53
2. Deskripsi karya Gawe wedang
Gambar 20 : Karya berjudul “Gawe Wedang”
Ukuran: 100 x 120 cm Bahan dan media : cat minyak pada kanvas
Tahun 2015 Dari  lukisan  ini,  tampak  penjual  angkringan  sedang  membuatkan
minuman  untuk  pelanggan.  Dalam  lukisan  terdapat  tiga  ceret  jawa  dan satu  ceret  klasik  bercorak  hijau  yang  menjadi  ciri  khas  angkringan.
Terlihat  pula barang-barang di atas meja angkring seperti; sedotan dalam plastik, beberapa sendok, dan plastik kresek putih.
Warna yang pelukis gunakan adalah tetap dominan kecoklatan. Warna yang mendominasi lain adalah biru pada tenda sebagai background di sisi
angkringan.  penulis  menggunakan  warna  phtalo  blue  yang  dicampur
54
warna  merah  vermillion  sedikit  dan  juga  warna  burnt  umber  sedikit. Pelukis  tidak  menggunakan  warna  hitam  untuk  bagian  yang  paling
gelapberkesan  hitam,  akan  tetapi  menggunakan  burnt  umber  dicampur phtalo  blue  dengan  porsi  phtalo  blue  paling  banyak.  Gambar  tiga  ceret,
sendok-sendok  menunjukkan  prinsip  repetisi  dengan  sifatnya  yang mengkilat  menunjukkan  adanya  kontras  namun  tetap  menjadi  satu
kesatuan yang utuh. Tiga ceret ini juga terlihat sebagai titik pusat perhatian center of interest. Suasana gelap di seluruh bagian menunjukkan adanya
harmoni  atau  keselarasan  antara  komponen  yang  disusun.  Prinsip keseimbangan  juga  terdapat  dalam  lukisan  yang  ditunjukkan  pada  figur
penjual angkring dari kejauhan  yang diimbangi  dengan komposisi barang di  depan  figur  manusia  ceret,  plastik,  sendok,  gelas,  dan  lain-lain  yang
mengisi  bagian  depan.  Proporsi  mulai  dari  figur-figur  manusia,  objek utama dan objek pendukung maupun pengisi lainnya tampak menunjukkan
keserasian. Angkringan  ini  terletak  di  Dusun  Iromejan,  Samirono.Ppenulis  sering
menyambangi  angkringannya  untuk  nongkrong  dan  minum  kopi  bersama teman-teman.  Suasana  digambarkan  gelap  karena  memang  dalam
angkringan  yang  bukanya  sore  itu  remang-remang  kalau  sudah  masuk dalam  tendanya.  Tenda  di  belakang  figur  manusia  serta  pakaiannya
dilukiskan  secara  impresif.  Suasana  kebersamaan  dan  keakraban  dalam angkringan  begitu  terasa  hal  ini  yang  menginspirasi  pelukis  pertama  kali
untuk menjadikannya tema lukisan.
55
3. Deskripsi karya Tumbas