dapat meminimalisasi risiko yang dihadapi. Pada tabulasi silang menunjukkan bahwa hampir sebagian besar investor setuju dengan elemen considering the
past. Hal ini berarti hampir semua investor menyetujui bahwa hasil masa lalu menjadi salah satu faktor penting yang patut dipertimbangkan dalam keputusan
berinvestasi.
E. Rumusan Hipotesis
Menurut Iramani 2011 faktor psikologi faktor pembentuk perilaku pemodal dapat digunakan untuk memprediksi pemilihan jenis investasi
seorang pemodal investor. Faktor-faktor psikologi yang mampu mempengaruhi perilaku pemodal, yaitu faktor keamanan dalam berinvestasi
mental accounting, fear and greed considering the past, familiarity, representativeness, dan self control, faktor pengalaman dan keahlian dalam
berinvestasi overconfidence bias dan data mining, faktor pertimbangan interaksi sosial dan kehati-hatian dalam berinvestasi social interaction dan
fear and greed, faktor kenyamanan status quo bias, dan faktor emosi emotion. Wijayanthi 2015 menyimpulkan bahwa ada 7 elemen yang
digunakan dalam penelitian tersebut yaitu faktor keamanan status quo bias, herd-like behaviour, dan mental accounting, faktor bias pemikirian vividness
bias, loss aversion, anchoring, dan data mining, faktor keberanian menghadapi risiko terdiri dari considering the past dan fear, faktor
kepercayaan diri overconfidence, faktor interaksi sosial social interaction dan emotion, faktor bias penilaian familiarity dan representativeness, faktor
rasionalitas completeness dan transitivity. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil oleh seorang investor
dalam menentukan jenis investasinya. Berdasarkan uraian di atas, mengenai aspek-aspek psikologi seorang
investor dalam mengambil keputusan berinvestasi, sehingga peneliti merumuskan beberapa hipotesis yang akan diteliti, yaitu:
Hipotesis 1 Ho : Tidak terdapat perbedaan aspek psikologi considering the past dan fear
and greed dalam pemilihan jenis saham antara sektor utama, sektor kedua, dan sektor ketiga.
Ha : Terdapat perbedaan aspek psikologi considering the past dan fear and greed dalam pemilihan jenis saham antara sektor utama, sektor kedua, dan
sektor ketiga. Hipotesis 2
Ho : Tidak terdapat perbedaan aspek psikologi overconfidence dan optimism dalam pemilihan jenis saham antara sektor utama, sektor kedua, dan sektor
ketiga. Ha : Terdapat perbedaan aspek psikologi overconfidence dan optimism dalam
pemilihan jenis saham antara sektor utama, sektor kedua, dan sektor ketiga. Hipotesis 3
Ho : Tidak terdapat perbedaan aspek psikologi familiarity dan representativeness dalam pemilihan jenis saham antara sektor utama, sektor
kedua, dan sektor ketiga.
Ha : Terdapat perbedaan aspek psikologi familiarity dan representativeness dalam pemilihan jenis saham antara sektor utama, sektor kedua, dan sektor
ketiga..
Hipotesis 4 Ho : Tidak terdapat perbedaan aspek psikologi emotion dan social interaction
dalam pemilihan jenis saham antara sektor utama, sektor kedua, dan sektor ketiga.
Ha : Terdapat perbedaan aspek psikologi emotion dan social interaction dalam pemilihan jenis saham antara sektor utama, sektor kedua, dan sektor ketiga.
47
BAB III METODE PENELITIAN