31
pengajaran seperti program  tahunan, program  semester, penyusunan KKM, silabus,  perhitungan  waktu  efektif,  pembuatan  RPP,  serta  daftar  hadir.
Membantu  guru  dalam  pembuatan  administrasi  pengajaran  dapat  dijadikan pengalaman  dan  bekal  nanti  saat  menjadi  guru  jadi  sudah  mengerti
bagaimana cara pembuatan administrasi pengajaran.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
1. Analisis Hasil
Dari  rancangan  program  PPL  individu  yang  telah  disusun  dalam matriks program PPL, secara umum berjalan dengan baik dan lancar. Akan
tetapi  dalam  pelaksanaannya  tidak  lepas  dari  hambatan –hambatan, baik itu
faktor  intern  maupun  faktor  ekstern.  Namun  pada  pelaksanaannya hambatan
–hambatan tersebut dapat diatasi sehingga nantinya program yang telah  tersusun  dalam  matriks  kerja  dapat  terlaksana  dengan  baik.  Adapun
progam –program  yang  terlaksana  dikarenakan  dukungan  dari  pihak  guru
pembimbing  PPL  dan  pihak  mahasiswa  PPL.  Adapun  hambatan  yang dialami selama kegiatan PPL adalah sebagai berikut:
Hambatan –hambatan PPL
a.  Tidak  optimalnya  observasi  yang  dilakukan  sebelum  pelaksanaan  PPL, sehingga banyak program insidental yang tidak terencana.
b.  Salah  satu  dari  sikap  siswa  yang  kadang –kadang  kurang  mendukung
Kegiatan Belajar Mengajar  KBM . c.  Tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi berbeda-beda.
d.  Terbatasnya  sarana  pendukung  dalam  kelas,  dalam  hal  ini  adalah  ada kelas  yang  proyektornyya  tidak  berfungsi  sehingga  tidak  mendukung
pembelajaran.
2. Refleksi
a.  Banyak  melakukan  koordinasi  dengan  pihak  sekolah  dalam  melakukan hal-hal yang tidak terencana.
b.  Sikap siswa yang tidak mendukung pelaksanaan KBM terjadi pada siswa yang tidak memperhatikan saat diberi penjelasan, siswa berbicara sendiri
saat pembelajaran berlangsung,  serta tidak mencatatnya siswa saat diberi materi  pelajaran,  sehingga  saat  ujian  maupun  penugasan  banyak  siswa
yang  nilainya  dibawah    standar  kompetensi.  Untuk  mengatasi  hambatan
32
tersebut,  hal –hal  yang  dilakukan  adalah  mengingatkan  siswa  akan
pentingnya  mencatat  dan  mendengarkan  dan  mencermati  ketika  guru sedang menerangkan.
c.  Tingkat  pemahaman  siswa  dalam  menerima  materi,  disebabkan  karena siswa menganggap bisa  tetapi  kenyataannya siswa juga  ada  yang belum
mengerti  atau  memahami  materi  yang  sedang  diajarkan  tetapi  tidak  ada yang  bertanya.  Hal  yang  telah  dilakukan  adalah  berusaha  semaksimal
mungkin  menyampaikan  materi  satu  persatu  kepada  siswa  dan  memberi kesempatan  kepada  siswa  untuk  bertanya  apabila  belum  jelas.  Dan  juga
dapat  ditempuh  dengan  bimbingan  di  luar  kelas,  bagi  siswa  yang memang belum paham tentang materi tersebut.
d.  Dalam  menyampaikan  materi,  menggunakan  media  lain  selain  ceramah di  depan  kelas,  seperti  menggunakan  media  power  point,  pemutaran
video, tanya jawab dan lain-lain. e.  Sebaiknya  dioptimalisasi  observasi  kelasnya  agar  segala  hal  bisa  dicari
alternatif  atau  antisipasinya  serta  solusi  pemecahan  permasalahan  yang kemungkinan terjadi.
f.  Selain  dari  segi  administrasi  juga  perlu  dipersiapkan  dari  segi  materi yang akan diajarkan agar kita tidak mengajarkan materi atau konsep yang
keliru dan berakibat fatal g.  Waktu merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dan diatur
dengna baik, agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih teratur. h.  Berkonsultasidengan guru lebih diefektifkan dan sharing segala hal yang
masih  dirasakan  sulit  atau  apapun  yang  akan  dilakukan  harus dikoordinasikan dengan guru pembimbing agar tidak ada kekeliruan.
33
BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan
Berdasarkan  uraian  pelaksananaan  program  individu  PPL  Universitas Negeri  Yogyakarta  yang  dilaksanakan  mulai  tanggal  10  Agustus  2015  sampai
dengan tanggal 12 September 2015 di SMA N 1 Gamping, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.  Praktek  Pengalaman  Lapangan  PPL  merupakan  suatu  sarana  bagi mahasiswa  UNY  untuk  dapat  menerapkan  langsung  ilmu  yang  telah
diperoleh  di  bangku  kuliah  dengan  program  studi  atau  konsentrasi  masing- masing.  Dengan  terjun  ke  lapangan  maka  kita  akan  berhadapan  langsung
dengan  masalah  yang  berkaitan  dengan  proses  belajar  mengajar  di  sekolah baik  itu  mengenai  manajemen  sekolah  maupun  manajeman  pendidikan  dan
akan  menuju  proses  pencarian  jati  diri  dari  mahasiswa  yang  melaksanakan PPL tersebut.
2.  Praktek  Pengalaman  Lapangan  PPL  akan  menjadikan  mahasiswa  untuk dapat  mendalami  proses  belajar  mengajar  secara  langsung,  menumbuhkan
rasa tanggung jawab dan prosfesionalisme yang tinggi sebagai calon pendidik dan pengajar.
3.  Dengan  adanya  kegiatan  PPL,  mahasiswa  dapat  meningkatkan  kompetensi yang  dimiliki  untuk  menjadi  seorang  guru  yang  meliputi  kompetensi
pedagogic,  kompetensi  kepribadian,  kompetensi  sosialdan  kompetensi professional.
4.  Dalam  pelaksanaan  mengajar  di  kelas  mengalami  beberapa  hambatan. Hambatan-hambatan  yang  ada  selama  kegiatan  PPL  dapat  menambah
wawasan  mahasiswa  mengenai  permasalahan  yang  mungkin  terjadi  selama proses  belajar-mengajar  dan  solusi  yang  dapat  diambil  untuk  menangani
hambatan-hambatan tersebut. 5.  Mendapatkan  pengalaman  menjadi  calon  guru  sehingga  mengetahui
persiapan –persiapan  yang  perlu  dilakukan  oleh  guru  sebelum  mengajar
sehingga benar –benar dituntut untuk bersikap selayaknya guru profesional.
6.  Memperoleh  gambaran  yang nyata mengenai  kehidupan di  dunia pendidikan terutama  di  lingkungan  SMA  karena  telah  terlibat  langsung  di  dalamnya,
yaitu selama melaksanakan praktik PPL.