Teori Sinyal Signal Theory

21 kontrak yang jelas untuk masing-masing pihak yang berisi tentang hak dan kewajiban, sehingga dapat meminimumkan konflik keagenan. Salah satu contoh penerapan teori keagenan dalam perusahaan yaitu dengan menerapkan konsep GCG. GCG merupakan suatu mekanisme pengelolaan yang didasarkan pada teori keagenan. Penerapan konsep GCG diharapkan memberikan kepercayaan terhadap agen manajemen dalam mengelola kekayaan pemilik investor, dan pemilik menjadi lebih yakin bahwa agen tidak akan melakukan suatu kecurangan untuk kesejahteraan agen.

2.1.3 Teori Sinyal Signal Theory

Teori sinyal menunjukkan adanya hubungan asimetri antara manajemen dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap informasi perusahaan, dengan asumsi bahwa informasi yang diterima dari masing-masing pihak berbeda atau tidak sama. Adanya asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar mendorong timbulnya teori sinyal yang ditandai dengan perusahaan memberikan informasi laporan keuangannya kepada pihak luar. Asimetri informasi dapat terjadi diantara dua kondisi ekstrem yaitu: 1 perbedaan informasi yang kecil sehingga tidak memengaruhi manajemen, atau 2 perbedaan yang sangat signifikan sehingga dapat berpengaruh terhadap manajemen dan harga saham Raharja dan Sari, 2008. Asimetri informasi terjadi ketika pemegang saham mengetahui sedikit informasi tentang suatu keadaan di dalam perusahaan dibandingkan dengan pihak manajemen yang lebih banyak mengetahui tentang informasi atau keadaan perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk 22 mengurangi adanya asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar. Sinyal yang diberikan perusahaan dapat berupa laporan keuangan, informasi kebijakan perusahaan maupun informasi lain yang diberikan secara sukarela oleh manajemen perusahaan Estiyanti dan Yasa 2012. Menurut Jensen dan Meckling 1976, ada dua jenis permasalahan yang ditimbulkan oleh asimetri informasi, yaitu: 1 adverse selection, adalah keadaan dimana pemegang saham tidak dapat mengetahui apakah suatu keputusan yang diambil oleh agen benar-benar didasarkan atas informasi yang telah diperolehnya, atau terjadi sebagai sebuah kelalaian dalam tugas. 2 moral hazard, yaitu permasalahan yang muncul jika manajemen tidak melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama dalam kontrak kerja dan cenderung bertindak oportunis. Dengan memberikan sinyal kepada pihak investor atau pihak luar lainnya maka akan dapat mengurangi adanya asimetri informasi. Teori pensinyalan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa manajemen perusahaan sebagai pihak yang memberikan sinyal berupa laporan keuangan perusahaan dan informasi non keuangan kepada lembaga pemeringkat. Lembaga pemeringkat obligasi ini melakukan proses pemeringkatan sehingga dapat menerbitkan peringkat obligasi untuk perusahaan penerbit obligasi. Peringkat obligasi ini memberikan sinyal tentang probabilitas kegagalan pembayaran utang sebuah perusahaan Estiyanti dan Yasa, 2012. 23 Sebelum memutuskan untuk melakukan investasi obligasi di suatu perusahaan, penting bagi pihak calon investor atau pihak eksternal lainnya untuk mengetahui informasi terkait kondisi obligasi. Dengan adanya teori sinyal diharapkan dapat memberikan informasi tambahan kepada pihak eksternal mengenai keadaan suatu obligasi dalam perusahaan tentang kemungkinan apa yang akan terjadi terkait probabilitas kegagalan pembayaran utang obligasi. Salah satu sinyal yang dapat ditunjukkan untuk memberikan informasi tentang kondisi dari suatu obligasi adalah dengan melihat peringkat obligasi.

2.1.4 Obligasi