Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

2 Menyusun dan menjelaskan sasaran kegiatan kerja untuk periode mendatang dan target individu yang dapat dicapai. 3 Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. 4 Perhitungan kekuatan dan kelemahan tim 5 Menggali dan mengatasi masalah. 6 Mengurangi tingkat keluar masuk karyawan. c. Keuntungan bagi organisasi 1 Penyempurnaan kinerja melalui komitmen terhadap staf. 2 Standar minimum manajemen yang baik. 3 Perbandingan kebutuhan pelatihan. 4 Perencanaan karyawan dan suksesi 5 Tes proses seleksi

2.2 Kerangka Pemikiran

PT. Campina Ice Cream Industry merupakan perusahan yang memiliki visi, misi dan tujuan perusahaan untuk menunjang operasional perusahaan. PT. Campina Ice Cream Industry mempunyai visi menjadi salah satu produsen es krim dan makanan beku yang terbaik dan terbesar di Indonesia dengan senantiasa mengutamakan kepuasan para pelanggan atau konsumennya, menjunjung tinggi komitmen kepercayaan para pemegang saham dari para karyawan serta memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan. Salah satu kebijakan organisasi PT. Campina Ice Cream Industry adalah dengan melakukan pengembangan SDM. Dalam upaya mendapatkan kinerja pegawai sesuai dengan harapan perusahaan maka PT. Campina Ice Cream Industry perlu memiliki sistem penilain prestasi kerja yang objektif dan menyeluruh dan terdiri dari berbagai variabel yang terlibat dalam penilaian prestasi kerja. Diantaranya variabel prosedur penilaian, feedback system, tata nilai, penilai dan yang ternilai. Prosedur penilaian prestasi kerja meliputi berbagai aktivitas teknis yang terdapat dalam sistem penilaian. Diantara aktivitas tersebut adalah waktu penilaian, kuisioner penilaian, tata cara wawancara dan tata laksana penilaian prestasi kerja yang dilaksanakan dalam suatu periode penilaian. Feedback system merupakan sistem yang diterapkan oleh pihak manajemen PT. Campina Ice Cream Industry sebagai tindak lanjut atas hasil penilaian. Adapun yang termasuk dalam feedback system ini adalah penghargaan dan sanksi atas nilai prestasi pegawai sebagai hasil sistem penilaian. Unsur subyektivitas penilai cenderung sulit dihilangkan terutama dalam budaya yang ada di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan sikap motivasi, perilaku, potensi kemampuan, pengalaman, pendidikan, usia dan budaya dari penilai. Ternilai merupakan variabel yang diduga memiliki kontribusi yang besar terhadap ketidakefektifan sistem penilaian prestasi kerja karyawan. Variabel yang diduga berpengaruh terhadap penilaian adalah sikap motivasi, perilaku, umur, pendidikan, kemampuan, pengetahuan dan variabel kedewasaan dari ternilai dalam menanggapi sistem penilaian. Tata nilai setiap organisasi berbeda-beda, dipengaruhi oleh budaya organisasi, jenis kegiatan dalam organisasi dan perilaku dari pelaku organisasi. Berdasarkan keterlibatan beberapa variabel tersebut, maka penilaian prestasi kerja akan memiliki pengaruh yang tidak selalu positif terhadap kinerja pegawai. Hal ini selain variabel tersebut diatas tidak memberikan kontribusi yang sama terhadap hasil penilaian, juga dikarenakan variabel-variabel tersebut sebagian besar mengandung unsur subyektivitas. Oleh karenanya perlu dilakukan evaluasi bagaimana pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan di jajaran organisasi PT. Campina Ice Cream Industry. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel penilaian prestasi kerja yaitu prosedur penilaian dan dampak penilaian terhadap efektivitas penilaian prestasi kerja, maka dilakukan analisis dengan menggunakan korelasi rank spearman. Hasil dari analisis yang di lakukan akan menjadi rekomendasi bagi manajemen PT. Campina Ice Cream Industry da lam pelaksanaan penilaian prestasi karyawan yang efektif. Organisasi PT. Campina Ice Cream Industry Kebijaksanaan Organisasi Tat a Nilai Evaluasi Hubungan Prosedur Penilaian Prestasi kerja Karyawan dengan Efektivitas Penilaian Prestasi Kerja Hubungan Dampak Penilaian Prestasi Kerja Karyawan dengan Efektivitas Penilaian Prestasi Kerja Rekom endasi Sistem Penilaian Prestasi Kerja Prosedur Feedback System Penilai Ternilai Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Analisis Rank Spearman

BAB III METODOLOGI

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Campina Ice Cream Industry di kantor cabang Parung yang terletak di Kampung Lebak Wagi, Rt. 001Rw. 02, Desa Pamegar Sari, Kecamatan Parung, Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini lakukan secara sengaja purposive. Penelitian ini merupakan kajian langsung berupa studi kasus sehingga kesimpulan yang diambil tetap terkait dengan PT. Campina Ice Cream Industry. Melalui studi kasus ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran kondisi pelaksanaan penilaian prestasi kerja yang terdapat di PT. Campina Ice Cream Industry. Untuk mengetahui hubungan dari sistem penilaian kerja terhad ap peningkatan motivasi kerja karyawan dilakukan dengan analisa kuantitatif deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan memberikan gambaran sifat, obyek penelitian atau sesuatu yang tengah terjadi Umar, 1998.

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara langsung dan penyebaran kuisioner kepada karyawan PT. Campina Ice Cream Industry yang menjadi responden. Kuesioner terdiri dari dua jenis yaitu kuesioner untuk karyawan yang dinilai dan kuesioner untuk penilai. Daftar pertanyaan disajikan pada Lampiran 1. Pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja purposive stratified sampling pada karyawan dari berbagai tingkat. Data sekunder diperoleh melalui penelusuran hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti lain, studi pustaka dan dokumen yang memiliki relevansi dengan penelitian ini.