Push button “Rekam” Antarmuka Program Pengenalan Ucapan Untuk Pengaturan Kipas

s = serial COM5 ; sets, BaudRate ,9600; fopens; fprintfs, 3 ; fcloses; deletes; clear s ; sethandles.edit1, String , 3 ; end tf=strcmp lambat ,hasil; if tf == 1 s = serial COM5 ; sets, BaudRate ,9600; fopens; fprintfs, 4 ; fcloses; deletes; clear s ; sethandles.edit1, String , 4 ; end Pada proses pengiriman data secara serial ini terdapat ptogram strcmp yang berfungsi untuk mencari logika yang benar. Pada saat fungsi logika strcmp bernilai benar maka progam melakukan pengaturan baudrate dan COM port. Pengaturan baudrate adalah 9600 sesuai dengan pengaturan baudrate laptop dan mikrokontroler. Pengaturan COM port adalah COM 5, pengaturan COM port ini sesuai dengan pengaturan COM port yang digunakan untuk komunikasi serial. Setelah melakukan pengaturan, program akan mengirim data berupa sting untuk mikrokontroler sesuai dengan ucapan yang dikenali pada proses pengenalan sebelumnya. Berdasarkan hasil pengujian setelah push button “Rekam” ditekan, program dapat menjalankan proses merekam, menampilkan plot gambar sinyal hasil perekaman ucapan oleh pengguna, menjalankan proses pre-processing, menampilkan plot gambar sinyal hasil pre- processing , menjalankan proses ekstraksi ciri, melakukan pembandingan dengan menggunakan fungsi jarak Euclidean, menentukan hasil keluaran, melakukan komunikasi serial untuk mikrokontroler, menampilkan plot gambar sinya hasil ekstraksi ciri DCT, menampilkan hasil penentuan keluaran dan data yang dikirim secara serial dalam edit text dalam tampilan antarmuka. Tabel 4.1 Hasil Pengenalan Ucapan Yang Dikenali No Ucapan Masukan Ucapan Yang Dikenali Data Yang Dikirim 1 Hidup Hidup 1 2 Mati Mati 2 3 Cepat Cepat 3 4 Lambat Lambat 4 Pada tabel 4.1 menampilkan hasil pengenalan ucapan yang telah dilakukan pada saat push button “Rekam” ditekan. Dengan hasil tersebut terlihat bahwa program pengenalan ucapan sudah berjalan dengan baik ketika dilakukan pengujian program antarmuka pengenalan ucapan. Gambar 4.4 menampilkan contoh hasil pengujian setelah push button “Rekam” ditekan dengan penguna memberikan masukan ucapan “hidup”, batas potong 0,2 dan downsampling 2. Gambar 4.4 Tampilan Antarmuka Setelah Push Button “Rekam” Ditekan

4.1.3 Push button “Ulang”

Pada push button “Ulang” digunakan sebagai memberishkan tampilan antarmuka program “PENGENALAN UCAPAN UNTUK PENGATURAN KIPAS DC” seperti pada saat pertama memulai antarmuka progam. Berikut merupakan program yang terdapat pada push button “Ulang” adalah : function pushbutton2_CallbackhObject,eventdata, handles sethandles.edit1, String , ; sethandles.edit2, String , ; axeshandles.axes1 plot0; axeshandles.axes2 plot0; axeshandles.axes3 plot0; Pada program push button “Ulang” menghapus data – data yang telah ditampilkan pada edit text 1 sebagai penampil teks data yang dikirim untuk mikrokontroler sebagai pengaturan kipas DC, edit text 2 sebagai penampil teks hasil keluaran pengenalan ucapan, axes 1 sebagai penampil “Plot Hasil Rekaman”, axes 2 sebagai penampil “Plot Hasil Pre-processing” dan axes 3 sebagai penampil “Plot Hasil Ekstraksi Ciri”.

4.1.4 Push button “Selesai”

Push button “Selesai” digunakan untuk menutup dan keluar dari antarmuka program “PENGENALAN UCAPAN UNTUK PENGENALAN KIPAS DC”. Berikut merupakan program yang terdapat pada push button “Selesai” adalah sebagai berikut : function pushbutton3_CallbackhObject, eventdata, handles tutup = questdlg KELUAR PROGRAM SEKARANG? , KELUAR , ... YA , Tidak , Tidak ; switch tutup case YA close; clear all ; return ; case TIDAK quit cancel ; end Pada program push button “Selesai” terdapat perintah program “questdlg” yang bertujuan untuk mempertegas push button “Selesai” sehingga setelah pengguna mengklik push button “Selesai” akan muncul window “KELUAR” yang berisi pertanyaan “KELUAR PROGRAM SEKARANG?” dan pengguna harus memilih tombol “YA” atau tombol “Tidak”. Tombol “YA” bertujuan untuk menutup dan keluar dari antarmuka program “PENGENALAN UCAPAN UNTUK PENGENALAN KIPAS DC”. Tombol “Tidak” bertujuan untuk membatalkan menutup d an keluar dari antarmuka program “PENGENALAN UCAPAN UNTUK PENGENALAN KIPAS DC”. Gambar 4.5 Tampilan Antarmuka Setelah Push Button “Selesai” Ditekan

4.2 Software Program Pada Mikrokontroler Untuk Mengatur Kecepatan

Kipas DC Secara Real Time Software program pada mikrokontroler ini untuk mengatur kecepatan putar kipas DC yang telah ditentukan dengan menerima data yang dikirim oleh laptop setelah pengguna melakukan proses pengenalan ucapan. Pada program mikrokontroler menerima data secara serial ditunjukan pada program sebagai berikut : terima=getchar; Pada program, getchar digunakan dalam untuk menerima data karakter yang dikirim secara serial oleh laptop. Data karakter yang telah terkirim akan disimpan dalam variabel terima. Data karakter yang tersimpan ini selanjutnya digunakan untuk mengatur kecepatan putar kipas DC. Pada program untuk mengatur kecepatan putar kipas DC ditunjukan pada program sebagai berikut : if terima == 0x31 { b=4; OCR1B=1019; } if terima == 0x32 { b=0; OCR1B=0; } if terima == 0x33 { switchb{ case 0 : OCR1B=236; b=b+1; break; case 1 : OCR1B=417; b=b+1; break; case 2 : OCR1B=731; b=b+1; break; case 3 : OCR1B=1019; b=b+1; break; } } if terima == 0x34 { switchb{ case 4 : OCR1B=731; b=b-1; break; case 3 : OCR1B=417; b=b-1; break; case 2 : OCR1B=236; b=b-1; break; case 1 : OCR1B=0; b=b-1; break; } Pada program untuk mengatur kecepatan putar kipas DC ini menggunakan fungsi logika if else dan switch case. Fungsi logika if else ini digunakan untuk mencari nilai logika yang benar dalam variabel terima. Pada saat nilai logika if else bernilai benar, program akan mengatur kecepatan putar kipas sesuai dengan data yang telah dikirim secara serial oleh laptop. Fungsi logika switch case ini digunakan pada saat hasil program pengenalan ucapan mengenali ucapan “cepat” atau “lambat”. Ketika hasil pengenalan ucapa n ini mengenali ucapan “cepat” atau “lambat” program akan menaikkan atau menurunkan kecepatan putar kipas DC. Pada fungsi logika switch case ini membatasi 5 tingkat kecepatan putar kipas DC dengan menggunakan variabel b . Batas tingkat keceptan putar kipas DC ini telah ditunjukan dalam tabel 4.6. Tabel 4.2 Data Yang Diterima Mikrokontroler No Data Yang Dikirim Data Yang Diterima 1 1 31h 2 2 32h 3 3 33h 4 4 34h Pada tabel 4.2 menampilkan data yang diterima mikrokontroler hasil pengiriman data secara serial yang telah dilakukan pada proses pengenalan ucapan hingga mengatur kecepatan putar kipas DC. Hasil tersebut terlihat bahwa data yang dikirim oleh laptop berupa desimal dan data yang diterima oleh mikrokontroler berupa heksadesimal. Dapat dilihat dari hasil data yang diterima merupakan kode ASCII dari data yang dikirim oleh mikrokontroler secara serial. Program penerimaan data secara serial dan mengatur kecepatan putar kipas DC sudah berjalan dengan baik ketika dilakukan pengujian pengiriman data pengenalan ucapan secara serial.

4.3 Hasil Pengujian Program Pengenalan Ucapan Untuk Mengatur

Kecepatan Kipas DC Untuk Tingkat Pengenalan Ucapan Pengujian pengenalan ucapan untuk mengatur kecepatan kipas DC dengan dua tahap pengujian yaitu pengujian secara tidak real time dan real time. Pengujian secara tidak real time dengan mengatur parameter uji. Parameter uji ini meliputi variasi nilai batas potong dan downsampling. Pengujian secara tidak real time ini membandingkan data rekaman ucapan pengenalan sebagai suara uji dengan rekaman ucapan pengenalan yang telah disimpan sebagai database. Pengujian secara tidak real time ini bertujuan untuk mencari nilai variasi nilai batas potong dan downsampling yang memiliki tingkat pengenalan terbaik. Pengujian secara real time dengan menggunakan masukan secara langsung oleh pengguna. Parameter uji dalam pengujian secara real time menggunakan parameter terbaik dari hasil pengenalan secara tidak real time. Tetapi pengujian secara real time pengguna dapat melakukan variasi parameter yang diinginkan untuk melakukan pengujian. 4.3.1 Pengujian Parameter Pengenalan Ucapan Untuk Mengatur Kecapatan Kipas DC Secara Tidak Real Time

A. Pengujian Tanpa Menggunakan Pengurangan Jumlah Elemen Koefisien

Ekstraksi Ciri Pengujian secara tidak real time menggunakan rekaman ucapan yang telah disimpan yang menjadi refrensi sebagai database dan rekaman ucapan pengenalan sebagai suara uji. Pengujian secara tidak real time memiliki dua parameter uji, yaitu variasi nilai batas potong dan downsampling. Tujuan mencari variasi nilai batas potong dan downsampling yang memiliki tingkat pengenalan terbaik. Pengujian secara tidak real time menggunakan suara uji 120 ucapan yang terdiri dari 1 0 kali perekaman pada tiap ucapan “hidup”, “mati”, “cepat” dan “lambat” dengan tiga pengguna yang berbeda. Data yang diperoleh dalam pengujian secara tidak real time dalam bentuk presentase ditampilkan dalam bentuk grafik sehingga mudah dalam mengambil kesimpulan. Terdapat dua gambar dengan gambar 4.6 yang menampilkan pengaruh perubahan nilai batas potong terhadap pengaruh pengenalan ucapan dan gambar 4.7 menampilkan pengaruh perubahan nilai downsampling terhadap pengenalan ucapan. Pada gambar 4.6 diperoleh kesimpulan nilai variasi batas potong terbaik terletak pada nilai 0,2 dan 0,3. Pada gambar 4.7 diperoleh kesimpulan nilai variasi downsampling terbaik terletak pada nilai 2. Tabel 4.3 Tingkat Pengenalan Untuk Hasil Pengujian Secara Tidak Real Time Nilai Downsampling Nilai batas potong 0,1 0,2 0,3 0,4 1 80,00 80,83 80,83 80,00 2 80,83 81,67 81,67 80,83 4 73,33 72,50 74,17 74,17 Gambar 4.6 Pengaruh Perubahan Nilai Batas Potong Terhadap Pengenalan Ucapan 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 0,1 0,2 0,3 0,4 P re se nt a se P e ng e na la n Nilai Batas Potong Pengaruh Perubahan Nilai Batas Potong Terhadap Pengenalan Ucapan Downsampling 1 Downsampling 2 Downsampling 4