Proses Pembelajaran merupakan aktivitas yang terdiri atas komponen-komponen yang bersifat sistemik. Artinya komponen-
komponen dalam proses pembelajaran itu saling berkaitan secara fungsional dan secara bersama-sama menentukan optimalisasi proses dan
hasil pembelajaran. Komponen-komponen pembelajaran tersebut menurut Mudhoffir 1990:5 dijabarkan atas pesan, orang bahan, alat teknik dan
lingkungan. Sedangkan menurut Winkel 1996:273, komponen pembelajaran terdiri dari tujuan pembelajaran, kondisi awal, prosedur
didaktik, pengelompokan siswa, materi, media dan penilaian.
2. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguasai pengetahuan, kemampuan, kebiasaan, ketrampilan, dan sikap, melalui
hubungan timbal balik, antara orang yang belajar dengan lingkungannya Hutabarat, E.P 1988:11.
Dari pengertian di atas, dapat dilihat bahwa ada empat golongan hasil belajar, yaitu : a Pengetahuan yaitu dalam bentuk bahan informasi,
fakta,gagasan, keyakinan, prosedur, hukum, kaidah, standar dan konsep lainya, b Kemampuan, yaitu dalam bentuk kemampuan untuk
menganalisis ,memproduksi, mencipta ,mengatur, merangkum, membuat generalisasi, berpikir rasional, dan menyesuaikan., c Kebiasaan dan
ketrampilan, yaitu dalam bentuk kebiasaan perilaku dan ketrampilan dalam menggunakan semua kemapuan dan d Sikap, yaitu dalam bentuk
apresiasi, minat, pertimbangan dan selera.
Belajar adalah suatu proses yang aktif, artinya orang belajar itu ikut serta dalam proses itu secara aktif. Orang yang belajar berati mempelajari
apa yang sedang dilakukannya, apa yang dirasakannya dan apa yang dipikirkannya kemudian memberikan reaksi atau tanggapan terhadap apa
yang terjadi sewaktu berlangsung proses belajar. Jika tidak ada tanggapan maka hasil belajar tidak ada.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar yang berupa ranah kognitif, afektif,
maupun psikomotor. Upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran atau hasil pembelejaran yang telah ditetapkan tercapai
atau tidak, dilakukan melalui penilaian. Hasil-hasil belajar yang diinginkan harus dijabarkan ke dalam indikator-indikator tentang seberapa jauh siswa
memiliki karakteristik yang akan diukur, sehingga jelas apa yang akan diukur Lucy C Jacobs, 1982:256.
4. Belajar dan Pembelajaran
Menurut. Winkel, W.S 1996:25, belajar pada manusia merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subjek dengan
lingkungannya dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap yang bersifat konstan. Perubahan-perubahan
tersebut, dapat berupa sesuatu yang baru yang segera nampak dalam perilaku nyata atau masih tinggal tersembunyi, atau mungkin juga
perubahan hanya berupa penyempurnaan terhadap hasil yang telah dipelajari. Proses belajar dapat berlangsung dengan disertai kesadaran dan
intuisi, tetapi hal itu tidak merupakan hal mutlak diperlukan. Berdasarkan pandangan tentang belajar, dapat dijelaskan hakikat
pembelajaran. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Menurut Nana Sudjana 2005: 6,
pembelajaran adalah sebagai usaha pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dengan menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta
didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Sebagai kegiatan yang terprogram maka diperlukan strategi agar tujuan pembelajaran
tercapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh perancang dalam menentukan teknik penyampaian
pesan, penentuan metode dan media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan peserta didik Dewi Salma P., 2007: 37.
Menurut Suparman dalam Dewi Salma 2007:38, strategi pembelajaran
dilaksanakan melalui
tahapan sebagai
berikut:a Pemanfaatan media visual, audio, audio visual, lingkungan,dst, b
Pemilihan metode konvensional, diskusi, belajar kooperatif, praktik, c Alokasi waktu satu jam pelajaran, satu semester, dst, dan d Alokasi
narasumber, guru, ahli materi, master performer.
Sesuai dengan pernyataan di atas, untuk menjadikan proses belajar
mengajar lebih berkualitas strategi guru dalam menentukan tahapn-tahapan pengajaran sangat diperlukan. Strategi pembelajaran yang bisa dilakukan
oleh guru antara lain pemanfaatan media sampai dengan alokasi nara sumber. Pemanfaatan media, pemilihan metode, dan guru ahli yang tepat
akan menjadikan proses pembelajaran berjalan efektif, sehingga akan menghemat waktu pembelajaran.
5. Kualitas Pembelajaran