6. Kemauan untuk berubah. Perubahan harus menjadi kenikmatan bagi semua
warga sekolah menuju peningkatan ke arah yang lebih baik. Setiap perubahan harus menghasilkan
sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, demikian halnya mutu pendidikan di sekolah.
7. Evaluasi berkelanjutan. Evaluasi secara terus-menerus harus merupakan
kebiasaan warga sekolah dalam perbaikan mutu yang mencakup struktur organisasi, tanggung
jawab, prosedur, proses dan sumber daya untuk menerapkan manajemen mutu.
2. 2 Supervisi Akademik
2.2.1 Pengertian Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara berkelanjutan
pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti
dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Menurut Boardman et al dalam Sahertian,
2000:17, supervisi akademik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi
pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektifitas kinerja personalia sekolah
yang berhubungan dengan tugas-tugas utama 22
pendidikan. Supervisi akademik adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru
dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan
pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran Sahertian,2000:18.
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang supervisi, maka perlu dikemukakan
pendapat seperti berikut ini.
Sahertian 2007: 19 menegaskan bahwa: “Supervisi tidak lain dari usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara
individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran.”
Dapat dikatakan bahwa supervisi akademik kepala sekolah adalah upaya kepala sekolah dalam
pembinaan guru, agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya melalui langkah-langkah
perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional
dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.
2.2.2 Meningkatkan Supervisi Akademik
Menurut Sahertian; 20007 untuk meningkatkan supervisi akademik 6 cara yang perlu diperhatikan
antara lain:
1. supervisi diberikan berupa bantuan bukan perintah, sehingga inisiatif tetap berada di tangan tenaga kependidikan.
23
2. Instrumen dan metode obsevasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala sekolah.
3. Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan interpretasi guru.
4. Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka dan supervisor lebih banyak mendengarkan serta menjawab pertanyaan guru
dari pada memberi saran dan pengarahan. 5. Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah
sebagai supervisor terhadap perubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil pembinaan.
6. Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk
meningkatkan suatu keadaan dan memecahkan suatu masalah.
2.2.3 Mengukur Supervisi Akademik.