Gambar 2.12 Fungsi Dasar Kosinus Satu Dimensi[14]
2.10 Jarak Euclidean
Jarak Euclidean digunakan untuk klasifikasi atau identifikasi suatu vektor ciri yang dimasukkan dengan ciri pada basis data yang ada. Jarak Euclidean ditentukan dengan
rumus sebagai berikut : ⃑ ‖
⃑⃑⃑⃑⃑⃑⃑⃑⃑⃑⃑ ‖ √ 2.15
Dengan : ⃑ = Jarak Euclidean
⃑ = Vektor ciri masukkan = Vektor ciri basis data
n
= Jumlah elemen vektor ciri Pengenalan diperoleh dengan menghitung jarak terdekat, yaitu nilai jarak Euclidean yang
paling kecil[15].
2.11 Windowing
Windowing adalah proses mengalikan sinyal data dengan fungsi yang mereduksi pada kedua tepi sehingga memperhalus bentuk gelombang. Ada beberapa macam fungsi
windowing yaitu Hanning, Blackman, Hamming, Bartlett-Hann, Gaussian, Flat Top[16].
Windowing diperlukan untuk mengurangi efek diskontinuitas dari potongan
– potongan sinyal[17].
2.11.1 Jendela Hanning
Jendela Hanning adalah suatu jendela yang dapat digunakan untuk keperluan windowing
. Berikut merupakan persamaan dari jendela Hanning : 2.16
Dengan : Panjang jendela = N-1 ; ketika N dimulai dari 0.
2.12Template Matching
Pendekatan pengenalan pola adalah salah satu yang paling sederhana dan paling awal dengan didasarkan pada template matching. Matching adalah operasi generik dalam
pengenalan pola yang digunakan untuk menentukan kesamaan antara dua entitas dari jenis yang sama. Dalam template matching, contoh atau bentuk asli dari pola yang menjadi
pengenalan sudah tersedia. Pola yang menjadi pengenalan dicocokan terhadap template yang telah tersimpan. Kesamaan ukuran dapat di optimalkan berdasarkan template
tersedia[22].
2.13 Transistor Sebagai Saklar
Pada keadaan aktif, transistor dapat berfungsi sebagai penguat arus dan pada keadaan saturasi dan cut-off, transistor dapat berfungsi sebagai saklar [20]. Ketika transistor berada
dalam keadaan saturasi, transistor berfungsi sebagai saklar yang tertutup. Pada saat transistor dalam keadaan cut-off, transistor berfungsi sebagai saklar terbuka. Rangkaian
transistor sebagai saklar dapat dilihat pada Gambar 2.13. Besarnya arus pada basis dapat diperoleh dengan perhitungan :
2.17 Beta DC β dalam sebuah transistor merupakan rasio arus kolektor atau
dangan arus basis
diperoleh dengan persamaan : 2.18
Sehingga dapat diperoleh arus basis minimum atau dengan persamaan berikut :
2.19 Arus I
C
saturasi I
Csat
adalah arus kolektor ketika nilai V
CE
= 0, sehingga nilai I
Csat
dapat diperoleh dengan persamaan:
2.20
Gambar 2.13 Rangkaian Transistor Sebagai Saklar[20]
2.14 Brushless Motor DC BLDC
Penukaran arus listrik bergantung pada umpan balik pada posisi rotor untuk memutuskan kapan untuk memberikan energi switch yang sesuai untuk menghasilkan torsi
terbesar. Cara termudah dengan secara akurat mendeteksi posisi adalah dengan menggunakan sensor posisi. Perangkat sensor yang paling populer adalah Hall sensor.
Kebanyakan BLDC motor memiliki Hall sensor yang tertanam dalam stator pada bagian motor yang tidak bergerak.
Gambar 2.14 menunjukan urutan pergantian fase tunggal sirkuit pengendali BLDB motor. Magnet permanen dari rotor dan terletak di dalam stator. Posisi Hall sensor
“a” dipasang keluar stator, yang menginduksi tegangan output
sebanding dengan intensitas magnetik. mengasumsikan sensor berlogika tinggi ketika rotor kutub utara lewat dan berlogika
rendah ketika rotor kutub selatan lewat. SW1 dan SW4 menyala saat output Hall sensor berlogika tinggi seperti yang ditunjukan gambar 2.14 a dan b. Pada tahap ini, arus
dinamo melalui kumparan stator dari OUT1 ke OUT2 dan menginduksi alternator kutub elektromagnetik stator yang sesuai. Gaya magnet yang dihasilkan oleh medan magnet rotor