Perencanaan Kebertahanan dalam Media Penyiaran

45 Leonard membutuhkan CPP RADIONET untuk membantu bertahan dalam persaingan radio saat ini. Sedangkan dari CPP RADIONET sendiri mereka mempunyai salah satu visi yaitu memiliki satu radio berfrekuensi AM di setiap jangkauan radio berjaringan milik mereka.

5.3 Kebertahanan dalam Media Penyiaran

Manajemen penyiaran adalah manajemen yang diterapkan dalam organisasi penyiaran, yaitu organisasi yang mengelola siaran. Ini berarti, manajemen penyiaran sebagai motor penggerak organisasi dalam usaha pencapaian tujuan bersama melalui penyelenggaraan siaran. Dalam pengelolaan manajemen penyiaran, tiap tahap kegiatan sudah ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan. Penyimpangan dari ketentuan yang ada berarti penanganan manajemen tidak professional lagi dan akibatnya juga akan mempengaruhi output. Bila terjadi, makan pihak khalayak yang tidak lain adalah konsumen siaran juga dirugikan. Wahyudi, 1994:46

5.3.1 Perencanaan

Dalam dunia penyiaran, perencanaan merupakan unsur yang sangat penting karena siaran memiliki dampak yang sangat luas di masyarakat Wahyudi, 1994:70. Perencanaan menjadi pegangan setiap pemimpin dan pelaksanaan untuk dilaksanakan. Dengan demikian , melalui perencanaan dapat dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindak dalam pelaksanaan di lapangan. Dalam menjaga kebertahanannya, Radio Leonard melakukan perencanaan media penyiaran yang meliputi empat aspek yaitu, falsafaf, rincian kegiatan, operasional stasiun, dan peraturan penyiaran. a. Falsafaf: Salatiga dikenal juga sebagai kota pelajar karena terdapat Universitas Kristen Satya Wacana yang memiliki mahasiswa dari berbagai macam suku bangsa. Tidaklah berlebihan jika dikatakan masyarakat Salatiga membutuhkan media radio dimana media radio ditempatkan sebagai salah satu sarana strategis bagi seluruh komponen bangsa khususnya adanya kepedulian terhadap generasi muda, dimana usia muda akan mewarnai 46 kehidupannya kelak. Artinya dipahami dan diyakini kehadiran Radio Leonard di kota Salatiga memiliki potensi dan pengaruh yang besar dalam pembentukan pendapat, sikap, gagasan, perasaan, dan perilaku manusia khususnya generasi muda harpan masa depan bangsa. Disamping itu terciptanya perekonomian yang kuat dan sehat dapat memberi tempat , sarana, atau wadah bagi anak muda untuk menggunakan waktunya secara maksumal yang positif dalam suasana santai, menghibur, dan mendidik. b. Rincian Kegiatan: Menjelaskan tentang bagaimana sistem pengoperasian penyiaran beserta departemen-departemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Sejak awal berdiri, penyusunan departemen memang belum maksimal dilakukan oleh Radio Leonard. Walaupun ada oknum yang sudah diberi wewenang disetiap departemen, namun eksekusinya dalam radio tersebut masih terjadi perangkapan kerja padahal sebelumnya sudah diberi kewenangan pada masing-masing departemen. Hal positif yang timbul dari ini hubungan yang terjalin antar departemen atau antar individu menjadi lebih akrab karena melibatkan beberapa individu dalam departemen yang berbeda bekerja sama. Hal negatifnya kurang adanya fokus departemen yang menaungi tugas dalam radio penyiaran. Karena cenderung bekerja bersama- sama tanpa memandang dari departemen mana. Pembagian departemen baru berlangsung dengan baik ketika Radio Leonard sudah bergabung dengan CPP RADIONET. c. Operasional Stasiun: Seperti hal nya dengan rincian kegiatan, memuat tanggung jawab setiap posisi yang ada pada suatu media penyiaran dan hubungan berbagai posisi itu. Sebelum Radio Leonard bergabung dengan manajemen CPP RADIONET. Bapak Paulus berkata untuk pengaturan jabatan dalam perusahaan masih terbilang tidak rapi. Ada banyak pegawai yang merangkap dalam jabatannya. Berbeda dengan ketika sudah bergabung dengan CPP RADIONET, pegawai Radio Leonard per individunya bekerja sesuai dengan sumber daya manusia SDM sehingga tidak ada tumpukan 47 atau kerja ganda setiap pegawainy 4 . Namun perlu diketahui ketika pembagian jabatan masih belum rapi, secara tidak langsung melatih para pegawai untuk ahli dalam berbagai bidang penyiaran sehingga para pegawai tidak melulu ahli dalam satu bidang saja. Karena dengan ini para pegawai bisa berbagi keluhan ketika membutuhkan ide untuk membuat suatu program ataupun ketika beberapa pegawai yang ijin bekerja tak perlu khawatir mencari penggantinya. Pembuatan program acara dilaksanakan dalam suatu rapat yang sebelumnya sudah dilakukan peninjauan ke dalam masyarakat serta radio pesaing. Kepala radio atau BSO Broadcast Service Official dan tim akan membentuk perencanaan program untuk periode satu tahun ke depan. Hal ini dilakukan supaya mempunyai gambaran untuk menjalankan rancangan apa saja untuk memajukan kualitas Radio Leonard melalui program siaran. Walaupun dalam perjalanan ke depan nanti ada beberapa sub program mengalami pergantian tidak seperti rancangan awal. d. Peraturan Stasiun Penyiaran: Pengaturan ini meliputi jam kerja, pakaian, cuti, dan sebagainya. Dalam pengaturan jam kerja, ada perbedaan ketika Radio Leonard sebelum dan sesudah bergabung dengan CPP RADIONET. Hal ini disampaikan oleh Bapak Paulus: “Sebelum masuk CPP, para penyiar masuk sesuai dengan jam on air siaran mereka. Kalo staf seperti produksi dan programming boleh pulang ya kalo pekerjaan mereka sudah selesai seperti contohnya bikin iklan. Staf resepsionis dan bagian iklan tetap masuk dari pagi sampai sore. Nah setelah 4 Hasil wawancara dengan bapak Paulus Mahendra, mantan penyiarkepala bag. penyiaranwakil direksi periode 1982-1996 dan BSOkepala radio periode 1996-2005 Radio Leonard, 26 Agustus 2012, pukul 16.15 WIB. 48 masuk CPP, staf penyiar dan staf pendukung lainnya harus ada di kantor minimal 8 jam per harinya.” 5 Bapak Paulus menambahkan untuk masalah cuti di dunia radio jarang dilakukan karena tidak mengenal yang namanya hari libur. Tetap saja untuk masalah ijin penyiar diperbolehkan melakukannya asalkan sesuai dengan birokrasi yang ditentukan oleh BSO. Biasanya penyiar melakukan tukar jam kerja dengan penyiar lainnya jika dalam suatu hari berhalangan hadir dan tetap sesuai dengan persetujuan BSO. Untuk peraturan berpakaian pada saat itu karena kebanyakan pegawai dari kalangan mahasiswa jadi pakaian rapi memakai kemeja dengan bawahan harus celana panjang dan bersepatu. Saat malam harinya baru diperbolehkan tidak memakai sepatu dan boleh menggunakan kaos.

5.3.2 Pengorganisasian