12 rata-rata aktivitas siswa adalah 49,80 sedangkan pada siklus II perolehan
nilai rata-rata aktivitas siswa adalah 55,67, terjadi peningkatan kearah perbaikan sebesar 11,78. 2 Prestasi siswa dari siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata tes siswa sebesar 66.5 . Pada siklus II nilai rata-rata tes siswa menjadi 70. Penerapan pendekatan
pembelajaran
problem posing
dapat meningkatkan prestasi siswa sebesar 5.26.
C. Kerangka Berfikir
Tujuan pembelajaran mencakup tiga aspek yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Jika ketiga aspek tersebut tercapai, maka tujuan dari
pembelajaran dapat dikatakan berhasil. Aspek
kognitif yaitu
kemampuan berpikir
dan memecahkan
permasalahan. Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis dan evaluasi. Penggunaan metode pembelajaran pendekatan
problem posing
pada aspek kognitif dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena pendekatan
problem posing
siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, yaitu dengan mencari masalah dan dituangkan ke dalam
pertanyaan kemudian mencari jawaban dari permasalahan yang dibuat. Sehingga secara tidak langsung akan merangsang siswa untuk meningkatkan
kemampuan pada aspek kognitif yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Dengan uraian singkat di atas diduga
terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pendekatan
problem posing
dengan metode konvensional. Jika
13 terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar, dapat diartikan bahwa metode
problem posing
lebih efektif dibanding metode pembelajaran konvensional. Aspek afektif yaitu kemampuan yang berhubungan dengan sikap dan
nilai. Aspek afektif terdiri dari lima tipe karakteristik afektif yang penting dalam proses pembelajaran yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral
.
Penggunaan metode pembelajaran pendekatan
problem posing
pada aspek afektif dapat menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan
metode konvensional karena pendekatan
problem posing
siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, yaitu dengan mencari masalah dan dituangkan ke
dalam pertanyaan kemudian mencari jawaban dari permasalahan yang dibuat. Sehingga secara tidak langsung akan merangsang siswa untuk meningkatkan
kemampuan pada aspek afektif yakni sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Dengan uraian singkat di atas diduga terdapat perbedaan hasil belajar antara
siswa yang menggunakan metode pendekatan
problem posing
dengan metode konvensional. Jika terdapat perbedaan hasil belajar, dapat diartikan bahwa
metode
problem posing
lebih efektif dibanding metode pembelajaran konvensional.
Aspek psikomotor yaitu berhubungan dengan keterampilan atau ketangkasan. Aspek psikomotorik dibagi menjadi enam yaitu persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, dan kreativitas. Penggunaan metode pembelajaran pendekatan
problem posing
pada aspek psikomotor dapat menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional karena pendekatan
problem posing
siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, yaitu dengan mencari masalah
14 dan dituangkan ke dalam pertanyaan kemudian mencari jawaban dari
permasalahan yang dibuat. Sehingga secara tidak langsung akan merangsang siswa untuk meningkatkan kemampuan pada aspek psikomotor yakni persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, dan kreativitas. Dengan uraian singkat di atas diduga terdapat perbedaan hasil
belajar antara siswa yang menggunakan metode pendekatan
problem posing
dengan metode konvensional. Jika terdapat perbedaan hasil belajar, dapat diartikan bahwa metode
problem posing
lebih efektif dibanding metode pembelajaran konvensional.
D. Hipotesis Penelitian