Bank dan Sistem Perbankan di Indonesia

6 BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori diperlukan dalam setiap kegiatan penelitian untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian, sekaligus landasan teori akan menguraikan mengenai tinjauan pustaka serta kerangka penelitian.

2.1. Bank dan Sistem Perbankan di Indonesia

2.1.1. Pengertian Bank a. Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi 2002: 68, definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. b. Undang-undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan b ank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk- bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat di jelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan. Disamping itu perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung lainnya, seperti jasa pemindahan uang transfer, jasa penagihan incaso, jasa penjualan mata uanga asing valas bank 7 garansi, serta jasa bank lainnya. Jasa-jasa tersebut diberikan guna mendukung kelancaran kegiatan, menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung. 2.1.2. Bentuk Bank Bentuk berdasarkan Pasal 5 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bentuk bank di Indonesia hanya terdiri dari bank pemerintah dan bank asing. Namun sesuai perkembanganya, bank di Indonesia terbagi atas beberapa jenis, yaitu, Bank Central, Bank Konvensional, Bank Perkreditan Rakyat BPR, Bank Asing, dan Bank Syariah. 2.1.3. Fungsi Bank Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu: 1. Penciptaan uang, uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan kliring. Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral . 2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran, fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme 8 pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik. 3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat , dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit. 4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional, bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barangjasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang 9 melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah. 5. Penyimpanan Barang-barang Berharga, penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa safety box atau safe deposit box . Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga. 6. Pemberian Jasa-jasa Lainnya, di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank. Jasa-jasa ini amat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak yang menggunakannya . 2.1.4. Sistem Perbankan di Indonesia Sistem perbankan Indonesia adalah sebuah tata cara, aturan-aturan dan pola bagai mana sebuah sektor perbankan dalam hal ini bank-bank yang ada menjalankan usahanya sesuai dengan ketentuan sistem yang dibuat oleh pemerintah. Sistem perbankan di Indonesia terbangun dengan kosep yang dilandaskan pada sistem perekonomian yang ada. Indonesia menetapkan sistem perekonomiannya sebagai sistem ekonomi yang 10 demokrasi sesuai dengan landasan negara yaitu Pancasila. Hal ini diatur dalam undang-undang Azas Perbankan Indonesia, pada Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1992, yang berbunyi: “Perbankan Indonesia dalam menjalankan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan prinsip kehati- hatian”. Demokrasi ekonomi yang dimaksud adalah demokrasi ekonomi berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

2.2. BPR dalam Perbankan di Indonesia

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Internal dalam Menunjang Pemberian Kredit : Studi Kasus pada KPO PD BPR BKK Boyolali

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB IV

1 4 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Resiko Kredit (Studi Kasus Bpr Bkk Cabang Prembun Kabupaten Kebumen)

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Resiko Kredit (Studi Kasus Bpr Bkk Cabang Prembun Kabupaten Kebumen) T1 162007074 Bab I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Resiko Kredit (Studi Kasus Bpr Bkk Cabang Prembun Kabupaten Kebumen) T1 162007074 Bab IV

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Resiko Kredit (Studi Kasus Bpr Bkk Cabang Prembun Kabupaten Kebumen) T1 162007074 Bab V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Resiko Kredit (Studi Kasus Bpr Bkk Cabang Prembun Kabupaten Kebumen)

0 0 28