Batasan Istilah KAJIAN TEORI

70

C. Batasan Istilah

Batasan istilah pada kajian teoritik penelitian adalah 1. Problematika konselor saat melakukan konseling multikultural antara konselor dengan konseli Problematika konseling multikultural kemungkinan terjadi ketika konselor dengan konseli berada pada situasi di dalam proses konseling satu sama lainnya. Problematika dalam konseling multikultural ini meliputi aspek pemahaman konseling multikultural, kesadaran budaya, dan bahasa verbal dan non verbal gestures.

a. Aspek Pemahaman Konseling Multikultural

Konseling multikultural terjadi ketika konselor dengan konseli mempunyai perbedaan secara kultur, saat melakukan konseling multikultural dikarenakan adanya perbedaan budaya antara konselor dengan konseli hal tersebut dapat memicu problematika bagi konselor dengan konseli. Maka secara khusus konselor multikultural di harapkan memiliki pengetahuan dan pemahamann tentang teori dan teknik-teknik yang sesuai dalam konseling multikultural supaya dalam proses konseling konselor dapat terhindar dari encapsulation counselor yang dikarenakan ketidak pahaman konselor akan teori dan teknik yang relevan bagi konseli dengan kulturnya masing-masing.

b. Aspek Kesadaran Budaya

Kesadaran budaya adalah kemampuan individu untuk melihat dan menyadari akan nilai budaya dan kebiasaan budaya lain di luar 71 dirinya sendiri. Sebagai konselor multikultural diharapkan memiliki kesadaran budaya yang menjadi salah satu cara bagi konselor untuk terhindar dari berbagai hambatan dalam berinteraksi dengan konseli dengan latar belakang budaya yang berbeda. Konselor diharapkan memiliki kesadaran budaya terhadap konselinya karena setiap konseli memiliki budaya yang berbeda dan juga setiap konseli memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap tingkah laku verbal dan non verbal konseli. Sehingga konselor semestinya siap akan hal itu dan menerima konseli apa adanya sehingga terhindar dari prasangka dan prejudis terhadap konseli, tidak akan terjadi pula kesalah pahaman dalam penerimaan konselor terhadap konselinya dan membantu konselor dalam menentukan teknik yang relevan terhadap konseli yang sesuai dengan budaya masing-masing.

c. Aspek bahasa Verbal dan non Verbal gestures

Dalam aspek ini masih berkaitan dengan aspek kesadaran budaya, karena pemahaman dan kesadaran konselor akan bahasa verbal dan non verbal merupakan bagian dalam aspek kesadaran budaya. Namun disini aspek verbal non verbal akan di bahasa lebih khusus. Aspek bahasa verbal disini dapat dikatakan sebagai kemampuan konselor dalam memahami, menyadari, dan mampu menafsirkan bahasa lisan yang disampaikan oleh konseli sebagai cara untuk memperoleh dan menggali informasi. Aspek bahasa non verbal gestures merupakan kemampuan konselor dalam memahami, 72 menerima semua perilaku yang terjadi selama proses komunikasi berlangsung selain dengan kata-kata. Diharapkan dengan konselor memahami aspek ini maka problematika konselor dalam konseling multikultural dapat diminimalisir dan konseling dapat berjalan dengan efektif.

D. Penelitian Yang Relevan