K E M E N T E R I A N P E N D I D I K A N DA N K E B U DAYA A N
4
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 ten tang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
PA N D U A N P E N I L A I A N O L E H P E N D I D I K DA N S AT U A N P E N D I D I K A N U N T U K S M P
5
a. PeNgerTiaN
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan infor masi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
Pengumpulan informasi tersebut ditempuh melalui berbagai teknik penilaian, menggunakan berbagai instrumen, dan ber
asal dari berbagai sumber. Penilaian harus dilakukan secara efektif. Oleh karena itu, meskipun informasi dikumpulkan
sebanyakbanyaknya dengan berbagai upaya, tapi kumpulan informasi tersebut tidak hanya lengkap dalam memberikan
gambaran, tetapi juga harus akurat untuk menghasilkan ke putusan.
Pengumpulan informasi pencapaian hasil belajar peserta di dik memerlukan metode dan instrumen penilaian, serta pro
sedur analisis sesuai dengan karakteristiknya masingmasing. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi
dengan KD sebagai kompetensi minimal yang harus dicapai
KONSEP PENILAIAN
2
K E M E N T E R I A N P E N D I D I K A N DA N K E B U DAYA A N
6
oleh peserta didik. Untuk mengetahui ketercapaian KD, pendidik harus me rumuskan sejumlah indikator sebagai acuan penilaian. Pendidik atau sekolah
juga harus menentukan kriteria untuk memutuskan seorang peserta didik su dah mencapai KKM atau belum.
Penilaian tidak hanya difokuskan pada hasil belajar tetapi juga pada proses belajar. Peserta didik juga mulai dilibatkan dalam proses penilaian terhadap
dirinya sendiri sebagai sarana untuk berlatih melakukan penilaian diri. Di ba wah ini diuraikan secara singkat berbagai pendekatan penilaian, prinsip peni
laian, serta penilaian dalam Kurikulum 2013.
B. PeNdekaTaN PeNilaiaN
Penilaian konvensional cenderung dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Dalam konteks ini, penilaian diposisikan seolaholah sebagai ke
giatan yang terpisah dari proses pembelajaran. Pemanfaatan penilaian bukan sekadar mengetahui pencapaian hasil belajar, justru yang lebih penting adalah
bagaimana penilaian mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses belajar. Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan,
yaitu assessment of learning penilaian akhir pembelajaran, assessment for learning penilaian untuk pembelajaran, dan assessment as learning penilaian
sebagai pembelajaran.
Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi di akhir
tahun atau di akhir peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang ter tentu. Setiap pendidik melakukan penilaian yang dimaksudkan untuk mem
berikan pengakuan terhadap pencapaian hasil belajar setelah proses pembel ajaran selesai, berarti pendidik tersebut melakukan assessment of learning.
Ujian Nasional, ujian sekolahmadrasah, dan berbagai bentuk penilaian suma tif merupakan assessment of learning penilaian hasil belajar.
Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses bel
ajar mengajar. Dengan assessment for learning pendidik dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan