Analisis perilaku investor terhadap pemilihan jenis saham perusahaan berdasarkan aspek Psikologi

(1)

ANALISIS PERILAKU INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN JENIS SAHAM PERUSAHAAN BERDASARKAN ASPEK PSIKOLOGI

(Studi Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Crisye Natalia Limpo NIM: 132214031

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVESTITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

ANALISIS PERILAKU INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN JENIS SAHAM PERUSAHAAN BERDASARKAN ASPEK PSIKOLOGI

(Studi Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Crisye Natalia Limpo NIM: 132214031

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVESTITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv

Motto dan Persembahan

What you should want most is God’s kingdom and doing what he wants

you to do. Then he will give you all these other things you need. (Matthew 6:33)

Don’t panic. Everything is going to be alright. Trust God and let him work. (dailyscrolls.com)

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

(1 Tesalonika 5: 16-18)

Ingatlah rencana Tuhan akan indah pada waktunya. Sebagai anak-Nya kita tidak boleh berada dalam ketakutan kita sendiri, kita harus percaya bahwa tangan-Nya akan selalu menolong kita dalam setiap pergumulan yang kita alami. Tuhan akan selalu datang memberikan pertolongan yang kita harapkan di dalam setiap doa kita. Tuhan akan memberi kita apa yang kita perlukan sesuai dengan kehendak-Nya. Tugas kita sebagai anak-Nya hanya terus percaya, berdoa, dan berusaha agar

memperoleh terang dalam hidup kita ini. (Penulis)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, Papa (Sugianto Limpo) dan Mama (The Meilan) tercinta, Anggota keluarga besar Maccini, Teman, Sahabat, dan Kerabat, Yang telah mendukung dan mendorong saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas semua kerja keras kalian, membantu saya menyelesaikan skripsi ini.


(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS PERILAKU INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN JENIS SAHAM PERUSAHAAN BERDASARKAN ASPEK PSIKOLOGI

(Studi Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 11 Juli 2017 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan sendiri, dana tau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,

Crisye Natalia Limpo Nim: 132214031


(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Crisye Natalia Limpo

Nomor Mahasiswa : 132214031

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“ANALISIS PERILAKU INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN JENIS SAHAM PERUSAHAAN BERDASARKAN ASPEK PSIKOLOGI (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Saya mengizinkan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, dan memublikasikannya di internet untuk kepentingan akademis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Juli 2017


(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PERILAKU ANALISIS PERILAKU INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN JENIS SAHAM PERUSAHAAN BERDASARKAN ASPEK PSIKOLOGI (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuaan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eko Priyatma, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.


(9)

viii

5. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

6. Christina Heti Tri Rahmawati, ST., SE., M.Sc, selaku anggota tim penguji yang telah memberi masukan yang sangat berguna.

7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

8. Papa dan Mama tersayang yang selalu mencurahkan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, semangat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegas dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup.

9. Koko Ardi, Koko Ian, Cece Tina, Adek Jessica, dan segenap keluarga besar Maccini atas doa dan dukungan yang diberikan kepada saya, sehingga memperoleh pengharapan untuk menyelesaikan tugas saya sebagai seorang mahasiswa.

10. Denni Ratuan Yakob dan teman-teman Komunitas Studi Pasar Modal (KSPM) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu saya mengisikan kuesioner. Terima kasih atas bantuan yang diberikan semoga kalian dapat sukses meraih impian kalian.


(10)

ix

11. Theresia Dwita Lestari Sutikno yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik dalam bentuk fisik maupun visual. Semoga segera menyusul untuk menyelesaikan studinya.

12. Teman-teman komunitas Pecinta Galeri Investasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Terima kasih telah membantu dalam mengisikan kuesioner penelitian saya. Partisipasi teman-teman sangat berguna bagi saya. Semoga kebaikan teman-teman semua menjadikan awal yang baik buat kehidupan di depannya.

13. My Pouu Squad, (Y. Ririn Setiawati, Wulan Lestari, Zane Gloria Goreti G., dan Theresia Dwita Lestari S.). Terima kasih atas segala bentuk dukungan yang kalian berikan. Terima kasih sudah menjadi partner in crime dari awal semester. Semoga cita-cita dan harapan kalian semua dapat tercapai sesuai yang kalian inginkan.

14. Teman-teman Cyantikers’13 (There, Amek, Dea, Ecik, Resthi, Dera, Sisil, Berli, Iin, Tina, Dyas, Dessy, dan Abeth) dan Kak Ita. Terima kasih atas doa, dukungan dan nasehat yang kalian berikan. Terima kasih selama 4 tahun hidup berasrama bersama semoga kita semua memperoleh apa yang kita inginkan sesuai kehendak Yang Maha Kuasa.

15. Teman-teman angkatan 2014 dan 2015 (Rebana, Shintya, Rici, Tata, dan Rica) yang telah memotivasi saya untuk segera menyelesaikan tugas ini. 16. Armega Murhendrasta. Terima kasih telah menjadi teman yang menemani


(11)

x

bisa jadi teman, kakak, dan lebih dari itu untuk memotivasi dan menyemangati saat awal perjalanan menyelesaikan tugas saya.

17. Teman-teman Kelas A dan Manajemen’ 13 yang tidak dapat Ku sebutkan satu per satu namanya. Terima kasih atas segala doa dan semangat yang kalian berikan. Terima kasih atas kebersamaan kita di satu keluarga Prodi Manajemen.

18. Teman-teman Kelas MPT Bu Sesil. Terima kasih untuk doa, dukungan, semangat, dan nasehat yang kalian berikan. Terima kasih telah menjadi teman seperjuangan untuk menuju masa depan yang gemilang.

19. Asrama Syantikara (Suster Pembimbing, Bapak/ibu Mitra Kerasulan, teman-teman warga asrama). Terima kasih atas doa, dukungan, nasehat, dan ajaran yang diberikan kepada saya. Semoga apa yang saya dapatkan bersama kalian di asrama dapat saya gunakan di kemudian hari.

20. Kakak Ririn Rambu. Terima kasih buat mantan kakak asrama yang paling bijak atas semua dukungan yang diberikan kepada saya. Walaupun LDR-an di Kota Sumba tetap mendukung saya melalui doa, semangat, dan nasehat. Semoga Kak Ririn mendapatkan yang terbaik untuk kehidupan Kakak kedepannya.

21. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis


(12)

xi

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 20 Juni 2017 Penulis

Crisye Natalia Limpo NIM:132214031


(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ··· ··· i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ··· ii

HALAMAN PENGESAHAN ··· iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ··· iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ··· v

HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ··· vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ··· vii

HALAMAN DAFTAR ISI ··· xii

HALAMAN DAFTAR TABEL ··· xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ··· xvi

HALAMAN ABSTRAK ··· xvii

BAB I PENDAHULUAN ··· 1

A. Latar Belakang Masalah ··· 1

B. Rumusan Masalah ··· 5

C. Pembatasan Masalah ··· 6

D. Tujuan Penelitian ··· 6

E. Manfaat Penelitian ··· 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ··· 8

A. Investasi ··· 8

B. Saham ··· 13

C. Perilaku Keuangan ··· 35

D. Penelitian Sebelumnya ··· 41

E. Rumusan Hipotesis ··· 44

BAB III METODE PENELITIAN ··· 47

A. Jenis Penelitian ··· 47

B. Subjek dan Objek penelitian ··· 47


(14)

xiii

D. Variabel Penelitian ··· 48

E. Definisi Operasional ··· 50

F. Populasi dan Sampel ··· 54

G. Teknik Pengambilan Sampel ··· 55

H. Teknik Pengumpulan Data ··· 56

I. Teknik Pengujian Instrumen ··· 56

J. Teknik Analisis Data ··· 58

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ··· 61

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ··· 67

A. Uji Coba Kuesioner ··· 67

B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ··· 70

C. Analisis Deskiptif ··· 74

D. Analisis Statistik Parametrik (Anova) ··· 80

E. Analisis Statistik Non-Parametrik (Kruskal Wallis) ··· 88

F. Pembahasan ··· 90

BAB VI PENUTUP ··· 94

A. Kesimpulan ··· 94

B. Saran ··· 95

C. Keterbatasan ··· 96

DAFTAR PUSTAKA ··· 97


(15)

xiv

3047DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Daftar Kode Perusahaan Sektor Pertanian ··· 17

2.2 Daftar Kode Perusahaan Sektor Pertambangan ··· 18

2.3 Daftar Kode Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia ··· 19

2.4 Daftar Kode Perusahaan Sektor Aneka Industri ··· 21

2.5 Daftar Kode Perusahaan Sektor Barang Konsumsi ··· 23

2.6 Daftar Kode Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate ··· 24

2.7 Daftar Kode Perusahaan Sektor Infrastruktur ··· 26

2.8 Daftar Kode Perusahaan Sektor Keuangan ··· ··· 28

2.9 Daftar Kode Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi ··· 30

3.1 Pengukuran Aspek Psikologi ··· 50

3.2 Definisi Operasional ··· 51

5.1 Hasil Uji Coba Variabel Considering The Past & Fear And Greed ··· 68

5.2 Hasil Uji Coba Variabel Overconfidence & Optimism ··· 68

5.3 Hasil Uji Coba Variabel Familiarity & Representativeness ··· 69

5.4 Hasil Uji Coba Variabel Social Interaction & Emotion ··· 69

5.5 Hasil Uji Coba Variabel Penelitian ··· 70

5.6 Hasil Uji Validitas Variabel Considering The Past & Fear And Freed ··· 71

5.7 Hasil Uji Validitas Variabel Overconfidence & Optimism ··· 72

5.8 Hasil Uji Validitas Variabel Familiarity & Representativeness ··· 72

5.9 Hasil Uji Validitas Variabel Social Interaction & Emotion ··· 73

5.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ··· 73

5.11 Hasil Analisis Deskriptif Kategori Sektor Saham Perusahaan ···· 75

5.12 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Considering the past & Fear and Greed ··· 76

5.13 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Overconfidence & Optimism ··· 77

5.14 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Familiarity & Representativeness ··· 79

5.15 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Social Interaction & Emotion ··· 80

5.16 Hasil Analisis Data Variabel Considering the past & Fear and greed ··· 81

5.17 Hasil Analisis Data Variabel Overconfidence & Optimism ··· 82 5.18 Hasil Analisis Data Variabel Familiarity


(16)

xv

& Representativeness ··· 82 5.19 Hasil Analisis Data Variabel Social interaction & Emotion ··· 83 5.20 Hasil Uji Homogenitas Variabel Considering the past

& Fear and Greed ··· 84 5.21 Hasil Uji Homogenitas Variabel Overconfidence

& Optimism ··· 84 5.22 Hasil Uji Homogenitas Variabel Familiarity

& Representativeness ··· 85 5.23 Hasil Uji Homogenitas Variabel Social interaction

& Emotion ··· 85 5.24 Hasil Uji Anova Variabel Considering the past

& Fear and Greed ··· 86 5.25 Hasil Uji Anova Variabel Overconfidence & Optimism ··· 86 5.26 Hasil Uji Anova Variabel Familiarity & Representativeness ···· 87 5.27 Hasil Uji Anova Variabel Social interaction & Emotion ··· 87 5.28 Hasil Uji Kruskal Wallis Variabel Considering the past

& Fear and Greed ··· 88 5.29 Hasil Uji Kruskal Wallis Variabel Overconfidence

& Optimism ··· 88 5.30 Hasil Uji Kruskal Wallis Variabel Familiarity

& Representativeness ··· 89 5.31 Hasil Uji Kruskal Wallis Variabel Social interaction


(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ··· 102

Lampiran 2 Print out hasil olah data Kuesioner Penelitian ··· 118

Lampiran 3 Perhitungan Uji Coba Kuesioner ··· 120

Lampiran 4 Perhitungan Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen ··· 124

Lampiran 5 Perhitungan Statistik Deskriptif ··· 129

Lampiran 6 Perhitungan Statistik Parametrik ··· 131


(18)

xvii ABSTRAK

ANALISIS PERILAKU INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN JENIS SAHAM PERUSAHAAN BERDASARKAN ASPEK PSIKOLOGI

(Studi Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) Crisye Natalia Limpo

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2017

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aspek-aspek psikologi terhadap perilaku investor dalam memilih jenis saham perusahaan tertentu. Aspek-aspek psikologi pada penelitian ini yaitu considering the past, fear and greed, overconfidence, optimism, familiarity, representativeness, social interaction, dan

emotion. Dan jenis saham perusahaan dikelompokkan menjadi tiga sektor yaitu sektor utama (bahan baku), sektor kedua (manufaktur), dan sektor ketiga (jasa).

Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang tergabung dalam sebuah komunitas pecinta Galeri Investasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis statistik parametrik (anova) dan non parametrik (kruskal wallis).

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan/ tidak terdapat pengaruh aspek-aspek psikologi considering the past, fear and greed, overconfidence, optimism, familiarity, representativeness, social interaction, dan

emotion terhadap perilaku investor dalam memilih jenis saham perusahaan tertentu. Namun, aspek-aspek psikologi berpengaruh terhadap perilaku investor walaupun tidak mempengaruhi dalam pemilihan jenis saham perusahaan tertentu.

Kata Kunci: Perilaku Investor, Aspek Psikologi, Jenis Saham Perusahaan, Investasi


(19)

xviii ABSTRACT

INVESTOR BEHAVIOR ANALYSIS OF SELECTION OF COMPANY SHARE STUDY BASED ON PSYCHOLOGICAL ASPECT

(Study at University of Sanata Dharma Yogyakarta Students) Crisye Natalia Limpo

University of Sanata Dharma Yogyakarta, 2017

The aim of this study is to analyze the influence of psychological aspects of investor behavior on the choice of a particular type of the company stock. The psychological aspects in this study are consideration of the historical data, fear and greed, overconfidence, optimism, familiarity, representativeness, social interaction,

and emotion. The company stock is divided into three sectors, namely the main sector (raw materials), second sector (manufacturing), and third sector (services).

The data in this research is obtained by distributing questionnaires to the students of the Faculty of Economics of Sanata Dharma University members of an investment gallery lovers community. The sampling technique used in this study is

purposive sampling. The data analysis technique used is statistical parametrique analysis (anova) and non parametrique analysis (kruskal wallis).

The results of this study stated that there is no effect of the psychological aspects (consideration of the historical data, fear and greed, overconfidence, optimism, familiarity, representativeness, social interaction, and emotion) on the behavior of investors in selecting the particular types of the company stocks. However, the psychological aspects influence the behavior of investors, although not influence the selection of certain types of stock companies.

Keywords: Investor Behavior, Psychological Aspects, Type Stock Company, Investing


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perilaku investor sekarang ini merupakan sesuatu hal yang menarik untuk dikaji. Seorang investor dalam melakukan investasi tidak hanya akan memperkirakan instrumen investasi semata, tetapi juga akan melibatkan faktor-faktor psikologi di dalamnya. Walaupun perilaku investor dilatarbelakangi oleh kebutuhan yang menjadi dasar dari keinginan manusia, tujuan, dan motivasi tetap saja mereka akan melibatkan psikologis mereka dalam membuat pilihan.

Dalam teori psikologi dikatakan bahwa seseorang akan selalu didorong oleh kebutuhan-kebutuhan dasarnya, yang terbentuk dari pengaruh lingkungan dimana seseorang berada atau tinggal (Iramani, 2011). Aspek psikologi sangat penting bagi investor karena aspek tersebut dapat mempengaruhi keputusan investasi. Menurut Daniel (1998) aspek psikologi dapat mempengaruhi perilaku investor dalam berinvestasi dan harga saham. Perasaan/psikologis seorang investor sangat menentukan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi (Utami, 2005). Menurut Alder Manurung (2012) adanya faktor psikologi mempengaruhi investasi dan hasil yang akan dicapai. Oleh karena itu, analisis berinvestasi yang menggunakan ilmu psikologi dan ilmu keuangan dikenal dengan tingkah laku atau perilaku keuangan (Behaviour Finance) (Manurung, 2012).


(21)

Setiap perilaku individu dianggap rasional dalam mengidentifikasi dan mengolah informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan invesstasi sehingga mampu membuat sebuah keputusan yang optimal (Group dan Tabak, 2008). Setiap individu memiliki perilaku yang berbeda, sehingga individu dapat mengambil tindakan yang berbeda pada suatu kejadian tertentu. Perilaku tersebut akan mempengaruhi cara berpikir setiap individu, bisa saja cara setiap individu mengartikan dan menggunakan informasi berbeda satu dengan yang lain dalam mengambil keputusan investasinya. Keputusan-keputusan yang diambil oleh investor bisa menjadi bias atau menyimpang karena dipengaruhi oleh aspek psikologi. Menurut Hendra (2014) dalam penelitian mengenai pengaruh faktor demografi dan overconfidence terhadap spending habits, timbulnya penyimpangan dari keputusan-keputusan yang diambil oleh para investor dipengaruhi oleh banyaknya informasi di pasar yang menyebabkan keterbatasan individu dalam memproses informasi yang diperolehnya, sehingga keterbatasan tersebut mendorong individu berperilaku tidak rasional. Oleh karena adanya penyimpangan tersebut, maka mendorong munculnya teori mengenai perilaku keuangan (behavioral finance). Shefrin (2000) mengemukakan definisi mengenai perilaku keuangan, yaitu studi yang mempelajari bagaimana fenomena psikologi mempengaruhi tingkah laku keuangan individu. Menurut Nofsinger (2001) perilaku keuangan adalah studi yang mempelajari mengenai bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan, khususnya mempelajari bagaimana aspek psikologi mempengaruhi keputusan keuangan. Berdasarkan definisi yang telah


(22)

diuraikan oleh Shefrin (2000) dan Nofsinger (2001) dapat disimpulkan bahwa perilaku keuangan merupakan pendekatan yang menjelaskan bagaimana seorang individu melakukan investasi dipengaruhi oleh faktor psikologi.

Hasil riset Puspitaningtyas (2013) menunjukkan bahwa investor dalam proses pengambilan keputusan investasi dipengaruhi oleh informasi akuntansi (fundamental) perusahaan. Namun, ada faktor lain yang lebih dominan daripada informasi akuntansi yaitu faktor psikologi investor. Limanjaya (2014) melakukan penelitian terhadap 10 elemen psikologi yang mempengaruhi keputusan berinvestasi seorang investor yaitu mental accounting, representativeness, familiarity, considering the past, overconfidence, data mining, social interaction, fear and greed, status quo, dan emotion. Hasil penelitian Limanjaya (2014) menunjukkan bahwa elemen yang memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah elemen familiarity. Hal tersebut dapat diartikan sebelum memutuskan untuk berinvestasi, seorang investor memerlukan pemahaman terlebih dulu terhadap perusahaan atau instrumen investasi agar dapat meminimalisasi risiko yang dihadapi. Pada tabulasi silang menunjukkan bahwa hampir sebagian besar investor setuju dengan elemen considering the past. Hal ini berarti hampir semua investor menyetujui bahwa hasil masa lalu menjadi salah satu faktor penting yang patut dipertimbangkan dalam keputusan berinvestasi.

Kalangan muda seperti mahasiswa di era sekarang ini banyak yang memiliki ketertarikan dalam bidang keuangan dan investasi, salah satunya berinvestasi pada saham. Oleh karena itu, mahasiswa dapat dikatakan sebagai salah satu


(23)

investor yang potensial dalam pasar modal karena mahasiswa juga melakukan kegiatan investasi untuk memperoleh pengalaman, pengtahuan, dan penghasilan. Perilaku mahasiswa sebagai investor dalam memilih jenis saham perusahaan diasumsikan dipengaruhi oleh aspek-aspek psikologi dari dalam diri mahasiwa tersebut. Aspek-aspek psikologi tersebut berupa considering the past, fear and greed, optimism bias, overconfidence bias, familiarity, representativeness, emotion, dan social interaction.

Banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh KSEI, KPEI, maupun OJK untuk meningkatkan edukasi yang diperoleh oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta ini yang dikenal dengan Kota Pelajar. Salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Perusahaan KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) adalah kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai pemodal domestik di pasar modal pada 14 November 2013. Sekarang ini wilayah yang dituju untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam instrumen pasar modal bukan hanya berkutat pada Kota Jakarta saja, melainkan salah satunya adalah Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilakukan di Kota Yogyakarta karena sasaran kegiatan tersebut adalah kalangan akademisi yang dianggap memiliki potensi dan minat berinvestasi di pasar modal, tetapi belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai instrumen investasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan di beberapa universitas karena sebagian besar investor baru di kota Yogyakarta berasal dari kalangan mahasiswa (www.beritasatu.com). Selain kegiatan tersebut ada kegiatan lain yang baru-baru ini diselenggarakan di Kota Yogyakarta yaitu kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai pasar modal serupa


(24)

dengan tiga tahun yang lalu yang diadakan pada tanggal 21-23 Oktober 2016. Kegiatan tersebut diselenggarakan lagi di Kota Yogyakarta dan 20 kota lainnya. Bursa Efek Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan KSEI menyelenggarakan edukasi keuangan dalam kegiatan yang diberi nama “INVESTIVAL: Indonesia Investment Festival” dengan tujuan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan di sektor pasar modal dapat meningkat, sehingga mendorong masyarakat untuk berinvestasi secara aman dengan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan (www.ojk.go.id).

Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian dengan subjek penelitiannya adalah mahasiwa di Universitas Sanata Dharma karena di universitas tersebut terdapat beberapa mahasiswa yang juga merupakan seorang investor riil. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai aspek-aspek psikologi yang mempengaruhi investor melakukan pemilihan jenis saham perusahaan, sehingga peneliti mengajukan judul penelitian sebagai berikut: “Analisis Perilaku Investor Terhadap Pemilihan Jenis Saham Perusahaan Berdasarkan Aspek Psikologi (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma)”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat perbedaan aspek psikologi considering the past dan fear and greed dalam pemilihan jenis saham perusahaan pada sektor tertentu?


(25)

2. Apakah terdapat perbedaan aspek psikologi overconfidence dan optimism

dalam pemilihan jenis saham perusahaan pada sektor tertentu?

3. Apakah terdapat perbedaan aspek psikologi familiarity dan

representativeness dalam pemilihan jenis saham perusahaan pada sektor tertentu?

4. Apakah terdapat perbedaan aspek psikologi social interaction dan emotion

dalam pemilihan jenis saham perusahaan pada sektor tertentu?

C. Pembatasan Masalah

1. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang bergabung dalam komunitas pecinta Galeri Investasi yang memiliki akun dan telah melakukan transaksi perdagangan saham. 2. Aspek-aspek psikologi yang diteliti dalam hal ini adalah considering the

past, fear and greed, optimism bias, overconfidence bias, familiarity, representativeness, emotion, dan social interaction.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk menganalisis pengaruh aspek-aspek psikologi terhadap perilaku investor dalam memilih jenis saham perusahaan tertentu.

E. Manfaat Penelitian


(26)

Manfaat dari hasil penelitian ini bagi univesitas adalah memperoleh tambahan referensi penelitian yang dapat dibaca oleh pembaca dan membangkitkan semangat pembaca (mahasiswa) untuk melakukan penelitian di bidang manajemen keuangan ini, khususnya perilaku investor. 2. Bagi Mahasiswa USD (Komunitas Pecinta Galeri Investasi)

Hal yang diharapkan diperoleh Mahasiswa/i USD (Komunitas Pecinta Galeri Investasi) dari hasil penelitian ini adalah memperoleh referensi mengenai faktor-faktor psikologi yang mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dalam memilih jenis saham perusahaan tertentu yang akan berguna untuk masa depannya.

3. Bagi Peneliti

Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan peneliti memperoleh pengetahuan bahwa aspek psikologi yang mempengaruhi perilaku investor dalam mengambil keputusan pemilihan jenis saham perusahaan tertentu.


(27)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Investasi

1. Definisi Investasi

Ada banyak definisi mengenai investasi. Menurut Halim (2005) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Selain itu, menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2014) investasi adalah komitmen saat ini atas uang atau sumber daya lain dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Adapun pengertian investasi menurut PSAK Nomor 13 dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004, investasi adalah suatu aset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Selain beberapa pengertian di atas ada juga pengertian investasi menurut Jones (2004) “investments is concerned with the management of an investor’s wealth, which is the sum of current income and the present value of all future income”. Dengan demikian, investasi dapat didefinisikan sebagai bentuk pengelolaan dana guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada


(28)

lokasi yang diperkirakan akan memberikan tambahan keuntungan (compounding) (Fahmi, 2015).

2. Jenis Investasi

Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: investasi pada aset-aset finansial (financial asstes) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, seperti berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya, dan dapat juga dilakukan di pasar modal, seperti berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lainnya, sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan, dan lainnya (Halim, 2005).

Dalam melakukan pemilihan jenis investasi perlu mempertimbangkan asset allocation yaitu low risk asset (aset dengan risiko rendah misalnya tanah, deposito, pabrik, dan RDPU/Reksa Dana Pasar Uang), moderate risk asset (aset dengan risoko moderat misalnya emas, rumah, obligasi, perkebunan, dan RDPT/ Reksa Dana Pendapatan Tetap), dan high risk asset (aset dengan risoko tinggi misalnya RDS/Reksa Dana Saham dan saham) (Hartono, 2014).

3. Tujuan Investasi

Biasanya tujuan seseorang melakukan investasi adalah agar mereka memperoleh sejumlah uang untuk ditabung dan dipergunakan untuk masa depan mereka. Tujuan investasi secara luas adalah untuk


(29)

meningkatkan kesejahteraan investor, sedangkan secara khususnya, alasan mengapa seseorang melakukan investasi antara lain (Tandelilin, 2001):

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan. Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

b. Mengurangi tekanan inflasi.

Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindari diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya oengaruh inflasi. c. Dorongan untuk menghemat pajak.

Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

4. Proses Investasi

Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (on going process) (Tandelilin, 2001). Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan investasi pada efek-efek yang dapat dipasarkan dan kapan dilakukan. Untuk itu perlu tahapan sebagai berikut (Halim, 2005):


(30)

a. Menentukan Tujuan Investasi

Tahap pertama dalam proses investasi adalah penentuan tujuan investasi yang akan dilakukan investor. Tujuan ini bisa saja berbeda antar investor yang satu dengan investor yang lain sesuai dengan proses pengambilan keputusan yang dibuat oleh investor tersebut. Dalam tahap yang pertama ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: (a) tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of retun), (b) tingkat risiko (rate of risk), dan (c) ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan.

b. Melakukan Analisis

Tahap ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek. Salah satu tujuan penilaian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah (mispriced). Ada dua cara pendekatan yang digunakan untuk melakukan analisis ini, yaitu pendekatan fundamental dan pendekatan teknikal. Pendekatan fundamental didasarkan pada informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek karena kinerja emiten dipengaruhi oleh kondisi sektor industri perusahaan dan perekonomian secara makro, maka untuk memperkirakan prospek harga saham di masa yang akan datang harus dikaitan dengan faktor-faktor fundamental yang mempengaruhinya. Pendekatan teknikal didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang.


(31)

c. Membentuk Portofolio

Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan dipilih dan berap proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing efek tersebut. Efek yang dipilih dalam rangka pembentukan portofolio adalah efek-efek yang mempunyai koefisien korelasi negative (mempunyai hubungan berlawanan), hal tersebut dilakukan karena dapat menurunkan risiko.

d. Mengevaluasi Kinerja Portofolio

Pada tahapan yang satu ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung. Ada du acara yang digunakan sebagai tolak ukur evaluasi tersebut, yaitu: (1) pengukuran (measurement) adalah penilaian kinerka portofolio atas dasar aset yang telah ditanamkan dalam portofolio tersebut, (2) perbandingan (comparison) adalah penilaian berdasarkan pada perbandingan dua set portofolio dengan tingkat risiko yang sama. e. Merevisi Kinerja Portofolio

Tahapan ini merupakan tahapan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerka portofolio. Dari hasil evaluasi selanjutnya dilakukan revisi (perubahan) terhadap efek-efek yang membentuk portofolio tersebut jika dirasa bahwa komposisi portofolio yang sudah dibentuk tidak sesuai dengan tujuan investasi.


(32)

Pada dasarnya dalam melakukan proses investasi baik investasi pada

financial asset maupun real asset memiliki langkah-langkah yang sama, yang membedakan keduanya hanya pada proses analisis investasi. Jenis investasi financial asset menggunakan analisis penilaian saham biasa, obligasi, dan yang lainnya. Sedangkan jenis investasi real asset harus memperhatikan nilai waktu uang (time value of money). Salah satu teknik analisis investasi yang terbaik di real asset

adalah yang melibatkan pendiskontoan aliran kas bersih (menetapkan jumlah perolehan kembali seluruh investasinya) (Husnan, 1993).

B. Saham

1. Pengertian Saham

Salah satu jenis aset finansial yang bisa dipilih investor adalah saham. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan (dikutip pada www.idx.co.id). Saham merupakan instrumen yang paling banyak dipilih oleh investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik (dikutip pada www.idx.co.id). Pengertian saham menurut Darmadji (2006) adalah tanda atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau


(33)

perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) (dikutip pada www.idx.co.id).

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu: (dikutip pada www.idx.co.id)

a. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.


(34)

b. Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya. Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain: (dikutip pada

www.idx.co.id)

1) Capital Loss; merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

2) Risiko Likuidasi; perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah


(35)

seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan. 2. Pengelompokan Saham Perusahaan

Pengelompokan industri untuk kasus di Indonesia dengan berdasarkan suatu standar klasifikasi industri tertentu (Tandelilin, 2001). Salah satu standar yang dipakai untuk mengelompokkan industri bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ adalah Jakarta Stock Exchange Sectoral Industry Classification (JASICA) (Tandelilin, 2001). Klasifikasi JASICA terdiri dari 9 divisi dan masing-masing terbagi lagi ke dalam kelompok industri utama (Tandelilin, 2001).

Perusahaan-perusahaan yang sahamnya terdaftar di BEI dikategorikan berdasarkan sektor industrinya, yaitu (1) sektor utama (industri penghasil bahan baku), (2) sektor kedua (industri pengolahan/ manufaktur), (3) sektor ketiga (jasa). Dalam setiap sektor pembagian saham perusahaan memiliki sub sektornya masing-masing. Berikut


(36)

merupakan klasifikasi sektor saham di Bursa Efek Indonesia (Surat Kabar Kontan, 29 Maret 2017, hal 8):

1. Sektor Utama/ Sektor Penghasil Bahan Baku

1.1.Sektor Pertanian; sektor ini adalah penghasil bahan baku yang diperoleh dari hasil bumi berupa perkebunan, peternakan, dan perikanan. Pada tabel 2.1 memperlihatkan kode dan nama emiten yang termasuk dalam sektor pertanian.

Tabel 2.1

Daftar Kode Perusahaan Sektor Pertanian No. Kode Emiten Nama Emiten

1. AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2. ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk. 3. BWPT BW Plantation Tbk.

4. DSNG Dharma Satya Nusantara Tbk. 5. GOLL Golden Plantation Tbk. 6. GZCO Gozco Plantation Tbk. 7. JAWA Jaya Agra Wattie Tbk.

8. LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk. 9. MAGP Multi Agro Gemilang PlantatioTbk. 10. PALM Provident Agro Tbk.

11. SGRO Sampoerna Agro Tbk. 12. SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk.

13. SMAR Sinar Mas Agro Resources and Tecnology Tbk.

14. SSWS Sawit Sumbermas Sarana Tbk. 15. TBLA Tunas Baru Lampung Tbk. 16. UNSP Bakrie Sumatera Plantation Tbk. 17. CPRO Central Proteina Prima Tbk. 18. DSFI Dharma Samudera Fishing In Tbk. 19. IIKP Inti Agri Resources Tbk.

20. BISI BISI International Tbk.

21. BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk.

1.2.Sektor Pertambangan; sektor ini adalah penghasil bahan baku yang diperoleh dari eksploitasi bumi atau barang tambang di antaranya; batu bara, migas, logam dan mineral lainnya, dan


(37)

batu-batuan. Pada tabel 2.2 memperlihatkan kode dan nama emiten yang termasuk dalam sektor pertambangan.

Tabel 2.2

Daftar Kode Perusahaan Sektor Pertambangan No. Kode Emiten Nama Emiten

1. ADRO Adaro Energy Tbk. 2. ARII Atlas Resources Tbk.

3. ATPK Bara Jaya Internasional Tbk.

4. BORN Borneo Lumbung Engeri & Metal Tbk. 5. BRAU Berau Coal Energy Tbk.

6. BSSR Baramulti Suksessarana Tbk. 7. BUMI Bumi Resources Tbk.

8. BYAN Bayan Resources Tbk. 9. DEWA Darma Henwa Tbk.

10. DOID BEKSDelta Dunia Makmur Tbk. 11. DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk. 12. GEMS Golden Energy Mines Tbk. 13. GTBO Garda Tujuh Buana Tbk. 14. HRUM Harum Energy Tbk.

15. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 16. KKGI Recource Alam Indonesia Tbk. 17. MBAP Mitra Adiperdana Tbk.

18. MYOH Samindo Resources Tbk. 19. PTRO Petrosea Tbk.

20. SMMT Golden Eagle Energy Tbk. 21. TKGA Permata Prima Sakti Tbk. 22. TOBA Toba Bara Sejahtra Tbk. 23. APEX Apexindo Pratama Duta Tbk. 24. ARTI Ratu Prabu Energi Tbk. 25. BIPI Benakat Integra Tbk. 26. ELSA Elnusa Tbk.

27. ENRG Energi Mega Persada Tbk. 28. ESSA Surya Esa Perkasa Tbk.

29. MEDC Medco Energi International Tbk. 30. PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk. 31. RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk. 32. SUGI Sugih Energy Tbk.

33. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. 34. CITA Cita Mineral Investindo Tbk. 35. CKRA Cakra Mineral Tbk.


(38)

Tabel 2.2

Daftar Kode Perusahaan Sektor Pertambangan (Lanjutan)

No. Kode Emiten Nama Emiten 37. INCO Vale Indonesia Tbk.

38. MDKA Merdeka Copper Gold Tbk. 39. PSAB J Resources Asia Pasifik Tbk. 40. SMRU SMR Utama Tbk.

41. TINS Timah (Persero) Tbk. 42. CTTH Citatan Tbk.

43. MITI Mitra Investindo Tbk.

2. Sektor Kedua/ Sektor Industri Pengolahan atau Manufaktur

2.1.Sektor Industri Dasar dan Kimia; sektor ini adalah sektor industri yang memproduksi semen, keramik, perselen, dan kaca, mengolah logam dan sejenisnya, bergerak di bidang kimia, plastik dan kemasan, pakan ternak, kayu dan pengolahannya, pulp dan kertas. Pada tabel 2.3 memperlihatkan kode dan nama emiten yang termasuk dalam sektor industri dasar dan kimia.

Tabel 2.3

Daftar Kode Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia No. Kode Emiten Nama Emiten

1. INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk. 2. SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk. 3. SMCB Holcim Indonesia Tbk.

4. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk. 5. WSBP Waskita Beton Precast Tbk. 6. WTON Wijaya Karya Beton Tbk. 7. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 8. ARNA Arwana Citramulia Inds. Tbk. 9. IKAI Intikeramik Alamsari Inds. Tbk. 10. KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. 11. MLIA Mulia Industrindo Tbk.

12. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 13. ALRA Alakasa Industrindo Tbk.


(39)

Tabel 2.3

Daftar Kode Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia (Lanjutan)

No. Kode Emiten Nama Emiten

15. BAJA Saranacentral Bajatama Tbk. 16. BTON Betonjaya Manunggal Tbk. 17. CTBN Citra Tubindo Tbk.

18. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk. 19. INAI Indal Aluminium Industry Tbk. 20. ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. 21. JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. 22. JPRS Jaya Pari Steel Tbk.

23. KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk. 24. LION Lion Metal Works Tbk. 25. LMSH Lionmesh Prima Tbk. 26. NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk. 27. PICO Pelangi Indah Canindo Tbk. 28. TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk. 29. AGII Aneka Gas Industri Tbk. 30. BRPT Barito Pacific Tbk.

31. DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk. 32. EKAD Ekaddharma International Tbk. 33. ETWA Eterindo Wahanatama Tbk. 34. INCI Intanwijaya Internasional Tbk. 35. SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk. 36. SRSN Indo Acidatama Tbk.

37. TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk. 38. UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk. 39. AKPI Argha Karya Prima Inds. Tbk. 40. APLI Asiaplast Industries Tbk. 41. BRNA Berlina Tbk.

42. FPNI Lotte Chemical Titan Tbk. 43. IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. 44. IMPC Impack Pratama Industri Tbk. 45. IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk. 46. SIAP Sekawan Intipratama Tbk.

47. SIMA Siwani Makmur Tbk. 48. TALF Tunas Alfin Tbk. 49. TRST Trias Sentosa Tbk.

50. YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk. 51. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 52. JPFA JAPFA Tbk.


(40)

Tabel 2.3

Daftar Kode Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia (Lanjutan)

No. Kode Emiten Nama Emiten

53. MAIN Malindo Feedmill Tbk. 54. SIPD Sierad Produce Tbk. 55. SULI SLJ Global Tbk.

56. TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk. 57. ALDO Alkindo Naratama Tbk.

58. DAJK Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk. 59. FASW Fajar Surya Wisesa Tbk.

60. INKP Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. 61. INRU Toba Pulp Lestari Tbk.

62. KBRI Kertas Basuki Rachmat Ind. Tbk. 63. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk. 64. SPMA Suparma Tbk.

65. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 66. INCF Indo Komoditi Korpora Tbk.

2.2.Sektor Aneka Industri; sektor ini adalah sektor industri yang bergerak dalam bidang otomatif dan komponennya, tekstil dan garmen, alas kaki, kabel, elektronik, dan lainnya. Pada tabel 2.4 memperlihatkan kode dan nama emiten yang termasuk dalam sektor aneka industry.

Tabel 2.4

Daftar Kode Perusahaan Sektor Aneka Industri No. Kode Emiten Nama Emiten

1. ASII Astra International Tbk. 2. AUTO Astra Otoparts Tbk. 3. BOLT Garuda Metalindo Tbk. 4. BRAM Indo Kordsa Tbk.

5. GDYR Goodyear Indonesia Tbk. 6. GJTL Gajah Tunggal Tbk. 7. IMAS Indomobil Sukses Int’l 8. INDS Indospring Tbk.

9. LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk. 10. MASA Multistrada Arah Saran Tbk. 11. NIPS Nipress Tbk.


(41)

Tabel 2.4

Daftar Kode Perusahaan Sektor Aneka Industri (Lanjutan)

No. Kode Emiten Nama Emiten

12. PRAS Prima Alloy Steel Tbk. 13. SMSM Selamat Sempurna Tbk. 14. ADMG Polychem Indonesia Tbk. 15. ARGO Argo Pantes Tbk.

16. CNTB Centex Tbk. (SB) 17. CNTX Centex Tbk. (SP) 18. ERTX Eratex Djaja Tbk. 19. ESTI Ever Shine Tex Tbk.

20. HDTX Panasia Indo Resources Tbk. 21. INDR Indo-Rama Synthetics Tbk. 22. MYTX Asia Pacific Investama Tbk. 23. PBRX Pan Brothers Tbk.

24. POLY Asia Pacific Fibers Tbk. 25. RICY Ricky Putra Globalindo Tbk. 26. SRIL Sri Rejeki Isman Tbk.

27. SSTM Sunson Textile Manufacture Tbk. 28. STAR Star Petrochem Tbk.

29. TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk. 30. TRIS Trisula International Tbk. 31. UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk. 32. BATA Sepatu Bata Tbk.

33. BIMA Primarindo Asia Infrastr. Tbk. 34. IKBI Sumi Indo Kabel Tbk.

35. JECC Jembo Cable Company Tbk. 36. KBLI KMI Wire & Cable Tbk. 37. KBLM Kabelindo Murni Tbk.

38. SCCO Supreme Cable Manufacturing Corp. Tbk. 39. VOKS Voksel Electric Tbk.

40. PTSN Sat Nusapersada Tbk.

41. AMIN Ateliers Mecaniques D. Indonesia Tbk. 42. KRAH Grand Kartech Tbk.

2.3.Sektor Barang Konsumsi, sektor ini adalah sektor industri yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, dan peralatan


(42)

rumah tangga. Pada tabel 2.5 memperlihatkan kode dan nama emiten yang termasuk dalam sektor barang konsumsi.

Tabel 2.5

Daftar Kode Perusahaan Sektor Barang Konsumsi No. Kode Emiten Nama Emiten

1. AISA Tiga Pilar sejahtera Food Tbk. 2. ALTO Tri Banyan Tirta Tbk.

3. BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk. 4. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. 5. DLTA Delta Djakarta Tbk.

6. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 7. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 8. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk. 9. MYOR Mayora Indah Tbk.

10. PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk. 11. ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk. 12. SKRM Sekar Bumi Tbk.

13. SKLT Sekar Laut Tbk. 14. STTP Siantar TOP Tbk. 15. ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk. 16. GGRM Gudang Garam Tbk. 17. HMSP HM Sampoerna Tbk. 18. RMBA Bentoel International Tbk. 19. WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk. 20. DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk. 21. INAF Indofarma Tbk.

22. KAEF Kimia Farma Tbk. 23. KLBF Kalbe Farma Tbk. 24. MERK Merck Tbk.

25. PYFA Pyridam Farma Tbk.

26. SCPI Merck Sharp Dhome Pharma Tbk. 27. SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

Tbk.

28. SOBB Taisho Pharmaceutical Ind. Tbk. (SB) 29. SOBI Taisho Pharmaceutical Ind. Tbk. (SP) 30. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk.

31. ADES Akasha Wira International Tbk. 32. KINO Kino Indonesia Tbk.

33. MBTO Martina Berto Tbk. 34. MRAT Mustika Ratu Tbk. 35. TCID Mandom Indonesia Tbk.


(43)

Tabel 2.5

Daftar Kode Perusahaan Sektor Barang Konsumsi (Lanjutan)

No. Kode Emiten Nama Emiten

36. UNVR Unilever Indonesia Tbk. 37. CINT Chitose International Tbk. 38. KICI Kedaung Indah Can Tbk. 39. LMPI Langgeng Makmur Plastic Tbk. 3. Sektor Ketiga/ Sektor Jasa

3.1.Sektor Properti dan Real Estate; sektor ini adalah sektor industri yang bergerak dalam bidang property dan real estate serta konstruksi bangunan. Pada tabel 2.6 memperlihatkan kode dan nama emiten yang termasuk dalam sektor properti dan real estate.

Tabel 2.6

Daftar Kode Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate No. Kode Emiten Nama Emiten

1. APLN Agung Podomoro Land Tbk. 2. ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 3. BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk. 4. BCIP Bumi Citra Permai Tbk.

5. BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. 6. BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk.

7. BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 8. BKDP Bukit Darmo Property Tbk. 9. BKSL Sentul City Tbk.

10. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. 11. COWL Cowell Development Tbk. 12. CTRA Ciputra Development Tbk. 13. DART Duta Anggada Realty Tbk. 14. DILD Intiland Development Tbk. 15. DMAS Puradelta Lestari Tbk. 16. DUTI Duta Pertiwi Tbk.

17. ELTY Bakrieland Development Tbk. 18. EMDE Megapolitan Developments Tbk. 19. FMII Fortune Mate Indonesia Tbk.


(44)

Tabel 2.6

Daftar Kode Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate (Lanjutan)

No. Kode Emiten Nama Emiten

20. GAMA Gading Development Tbk.

21. GMTD Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk. 22. GPRA Perdana Gapuraprima Tbk.

23. GWSA Greenwood Sejahtera Tbk. 24. JRPT Jaya Real Property Tbk.

25. KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk. 26. LAMI Lamicitra Nusantara Tbk. 27. LCGP Eureka Prima Jakarta Tbk. 28. LPCK Lippo Cikarang Tbk. 29. LPKR Lippo Karawaci Tbk.

30. MDLN Modernland Realty Ltd. Tbk. 31. MKPI Metropolitan Kenfiana Tbk. 32. MMLP Mega Manunggal Property Tbk. 33. MTLA Metropolitan Land Tbk.

34. MTSM Metro Realty Tbk.

35. MYRX Hanson International Tbk.

36. MYRXP Hanson International Tbk. (seri B) 37. NIRO Nirvana Development Tbk.

38. OMRE Indonesia Prima Property Tbk. 39. PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk. 40. PPRO PP Properti Tbk.

41. PWON Pakuwon Jati Tbk.

42. RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 43. RDTX Roda Vivatex Tbk.

44. RODA Pikko Land Development Tbk. 45. SCBD Danayasa Arthatama Tbk. 46. SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk. 47. SMRA Summarecon Agung Tbk. 48. TARA Sitara Propertindo Tbk. 49. ACST Acset Indonusa Tbk. 50. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk. 51. DGIK Nusa Konstruksi Eniinring Tbk. 52. IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk.

53. JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. 54. MTRA Mitra Pemuda Tbk.

55. NRCA Nusa Raya Cipta Tbk.

56. PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk. 57. PTPP PP (Persero) Tbk.


(45)

Tabel 2.6

Daftar Kode Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate (Lanjutan)

No. Kode Emiten Nama Emiten

58. SSIA Surya Semesta Internusa Tbk. 59. TOTL Total Bangun Persada Tbk. 60. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk. 61. WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk.

3.2.Sektor Infrastruktur; sektor ini adalah sektor industri yang bergerak dalam bidang energi, jalan tol, pelabuhan, bandara, dan sejenisnya, telekomunikasi, transportasi, dan konstruksi non-bangunan. Pada tabel 2.7 memperlihatkan kode dan nama emiten yang termasuk dalam sektor infrastruktur.

Tabel 2.7

Daftar Kode Perusahaan Sektor Infrastruktur No. Kode Emiten Nama Emiten

1. KOPI Mitra Energi Persada Tbk. 2. LAPD Leyand International Tbk. 3. PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. 4. POWR Cikarang Listrindo Tbk. 5. RAJA Rukun Raharia Tbk.

6. CMNP Citra Marga Nusaphala P. Tbk. 7. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 8. META Nusantara Infrastructure Tbk. 9. BTEL Bakrie Telecom Tbk.

10. EXCL XL Axiata Tbk.

11. FREN Smartfren Telecom Tbk. 12. INVS Inovisi Infacom Tbk. 13. ISAT Indosat Tbk.

14. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 15. APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. 16. ASSA Adi Sarana Armada Tbk.

17. BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk. 18. BIRD Blue Bird Tbk.

19. BLTA Berlian Laju Tanker Tbk. 20. BULL Buana Listya Tama Tbk.


(46)

Tabel 2.7

Daftar Kode Perusahaan Sektor Infrastruktur (Lanjutan)

No. Kode Emiten Nama Emiten

22. CASS Cardig Aero Services Tbk.

23. CPGT Citra Mahalika Nusantara Corpora Tbk. 24. GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

25. HITS Humpuss Intermoda Trans. Tbk.

26. IATA Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. 27. INDX Tanah Laut Tbk.

28. KARW ICTSI Jasa Prima Tbk.

29. LEAD Logindo Samudramakmur Tbk. 30. LRNA Eka Sari Lorena Transport Tbk. 31. MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. 32. MIRA Mitra International Resources Tbk. 33. NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk. 34. PORT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk. 35. PTIS Indo Straits Tbk.

36. RIGS Rig Tenders Tbk. 37. SAFE Steady Safe Tbk. 38. SDMU Sidomulyo Selaras Tbk. 39. SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk. 40. SMDR Samudera Indonesia Tbk. 41. SOCI Soechi Lines Tbk.

42. TAXI Express Transindo Utama Tbk. 43. TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk. 44. TPMA Trans Power Marine Tbk. 45. TRAM Trans Maritime Tbk.

46. WEHA WEHA Transportasi Indonesia Tbk. 47. WINS Wintermar Offshore Marine Tbk. 48. ZBRA Zebra Nusantara Tbk.

49. BALI Bali Towerindo Sentra Tbk. 50. BUKK Bukaka Teknik Utama Tbk. 51. IBST Inti Bangun Sejahtera Tbk. 52. INDY Indika Energy Tbk.

53. OASA Protech Mitra Perkasa Tbk. 54. SUPR Solusi Tunas Pratama Tbk.

55. TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk. 56. TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk. 57. TRUB Truba Alam Manunggal Tbk.


(47)

3.3.Sektor Keuangan; sektor ini adalah sektor industry yang bergerak pada bidang bank, lembaga pembiayaan, perusahaan efek, asuransi, dan lainnya. Pada tabel 2.8 memperlihatkan kode dan nama emiten yang termasuk dalam sektor keuangan.

Tabel 2.8

Daftar Kode Perusahaan Sektor Keuangan No. Kode Emiten Nama Emiten

1. AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. 2. AGRS Bank Agris Tbk.

3. ARTO Bank Artos Indonesia Tbk. 4. BABP Bank MNC Internasional Tbk. 5. BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 6. BBCA Bank Central Asia Tbk.

7. BBHI Bank Harda Internasional Tbk. 8. BBKP Bank Bukopin Tbk.

9. BBMD Bank Mestika Dharma Tbk. 10. BBNI Bank Negara Indonesia Tbk. 11. BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 12. BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk.

13. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 14. BBYB Bank Yudha Bakti Tbk.

15. BCIC Bank JTrust Indonesia Tbk. 16. BDMN Bank Danamon Tbk. 17. BEKS BPD Banten Tbk. 18. BGTG Bank Ganesha Tbk. 19. BINA Bank Ina Perdana Tbk.

20. BJBR BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.

21. BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk.

22. BKSW Bank ONB Indonesia Tbk. 23. BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk. 24. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 25. BNBA Bank Bumi Arta Tbk. 26. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk. 27. BNII Bank Maybank Indonesia Tbk. 28. BNLI Bank Pertama Tbk.

29. BSIM Bank Sinarmas Tbk.

30. BSWD Bank of India Indonesia Tbk. 31. BTPN Bank Tabungan Pensiunan N. Tbk.


(48)

Tabel 2.8

Daftar Kode Perusahaan Sektor Keuangan (Lanjutan)

No. Kode Emiten Nama Emiten

32. BVIC Bank Victoria Int’l. Tbk. 33. DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk.

34. INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk. 35. MAYA Bank Mayapada Tbk.

36. MCOR Bank China Constr. Bank Indonesia Tbk. 37. MEGA Bank Mega Tbk.

38. NAGA Bank Mitraniaga Tbk. 39. NISP Bank OCBC NISP Tbk. 40. NOBU Bank Nationalnobu Tbk. 41. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk. 42. PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk.

43. SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. 44. ADMF Adira Dinamika Multi Finance Tbk. 45. BBLD Buana Finance Tbk.

46. BFIN BFI Finance Tbk.

47. BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk. 48. CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk. 49. DEFI Danasupra Erapacific Tbk. 50. HDFA Radana Bhaskara Finance Tbk. 51. IBFN Intan Baruprana Finance Tbk. 52. IMJS Indomobil Multi Jasa Tbk. 53. MFIN Mandala Multifinance Tbk. 54. MGNA Magna Finance Tbk. 55. TIFA Tifa Finance Tbk.

56. TRUS Trust Finance Indonesia Tbk. 57. VRNA Verena Multi Finance Tbk.

58. WOMF Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. 59. AKSI Majapahit Inti Corpora Tbk. 60. HADE HD Capital Tbk.

61. KREN Kresna Graha Investama Tbk. 62. PADI Minna Padi Investama Tbk. 63. PANS Panin Sekuritas Tbk.

64. PEGE Panca Global Securities Tbk. 65. RELI Reliance Securities Tbk.

66. TRIM Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. 67. YULE Yulie Sekurindo Tbk.

68. ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk. 69. AHAP Asuransi Harta Aman P. Tbk.


(49)

Tabel 2.8

Daftar Kode Perusahaan Sektor Keuangan (Lanjutan)

No. Kode Emiten Nama Emiten

70. AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk. 71. ASBI Asuransi Bintang Tbk.

72. ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk. 73. ASJT Asuransi Jasa Tania Tbk. 74. ASMI Asuransi Kresna Mitra Tbk. 75. ASRM Asuransi Ramayana Tbk. 76. LPGI Lippo General Insurance Tbk. 77. MREI Maskapai Reasuransi Ind. Tbk. 78. PNIN Paninvest Tbk.

79. VINS Victoria Insurance Tbk.

80. APIC Pacific Strategic Financial Tbk. 81. BCAP MNC Kapital Indonesia Tbk.

82. BPII Batavia Prosperindo Interasional Tbk. 83. CASA Capital Financial Indonesia Tbk. 84. GSMF Equity Development Investmant Tbk. 85. LPPS Lippo Securities Tbk.

86. MTEN Capitalinc Investment Tbk. 87. PNLF Panin Financial Tbk. 88. SMMA Sinar Mas Multiartha Tbk. 89. VICO Victoria Investama Tbk.

3.4.Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi; sektor ini adalah sektor industri yang bergerak dalam bidang perdagangan besar barang produksi, eceran, restoran, hotel dan parawisata, advertising, printing, dan perangkatnya, perusahaan investasi, dan lainnya. Pada tabel 2.9 memperlihatkan kode dan nama emiten yang termasuk dalam sektor perdagangan, jasa, dan investasi.

Tabel 2.9

Daftar Kode Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi

No. Kode Emiten Nama Emiten

1. AIMS Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. 2. AKRA AKR Corporindo Tbk.


(50)

Tabel 2.9

Daftar Kode Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi

(Lanjutan) No. Kode Emiten Nama Emiten

3. APIL Arita Prima Indonesia Tbk. 4. BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 5. BOGA Bintang Oto Global Tbk.

6. CLPI Colorpak Indonesia Tbk.

7. CMPP Rimau Multi Putra Pratama Tbk. 8. CNKO Exploitasi Energy Indonesia Tbk. 9. DPUM Duta Putra Utama Makmur Tbk. 10. EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk. 11. FISH FKS Multi Agro Tbk.

12. GREN Evergreen Invesco Tbk. 13. HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk. 14. INTA Intraco Penta Tbk.

15. INTD Inter Delta Tbk. 16. ITTG Leo Investments Tbk. 17. KOBX Kobexindo Tractors Tbk. 18. KONI Perdana Bangunan Pusaka Tbk. 19. LTLS Lautan Luas Tbk.

20. MDRN Modern Internasional Tbk. 21. MICE Multi Indocitra Tbk.

22. MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk. 23. OKAS Ancora Indonesia Resources Tbk. 24. SDPC Millennium Pharmacon Tbk. 25. SOMI Renuka Coalindo Tbk. 26. TGKA Tigaraksa Satria Tbk. 27. TIRA Tira Austenite Tbk.

28. TMPI Sigmagold Inti Perkasa Tbk. 29. TRIL Triwira Intanlestari Tbk. 30. TURI Tunas Ridean Tbk. 31. UNTR United Tractors Tbk. 32. WAPO Wahana Pronatural Tbk.

33. WICO Wicaksana Overseas Int’l. Tbk. 34. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk. 35. AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.

36. CENT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk.

37. CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk. 38. DAYA Duta Intidaya Tbk.


(51)

Tabel 2.9

Daftar Kode Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi

(Lanjutan) No. Kode Emiten Nama Emiten

40. ERAA Erajaya Swasembada Tbk. 41. GLOB Global Teleshop Tbk.

42. GOLD Visi Telekomunikasi Infr. Tbk. 43. HERO Hero Supermarket Tbk.

44. KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk. 45. LPPF Matahari Departemnt Store Tbk. 46. MAPI Mitra Adiperkasa Tbk.

47. MIDI Midi Utama Indonesia Tbk. 48. MKNT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. 49. MPPA Matahari Putra Prima Tbk.

50. RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk. 51. RANC Supra Boga Lestari Tbk.

52. RIMO Rimo Internasional Lestari Tbk. 53. SKYB Skybee Tbk.

54. SONA Sona Topas Tourism Inds. Tbk. 55. TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 56. TRIO Trikomsel Oke Tbk.

57. FAST Fast Food Indonesia Tbk. 58. MAMI Mas Murni Indonesia Tbk.

59. MAMIP Mas Murni Tbk. (Saham Preferen) 60. PGLI Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk. 61. PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk.

62. PNSE Pudijadi & Sons Estate Tbk. 63. PTSP Pioneerindo Gourmnt Int’l. Tbk. 64. PUDP Pudijadi Prestige Limited Tbk. 65. AKKU Anugrah Kagum Karya Utama Tbk. 66. ARTA Artavest Tbk.

67. BAYU Bayu Buana Tbk.

68. BUVA Bukit uluwatu Villa Tbk. 69. GMCW Grahamas Citrawisata Tbk. 70. HOME Hotel Mandarine Regency Tbk. 71. HOTL Saraswati Griya Lestari Tbk. 72. ICON Island Concepts Indonesia Tbk. 73. INPP Indonesian Paradise Property Tbk. 74. JGLE Graha Andrasentra Propertindo Tbk. 75. JIHD Jakarta Int’l. Hotel & Dev. Tbk. 76. JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.


(52)

Tabel 2.9

Daftar Kode Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi

(Lanjutan) No. Kode Emiten Nama Emiten 77. KPIG MNC Land Tbk.

78. PANR Panorama Sentrawisata Tbk. 79. PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk. 80. PSKT Red Planet Indonesia Tbk. 81. SHID Hotel Sahid Jaya Tbk. 82. ABBA Mahaka Media Tbk. 83. BLTZ Graha Layar Prima Tbk.

84. EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk. 85. FORU Fortune Indonesia Tbk.

86. JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. 87. KBLV First Media Tbk.

88. LINK Link Net Tbk. 89. LPLI Star Pacific Tbk.

90. MARI Mahaka Radio Integra Tbk. 91. MDIA Intermedia Capital Tbk. 92. MNCN Media Nusantara Citra Tbk. 93. MSKY MNC Sky Vision Tbk.

94. SAME Sarana Meditama Metropolitan Tbk. 95. SCMA Surya Citra Media Tbk.

96. SRAJ Sejahteraya Anugrahjaya Tbk. 97. TMPO Tempo Inti Media Tbk. 98. VIVA Visi Media Asia Tbk. 99. ASGR Astra Graphia Tbk.

100. ATIC Anabatic Technologies Tbk.

101. DNET Indoritel Makmur Internasional Tbk. 102. LMAS Limas Indonesia Makmur Tbk. 103. MLPT Multipolar Technology Tbk. 104. MTDL Metrodata Electronic Tbk. 105. ABMM ABM Investama Tbk. 106. BHIT MNC Investama Tbk. 107. BMTR Global Mediacom Tbk. 108. BNBR Bakrie & Brothers Tbk.

109. BRMS Bumi Resources Minerals Tbk. 110. MLPL Multipolar Tbk.

111. PLAS Polaris Investama Tbk. 112. POOL Pool Advista Indonesia Tbk. 113. STRG Saratoga Investama Sedaya Tbk.


(53)

Tabel 2.9

Daftar Kode Perusahaan Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi

(Lanjutan) No. Kode Emiten Nama Emiten

114. DYAN Dyandra Media International Tbk. 115. GEMA Gema Grahasarana Tbk.

116. ITMA Sumber Energi Andalan Tbk. 117. MFMI Multifiling Mitra Indonesia Tbk. 118. MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. 119. OCAP Onix Capital Tbk.

120. PRDA Prodia Widyahusada Tbk.

121. SILO Siloam International Hospitals Tbk. 3. Pemilihan Saham

Seorang investor perlu menentukan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan terhadap saham yang akan diperdagangkan baik yang akan dibeli maupun yang akan dijual ataupun yang akan dipertahankan. Maka dari itu ada 2 strategi yang akan digunakan yaitu strategi pasif dan strategi pasif (Tandelilin, 2001). Strategi pasif biasanya dilakukan oleh investor yang percaya bahwa harga pasar yang terjadi adalah harga yang mencerminkan nilai intrinsik saham tersebut, sehingga investor tidak akan berusaha untuk secara aktif melakukan tindakan perdagangan saham yang bisa memberikan retun abnormal (Tandelili, 2001). Sedangkan strategi aktif investor akan mencari berbagai cara untuk memperoleh return yang sebanding dan investor juga akan lebih berusaha memperoleh hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil yang diperoleh oleh sesama investor lainnya.

Salah satu strategi aktif yang akan dilakukan oleh investor adalah tindakan pemilihan saham. Strategi ini adalah strategi yang paling


(54)

banyak digunakan dan yang paling rasional (Tandelilin, 2001). Investor akan secara aktif melalukan analisis dan pemilihan saham-saham yang dakan memberikan keuntungan baginya. Investor yang pintar akan membeli saham berdasarkan dengan melihat nilai intrinsiknya yang berada di atas harga pasar dan menjual saham yang nilai intrinsiknya di bawah harga pasar. Tindakan investor secara aktif memilih saham, lalu membuat keputusan menjual atau membeli saham tertentu diharapkan bisa memberikan manfaat bagi investor untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi (Tandelilin, 2001).

C. Perilaku Keuangan

Perilaku investor merupakan sesuatu yang menarik untuk dikaji. Keputusan investasi tidak lagi didasarkan pada faktor fundamental, melainkan mengikuti sebagian besar investor di pasar (Utami, 2005). Dalam behavioral finance, pendekatan teori investasi tidak l agi dipandang sebagai teori kaku, melainkan teori yang mengikutkan aspek psikologi yang mempengarugi investor dalam membuat keputusannya (Iramani, 2011).

Menurut Albert Phung yang seorang penulis dan analis pada investopedia.com dalam artikelnya menuliskan bahwa “behavioral finance is a relatively new field that seeks to combine behavioral and cognitive psychological theory with conventional economics and finance to provide

explanations for why people make irrational financial decisions”. Arti dari artikel yang dituliskan oleh Albert Phung (dikutip dari www.investopedia.com)


(55)

adalah perilaku keuangan merupakan bidang yang relatif baru yang menggabungkan antara teori psikologis perilaku dan kognitif yang berhubungan dengan ekonomi dan keuangan untuk memberikan sebuah penjelasan mengapa seseorang membuat keputusan keuangan yang irasional.

Istilah perilaku keuangan (behavioral finance) merupakan teori keuangan biasa yang mengabaikan bagaimana orang-orang di dunia nyata mengambil keputusan dan membuat perbedaan (Bodie, Kane, dan Marcus, 2014). Menurut Statman (dikutip dalam Handbook of Finance, vol.II, chapter 9), perilaku keuangan adalah usaha untuk memahami investor dan refleksi dari interaksi mereka di pasar uang. Premis dari behavioral finance adalah bahwa teori keuangan konvensional mengabaikan bagaimana sebenarnya manusia mengambil keputusan dan keputusan yang dibuat oleh setiap orang berbeda (Barberies dan Thaler, 2003). Behavioral finance adalah sebuah teori yang titik fokusnya pada pengaruh psikologi seorang investor dalam melakukan pengambilan keputusan berinvestasi. Munculnya teori ini karena seorang investor yang pada awalnya diasumsikan memiliki perilaku yang rasional ternyata lebih berperilaku yang emosional, sehingga bisa menyebabkan terjadinya penyimpang atau bias terhadap keputusan yang diambil. Oleh karena itu, ada beberapa indikator pembentuk faktor psikologis perilaku investor. Indikator-indikator tersebut antara lain (Nofsinger, 2005) (Roth, 2007) (Wira, 2016)


(56)

1. Considering the past

“People seem to use a past outcome as a factor in evaluating a current

risky decision. In short, people are willing to take more risk after

earning gains and less risk after losses” (Nofsinger, 2005). Artinya seorang investor menggunakan hasil masa lalu sebagai faktor dalam mengevaluasi keputusan berisiko saat ini. Singkatnya, seorang investor bersedia mengambil risiko lebih banyak setelah mendapatkan keuntungan dan sedikit risiko setelah kerugian.

2. Fear and greed

Fear merupakan ketakutan yang biasanya ditandai sebagai keadaan yang tidak menyenangkan dan menegangkan, dipicu oleh bahaya yang akan datang dan kesadaran akan bahaya (dikutip pada

www.wikipedia.org). Greed adalah keserakahan yang digambarkan sebagai keinginan yang tidak tertahankan untuk memiliki lebih banyak barang (uang, barang material) daripada yang sebenarnya dibutuhkan (dikutip pada www.wikipedia.org).

Fear and greed adalah rasa ketakutan dan keserakahan yang merupakan naluri manusia untuk menghindari sesuatu yang membahayakannya dan mendatangi sesuatu yang memberikan kepuasan (Roth, 2007).

3. Optimismbias

Most people have heard of “rose-colored glasses” and know that those who wear them tend to view the world with undue optimism. Investor too, tend to be overly optimistic about the markets, the economy, and the


(57)

potential for positive performance of the investments they make. Many overly optimistic investors believe that bad investments will not happen to them – they will only afflict “others” (Pompian, 2006). Artinya Seorang investor dengan perumpaman “kacamata berwarna mawar” hanya melihat hal-hal disekitarnya yang membuat dirinya senang atau dengan kata lain seorang investor memandang dunia dengan optimisme yang tidak semestinya. Hal tersebut membuat investor juga cenderung terlalu optimis terhadap pasar, ekonomi, dan potensi kinerja positif dari investasi yang mereka lakukan. Banyak investor yang terlalu optimis percaya bahwa investasi buruk tidak akan terjadi pada mereka - mereka hanya akan menimpa "orang lain".

Optimism adalah suatu kecenderungan pikiran untuk menjadi terlalu optimis, melebih-lebihkan hasil yang baik dan menyenangkan. Contohnya, pada trader pemula, biasanya mereka cenderung berpikir mereka aman dari ancaran kerugian di pasar (Wira, 2016).

4. Overconfidence bias

Overconfidence adalah perasaan percaya yang berlebihan (Nofsinger, 2005). Orang-orang cenderung menilai lebih ketepatan dari keyakinan atau peramalannya, dan mereka cenderung menilai lebih kemampuannya (Bodie, Kane, dan Marcus, 2014). Menurut Wira (2016) menyatakan bahwa overconfidence bias merupakan sebuah perilaku yang membawa seseorang menilai dirinya lebih baik daripada


(58)

kemampuan yang sebenarnya, mereka juga melebih-lebihkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki dibandingkan orang lain. 5. Familiarity

Seorang investor akan lebih suka hal-hal yang akrab bagi mereka. Oleh karena itu, investor akan memilih saham perusahaan yang telah mereka kenali. Ketika investor dihadapkan pada pilihan berisiko dan investor tahu lebih banyak tentang satu daripada yang lain, maka mereka akan memilih pilihan yang lebih akrab. Misalnya saat mereka ingin melakukan transaksi dengan saham perusahaan yang berbeda tetapi memiliki peluang menang yang sama maka investor akan memilih saham perusahaan yang telah dikenalnya. Walaupun investor mengetahui peluang untuk menang lebih rendah, tetapi karena sudah dikenalnya sehingga investor lebih percaya pada saham perusahaan yang telah dikenalnya. Oleh karena itu, familiarity adalah perilaku investor dengan menilai sesuatu berdasarkan yang sudah dikenalinya (Nofsinger, 2005).

6. Representativeness

Menurut Nofsinger (2005) seseorang juga dapat membuat kesalahan

representativeness di pasar keuangan. Misalnya, investor bingung dengan perusahaan yang bagus dengan investasi yang bagus. Perusahaan yang baik diwakili oleh perusahaan yang menghasilkan pendapatan yang kuat, memiliki pertumbuhan penjualan yang tinggi, dan memiliki manajemen mutu. Investasi bagus adalah saham yang


(59)

kenaikannya lebih tinggi dari saham lainnya. Perusahaan yang baik tidak selalu melakukan investasi yang baik. Investor sering keliru percaya bahwa kinerja operasi masa lalu perusahaan mewakili kinerja masa depan, dan mereka mengabaikan informasi yang tidak sesuai dengan gagasan ini. Perusahaan yang baik tidak berkinerja baik selamanya, sama seperti perusahaan buruk tidak tampil buruk selamanya. Selain itu, menurut Ritter (2003) “people underweight long-term averages. People ted to put too much weight on recent experience.

This is sometimes known as the “law of small numbers”.” Maksud dari pernyataan Ritter mengenai representativeness adalah perilaku investor yang cenderung meremehkan hasil jangka panjang dan lebih perhatian pada hasil yang diperoleh jangka pendek. Contohnya, pemikiran investor bahwa keuntungan yang dipeoleh atas saham yang tinggi adalah hal yang wajar karena melihat perkembangan return sebelum-sebelumnya yang tinggi.

7. Emotion

Teori keuangan tradisional mengasumsikan bahwa orang membuat keputusan rasional untuk memaksimalkan kekayaan mereka dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian.Keputusan finansial itu rumit dan mencakup risiko dan ketidakpastian. Dengan demikian, latar belakang perasaan, atau mood, dapat mempengaruhi keputusan keuangan. Jika seseorang dalam suasana hati yang baik, dia cenderung lebih optimis dalam mengevaluasi investasi. Suasana hati yang baik (buruk) akan


(60)

meningkat (menurun) kemungkinan investasi dalam keadaan berisiko, seperti saham. Sehingga emotion adalah perasaan seseorang pada saat tertentu bisa good mood atau bad mood yang merupakan bagian penting dalam proses pengambilan keputusan yang meningkatkan ketidakpastian yang tinggi (Nofsinger, 2005).

8. Social interaction

Orang belajar melalui interaksi dengan orang lain. Dengan melihat perilaku orang lain seseorang dapat menafsirkan kepercayaan orang tersebut, tapi kebanyakan dari kita menikmati interaksi sosial percakapan;Artinya, orang lebih suka bicara. Percakapan yang terjadi tentang topik yang menggairahkan, yang menarik perhatian, dan bahkan topik yang membuat khawatir. Berbicara adalah cara penting untuk mendapatkan informasi dan mendeteksi reaksi emosional, yang membantu membentuk pendapat seseorang. Oleh sebab itu, social interaction dapat diartikan sebagai interaksi yang dilakukan seorang investor dengan pihak lain yang berkaitan dengan topik yang menarik bagi mereka seperti membicarakan mengenai saham (Nofsinger, 2005).

D. Penelitian Sebelumnya

Penelitian Iramani (2011) dengan judul Model Perilaku Pemodal Terhadap Risiko Dan Jenis Investasi Pada Sektor Perbankan (Studi Perilaku Keuangan Berbasis Psikologi) menggunakan beberapa variabel pembentuk faktor psikologis, seperti overconfidence, data mining, herd-like behaviour, status


(1)

Lampiran 6

Perhitungan Statistik Parametrik (ANOVA)

a.

Variabel Considering The Past & Fear And Greed

b.

Variabel Overconfidence & Optimism

Descriptives

cons ideringthpastdanfearandgreed

16 28.38 3.964 .991 26.26 30.49 20 37

9 30.11 3.060 1.020 27.76 32.46 24 33

25 28.96 3.470 .694 27.53 30.39 22 40

50 28.98 3.548 .502 27.97 29.99 20 40

sektor utama sektor kedua sektor ketiga Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

cons ideringthpastdanfearandgreed

.145 2 47 .865

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

cons ideringthpastdanfearandgreed

17.381 2 8.691 .681 .511

599.599 47 12.757

616.980 49

Between Groups Within Groups Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Descriptives

overconfidencedanoptimism

16 25.88 4.349 1.087 23.56 28.19 16 32

9 24.11 5.622 1.874 19.79 28.43 16 30

25 27.48 3.380 .676 26.08 28.88 21 36

50 26.36 4.265 .603 25.15 27.57 16 36

sektor utama sektor kedua sektor ketiga Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Mean


(2)

c.

Variabel Familiarity & Representativeness

overconfidencedanoptimis m

2.839 2 47 .069

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

overconfidencedanoptimism

80.641 2 40.321 2.337 .108

810.879 47 17.253

891.520 49

Between Groups Within Groups Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Descriptives

familiaritydanrepresentativeness

16 30.13 2.941 .735 28.56 31.69 23 34

9 30.56 1.944 .648 29.06 32.05 26 32

25 30.24 3.854 .771 28.65 31.83 21 40

50 30.26 3.250 .460 29.34 31.18 21 40

sektor utama sektor kedua sektor ketiga Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

familiaritydanrepresentativeness

1.471 2 47 .240

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

familiaritydanrepresentativeness

1.088 2 .544 .049 .952

516.532 47 10.990

517.620 49

Between Groups Within Groups Total

Sum of


(3)

d.

Variabel Social Interaction & Emotion

Descriptives

socialinteractiondanemotion

16 26.06 3.768 .942 24.05 28.07 20 35

9 25.11 2.804 .935 22.96 27.27 22 30

25 26.40 2.739 .548 25.27 27.53 21 31

50 26.06 3.087 .437 25.18 26.94 20 35

sektor utama sektor kedua sektor ketiga Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

socialinteractiondanemotion

.931 2 47 .401

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

socialinteractiondanemotion

10.994 2 5.497 .567 .571

455.826 47 9.698

466.820 49

Between Groups Within Groups Total

Sum of


(4)

Perhitungan Statistik Non Parametrik (Kruskal Wallis)

a.

Variabel Considering The Past & Fear And Greed

Kruskal-Wallis Test

b.

Variabel Overconfidence & Optimism

Descriptive Statistics

50 28.98 3.548 20 40

50 2.18 .896 1 3

cons ideringthpast danfearandgreed kategori

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Ranks

16 23.72

9 31.44

25 24.50

50 kategori

sektor utama sektor kedua sektor ketiga Total consideringthpast

danfearandgreed

N Mean Rank

Test Statisticsa,b

1.899 2 .387 Chi-Square

df

Asymp. Sig.

cons idering thpastdanfe arandgreed

Kruskal W allis Test a.

Grouping Variable: kategori b.

Descriptive Statistics

50 26.36 4.265 16 36

50 2.18 .896 1 3

overconfidence danoptimism kategori


(5)

Kruskal-Wallis Test

c.

Variabel Familiarity & Representativeness

Kruskal-Wallis Test

Ranks

16 23.84

9 20.61

25 28.32

50 kategori

sektor utama sektor kedua sektor ketiga Total overconfidence danoptimism

N Mean Rank

Test Statisticsa,b

2.174 2 .337 Chi-Square

df

Asymp. Sig.

overconfid encedano ptimism

Kruskal W allis Test a.

Grouping Variable: kategori b.

Descriptive Statistics

50 30.26 3.250 21 40

50 2.18 .896 1 3

familiaritydanrep resentativeness kategori

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Ranks

16 25.88

9 27.22

25 24.64

50 kategori

sektor utama sektor kedua sektor ketiga Total familiaritydanrep

resentativeness


(6)

d.

Variabel Social Interaction & Emotion

Kruskal-Wallis Test

.227

2 .893 Chi-Square

df

Asymp. Sig.

familiarityda nrepres ent

ativeness

Kruskal W allis Test a.

Grouping Variable: kategori b.

Descriptive Statistics

50 26.06 3.087 20 35

50 2.18 .896 1 3

socialinteractio ndanemotion kategori

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Ranks

16 24.59

9 21.11

25 27.66

50 kategori

sektor utama sektor kedua sektor ketiga Total socialinteractio ndanemotion

N Mean Rank

Test Statisticsa,b

1.445 2 .486 Chi-Square

df

Asymp. Sig.

socialinte ractionda nemotion

Kruskal W allis Test a.

Grouping Variable: kategori b.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Perilaku Keuangan Terhadap Keputusan Investor Dan Performa Investasi Saham Di Kota Medan

11 109 149

Aspek Hukum Kepemilikan Saham Oleh Investor Asing melalui Pasar Modal

0 20 87

ANALISIS RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN Analisis Rasionalitas Investor Dalam Pemilihan Saham Dan Penentuan Portofolio Optimal Menggunakan Indeks Tunggal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indek

0 3 13

ANALISIS PENGARUH RASIONALITAS INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL ANALISIS PENGARUH RASIONALITAS INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SELAMA

0 2 13

ANALISIS RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL Analisis Rasionalitas Investor Dalam Pemilihan Saham Dan Penentuan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks LQ 45

0 1 13

Analisis perilaku investor terhadap pemilihan jenis saham perusahaan berdasarkan aspek Psikologi (studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

0 1 157

Pengaruh Perilaku Follower Investor pada Volatilitas Saham.

4 16 38

Analisis Pengaruh Perilaku Keuangan terhadap Keputusan Investor dan Performa Investasi Saham di Kota Medan

0 0 2

ASPEK PEMILIHAN JENIS DALAM KEGIATAN REH

0 1 51

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEUANGAN TERHADAP KEPUTUSAN INVESTOR DAN PERFORMA INVESTASI SAHAM DI KOTA MEDAN TESIS

0 0 16