Pengertian media pengajaran PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN

dapat dimengerti siswanya. Ia juga harus menyesuaikan isi pesannya dengan latar belakang pengalaman, pengetahuan dan kebudayaan siswanya. Siswa sebagai penerima pesan bertugas menafsirkan pesan pengajaran sesuai yang dimaksudkan oleh guru. Makin sesuai tafsirannya itu dengan pengertian yang dimaksudkan guru atau sumber pesan, makin baik bagi siswa. Dalam proses komunikasi dalam kelas itu tentu saja pada saat-saat tertentu siswa akan berubah fungsi menjadi sumber pesan. Misalnya pada saat siswa memberi tanggapan, menjawab pertanyaan guru, melakukan tugas-tugas, mengajukan pertanyaan dan sebagainya. Dengan perkataan lain, dalam proses komunikasi dalam kelas ini dapat juga terjadi proses komunikasi dua arah. Makin sering terjadinya komunikasi dua arah, berarti makin besar aktivitas belajar siswa dan makin baiklah belajar mereka. Apakah fungsi media dalam komunikasi dalam kelas ini? media dapat membantu guru dalam menyalurkan pesan. Bila medianya dirancang dan dibuat dengan baik makin baik pula media itu dalam menjalankan fungsinya sebagai penyalur pesan. Untuk topik-topik pelajaran tertentu media dapat lebih baik dari guru dalam menyalurkan pesan. Makin baik medianya, makin kecil distorsinya dan makin baik pesan itu diterima siswa.

4. Pengertian media pengajaran

Ada orang yang memberi batasan dengan pengertian yang sangat luas. Misalnya Mc Luhan, seorang ahli komunikasi, memberi batasan media dengan sangat luas sehingga mencakup semua alat komunikasi. Menurut dia, media itu ialah semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari seorang ke orang lain yang tidak ada di hadapannya. Menurut pengertian ini media komunikasi ini meliputi surat, televisi, film dan telepon. Menurut batasan ini bahkan jalan dan jalur kereta apa pun akan tercakup dalam pengertian media itu, sebab dapat digunakan oleh seseorang sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain MC Luhan 1964. Sebaliknya ada juga orang yang beranggapan bahwa yang disebut media itu hanya alat-alat penyalur informasi yang canggih seperti televisi saja. Romiszowski 1988, seorang profesor dalam bidang teknologi pendidikan dari Syracuce Universty memberi saran pada kita untuk mengambil jalan tengah diantara kedua pendapat yang ekstrim itu. Menurut dia, media sebaiknya diberi batasan yang cukup sempit sehingga hanya mencakup media yang dapat digunakan secara efektif untuk melaksanakan proses pengajaran yang 9 direncanakan dengan baik. Namun demikian ia juga mengharapkan supaya batasan itu masih cukup luas sehingga tidak hanya mencakup media komunikasi elektronik yang canggih saja, melainkan juga harus meliputi media yang lebih sederhana seperti film bingkai slide, gambar foto, diagram dan gambar bagan yang dapat dibuat sendiri oleh guru. Menrut Romiszowski, media ialah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan yang dapat berupa orang atau benda kepada penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar penerima pesan itu ialah siswa. Pembawa pesan media itu berinteraksi dengan siswa melalui indera mereka. Siswa dirangsang oleh media itu untuk menggunakan kombinasi dari beberapa indera supaya dapat menerima pesan itu secara lebih lengkap. Dalam suatu proses belajar mengajar, pesan yang disalurkan oleh media dari sumber pesan ke penerima pesan itu ialah isi pelajaran. Dengan perkataan lain, pesan itu ialah isi pelajaran yang berasal dari kurikulum yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Pesan ini dapat bersifat rumit dan mungkin harus dirangsang dengan cermat supaya dapat dikomunikasikan dengan baik kepada siswa.

5. Manfaat dan Nilai Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar