdingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lainnya yang sejenis pada saat bersamaan
Universitas Sumatera Utara
2. Time series analysis
Time series analysis dilakukan dengan jalan membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
Rasio keuangan akan memberikan manfaat apabila rasio tersebut dianalisis. Menurut Kiomn, Scott, Martin, dan Petty 2005:108
Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan: bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalam
menghasilkan laba operasi atas aktiva yang dimiliki perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa mendapat tingkat
pengembalian yang cukup.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Sawir 2005:6 menyatakan bahwa analisis dan interpretasi dari bermacam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih
baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk
rasio. Analisis rasio keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga kelompok utama
pemakai laporan keuangan yaitu manajer perusahaan, analis kredit, dan analis saham. Kegunaan rasio keuangan bagi ketiga kelompok utama tersebut menurut Brigham dan
Houston 2006:119 adalah sebagai berikut: 1. manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis,
mengendalikan, dan kemudian meingkatkan operasi perusahaan. 2.
analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan
perusahaan untuk membayar utang-utangnya, dan
3. analis saham, yang tertarik pada efisiensi, resiko, dan prospek pertumbuhan
perusahaan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis. Hal-hal tersebut akan membantu analisis dalam
Universitas Sumatera Utara
menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan sehingga dihasilkan kesimpulan yang lebih tepat. Syamsuddin 2000:40 mengemukakan beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis. 1.
Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah dilaksanakan. Untuk menilai keadaan perusahaan secara
keseluruhan sejumlah rasio haruslah dinilai secara bersama-sama. Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang ingin dinilai, maka satu atau dua rasio
saja sudah cukup digunakan
2. Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dan
pada saat yang sama. Tidaklah tepat kita membandingkan rasio finansial perusahaan A pada tahun 19X0 dengan rasio finansial perusahaan B pada
tahun 19X1.
3. Sebaiknya perhitungan rasio finansial didasarkan pada data laporan
keuangan yang telah daudit diperiksa. Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung
juga kurang akurat
4. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi
yang digunakan haruslah sama.
Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis sebagaimana yang dikemukakan oleh Harahap 2006:298.
1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah
dibaca dan ditafsirkan 2.
Rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit
3. Rasio mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain
4. Rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi z-score 5.
Rasio menstandarisasi size perusahaan 6.
Dengan rasio lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lainnya atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik
atau time series
Universitas Sumatera Utara
Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio keuangan juga memiliki keterbatasan atau kelemahan. Menurut Syahyunan 2004 : 82-83 ada beberapa
keterbatasan atau kelemahan analisis rasio keuangan 1.
Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha
2. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda,
misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan. 3.
Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda bahkan bisa merupakan hasil manipulasi
4. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan hasil
manipulasi.
3. Jenis-jenis Rasio Keuangan a. Rasio Likuiditas