2.2 Dukungan Keluarga
2.2.1 Pengertian Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Seseorang yang tinggal dalam keluarga besar extended family
akan mendapat dukungan keluarga yang lebih besar daripada seseorang yang tinggal dalam keuarga inti nuclear family Friedman, 2010. Kaplan dan Sadock 2014
menambahkan, dukungan keluarga merupakan suatu bentuk hubungan interpersonal yang melindungi seseorang dari efek stress yang buruk.
Dukungan keluarga adalah sebagai bantuan yang diterima individu dari keluarga yang membuat si penerima merasa diperhatikan, dihargai, dan dicintai
Kuntjoro, 2002. Maka dapat disimpulkan dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan
penerimaan keluarga berupa hubungan interpersonal yang melindungi seseorang dari efek stress yang buruk sehingga ia merasa diperhatikan, dihargai dan dicintai.
Tipe keluarga yang dianut oleh sebuah keluarga dapat mempengaruhi dukungan keluarga yang diterima oleh seseorang. Menurut Murwani 2009
masyarakat Indonesia masih menganut tipe keluarga traditional, diantaranya: 1
Keluarga Inti nuclear family Keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
kandung atau angkat.
2 Keluarga Besar extended family
Keluarga besar merupakan keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah.
3 Keluarga Dyad
Keluaraga dyad merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak.
4 Single Parent
Single parent merupakan keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak kandung atau angkat.
5 Keluarga Lanjut Usia
Keluarga lansia merupakan keluarga yang terdiri dari suami istri yang telah lanjut usia.
2.2.2 Jenis-Jenis Dukungan Keluarga
Menurut Friedman 2010 keluarga memiliki beberapa fungsi dukungan meliputi:
a. Dukungan Informasional
Keluarga berfungsi sebagai kolektor dan disseminator penyebar informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat
digunakan untuk mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat
menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi.
b. Dukungan Perhatian
Keluarga bertindak sebagai bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah serta sebagai sumber dan validator identitas anggota
keluarga. Dukungan perhatian juga merupakan suatu bentuk penghargaan yang diberikan kepada seseorang, bisa berupa penghargaan positif kepada individu,
pemberian semangat, persetujuan pada pendapat individu, perbandingan yang positif dengan individu lain.
c. Dukungan Instrumental
Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan kongkrit, diantaranya dalam hal pengawasan, keteraturan pengobatan, kebutuhan kesehatan
penderita seperti makan dan minum, istirahat dan tidur, fasilitator dalam mencari sarana kesehatan yang tepat sehingga individu merasa ada kepuasan dan perhatian
yang nyata dari lingkungannya. d.
Dukungan Emosional Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksi dari orang lain, dukungan ini berupa dukungan
simpatik dan empati, kepercayaan dan penghargaan. Dengan demikian seseorang yang menghadapi persoalan merasa dirinya tidak menanggung beban sendiri tetapi
masih ada orang lain yang memperhatikan, mau mendengar segala keluhannya, bersimpati dan empati.
2.3 Pengaruh Dukungan Keluarga dengan Post Power Syndrome