variabel tertentu, dan data cross section merupakan sekumpulan data suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua teknik. Pertama, melalui studi pustaka dengan mengumpulkan buku-buku, ataupun jurnal akuntansi yang
berkaitan dengan penelitian ini, dan dokumentasi penelitian terdahulu sebagai referensi. Kedua, diperoleh dari media internet dengan cara mendownload data yang dibutuhkan
melalui ICMD 2008 dan website BEI.
E. Definisi operasional dan Pengukuran Variabel
Menurut Jogiyanto 2004:31, ”variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independen X
Menurut Erlina dan Mulyani 2008:34, ”variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan
positif dan negatif bagi variabel dependen lainnya”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Current Ratio CR
Universitas Sumatera Utara
Yaitu rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan utang jangka pendek
Current Rasio = Current Asset Current Liabilities
b. Debt to Equity Ratio DER
Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang membandingkan utang perusahaan dengan total ekuitas.
DER = Total Debt Total Equity
c. Total Asset Turnover TATO
Rasio ini disebut juga perputaran total aktiva yang merupakan ukuran pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan.
TATO = Net Sales Total Asset
d. Return on Asset ROE
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan, sehingga sering disebut rentabilitas modal sendiri.
ROE =Earning After Tax Total Equity
2. Variabel Dependen Y
Variabel dependen adalah variabel yang diperoleh dari besarnya variabel independen. Menurut Sugiyono 2006:3 ”variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diartikan
sebagai ekspektasi nilai investasi pemegang saham harga pasar ekuitas atau
Universitas Sumatera Utara
ekspektasi nilai total perusahaan harga pasar ekuitas dijumlahkan dengan nilai pasar dari utang atau ekspektasi nilai pasar aktiva. Nilai pasar perusahaan dapat diuku
dengan dua cara yaitu Market Value of Equity dan Market to Book Asset Ratio. Dalam penelitian ini menggunakan perhitungan dengan dasar Market Value of Equity MVE.
MVE = Harga Saham x Jumlah total saham yang beredar
Tabel 3.2 Definisi Operasional dan
Pengukuran Variabel Penelitian Variabel
Indikator Sub Variabel
Skala
X
1
CR Current ratio, yaitu
kemampuan perusahaan membayar kewajiban
lancar dengan aktiva lancar yang tersedia.
Current Asset Current Liabilities
Rasio
X
2
DER Debt ratio, yaitu
menbandingkan utang dengan jumlah ekuitas.
Total Debt Total Equity
Rasio
X
3
TATO Total assets turnover,
yaitu tingkat efisiensi penggunaan total aktiva
untuk menghasilkan penjualan.
Net Sales Total Asset
Rasio
X
4
ROE Return on equity, yaitu
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
bagi pemegang saham. Earning After Tax
Total Equity Rasio
Y MVE
MVE yaitu ekspektasi nilai investasi pemegang
saham harga pasar ekuitas
Harga Saham x Jumlah total saham yang beredar
Nominal Sumber : Data diolah Penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Analisis Data 1. Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statitik dengan menggunakan software SPSS versi 16 for Windows. Sebelum
dianalisis, maka untuk keperluan analisis data tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi:
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2005 : 110 “ uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”.
Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap
model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai
signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual tidak memiliki distribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik
normal probability plot dan grafik histogram. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005 : 110 sebagai berikut:
1 jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan
2 jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai korelasi antar variabel independen. Menurut Umar 2003:132
”multikolinearitas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel-variabel bebasnya”. Pengujian
multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF antar variabel independen. Jika nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas di antara variabel
independen.
c. Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali 2005 : 105 “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali 2005 : 105 dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas
yaitu: 1
jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,
2 jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
d. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2005 : 95 “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin
Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dalam tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak 0 d dl
Tidak ada autokorelasi positif
No decision dl
≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif
Tolak 4
− dl d 4 Tidak ada korelasi negatif
No decision 4
− du ≤ d ≤ 4 − dl Tidak ada korelasi, positif
atau negatif Tidak ditolak
Du d 4 − du
Sumber: Ghozali, 2005 : 96
2. Pengujian Hipotesis