Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk melihat apakah dukungan keluarga menurunkan post power syndrome pada pensiunan PNS anggota PWRI Denpasar

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin dan lama pensiun 2. Mengidentifikasi tingkat post power syndrome pada pensiunan PNS anggota PWRI Denpasar 3. Mengidentifikasi tingkat dukungan keluarga pada pensiunan PNS anggota PWRI Denpasar 4. Mengidentifikasi tingkat post power syndrome berdasarkan jenis kelamin, umur dan lama pensiun pada pensiunan PNS anggota PWRI Denpasar 5. Mengidentifikasi tingkat dukungan keluarga berdasarkan jenis kelamin, umur dan lama pensiun pada pensiunan PNS anggota PWRI Denpasar 6. Menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan post power syndrome pada pensiunan PNS anggota PWRI Denpasar

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Dapat digunakan dalam mengembangkan ilmu keperawatan di bidang jiwa, keperawatan gerontik dan komunitas khususnya pada masalah hubungan antara dukungan keluarga dengan post power syndrome pada pensiunan PNS. 2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk melaksanakan penelitian selanjutnya mengenai hubungan antara dukungan keluarga dengan post power syndrome pada pensiunan PNS atau faktor-faktor lain yang mempengaruhipost power syndrome pada pensiunan PNS yang lebih sempurna.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan post power syndrome pada pensiunan PNS maka akan bermanfaat untuk; 1. Individu yang akan atau yang sudah memasuki usia pensiun dapat mencegah dan menanggulangi gejala post power syndrome. 2. Keluarga dapat mengetahui perannya dalam membantu individu yang mengalami atau menunjukan gejala post power syndrome. 3. PWRI Denpasar akan mampu menyusun program untuk mencegah dan menanggulangi gejala post power syndrome pada anggotanya. 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Post Power Syndrome

2.1.1 Pengertian Post Power Syndrome

Post power syndrome merupakan bentuk dari reaksi negatif yang muncul dalam menghadapi masa pensiun seperti merasa tidak berdaya, minder bahkan muncul gejala stress seperti mudah marah, susah tidur, malas bekerja, sering pusing atau muncul kecemasan bahkan berbagai penyakit dan tidak jarang pula individu merasa powerless Helmi, 2000. Menurut Kartono 2002 post power syndrome adalah gejala yang terjadi dimana penderita hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalunya karirnya, kecantikannya, ketampanannya, kecerdasannya, atau hal-hal lain, dan seakan –akan tidak bisa memandang realita yang ada saat ini. Gejala post power syndrome tersebut dapat terjadi pada semua individu yang telah pensiun. Post power syndrome adalah reaksi somatik dalam bentuk sekumpulan simptom penyakit, luka-luka, serta kerusakan fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang bersifat progresif, dan penyebabnya adalah pensiun atau karena sudah tidak mempunyai jabatan dan kekuasaan lagi Semiun, 2006. Simptom-simptom penyakit ini disebabkan oleh banyaknya stress ketegangan, tekanan batin, rasa kecewa dan ketakutan yang mengganggu fungsi- fungsi organik dan psikis, sehingga mengakibatkan berbagai macam penyakit, luka-

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Dukungan Keluarga Terhadap Kecenderungan Post Power Syndrome Pada Pensiunan Pertamina

0 15 2

PENGARUH OPTIMISME MENGHADAPI MASA PENSIUN TERHADAP POST POWER SYNDROME PADA ANGGOTA BADAN PEMBINA PENSIUNAN PEGAWAI (BP3) PELINDO SEMARANG

4 24 187

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Semangat Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Semangat Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil.

0 4 13

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kedisiplinan Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN BABY BLUES SYNDROME PADA IBU POST SECTIO CAESARIA.

0 0 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN BABY BLUES SYNDROME PADA IBU POST SECTIO CAESARIA.

0 2 8

KONTRIBUSI DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Kontribusi Dukungan Sosial terhadap Tingkat depresi Pada Pensiunan Pegawai Negeri Sipil Di Kecamatan Sukoharjo.

0 2 15

POST POWER SYNDROME DITINJAU DARI KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PENSIUNAN YANG Post Power Syndrome Ditinjau Dari Kebermaknaan Hidup Pada Pensiunan Yang Tegabung Dalam PWRI (Persatuan Wredatama Republik Indonesia).

0 1 15

PENDAHULUAN Post Power Syndrome Ditinjau Dari Kebermaknaan Hidup Pada Pensiunan Yang Tegabung Dalam PWRI (Persatuan Wredatama Republik Indonesia).

0 1 7