31
a. Vincent Van Gogh
Vincent Van Gogh adalah pelukis Post-Impressionisme Belanda.
Dalam lukisannya yang berjudul De aardappeleters, The Potato Eaters atau Pemakan Kentang ini, menampilkan para petani yang sedang
berkumpul bersama untuk memakan kentang. Suasana kesederhanaan sangat terasa pada lukisan ini. Tema lukisannya adalah realistis kehidupan
sehari-hari, penderitaan, kemelaratan rakyat, dengan pewarnaan yang gelap, monochromatis. Cita rasanya lebih cenderung kepada kemanusiaan
ketimbang kepada nilai-nilai estetisnya. Van Gogh berkata;
Saya ingin menyampaikan ide bahwa orang-orang yang sedang memakan kentang dengan diterangi lampu minyak, menggunakan
tangan yang sama untuk makan dan mengerjakan lahan, bahwa mereka telah membanting tulang dengan tangan mereka bahwa mereka
mendapatkan makanan mereka dengan cara yang paling jujur
” wikipedia bahasa Indonesia, 2015.
Gambar 1 : De aardappeleters, The Potato Eaters. 1885 Sumber : http:id.wikipedia.orgwikiPemakan_Kentang
I nspirasi yang saya dapatkan dari lukisan Van Gogh brjudul
Pemakan Kentang adalah tema sosial pada lukisan, cara penggunaan
32
warna yang cenderung gelap, dan teknik sapuan kuas yang masih nampak kasarbrushstroke-nya.
b. Edgar Degas
Edgar Degas adalah pelukis Impresionis. Degas tidak menggunakan warna yang menyala, tetapi lebih menyukai warna yang agak gelap. Degas
mengambil tema peristiwa kehidupan sehari-hari. Secara khas, ia menggunakan komposisi snapshot seperti dalam fotografi dan
menunjukkan pengaruh seni cetak Jepang, yaitu dengan meninggikan cakrawala. Ia tertarik pada cahaya dan bayangan pada figur manusia
Bambang Prihadi, 2009.
Gambar 2 : In a cafe Sumber :
https:upload.wikimedia.orgwikipediacommonsee8Edgar_Degas_- In_a_CafC3A9_-_Google_Art_Project_2.jpg
.
33
I nspirasi yang saya dapatkan dari lukisan Edgar Degas adalah pada
tema yang cenderung menyukai tema peristiwa kehidupan sehari-hari termasuk pada suasana yang digambarkan dalam lukisan tersebut.
Penggunaan warna Degas yang menyukai warna agak gelap dalam lukisan, juga menginspirasi penulis.
c. Rembrant Van Rijn