Penerapan matematika dalam industri dan perdagangan keripik bothe “Restu”
Penerapan matematika dalam industri dan perdagangan keripik bothe “Restu” masih sangat sederhana. Operasi yang digunakan masih
berupa operasi dasar, yaitu perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan. Hal ini karena faktor-faktor yang mempengaruhi proses
industri dan perdagangannya masih sedikit. Demikian pula oknum-oknum yang terlibat dalam bidang usaha ini juga tidak banyak.
Meskipun demikian jika dikaji lebih jauh, banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan matematika yang dapat dikembangkan. Misalnya
dalam sebulan atau setahun industri ini dapat memproduksi berapa kilo gram bahan mentah, kemudian kita bandingkan dengan bulan atau tahun
berikutnya, dari sini akan diperoleh rata-rata berapa besar bahan baku yang harus disediakan untuk satu industri keripik bothe dalam kurun waktu
tertentu. Demikian pula tentang laba, hasil produksi, biaya produksi, dan sebagainya dapat dicari rata-ratanya dalam beberapa waktu tertentu.
Lebih jauh lagi tentang pemasaran, dari harga pembelian bahan baku berupa talas yang mengalami kenaikan bila musim penghujan
sedangkan bila musim kemarau akan mengalami penurunan yang dapat diperbandingkan dengan harga jualnya. Tentunya hal ini sangatlah tidak
seimbang, dimana waktu penghujan pembelian bahan baku akan naik, sementara kualitas dari bahan baku tersebut mengalami penurunan, minyak
yang dibutuhkan untuk menggoreng juga semakin bertambah karena talas relatif muda dan banyak mengandung air, sedangkan harga jual keripik
relatif tetap. Dengan demikian sudah barang tentu laba yang diperoleh antara musim kemarau dan penghujan setiap tahunnya tidahlah sama, berapa selisih
dan rata-ratanya bisa kita kaji lebih jauh dalam pokok bahasan matematika yang lain. Dan masih banyak lagi yang dapat kita ambil pelajaran tentang
ilmu matematika dari industri dan perdagangan keripik bothe “Restu” ini.