68 tersendiri bagi pertisipan. Hal ini tergambar pada pernyataan
partisipan :
“Adanya rasa tidak peduli dengan pekerjaan lain yang tidak terselesaikan Contoh ya, kalo misale ada orang,
misale saya sebagai wakil kepala ya, nah kan misale kan saya ingin menjelaskan ke pasien atau keluarga sambil
perbed yo, tapi yang lainnya itu, ih kok antang ya malah ngomong to, taunya dia cuman ngobrol biasa aja, padahal
itu satu tindakan penkes.” P9
Partisipan juga menyatakan bahwa kadang merasa marah dan jengkel ketika telah menjelaskan secara berulang-ulang dan
pasien tidak mematuhi. Hal tersebut terungkap pada pernyataan partisipan :
“Yo manusia juga punya batas kesabaran kadang yo kita merasa marah dan jengkel karena sudah dikasih tau
malah gak patuh” P4.
Sub Tema
3.5 Perawat
bersikap sabar,
ramah, menggunakan bahasa daerah, memperhatikan kondisi fisik
pasien, dan meminta bantuan rekan perawat dalam mengatasi kendalahambatan dari pasien dan keluarga,
serta teman sejawat
Dalam menghadapi berbagai kendala baik yang datang dari pasien, keluarga, juga teman sejawat tidak menjadi halangan
untuk perawat menjalani peran sebagai educator dalam hal
69 menyampaikan penkes dan informasi-informasi kesehatan.
Adapun cara mengatasi berbagai kendala yang dihadapi partisipan adalah dengan memiliki sikap sabar dan tetap ramah.
Hal ini tergambar pada pernyataan partisipan : “Ya tetep jelaskan, tetep sabar” P1
“Yang penting gimana cara kita bicara, terus kan perawat dituntut untuk ramah ya” P3
Partisipan juga mengatakan bahwa tetap berusaha menjelaskan informasi-informasi
kesehatan secara
rangkum dengan
menggunakan kata-kata sederhana dan menggunakan bahasa daerah Jawa. Hal ini tergambar pada ungkapan partisipan :
“Ya kita nyampaikan sesederhana mungkin, kita bisa mengetahui mungkin tingkat kepahamannya, jadi kita
tidak menyampaikan informasi tersebut sesuai dengan teoritis githu ya, tapi sederhana, dengan menggunakan
bahasa daerah” P6
Selain itu, partisipan juga menjelaskan informasi-informasi kesehatan dengan melihat kondisi fisik pasien misalnya pada
lansia dengan pendengaran yang telah berkurang, maka perawat akan menjelaskan kepada keluarga.
70 “Maksudnya jelaskannya pelan-pelan kadang kan
pendengarannya kurang bagus, jelaskan ke pasien gak mudeng-mudeng yo kita ngasih tau pelan-pelang atau
ngasih tau ke keluarga misale gula darahnya tinggi yo kita kasih tau gulanya dikurangi, makanan yang
dimakan dari sini saja jangan dari luar” P4
Partisipan juga meminta bantuan dari teman perawat lain untuk membantu menjelaskan pada pasien dan keluarga ketika
partisipan sudah menjelaskan akan tetapi pasien dan keluarga tidak mengerti atau bahkan tidak mematuhi setiap apa yang
telah disampaikan. Hal ini tergambar dalam ungkapan partisipan.
“Biasanya yo manggil temen trus ngomong bareng-
bareng” P7 Dari ungkapan partisipan diatas, menggambarkan
bahwa dalam menjalani setiap tugas dan peran perawat educator, meskipun banyak kendala atau hambatan yang
dialami, namun perawat tetap berusaha mencari jalan keluar dengan meminta bantuan bantuan dari orang atau teman
sejawat, tanpa harus bekerja sendiri.
71
4.3. Pembahasan