Pengaruh Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI 2011-2013

(1)

SKRIPSI

PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013

OLEH

Dhyta Permatasari 110503186

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA

PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013” adalah benar hasil karya saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juni 2015 Yang membuat pernyataan,

Dhyta Permatasari NIM. 110503186


(3)

ABSTRAK

PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS

DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE

YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Nilai Perusahaan diproksikan dengan Price Earning Ratio, Profitabilitas diproksikan dengan Return On Equity, Likuiditas diproksikan dengan Cash Ratio dan Ukuran Perusahaan diproksikan dengan LN Total Asset terhadap Dividend Payout Ratio.

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 14 perusahaan yang sesuai dengan kriteria. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dengan metode dokumentasi. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dan uji asumsi klasik untuk analisis data yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Uji F dan uji t digunakan dalam menguji hipotesis penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, namun secara parsial hanya nilai perusahaan yang pengaruh terhadap dividend payout ratio, sedangkan profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap dividend payout ratio.

Kata kunci: dividend payout ratio, nilai perusahaan, price earning ratio, profitabilitas, return on equity, likuiditas, cash ratio, ukuran perusahaan, ln total asset


(4)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF VALUE OF FIRM, PROFITABILIT, LIQUIDITY ANDFIRM SIZEAGAINTSDIVIDEND PAYOUT RATIO AT THE

PROPERTY AND REAL ESTATE CORPORATE THAT IS LISTED ON THE INDONESIAN STOCKS EXCHANGE

PERIOD 2011-2013

This research aimed to examine the relationship Value of Firm proxied by Price Earning Ratio , Profitability proxied by Return On Equity , Liquidity Ratio and Cash proxied by Company Size proxied by LN Total Assets for Dividend Payout Ratio.

This research as carried out at property and real estate corporate in the Indonesia Stock Exchange in 2011–2013 period. Sample selection do by purposive sampling method and obtained 14 companies in criteria accordingly. The data obtained are secondary data with the method of documentation. This study used multiple linear regression and classic assumption test for data analysis that included normality test, multicolinierity test, autocorrelation test and heteroskedastisitas test. F test and t-test have been used to test the research hypothesis.

Based on result of the research, simultaneous significance test conclude that all independent variables together influences the dependent variable, but partial significance test showed that only firm of value has effect on accounting dividend payout ratio, in other hand profitability, liquidity and firm size have no effect on dividend payout ratio.

Keywords: dividend payout ratio, value of firm, price earning ratio, profitability, return on equity, liquidity, cash ratio, firm size, ln total asset


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang berlimpah yang Insya Allah akan selalu diberikan pada setiap hamba-Nya. Shalawat beriring salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa alam kegelapan ke alam terang benderang.

Penulisan skripsi ini merupakan satu di antara syarat penyelesaian pendidikan Strata 1 pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec.Ac., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., selalu Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(6)

4. Bapak Fahmi Natigor Nasution, S.E, M.Acc, Ak., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan masukan yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi.

5. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak., selaku dosen pembanding dan Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., selaku dosen penguji yang telah membantu penulis melalui kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Teristimewa kepada kedua Orangtua tercinta Eddy Syofian dan Amelida Amin serta saudara kandung tersayang Izha Farhan Syofian dan (Alm.) M. Nurcholish yang telah memberikan doa, dukungan, bantuan baik materi maupun non materi.

7. Kepada para sahabat saya Kak Icha, Audy, Debby, Dika, Hanin, Indhy, Upen, Dynda yang setia menemani, menghibur dan mengisi hari-hari saya.

8. Kepada teman-teman kampus saya tersayang, Debbyboy, Tia, Bimo, Dhana, Arinda, Putri, Nando, Reza dan Zebra (Fika, Ocha, Nadia, Yudith, Zia, Dessy), serta teman-teman S1-Akuntansi Lainnya, yang telah membantu saya dalam seminar proposal skripsi dan penyusunan penyusunan skripsi, semoga yang masih menyusun skripsinya cepat kelar dan yang sudah selesai cepat dapat kerja. Insya Allah, kita bakal jadi orang yang sukses.

9. Kepada kakak-kakak saya tersayang, Muthmainnah dan Syifa Aprilla yang telah membantu saya dalam penyusunan skripsi, serta mengajarkan saya bagaimana cara penulisan skripsi yang baik dan menggunakan program SPSS


(7)

10. Kepada teman-teman organisasi dan komunitas saya, seperti UKM Fotografi USU, 1000 Foundation, dan Medan Street Hunting yang telah mendukung dan berbagi keceriaannya bersama.

11. Dan yang terakhir teruntuk sepupu-sepupu saya Maya, Surya, Nanda, Salsa, Dea, Tassya, Dhienny, Rini, Vera, Rani yang selalu mendengarkan keluh-kesah saya dan memberikan nasehat selama penyusunan skripsi.

Penulis telah berusaha dengan maksimal untuk menghasilkan skripsi yang terbaik. Namun untuk kebaikan pengembangan ilmu, penulis tetap menerima kritik dan saran. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Medan, Juni 2015 Penulis,

Dhyta Permatasari NIM. 110503186


(8)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN i

ABSTRAK ii

ABSTRACT iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1

1.2.Perumusan Masalah 7

1.3.Tujuan Penelitian 7

1.4.Manfaat Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 9

2.1.1. Pengertian Dividen 9

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen 9

2.1.3. Teori Kebijakan Dividen 13

2.1.4. Kebijakan Pembagian Dividen 17

2.1.5. Prosedur Pembayaran Dividen 18

2.1.6. Nilai Perusahaan 19

2.1.7. Profitabilitas 21

2.1.8. Likuiditas 22

2.1.9. Ukuran Perusahaan 24

2.1.10.Dividend Payout Ratio 25

2.2.Peneliti Terdahulu 26

2.3.Kerangka Konseptual 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian 33

3.2.Definisi Operasional 33

3.2.1. Variabel Dependen 33

3.2.2. Variabel Independen 34

3.2.2.1. Nilai Perusahaan 34

3.2.2.2. Profitabilitas 34

3.2.2.3. Likuiditas 35

3.2.2.4. Ukuran Perusahaan 35

3.3.Skala Pengukuran Variabel 36

3.4.Populasi dan Sampel Penelitian 38


(9)

3.6.Metode Pengumpulan Data 40

3.7.Asumsi Klasik 40

3.7.1. Uji Normalitas Data 41

3.7.2. Uji Multikoloniearitas 41

3.7.3. Uji Autokorelasi 41

3.7.4. Uji Heteroskedatisitas 42

3.8.Metode Analisis Data 43

3.8.1. Analisis Linear Berganda 43

3.9.Pengujian Hipotesis 44

3.9.1. Uji Parsial (Uji t) 44

3.9.2. Uji Simultan (Uji f) 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 46

4.1.1. Deskripsi Umum 46

4.1.2. Deskripsi Khusus 46

4.1.3. Uji Asumsi Klasik 47

4.1.3.1. Uji Normalitas Data 47

4.1.3.2. Uji Multikoloniearitas 50

4.1.3.3. Uji Autokorelasi 50

4.1.3.4. Uji Heteroskedatisitas 51

4.1.4. Analisis Persamaan Regresi 53

4.1.5. Pengujian Hipotesis 55

4.1.5.1. Uji Signifikasi Parsial (Uji t) 55

4.1.5.2. Uji Signifikasi Simultan (Uji f) 57

4.2.Pembahasan Hasil Penelitian 57

4.2.1. Pengaruh Nilai Perusahaan terhadap DPR 57

4.2.2. Pengaruh Profitabilitas terhadap DPR 58

4.2.3. Pengaruh Likuiditas terhadap DPR 59

4.2.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap DPR 60

4.2.5. Pengaruh Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan terhadap DPR 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan 62

5.2.Saran 63

DAFTAR PUSTAKA 64


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Sampel Perusahaan Property dan Real Estate 5

2.1. Peneliti Terdahulu 26

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 37

3.2. Sampel Penelitian 39

4.1. Hasil Uji Normalitas Kolmorogov-Smirnov (K-S) 47

4.2. Hasil Uji Multikoloniearitas 50

4.3. Hasil Uji Autokorelasi 51 4.4. Hasil Analisis Regresi Berganda 53

4.5. Hasil Uji t 56


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual 29

4.1. Grafik Histogram 48

4.2. Grafik Probabilty Plot 49

4.3. Grafik Scatterplot Sebelum LN 52


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1. Daftar Pemilihan Sampel Perusahaan 69

2. Data Perusahaan Sampel Tahun 2011-2013

(Sebelum Transformasi Ln) 71 3. Data Perusahaan Sampel Tahun 2011-2013

(Sesudah Transformasi Ln) 73

4. Hasil Uji Normalitas Setelah Ln 75

5. Hasil Uji Multikoloniearitas, Regresi Berganda dan

Uji t 76

6. Hasil Uji Autokorelasi 77

7. Hasil Uji Heteroskedatisitas Sebelum Ln 78 8. Hasil Uji Heteroskedatisitas Setelah Ln 78


(13)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF VALUE OF FIRM, PROFITABILIT, LIQUIDITY ANDFIRM SIZEAGAINTSDIVIDEND PAYOUT RATIO AT THE

PROPERTY AND REAL ESTATE CORPORATE THAT IS LISTED ON THE INDONESIAN STOCKS EXCHANGE

PERIOD 2011-2013

This research aimed to examine the relationship Value of Firm proxied by Price Earning Ratio , Profitability proxied by Return On Equity , Liquidity Ratio and Cash proxied by Company Size proxied by LN Total Assets for Dividend Payout Ratio.

This research as carried out at property and real estate corporate in the Indonesia Stock Exchange in 2011–2013 period. Sample selection do by purposive sampling method and obtained 14 companies in criteria accordingly. The data obtained are secondary data with the method of documentation. This study used multiple linear regression and classic assumption test for data analysis that included normality test, multicolinierity test, autocorrelation test and heteroskedastisitas test. F test and t-test have been used to test the research hypothesis.

Based on result of the research, simultaneous significance test conclude that all independent variables together influences the dependent variable, but partial significance test showed that only firm of value has effect on accounting dividend payout ratio, in other hand profitability, liquidity and firm size have no effect on dividend payout ratio.

Keywords: dividend payout ratio, value of firm, price earning ratio, profitability, return on equity, liquidity, cash ratio, firm size, ln total asset


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, di antaranya dengan mengetahui tingkat perkembangan perusahaan-perusahaan go public terhadap pasar modal dan respon investor terhadap perusahaan. Pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana yang di arahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Kamaruddin, 1996 : 17).

Pemerintah telah memberikan fasilitas dan peraturan kepada perusahaan-perusahaan dalam bertransaksi atas jual beli saham/obligasi, sekaligus memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memilih perusahaan yang layak untuk berinvestasi, sehingga return baik berupa dividen atau capital gain sesuai dengan harapan.

Pada perkembangan akhir tahun 2011, tercatat lebih dari 300 perusahaan terdaftar (terlisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyak jumlah perusahaan yang masuk ke pasar modal, tentunya akan di hadapkan pada kepercayaan investor kepada perusahaan untuk berinvestasi. Pentingnya sikap kehati-hatian (prudent principal) merupaka modal penting dalam berinvestasi (Fahmi, 2012 : 2).

Dalam aktivitas di Pasar Modal, para investor memiliki harapan dari investasi yang di lakukannya, yaitu berupa dividen dan capital gain. Investor


(15)

mempunyai tujuan utama dalam menanam modalnya ke dalam perusahaan yaitu mencari pendapatan atau tingkat kembali investasi (Return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih antara harga jual dan harga beli saham (capital gain).

Keputusan pembagian dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam bidang keuangan, yang melibatkan dua pihak yang berkepentingan dan saling bertentangan yaitu kepentingan perusahaan dengan laba di tahannya dan para investor dengen pembagian dividennya. Kebijakan dividen merupakan suatu masalah yang sering di hadapi oleh perusahaan dimana manajemen sering mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan terhadap laba perusahaan.

Para investor umumnya menginginkan dividen dalam bentuk stabil, karena dapat meningkatkan kemakmuran investor, serta kepercayaannya kepada perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian investor dalam menginvestasikan dananya ke perusahaan, namun investor lebih menginginkan pendapatan dividen dalam bentuk tunai (cash dividend) dan capital gain. Dividen Tunai (Cash Devidend) adalah sumber dari aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang. Capital gain merupakan selisih antara harga penjualan investasi yang lebih tinggi dengan harga pembelian yang lebih rendah.

Pertimbangan Direksi dalam RUPS untuk mengambil keputusan terhadap laba perusahaan terdiri dari di bagi sebagai dividen kepada para pemegang


(16)

saham atau di tahan sebagai laba di tahan (retained earning) guna untuk investasi perusahaan di masa yang akan datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen untuk memakmurkan para pemegang saham maka akan mengurangi laba di tahan yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Berhubungan dengan hal itu maka itu timbul masalah pengaruh nilai perusahaan terhadap kebijakan deviden. Khasanah (2009).

Nilai Perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan go public. Yang sering dikaitkan dengan harga saham. Apabila harga saham semakin tinggi, maka semakin besar persepsi investor. Dividen yang akan dibagikan cenderung lebih besar.

Teori Modiglami Miller (MM) mengatakan bahwa nilai perusahan dan dividend payout ratio bersifat independen, maka tidak saling berpengaruh. Hasil Penelitian oleh Deitiana (2009), nilai perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. PER merupakan salah satu rasio nilai perusahaan, rasio yang digunakan. Deitiana (2009).

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan guna memperoleh laba. Profitabilitas di samping mempengaruhi nilai perusahaan, juga dapat mempengaruhi kebijakan dividen bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik terutama dalam dividen kepada pemegang saham Ayuningtias (2013).

Perusahaan yang mampu mengelola ekuitasnya secara efektif dan efisien cenderung menghasilkan kinerja keuangan yang baik. Hal ini direalisasikan


(17)

dengan adanya laba yang tinggi (mengacu pada ROE yang tinggi). Dengan demikian, perusahaan tersebut dianggap mampu untuk membagi sebagian labanya dalam bentuk dividen tunai. Semakin tinggi laba perusahaan yang mampu dihasilkan, semakin besar pula probabilitas perusahaan untuk membagikan dividen. Ketika dalam kondisi laba yang rendah atau rugi, perusahaan akan menahan labanya. Penelitian oleh Pradana (2014) dan Rafique (2014) bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.

Likuiditas adalah tingkat kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera di konversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang di peroleh. Jika perusahaan memerlukan likuiditas yang tinggi, dalam hal ini dapat berbentuk sumber dana internal yang berupa laba di tahan, maka dividen yang akan di bagikan seharusnya di kurangi karena membayar dividen berarti mengeluarkan kas dan pengeluaran kas berarti pengurangan kemampuan likuiditas (memenuhi kewajiban lancar) (Gumanti, 2013 : 82).

Likuiditas mempengaruhi daya tarik saham kepada investor. Investor mungkin memerlukan pengembalian yang diharapkan lebih tinggi pada aset yang di investasikan terhadap likuiditas. Griffin (2010).

Dalam model ini, pilihan kebijakan dividen yang dibuat oleh manajer untuk meminimalkan biaya modal ekuitas, memberlakukan kebijakan dividen sesuai dengan investor mereka inginkan. Implikasi empiris dari model kemudian diuji dan diverifikasi. Temuan ini bahwa ukuran perusahaan dan


(18)

likuiditas pasar merupakan penentu penting dalam keputusan perusahaan apakah akan membayar dividen. Perusahaan berukuran besar cenderung membagi dividen kepada investor daripada perusahaan berukuran lebih kecil. Redding (1997).

Penelitian oleh Liandra (2013) bahwa Cash Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio, sedangkan Penelitian oleh Idawati (2014) bahwa Likuiditas dengan menggunakan Cash Ratio berpengaruh Positif terhadap Dividend Payout Ratio.

Pada tahun 2011-2013, Perusahaan Property dan Real Estate mengalami perkembangan pesat, banyak perusahaan property dan real estate membuat proyek pembangunan secara besar-besaran, seperti pembangunan perumahan, apartemen, dsb. Salah satu contohnya adalah Podomoro Land City, Tbk melakukan pembangunan perdananya di medan yang merupakan satu -satunya kota yang dibangun oleh Podomoro City di Pulau Sumatera.

Tabel 1.1

Sampel Perusahaan Property dan Real Estate

Tahun 2013

No Kode Nama Perusahaan Firm Size Dividend

Payout Ratio

1 ASRI Alam Sutera Realty, Tbk 23,39 32,72%

2 BSDE Bumi Serpong Damai, Tbk 30,74 9,75%

3 CTRA Ciputra Development, Tbk 30,63 18,75%

4 CTRP Ciputra Property, Tbk 29,66 22,54%

5 CTRS Ciputra Surya, Tbk 29,38 20,79%

6

GMTD Gowa Makassar Tourism

Development, Tbk 27,89 5,53%

7 GPRA Perdana Gaputra Prima, Tbk 27,91 8,67%

8 JRPT Jaya Real Property, Tbk 22,54 127,8%


(19)

10 MKPI Metropolitan Kentjana, Tbk 28,67 42,80%

11 MTLA Metropolitan Land, Tbk 21,76 16,87%

12 PLIN Plaza Indonesia Realty, Tbk 22,14 372,15%

13 PUDP Pudjati Prestige, Tbk 26,62 14,50%

14 SMRA Summarecon Agung, Tbk 23.34 56,28%

Sumber: www.idx.co.id, 2015 (diolah)

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya pembayaran ukuran perusahaan (firm size) tidak selalu menjamin akan membagikan dividen dengan jumlah yang besar. Plaza Indonesia Reality, Tbk dengan firm size sebesar 22,14 (diukur dengan logaritma natural total asset), persentase pembagian dividennya sebesar 372,15% lebih besar jika dibandingkan dengan Pudjati Prestige, Tbk dengan firm size yang lebih besar yaitu 26,62 dengan persentase pembagian dividennya sebesar 14,50%. Perbedaan jumlah persentase pembagian dividen yang sangat jauh.

Penelitian oleh Swatyastu (2014) bahwa Size tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio, sedangkan Penelitian oleh Penelitian oleh Liandra (2013) bahwa firm size mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap dividend payout ratio.

Berdasarkan fenomena, theory dan research gap di atas maka saya mengangkat judul “Pengaruh Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas

dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Property dan Real Estate pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013”.


(20)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka perumusan masalah adalah

Apakah Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Dividend Payout Ratio ?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio(DPR) pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis dan Mengetahui Pengaruh Nilai Perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) yang di bagikan

2. Menganalisis dan Mengetahui Pengaruh Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) yang di bagikan

3. Menganalisis dan Mengetahui Pengaruh Likuiditas terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) yang di bagikan

4. Menganalisis dan Mengetahui Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) yang di bagikan

5. Menganalisis dan Mengetahui Pengaruh Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)


(21)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi Peneliti, Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio khususnya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia.

b. Bagi Perusahaan (Emiten), Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan dalam penentuan kebijakan dividen. Faktor-faktor yang diteliti tersebut diharapkan dapat membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang dibayarkan.

c. Bagi Investor, Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi investor sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal sehubungan dengan harapan pemegang saham untuk memperoleh dividen atas sejumlah saham yang diinvestasikan.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya, Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk menyempurnakan atau perbandingan bagi penelitian selanjutnya yang sifatnya sejenis dan ingin melakukan


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Dividen

Dividen merupakan pembayaran kepada pemilik perusahaan yang diambil dari keuntungan perusahaan, baik dalam bentuk saham maupun tunai. Dividen dibagikan kepada pemegang saham secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar saham yang di pegang oleh masing-masing pemilik.

Pendapatan yang di harapkan oleh pemegang saham adalah pendapatan yang di hasilkan dari pembagian dividen, dimana badan usaha menyerahkan sebagian labanya untuk kepentingan sejahtera pemegang saham.

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

Menurut (Gumanti, 2013 : 82 - 89) kebijakan dividen di pengaruhi oleh 11 faktor yaitu:

1. Undang-undang (Peraturan)

Peraturan atau perundangan yang di tetapkan pemerintah atau perserikatan dapat mempengaruhi keputusan manajemen dalam menetapkan besar kecilnya dividen. Jadi, keberadaan peraturan yang mensyaratkan batasan-batasan tertentu atas kebijakan dividen yang di ambil oleh perusahaan.

2. Posisi Likuiditas

Jika perusahaan memerlukan likuiditas yang tinggi, dalam hal ini dapat berbentuk sumber pendanaan internal yang berupa laba di tahan, maka dividen yang di bagikan seharusnya di kurangi karena membayar dividen berarti pengeluaran kas berarti pengurangan kemampuan likuiditas.


(23)

3. Kebutuhan untuk Pelunasan Utang

Jika perusahaan memiliki kewajiban (utang) yang besar dan harus segera di bayar, maka sangat mungkin bahwa pemegang saham harus di korbankan, yaitu menunda atau mengurangi pembayaran dividen.

4. Batasan-batasan dalam Perjanjian Utang (Debt Convenants) Perjanjian utang, khususnya utang jangka panjang adalah persyaratan untuk membatasi perusahaan membayar dividen kas (tunai). Ada dua hal umum yang di nyatakan dalam perjanjian utang piutang (Debt Convenants), yaitu

a. Dividen pada masa yang akan dating hanya boleh di bayar jika uangnya bersumber dari laba tahun berjalan, bukan dari laba tahun-tahun yang lalu

b. Dividen hanya dapat di bayarkan jika tingkat modal kerja perusahaan mencapai level tertentu

5. Posisi Ekspansi Aktiva

Siklus kehidupan perusahaan akan menentukan kapasitas perusahaan yang tercermin pada skala usahanya dan jika skala usaha menunjukkan tren semakin besar yang konsekuensinya membuat perusahaan semakin membutuhkan tambahan dana untuk ekspansi, maka dividen akan terpengaruh.

6. Perolehan Laba

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan kestabilan tingkat laba yang di peroleh sangat menentukan berapa besarnya dividen yang dapat dibagikan kepada pemegang saham. Keyakinan manajemen akan prospek capaian laba di tahun depan juga menjadi faktir kunci atas berupa besarnya dividen yang akan di bayarkan tahun ini (tahun berjalan).

7. Stabilitas Laba

Laba yang stabil dari waktu ke waktu sangat menentukan besar kecilnya dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Kestabilan berarti kemampuan menjaga laba pada level yang di tetapkan sesuai keinginan. Jika perusahaan memiliki tingkat kestabilan laba yang baik, ada kecenderungan untuk berusaha mempertahankan bahkan menaikkan dividen yang di bayarkan

8. Peluang penerbitan Saham di Pasar Modal

Jika suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik, semakin besar, dan memilih catatan yang baik dalam hal perolehan laba, serta memerlukan dana untuk kebutuhan investasi, maka alternatif


(24)

sumber pembiayaan dengen menerbitkan saham dapat menjadi salah satu alternatif. Manajemen perusahaan berskala besar akan memiliki kesempatan lebaih baik untuk membagi labanya dalam bentuk dividen.

9. Kendali Kepemilikan

Kebutuhan akan dana bagi perusahaan seakan-akan merupakan sesuatu yang tidak ada habisnya. Kebutuhan dana untuk aktivitas investai dari waktu ke waktu akan semakin besar seiring dengan semakin tumbuh dan berkembangnya perusahaan yang sejalan dengan prinsip kelanggengan usaha (going concern principle).

10. Posisi Pemegang Saham

Siapa pemegang saham utama atas suatu perusahaan public dapat mempengaruhi kebijakan dividen yang di tetapkan. Jika jumlah pemegang saham institusi tidak banyak dan diversitas pemegang saham sangat heterogen dalam arti jumlah skala kecil yang ada banyak sekali (retail owners), dividen tunai tentu akan lebih menarik.

11. Kesalahan Akumulasi Pajak atas Laba

Pada kasus pemegang saham yang tidak menyukai dividen, misalnya karena berusaha menghindar tarif pajak penghasilan pribadi yang tinggi, mereka lebih memilih untuk membiarkan perusahaan menumpuk labanya dalam bentuk laba di tahan atau sisa laba.

Menurut Nuhu (2014) kebijakan dividen di pengaruhi oleh 8 faktor yaitu:

1) Profitability

Jumlah keuntungan perusahaan telah menjadi penentu dalam mengambil keputusan terhadap kebijakan dividen yang akan diambil.

2) Investment Opportunity Sets

Kesempatan berinvestasi merupakan pilihan investasi atau pertumbuhan perusahaan tetapi nilainya tergantung pada kinerja manajer. Semakin tinggi peluang pertumbuhan investasi, semakin banyak kebutuhan untuk membiayai ekspansi, maka semakin tinggi kesempatan untuk menentukan laba yang akan ditahan.


(25)

3) Taxation

Kebijakan dividen nol dapat memaksimalkan nilai saham. Dalam kondisi seperti ini, investasi akan dibiayai secara internal dan pembayaran dividen berkurang. Maka pajak dapat meningkatkan pembayaran dividen.

4) Leverage

Perusahaan yang melunasi hutangnya menimimalisir jumlah likuiditasnya. Hutang pokok dan pembayaran bunga mengurangi kemampuan perusahaan dalam membagi laba sebagai jaminan pembayaran dividen. Akibatnya, hutang akan berpengaruh negatif pada jumlah dividen yang dibayarkan dalam suatu periode.

5) Firm Size

Ukuran perusahaan mempunyai potensi mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan. Perusahaan yang lebih besar memiliki keuntungan di pasar modal dalam penggalangan dana eksternal.

6) Board Size

Jumlah dari anggota dewan komisioner (ekseskutif atau non eksekutif) yang terlibat dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) di dalam perusahaan. Semakin besar jumlah keanggotaan dewan komisioner, lebih tinggi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham.

7) Board Independence

Jumlah anggota non eksekutif dalam RUPS, cenderung mengurangi biaya keagenan. Dengan mencatat, bahwa direksi eksternal mewakili para pemegang saham secara efektif dan menjamin hak-hak mereka di perusahaan. Akibatnya, muncul suatu hipotesis bahwa semakin banyak anggota non eksekutif, maka semakin besar dividen yang akan dibagikan kepada para stockholder.

8) Audit Type

Klasifikasi jenis perusahaan audit berdasarkan apakah salah satu perusahaan itu termasuk KAP Big Four. Lang dan Lundhlm (1996) meneliti bahwa kualitas pengungkapan dengan mengukur hubungan antara informasi asimetri dengan kualitas audit. Peneliti menemukan bahwa semakin jumlah analisis, maka informasi asimetri yang di berikan oleh manajer kepada pemegang saham berkurang.


(26)

2.1.3. Teori Kebijakan Dividen

Beberapa Teori yang berkaitan dengan kebijakan dividen dan asumsi-asumsi dasar lainnya terdiri dari:

1. Teori Ketidakrelevanan Dividen

Menurut Modiglani dan Miller (MM), nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya DPR, tidak ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko perusahaan, dividend adalah tidak relevan. Nilai Perusahaan dapat juga disebut dengan total asset perusahaan. Marco Pagano (2005), nilai perusahaan tidak mempengaruhi kebijakan dividend payout ratio sesuai dengan penelitiannya berdasarkan Teori Modiglami dan Miller (1961) yang berbunyi:

The first MM theorem states the conditions under which the choice between debt and equity to finance a given level of investment does not affect the value of a firm, implying that there is no optimal leverage ratio. The second MM theorem shows that under the same conditions also dividend policy does not affect a firm’s value, so that there is no optimal payout ratio.

Beberapa asumsi tentang lemahnya teori MM seperti:

a) Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional b) Tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan

menerbitkan saham baru c) Tidak ada pajak

d) Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah

2. Teori The Bird in The Hand

Teori ini dikemukakan oleh Gordon dan Lintner pada tahun 1956 yang menyatakan bahwa para investor lebih menyukai


(27)

dividen dibandingkan capital gain. Dividen memiliki risiko yang lebih rendah di bandingkan capital gain, oleh karenanya investor akan merasa lebih aman untuk mengharapkan dividen saat ini dibandingkan dengan menunggu capital gain yang di masa depan. Menurut Laurence (2010) dalam bukunya mengenai Teori The Bird in The Hand yang berbunyi:

a) Myron Gordon suggests that dividends are more stable than capital gains and are therefore more highly valued by investors.

b) This implies that investors perceive non-dividend paying firms to be riskier and apply a higher discount rate to value them causing the share price to fall

3. Teori Sinyal

Ada kecenderungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen, dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan dividen. Dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan (penurunan) harga, tetapi prospek perusahaan, yang di tunjukkan oleh meningkat (menurunnya) dividen yang di bayarkan, yang menyebabkan perubahan saham. Teori tersebut kemudian dikenal dengan teori signal atau isi informasi dividen. Menurut teori ini, dividen mempunyai kandungan informasi, yaitu prospek perusahaan di masa yang akan datang.


(28)

Menurut Zare (2013) dalam jurnal penelitiannya menunjukkan bahwa

1) Profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan pembayaran dividen. Karena semakin besar profitabilitas, maka semakin besar kecenderungan perusahaan untuk membagikan dividen.

2) Asimetri informasi pada teori sinyal memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaaan. Karena asimetri informasi dapat berpotensial mempengaruhi respon para investor untuk menanam sahamnya pada perusahaan. Sesuai dengan isi dari penelitiannya di bawah ini:

The company profitability is important as an important factor influencing the ‘Dividend Policy” because the profitable companies have more tendency to pay more shares profit. So it is expected that there would be a positive relation between the company profitability and shares profit payment. Another strand of literature suggests that corporate risk management alleviates information asymmetry problems and hence positively affects firm value. Information asymmetry between managers and outside investors is one of the key market imperfections that make hedging potentially beneficial.

4. Teori Perataan (Smoothing Theory)

Menurut (Gumanti, 2013 : 50), Teori Peralatan (Smoothing Theory) ini dikemukakan oleh Lintner pada tahun 1956. Dalam tulisannya, Lintner menyimpulkan empat hal dalam hasil penelitiannya.

a) Perusahaan memiliki target rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) jangka panjang. Perusahaan yang memiliki laba yang stabil akan cenderung membayar dividen sebagai bagian dari laba yang tinggi.

b) Para manajer lebih memilih untuk menekankan perubahan besar kecilnya dividen daripada absolutnya.


(29)

c) Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan dividen yang terjadi mengikuti pola pergerakan yang stabil jika laba perusahaan cenderung bertahan pada level tertentu

d) Manajer enggan untuk melakukan perubahan dividen yang mungkin akan menyebabkan perusahaan melakukan penanahan laba.

5. Teori Efek Pajak ( tax effect theory )

Menurut (Gumanti, 2013 : 55), Memasuki era tahun 1970-an, isu yang mencuat ke permukaan dari dunia empiris (riset) adalah efek pajak pada dividen terhadap harga saham.

Menurut teori ini, yang dikenal dengan teori preferensi pajak (tax preference theory), semakin tinggi pajak yang dikenakan pada dividen relatif terhadap capital gain dan adanya kemungkinan menunda pajak pada capital gain, maka efeknya akan negatif pada perusahaan yang membayar yang tinggi.

6. Teori Keagenan (Agency Theory)

Menurut (Manurung 2012 : 62), Teori agensi menyangkut dua pihak yaitu agent dan principal. Agent adalah pihak yang mengelola perusahaan. Principal adalah pemilik perusahaan atau penyetor dana kepada perusahaan.

Biaya Keagenan ini adalah biaya implisit yang muncul karena adanya konflik atau benturan kepentingan antara pemegang saham (pemilik) dan manajer (agen). Pembayaran dividen dapat menjadi perwujudan minat dan mengurangi masalah keagenan


(30)

antara manajer dan pemilik dengan mengurangi penggunanaan biaya atas kewenangan manajer.

7. Teori Efek Klien (clientele effect theory)

Pemegang saham perusahaan bervariasi dari segi pendapatan dan karakteristik lainnya. Akibatnya, investor tersebut mempunyai preferensi tersendiri atas investasinya pada saham. Kelompok berpendapatan rendah menginginkan dividen yang tinggi untuk menambah pendapatan, sementara kelompok berpendapatan tinggi menginginkan dividen yang rendah dan capital gain yang tinggi. Sehingga, terbentuk kelompok pada pemilik perusahaan yang bisa disebut dengan Clientele. Perusahaan harus memperhatikan Clientele ini dalam mengambil keputusan untuk membayar dividen.

2.1.4. Kebijakan Pembagian Dividen

Dividen merupakan pembayaran kepada pemilik perusahaan yang diambil dari keuntungan perusahaan, baik dalam bentuk saham maupun tunai. Dividen dibagikan kepada pemegang saham secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar saham yang di pegang oleh masing-masing pemilik.

Dividen tunai adalah bentuk pembagian keuntungan yang paling sering dilakukan. Ada tiga hal penting yang membuat perusahaan dapat


(31)

membayarkan dividen tunai, yaitu tersedianya laba ditahan, cukup uang kas, dan adanya tindakan resmi dari dewan direksi.

Laba ditahan dalam jumlah besar, berarti laba yang akan dibayarkan akan menjadi dividen yang lebih kecil. Persentase dari pendapatan yang akan di bayarkan kepada pemegang saham sebagai kas dividend payout ratio.

Kebijakan dividen adalah salah satu keputusan penting bagi perusahaan, karena kebijakan tersebut berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam menentukan besarnya laba bersih yang akan dibagikan sebagai dividen dan beberapa laba akan di investasikan kembali sebagai laba di tahan. (Pasaribu : 2014, 2)

2.1.5. Prosedur Pembayaran Dividen

Pembayaran dividen tunai kepada para pemegang saham perusahaan diputuskan oleh dewan direksi perusahaan. Direksi mengadakan pertemuan yang membahas tentang dividen setiap kuartal atau setengah tahunan dimana mereka:

 Mengevaluasi posisi keuangan periode lalu dan menentukan posisi yang akan datang dalam membagikan dan

 Menentukan jumlah dividen yang harus di bayar

 Menentukan tanggal-tanggal yang berkaitan dengan pembayaran dividen tunai, seperti


(32)

a) Tanggal Pengumuman

Mengumumkan tentang pembayaran dividen b)Tanggal Pencatatan

Dividen yang di umumkan untuk di bagikan kepada para pemegang saham dicatat pada suatu tanggal yang khusus c) Tanggal Ex-Dividend

Sejumlah saham menjadi ex-dividend pada tanggal penjual diberi hak untuk menyimpan dividen, menurut aturan-aturan bursa efek: NYSE, saham-saham yang diperdagangkan ex-dividend pada dan sesudah hari kedua sebelum tanggal pencatatan

d)Tanggal Pembayaran

Cek pembayaran dividen dikirimkan kepada buku para pemegang saham

2.1.6. Nilai Perusahaan

Nilai Perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan go public, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan semakin tinggi.

Menurut Wongso (2013) Nilai perusahaan atau value of the firm merupakan konsep penting bagi investor karena merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti dengan tingginya kemakmuran para pemegang


(33)

saham. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan.

Menurut Herawati (2014), Nilai Perusahaan merupakan harga yang dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut akan dijual. Nilai Perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya. Nilai Perusahaan dapat di ukur dengan menggunakan Price Earning Ratio (PER). Meningkatnya PER berarti meningkatnya Nilai Perusahaan. (Tandelilin: 2001 : 243) menyatakan bahwa ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi PER yaitu: (1) Rasio pembayaran dividen (dividen Payout ratio/ DPR), (2) Tingkat return yang disyaratkan investor, (3) Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan.

Menurut Yustitianingrum (2013), Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai Perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti dengan tingginya harga saham. PER yaitu rasio yang mengukur secara besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham.

Menurut Deitiana (2009), Price Earning Ratio (PER) adalah ukuran tingkat harga pasar per saham terhadap laba per saham. PER menunjukkan jumlah rupiah yang harus dibayar investor untuk setiap 1


(34)

rupiah pada periode berjalan. Semakin tinggi PER, semakin banyak mereka membayar, sehingga semakin besar pula pendapatan yang mereka harapkan.

Rumus yang digunakan adalah:

PER =

P

m

pe

m

Price earning ratio merupakan ukuran yang paling banyak digunakan oleh investor untuk menentukan apakah investasi modal yang dilakukan menguntungkan atau merugikan. Price earning ratio berguna untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang tercernin dalam earning per share.

2.1.7. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Menurut Adil (2011), Profitabilitas sejak lama merupakan indikator utama dalam kapasitas perusahaan untuk membagikan dividen. Sesuai dengan pernyataan dalam penelitiannya yang berisi:

Profits have long been regarded as the primary indicator of the firms capacity to pay dividends. According to the dividend payment pattern of a firm is inclined by the current year earnings and previous year dividends.


(35)

Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham. ROE sangat menarik bagi pemegang saham ataupun calon pemegang saham, dan juga manajemen karena rasio tersebut merupakan ukuran atau indikator penting dari shareholder value creation. Artinya semakin tinggi rasio ROE, semakin tinggi pula nilai perusahaan, hal ini tentunya merupakan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di dalam perusahaan tersebut. Semakin tinggi ROE, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang di capai perusahaan sehingga kemungkinan suatu perusahaan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Pemilik perusahaan lebih tertarik pada seberapa besar keuntungan perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada modal yang telah di tanamkan. Alasannya adalah rasio ROE ini banyak di amati oleh para pemegang saham beserta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham yang bersangkutan.

ROE = P

2.1.8. Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Pengertian Likuiditas yang lain adalah menunjukkan kemampuan aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban lancarnya saat di perlukan. Rasio


(36)

likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

Menurut Banerjee (2005), Semakin tinggi tingkat perdagangan pasar modal, maka semakin tinggi permintaan dividen tunai. Sesuai dengan isi penelitian dari banerjee:

A firm will pay cash dividends is positively related to investor demand for dividend payments and therefore inversely related to the market liquidity of the firm’s stock. Examining the empirical evidence, we find strong support for our hypothesis

Menurut Symbolon (2009), Likuiditas suatu perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang di bayarkan sehingga semakin kuat posisi likuiditas perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana di waktu mendatang, semakin tinggi dividen tunai yang dibayarkan. Ada pula suatu perusahaan yang keadaan likuiditasnya sangat baik tetapi membayar dividen yang rendah karena laba yang diperoleh perusahaan diinvestasikan dalam bentuk mesin dan peralatan, persediaan dan barang-barang lainnya, bukan disimpan dalam bentuk uang tunai.

Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah cash ratio. Cash Ratio yaitu rasio yang menggunakan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan. Penelitian ini menggunakan cash ratio karena kas adalah bentuk yang paling likuid yang bisa digunakan segera untuk memenuhi kewajiban financial, sedangkan hutang lancar menunjukkan kewajiban yang harus dipenuhi dalam waktu dekat biasanya kurang dari satu tahun. Semakin tinggi cash ratio menunjukkan semakin kuat


(37)

kemampuan kas perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Dengan semakin meningkatnya cash ratio akan dapat meningkatkan keyakinan para investor akan menerima pembayaran dividen tunai dari perusahaan

CR= ℎ ℎ � �� � � �

2.1.9. Ukuran Perusahaan

Menurut Devi (2014), Ukuran suatu perusahaan dapat ditunjukkan dari total aset, penjualan, tenaga kerja, dan kapitalisasi pasar. Salah satu skala pengukuran besar kecilnya perusahaan dapat dilihat berdasarkan total aset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan besar akan memberikan pembayaran dividen yang tinggi, karena perusahaan besar tentu lebih stabil dalam menghasilkan laba, serta lebih mampu memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya daripada perusahaan kecil.

Menurut Mahaputra (2014), Perusahaan yang besar biasanya mempunyai akses yang lebih baik dan lebih mudah ke pasar modal guna meningkatkan dana dengan biaya yang lebih rendah serta lebih sedikitnya masalah dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Selain itu perusahaan besar sangat mungkin guna mampu membayar dividen lebih besar ke pemegang saham. Menurut Musiega (2013) dan Idawati (2014) perusahaan dihitung dengan menggunakan rumus:


(38)

2.1.10 Dividend Payout Ratio (DPR)

Menurut Ritha (2013), Dividend Payout Ratio (DPR) adalah perbandingan dividen yang dibayarkan dengan laba yang tersedia bagi pemegang saham, serta Semakin tinggi Dividend Payout Ratio yang ditetapkan perusahaan, semakin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali (Reinvestment) di dalam perusahaan.

Menurut (Warsono, 2003 : 275) DPR banyak digunakan dalam penilaian sebagai cara pengestimasian dividen untuk periode yang akan datang, sedangkan kebanyakan analisis mengestimasikan pertumbuhan dengan menggunakan laba ditahan dengan lebih baik daripada dividen. Menurut Idawati (2014), Jika rasio pembayaran dividen dihitung dalam basis per lembar saham, maka rumus perhitungannya adalah:

Dividend Payout Ratio (DPR) = � � �ℎ P

� � �ℎ P

Menurut (Warsono, 2003 : 277) Perusahaan dengan rasio penahanan laba tinggi (DPR Rendah) pada umumnya mempunyai tingkat pertumbuhan lebih tinggi daripada perusahaan dengan rasio penahanan laba yang lebih rendah (DPR tinggi). DPR cenderung mengikuti siklus hidup perusahaan, yang dimulai dari nol ketika perusahaan dalam pertumbuhan tinggi dan secara gradual meningkat sampai perusahaan pada tingkat kedewasaan dan prospek pertumbuhannya turun. Pengkombinasian kondisi proyek dengan penentuan besarnya DPR. Pengkombinasian kondisi proyek dengan penentuan besarnya DPR terutama terhadap nilai perusahaan.


(39)

1. Proyek-proyek tidak baik dan DPR rendah

Jika DPR dalam suatu perusahaan rendah mengindikasikan bahwa kas akan terakumulasi di perusahaan. Akumulasi kas dalam jumlah besar, tanpa diimbangi penyediaan rencana investasi yang baik dan akan berakibat pada penurunan nilai perusahaan.

2. Proyek-proyek yang baik dan DPR rendah

Dengan DPR rendah berarti pembelanjaan dilakukan secara internal, sehingga dalam dalam jangka panjang pertumbuhan pendapatan para pemegang saham akan terjamin.

3. Proyek-proyek tidak baik dan DPR tinggi

DPR tinggi akan menciptakan terjadinya suatu defisit kas. Untuk pembelanjai suatu proyek investasi, perusahaan harus menggunakan dana eksternal, yaitu dengan melakukan pinjaman atau menerbitkan saham baru. Kemungkinan semakin tinggi leverage keuangan perusahaan akan semakin tinggi.

4. Proyek-proyek baik dam DPR tinggi

Proyek-proyek yang baik adalah proyek-proyek yang menghasilkan pengembalian minimum sebesar pengembalian yang disyaratkan oleh para pemegang sahamnya. Dengan adanya peluang investasi, berarti perusahaan akan menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya.

2.2. Peneliti Terdahulu

Terdapat hasil-hasil dari penelitian sebelumnya yang relevan dan mendukung penelitian yang akan dilakukan oleh penulis diantara lain

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu

No. Peneliti dan Judul Variabel Hasil Penelitian

1. Reeding (1997): Firm Size and Dividend Payout

Dependen: Dividend Payout Independen: Firm Size

1. Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap Dividend Payout

2. Deitiana (2009) : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Kas

Dependen:

Dividend Payout Ratio Independen:

- Debt Equity Ratio - Earning per Share

1.Earning per Share dan Price Earning Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio, 2. Debt to Equity Ratio,


(40)

- Price Earning Ratio - Return On Asset - Current Ratio - Net Profit Margin - Inventory Turn Over - Return On Equity

Return On Asset, Current Ratio, Net Profit Margin, Inventory Turn Over, dan Return On Equity tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio 3. Rafique (2012) :

Factor Affecting Dividend Payout: Evidence from Listed Non Financial Firms of Stock Exchange

Dependen:

Dividend Payout Ratio Independen:

- Current Earning - Sales Growth - Financial Leverage - Profitability

- Coorporate Tax - Firm Size

1. Current Earning, Sales Growth, Financial

Leverage dan Profitability berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. 2. Coorporate Tax dan Firm Size berpengaruh Positif Signifikan terhadap Dividend Payout Ratio 4. Liandra (2013) :

Analisis Pengaruh Return On Asset, Size, Debt to Equity Ratio dan Cash Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

Dependen:

Dividend Payout Raio Independen:

- Return On Asset - Size

- Debt to Equity Ratio - Cash Ratio

1. ROA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio

2. Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio 3. DER dan CR

berpengaruh negative terhadap Dividend Payout Ratio

5. Idawati dan Drs.

Gede Merta

Sudiartha, MM (2014):

Pengaruh Profitabilitas,

Likuiditas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur di BEI

Dependen:

Dividend Payout Ratio Independen:

- Profitabilitas - Likuditas

- Ukuran Perusahaan

1. ROE, Cash Ratio dan Size berpengaruh positif secara simultan terhadap Dividend Payout Ratio. 2. ROE dan Cash Ratio berpengaruh positif 3. Size berpengaruh negative secara parsial terhadap Dividend Payout Ratio


(41)

6. Pradana dan I Putu Sugiartha Sandjaya (2014): Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow, dan Investment

Opportunity Set Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi

Empiris Pada

Perusahaan

Perbankan Yang Terdaftar di BEI)

Dependen:

Dividend Payout Ratio Independen:

- Profitabilitas - Cash Flow - Investment Opportunity Set

1.Profitabilitas berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio, 2. Cash Flow dan

Investment Opportuity Set tidak berpengaruh

terhadap Dividend Payout Ratio

2.3. Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang telah di sampaikan di atas, dan juga berdasarkan uraian tinjauan teoritis dan tujuan penelitian terdahulu, maka variabel independen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan (X1), Profitabilitas (X2), Likuiditas (X3), dan Ukuran Perusahaan (X4) dan Variabel Dependennya adalah Dividend Payout Ratio (Y). Hubungan antara Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan dengan Dividend Payout Ratio tergambar dalam kerangka berikut:


(42)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variabel-variabel penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Dalam penelitian ini, dividend payout ratio menjadi variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Nilai Perusahaan (X1), Profitabilitas (X2), Likuiditas (X3) dan Ukuran Perusahaan (X4)). Alasan peneliti menjadikan dividend payout ratio sebagai variabel dependen adalah untuk mengetahui

Nilai Perusahaaan (X1)

Profitabilitas (X2)

Likuiditas (X3)

Dividend Payout Ratio (Y)


(43)

apakah kebijakan dividend payout ratio yang dibagikan oleh Perusahaan Property dan Real Estate dapat dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas.

Dividend Payout Ratio merupakan salah satu rasio yang digunakan oleh Perusahaan untuk mengestimasi pertumbuhan laba pada tahun mendatang. Besarnya laba merupakan penilaian para investor terhadap perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus membagi dividen dalam jumlah yang besar untuk menambah penilaian para investor terhadap perusahaan serta menanam modal. Dividend Payout Ratio diukur dengan cara membagi besarnya dividen per lembar saham dengan laba bersih per lembar saham. Kemungkinan terdapat faktor yang mungkin mempengaruhi besarnya pembayaran dividen diantaranya Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan.

1. Pengaruh Nilai Perusahaan (X1) terhadap Dividend Payout Ratio (Y) Nilai perusahaan atau value of the firm merupakan konsep penting bagi investor karena merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti dengan tingginya kemakmuran para pemegang saham

H1: Nilai Perusahaan (X1) berpengaruh terhadap Dividend Payout

Ratio

2. Pengaruh Profitabilitas (X2) terhadap Dividend Payout Ratio

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya


(44)

jumlah dividen yang dibagikan. Terdapat dua kebijakan yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menggunakan laba: (1) pendapatan dividen sebagai salah satu harapan para investor, (2) laba ditahan sebagai tambahan dana internal perusahaan.

H2 : Profitabilitas (X2) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio

3. Pengaruh Likuiditas (X3) terhadap Dividemd Payout Ratio

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Jika perusahaan memerlukan likuiditas yang tinggi, maka dividen yang akan dibagikan akan dikurangi karena membayar dividen merupakan pengeluaran kas, pengeluaran kas merupakan memenuhi kewajiban lancar.

H3: Likuiditas (X3) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan (X4) terhadap Dividend Payout Ratio Ukuran suatu perusahaan dapat ditunjukkan dari total aset, penjualan, tenaga kerja, dan kapitalisasi pasar. Salah satu skala pengukuran besar kecilnya perusahaan dapat dilihat berdasarkan total aset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan pertumbuhan asset tinggi lebih memilih menahan labanya dalam bentuk laba ditahan dibandingkan membaginya dalam bentuk dividen. Pembayaran dividen akan semakin besar seiring dengan mapannya perusahaan.


(45)

H4: Ukuran Perusahaan (X4) berpengaruh terhadap Dividend Payout

Ratio

5. Pengaruh Nilai Perusahaan (X1), Profitabilitas (X2), Likuiditas (X3), dan Ukuran Perusahaan (X4) terhadap Dividend Payout Ratio

Dividend Payout Ratio merupakan salah satu rasio yang digunakan oleh Perusahaan untuk mengestimasi pertumbuhan laba pada tahun mendatang. Banyak faktor menentukan besar kecilnya pembagian dividen oleh perusahaan. Di antaranya Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan yang diukur dengan log natural total asset. Total asset perusahaan merupakan cerminan perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan yang biasanya tercatat dalam neraca, terutama aset lancar yaitu kas. Jumlah laba merupakan cerminan perusahaan dalam mengatur arus masuk kas. Pembayaran dividen merupakan pengeluaran kas (likuiditas).

H5: Nilai Perusahaan (X1), Profitabilitas (X2), Likuiditas (X3) dan

Ukuran Perusahaan (X4) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio


(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014-2015. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih (Erlina, 2008:34). Penelitian ini menggunakan hubungan kausal, yaitu hubungan keterkaitan atau ketergantungan antara variabel-varibel penelitian.

Tujuan dari penelitian ini untuk menguji seberapa besar pengaruh dari Nilai Perusahaan diproksikan dengan Price Earning Ratio, Profitabilitas diproksikan dengan Return On Equity, Likuiditas diproksikan dengan Cash Ratio dan Ukuran Perusahaan diproksikan dengan Ln Total Asset terhadap kebijakan dividen di dalam perusahaan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan, serta yang menjadi variabel dependen adalah kebijakan dividend payout ratio (DPR).

3.2.Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Dependen

Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel-variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen. Proksi yang digunakan adalah dividend payout ratio (DPR). Rumus Dividend Payout Ratio yaitu:


(47)

DPR = � � �ℎ P

� � �ℎ P

3.2.2. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi peruabahan didalam variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan yang dijelaskan dibawah ini:

3.2.2.1. Nilai Perusahaan

Nilai Perusahaan merupakan ukuran yang paling banyak digunakan oleh investor untuk menentukan apakah investasi modal yang dilakukan menguntungkan atau merugikan. Proksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price Earning Ratio (PER). Price Earning Ratio merupakan salah satu rasio yang mengukur secara besar perbandingan antara harga saham pada perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham.

Harga Pasar Saham

PER = --- Laba per Saham

3.2.2.2. Profitabilitas

Return on equity merupakan salah satu rasio profitabilitas. ROE merupakan perbandingan laba bersih saham dengan ekuitas pemegang saham.


(48)

ROE = P

3.2.2.3. Likuiditas

Cash Ratio merupakan salah satu rasio likuiditas. Cash Ratio yaitu rasio yang menggunakan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan

CR= ℎ ℎ � �� � � �

3.2.2.4. Ukuran Perusahaan

Menurut Devi (2014), Ukuran suatu perusahaan dapat ditunjukkan dari total aset, penjualan, tenaga kerja, dan kapitalisasi pasar, serta Salah satu skala pengukuran besar kecilnya perusahaan dapat dilihat berdasarkan total aset yang dimiliki perusahaan, Ukuran perusahaan (Size) dapat diukur dari jumlah total asset perusahaan yang menjadi sampel yang kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural (LN).

FS = ln � � � � Keterangan: Ln = Log Natural


(49)

3.3.Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel merupakan indikator untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel. Skala pengukuran variabel terdiri dari Skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. Skala nominal hanya berlaku untuk klasifikasi. Skala ordinal selain berprinsip klasifikasi juga berurutan (order). Skala interval selain klasifikasi dan berurut, juga memiliki jarak angka yang konsisten. Skala rasio sebagai skala sempurna karena dapat dibagi, ditambah atau di kurangi. (Augustine, 2013 : 63)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang memberi pengaruh terhadap variabel lain (Augustine : 2013 : 25). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan diproksikan dengan PER, profitabilitas diproksikan dengan ROE, likuiditas diproksikan dengan CR dan ukuran perusahaan diproksikan Ln Total Asset

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain (Augustine, 2013: 25). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dividend payout ratio (DPR)


(50)

Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Jenis

Variabel

Nama Variabel Definisi Variabel

Indikator Skala

Dependen Dividend Payout Ratio Perbandingan dividen yang dibayarkan dengan laba yang tersedia bagi pemegang saham

DPR = ��

�� Rasio Independen Nilai Perusahaan(X1) Persepsi investor terhadap perusahaan go public yang sering dikaitkan dengan harga saham.

PER = � � � � ℎ

� ℎ Rasio

Profitabilitas (X2) Kemampuan perusahan dalam menghasilkan laba dalam hubungannya denga penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. ROE = � �ℎ

� � ℎ

Rasio

Likuiditas (X3) Kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan asset lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

CR = ℎ ℎ �

�� � � � Rasio

Ukuran Perusahaan Ukuran suatu perusahaan dapat ditunjukkan dari


(51)

(X4) total asset, penjualan, tenaga kerja dan kapitalisasi pasar.

FS = ln � � � � Rasio

Sumber: Berbagai Literature

3.4.Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang mempunyai karakteristik (Erlina, 2008 : 75). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai 2013 yaitu sejumlah 46 perusahaaan. Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2008 : 75). Jika sampel kurang representative, akan mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya. Menurut Erlina ( 2008 : 80), secara umum metode pengambil sample terdapat dua metode, yaitu;

a. Probability sampling merupakan metode pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi mempunyai peluang atau kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai sampel, terbagi atas dua metode yaitu:

1) Simple random sampling 2) Complex random samping

b. Non probability sampling merupakan metode pengabilan sampel dimana tidak setiap elemen populasi mempunyai kemungkinan atau peluang untuk terpilih sebagai sampel penelitian, terbagi atas tigametode yaitu:

1) Convenince sampling, pengambilan sampel sesuai kehendak hati 2) Purposive sampling, pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu 3) Judgement sampling, pengambilan sampel berdasarkan suatu


(52)

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:

1) Perusahaan sektor Property and Real Estate yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013

2) Berturut-turut mengeluarkan laporan keuangan yang telah di audit periode 2011-2013

3) Perusahaan yang membagi dividen secara berturut-turut selama tahun penelitian

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan di atas, maka dari 46 perusahaan sektor property and real estate yang terdaftar di BEI selama tahun 2011-2013, terpilih menjadi 14 perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel di atas dengan 42 unit analisis (14 x 3 tahun).

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan Tanggal Listing

1 ASRI Alam Sutera Realty, Tbk 18 Desember 2007

2 BSDE Bumi Serpong Damai, Tbk 06 Juni 2008

3 CTRA Ciputra Development, Tbk 28 Maret 1994

4 CTRP Ciputra Property, Tbk 07 November 2007

5 CTRS Ciputra Surya, Tbk 15 Januari 1999

6 GMTD Gowa Makassar Tourism Development, Tbk

11 Desember 2000

7 GPRA Perdana Gaputra Prima, Tbk 10 Oktober 2007

8 JRPT Jaya Real Property, Tbk 29 Juni 1994

9 LPKR Lippo Karawaci, Tbk 28 Juni 1996

10 MKPI Metropolitan Kentjana, Tbk 10 Juli 2009

11 MTLA Metropolitan Land, Tbk 20 Juni 2011

12 PLIN Plaza Indonesia Realty, Tbk 15 Juni 1992

13 PUDP Pudjati Prestige, Tbk 18 November 1994

14 SMRA Summarecon Agung, Tbk 07 Mei 1990


(53)

3.5.Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak-pihak melalui media tertentu (Agustine, 2013 : 90). Data penelitian, laporan keuangan audit periode 2011-2013 diambil dari Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id , buku-buku, jurnal referensi dan literature ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian.

3.6.Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah melakukan studi pustaka, yaitu mencari jurnal penelitian, skripsi, tesis, buku-buku dan literature lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Tahap kedua adalah mendownload laporan keuangan audit periode 2011-2013 dari Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id dan www.saham.ok untuk kode perusahaan.

3.7.Asumsi Klasik

Uji asumsi kiasik digunakan untuk menganalisis data penelitian sebelum uji hipotesis. Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi memenuhi kreteria BLUE (best, linier, unbiased, dan efficient estimator).


(54)

3.7.1. Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal ( Erlina, 2008: 102). Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

3.7.2. Uji Multikoliniearitas

Tujuan dilakukannya uji multikoliniearitas adalah melihat apakah model regresi memiliki korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoloniearitas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, serta variance inflation factor (VIF).

Jika nilai VIF > 2, maka terjadi multikoloniearitas diantara variabel independen. Di samping itu suatu model dikatakan terdapat gejala multikoloniearitas, jika korelasi di antara variabel independen > 0.9 (Erlina, 2008 : 105)

3.7.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah suatu regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode-t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya.


(55)

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi di antaranya dengan Uji Durbin Watson, karena uji ini umum digunakan. Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut ( Erlina, 2008 : 107) :

1. Bila nilai Durbit-Watson (DW) terletak antara batas atas atau Upper Bound (DU) DAN 4 – DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, maka tidak ada autokorelasi

2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound (DL), maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif

3. Bila nilai DW lebih besar daripada (4-DL), maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif.

4. Bila nilai DW terletak di antara batas atas (DU) dan batas bawah (DL) atau DW terletak antara (4-Du) dan (4-DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.7.4. Uji Heteroskedatisitas

Menurut (Erlina, 2006 : 106), “uji heteroskedatisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Umumnya heteroskedatisitas terjadi pada model penelitian yang menggunakan data silang waktu ( cross section ) dibandingkan dengan data kurun waktu (time series). Model regresi yang baik adalah tidak terdapat heteroskedatisitas.

Analisis ini digunakan dengan grafik scatterplot. Jika pada grafik terdapat pola tertentu seperti, bergelombang, melebar, dan kemudian menyempit, maka terdapat heteroskedatisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar baik di atas maupun di bawah nol sumbu Y, maka tidak terdapat heteroskedatisitas.


(56)

3.8.Metode Analisis Data

3.8.1. Analisis Linear Berganda

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis linear berganda. Analisis ini digunakan untuk menentukan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Model analisis linier dalam penelitian ini adalah Y = α + β1X

1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e Dimana:

Y = Dividend Payout Ratio (DPR)

∝ = Konstanta

, , , = Koefisien Regresi

X1 = Nilai Perusahaan (PER)

X2 = Profitabilitas (ROE)

X3 = Likuiditas (CR)

X4 = Ukuran Perusahaan (FS)

e = error-terms atau kesalahan gangguan Output atau hasil dari penelitian ini akan diolah dalam program SPSS tersebut akan digunakan sebagai pengujian hipotesis.


(57)

3.9.Uji Hipotesis

3.9.1. Uji Parsial (Uji T)

Menurut (Ghozali, 2006 : 84), Uji parsial pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut (Ghozali, 2006 : 84), Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (i) sama dengan nol, atau: H0 : i = 0

Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau

H0 : i ≠ 0

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Menurut (Ghozali, 2006 : 85), Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:

a. Quick lock : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t > 2 (dalam nilai absolut). Hipotesis alternatif dapat diterima, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.


(58)

b. Membandingkan nilai statistic t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistic t hasil perhitungan > t tabel, maka hipotesis alternatif dapat diterima menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

3.9.2. Uji Simultan (Uji F)

Uji-F menunjukkan “apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen” (Ghozali, 2006 : 84). Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol yaitu:

H0 : = = … = =

Artinya, semua variabel independen bukan penjelas signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatif (HA) tidak parameter secara simultan sama dengan nol yaitu:

HA : ≠ ≠ … ≠ ≠

Artinya, semua variabel independen secara serentak dan simultan merupakan penjelas signifikan variabel dependen.

Menurut (Ghozali, 2006 : 84), Cara pengujiannya: 1) Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan menerima HA

2) Quick look: Nilai F > 4, maka H0 dapat di tolak pada kepercayaan 5%. Maka, HA diterima.


(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Umum

Metode analisis pada penelitian ini menggunakan metode analisis statistik regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data melalui Microsoft Excel, selanjutnya melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda dengan menggunakan software SPSS versi 18.0.

Prosedur dimulai dengan memasukkan data variabel-variabel yang sudah diolah melalui Microsoft Excel ke dalam software SPSS. Setelah, data-data tersebut di-entry, data Microsoft Excel bersifat heteroskedatisitas, kemudian dilakukan tabulasi data melalui transformasi Logaritma Natural (Ln) dan menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis data yang digunakan. Berdasarkan metode purposive sampling, maka di peroleh 14 perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI dengan periode penelitian 2011-2013, sehingga di peroleh 42 data pengamatan.

4.1.2. Deskripsi Khusus

Dalam penelitian ini menggunakan variabel LN_DPR sebagai variabel dependen yaitu Dividend Payout Ratio (DPR) , sedangkan


(60)

variabel independen terdiri dari Nilai Perusahaan dengan proxy LN_PER, Profitabilitas dengan proxy LN_ROE, Likuiditas dengan proxy LN_CR dan Ukuran Perusahaan dengan proxy LN_SIZE.

4.1.3. Uji Asumsi Klasik

4.1.3.1. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas digunakan untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian Normalitas yang digunakan adalah uji statistik mon-parametrik Kolmorogov-Smirniov (K-S). Jika nilai signifikasi > 0,05 maka data berdistribusi normal.

Tabel 4.1

Hasil Uji Normalitas Kolmorogov Smirnov (K-S)

Unstandardized Residual

N 42

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .68859071

Most Extreme Differences

Absolute .071

Positive .071

Negative -.060

Kolmogorov-Smirnov Z .458

Asymp. Sig. (2-tailed) .985

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output SPSS, 2015

Hasil penelitian dari tabel 4.1, dapat dilihat dari nilai Kolmorogov-Smirnov sebesar 0.458 dengan signifikasi sebesar 0,985, sehingga dapat di simpulkan data dalam model regresi telah


(61)

terdistribusi secara normal yang menunjukkan nilai signifikasi lebih besar dari 0.05 (p = 0,985 > 0,05).

Uji Normalitas juga dapat dilakukan dengan uji grafik yang terdiri dari grafik histogram dan Probabilty – plot. Untuk lebih menguatkan peneliti bahwa data berdistribusi normal maka dilakukan uji grafik.

Gambar 4.1 Grafik Histogram

Ssumber: Output SPSS, 2015

Dari gambar 4.1 menggunakan Histogram membentuk pola seperti lonceng dan tidak menceng (skewness) ke kiri maupun ke kanan. Gambar 4.2 menggunakan probability-plot menunjukkan titik-titik mendekati dan mengikuti garis diagonal.


(62)

Gambar 4.2 Grafik Probabilty-Plot

Sumber: ouput SPSS, 2015

Dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian ini berdistribusi normal dan memenuhi syarat signifikan K-S, grafik histogram dan grafik probability-plot.

4.1.3.2. Uji Multikoloniearitas

Uji Multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel dependen). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Jika VIF < 2 dan nlai tolerance > 0,10, maka terjadi korelasi.


(1)

Lampiran 3 Daftar Perusahaan Sampel 2011-2013

(Data Sesudah Transformasi Ln)

No Kode

Emiten

Tahun LN_DPR LN_PER LN_ROE LN_CR LN_SIZE

1 ASRI 2011 2.61 -1.51 -1.02 3.38 2.61

2 BSDE 2011 3.02 -2.30 -.05 3.41 3.02

3 CTRA 2011 3.25 -3.22 -.05 3.40 3.25

4 CTRP 2011 2.94 -3.22 .85 3.37 2.94

5 CTRS 2011 2.35 -2.53 -.89 3.36 2.35

6 GMTD 2011 .31 -1.27 -1.11 3.29 .31

7 GPRA 2011 2.62 -2.81 -2.04 3.33 2.62

8 JRPT 2011 2.82 -1.71 -.76 3.10 2.82

9 LPKR 2011 3.04 -2.53 -.04 3.42 3.04

10 MKPI 2011 2.02 -1.51 -1.51 3.35 2.02

11 MTLA 2011 2.35 -2.12 .34 3.06 2.35

12 PLIN 2011 4.10 -3.22 -.03 3.10 4.10

13 PUDP 2011 1.82 -2.41 -.24 3.28 1.82

14 SMRA 2011 3.08 -1.83 -.87 3.13 3.08

15 ASRI 2012 2.28 .92 -.65 3.14 2.28

16 BSDE 2012 2.72 -2.12 .31 3.42 2.72

17 CTRA 2012 3.02 -2.66 -.51 3.41 3.02

18 CTRP 2012 2.48 -2.53 -.04 3.38 2.48

19 CTRS 2012 2.78 -2.12 -.71 3.37 2.78

20 GMTD 2012 .04 -1.27 -.48 3.32 .04

21 GPRA 2012 1.94 -2.53 -2.12 3.33 1.94

22 JRPT 2012 2.95 -1.66 -.99 3.11 2.95

23 LPKR 2012 3.07 -2.41 1.72 3.43 3.07

24 MKPI 2012 2.44 -1.56 -.69 3.35 2.44

25 MTLA 2012 3.00 -2.04 -.22 3.06 3.00

26 PLIN 2012 3.16 -2.21 -.62 3.10 3.16

27 PUDP 2012 1.94 -2.53 -.22 3.28 1.94


(2)

Emiten

36 JRPT 2013 2.96 -1.61 -.36 3.12 2.96

37 LPKR 2013 2.84 -2.41 -.97 3.44 2.84

38 MKPI 2013 3.20 -1.66 -1.61 3.36 3.20

39 MTLA 2013 2.48 -1.97 -.53 3.08 2.48

40 PLIN 2013 5.12 -3.91 -.49 3.10 5.12

41 PUDP 2013 1.76 -2.30 -.09 3.28 1.76


(3)

Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas Setelah LN


(4)

Residual

N 42

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .68859071 Most Extreme Differences Absolute .071

Positive .071

Negative -.060

Kolmogorov-Smirnov Z .458

Asymp. Sig. (2-tailed) .985

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lampiran 5 Tabel Lengkap Uji Multikoloniearitas, Regresi Berganda dan Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .522 3.228 .162 .872

LN_PER .531 .167 .521 3.190 .003 .663 1.508 LN_ROE -.024 .183 -.021 -.132 .896 .677 1.477 LN_CR -.054 .152 -.049 -.356 .724 .921 1.086 LN_SIZE -1.095 .962 -.167 -1.138 .262 .824 1.214 a. Dependent Variable: LN_DPR


(5)

Lampiran 6 Hasil Uji Autokorelasi

Lampiran 7

Hasil Uji Heteroskedatisitas Sebelum LN

Model Summaryb

Model R R Squar e Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F

Change df1 df2

Sig. F Change

d im e ns io n0 1 .587

a

.345 .274 .72486 .345 4.862 4 37 .003 1.795 a. Predictors: (Constant), LN_SIZE, LN_CR, LN_ROE, LN_PER


(6)

Hasil Uji Heteroskedatisitas Setelah LN

Lampiran 9 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10.217 4 2.554 4.862 .003a

Residual 19.440 37 .525

Total 29.658 41

a. Predictors: (Constant), LN_SIZE, LN_CR, LN_ROE, LN_PER b. Dependent Variable: LN_DPR


Dokumen yang terkait

PENGA Pengaruh Ukuran Perusahaan, Free Cash Flow, Growth, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Real Estate And Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2014.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Free Cash Flow, Growth, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Real Estate And Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2014.

0 3 11

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Ukuran Perusahaan, Free Cash Flow, Growth, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Real Estate And Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2014.

0 3 4

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, FREE CASH FLOW, GROWTH, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Free Cash Flow, Growth, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Real Estate And Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2014.

0 3 21

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Posisi Kas, Growth, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Real Estate And Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013.

0 5 11

Pengaruh Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI 2011-2013

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI 2011-2013

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI 2011-2013

0 0 8

ABSTRAK PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013

0 0 12

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP PERATAAN LABA (Studi Pada Perusahaan Property And Real Estate Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2015) - repository perpustakaan

0 0 14