Sumber Perolehan Devisa Perekonomian Terbuka

137 Ekonomi SMAMA XI Generalized System of Preferences GSP merupakan tarif bea masuk impor yang khusus diberikan oleh negara industri maju developed countries yang berlaku umum bagi semua negara berkembang kecuali beberapa negara anggota OPES tidak termasuk Indonesia. GSP lahir dari hasil konferensi perdagangan dan pembangunan PBB pada tahun 1968. Diskusikan dengan teman sebangku kalian, di antara kebijakan-kebijakan perdagangan internasional yang telah kita pelajari di atas, GSP termasuk dalam kebijakan internasional yang mana

C. Pembayaran Internasional

Apabila ada dua negara yang melakukan perdagangan internasional, maka tentu diperlukan suatu alat pembayaran yang dapat diterima oleh semua pihak. Alat pembayaran tersebut sering disebut dengan istilah devisa.

1. Pengertian Devisa

Apabila ada orang Indonesia membeli barang dari luar negeri, maka ia tidak akan dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan uang Rupiah seperti yang biasa ia pakai saat melakukan transaksi perdagangan di dalam negeri. Ia harus membayar dengan mata uang yang diakui negara asal barang yang ia beli atau alat pembayaran lain yang dapat diterima secara internasional. Alat pembayaran internasional inilah yang dimaksud dengan devisa. Devisa dapat berbentuk, mata uang kuat hard currencyvaluta asing yaitu mata uang yang dipercaya dan mudah diterima oleh negara lain, emas, wesel asing atau SDR Special Drawing Rights. Jadi devisa adalah semua barang yang dapat berfungsi sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional.

2. Sumber Perolehan Devisa

Perdagangan internasional dan berbagai kegiatan yang berskala internasional memerlukan alat pembayaran luar negeri atau devisa. Dengan demikian apabila suatu negara memiliki devisa yang banyak, maka akan semakin mudah negara tersebut melakukan hubungan internasional terutama Kecakapan Akademik Di unduh dari : Bukupaket.com Ekonomi SMAMA XI 138 perdagangan internasional. Dari manakah sumber perolehan devisa sebuah negara? Beberapa sumber perolehan devisa negara antara lain sebagai berikut. a. Hasil penjualanekspor barang dan jasa seperti ekspor kayu lapis, karet, kopi, minyak tanah dan lain sebagainya. Demikian pula hasil ekspor jasa seperti jasa pengangkutan, komisi jasa perbankan, premi asuransi dan lain sebagainya. b. Pinjaman yang diperoleh dari negara lain, badan-badan internasional serta swasta asing, seperti pinjaman dari CGI, kredit dari world bank, ADB atau kredit dari swasta asing. c. Hadiah atau grant dan bantuan dari badan-badan PBB seperti United Nations Development Program UNDP, United Nations Scientific and Cultural Organization UNESCO dan pemerintah asing. d. Laba dari penanaman modal ke luar negeri, seperti laba yang ditransfer dari perusahaan milik pemerintah dan warga negara yang berdomisili di luar negeri, termasuk transfer dari warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri seperti di Singapura, Timur Tengah dan lain sebagainya. e. Hasil dari kegiatan pariwisata internasional, seperti uang sewa angkutan, sewa hotel, penjualan souvenir khas tradisional, uang jasa pramuwisata dan lain sebagainya. Masing-masing negara yang terlibat kegiatan ekonomi internasional hanya akan bisa memperoleh devisa bila dapat memenangkan persaingan yang ketat dan dahsyat dalam perdagangan internasional, dalam arti kata komoditi yang ditawarkan haruslah merupakan komoditi unggul, berdaya saing tinggi, dan sesuai dengan selera konsumen. Sumber : www.usc.edu. Gambar 4.2 Objek wisata yang dikunjungi wisa- tawan mancanegara da- pat menghasilkan devisa Di unduh dari : Bukupaket.com 139 Ekonomi SMAMA XI Semangat Produktivitas Jika kalian nanti memiliki perusahaan sepatu dan tas dari kulit yang berorientasi ekspor, diskusikan dengan teman-teman kelompok belajar kalian masing-masing, tindakan konkret apa saja yang bisa kalian lakukan agar barang produksi perusahaan kalian mampu memenangkan persaingan dalam kegiatan perdagangan internasional Buat laporan atas diskusi kelompok yang kalian lakukan, selanjutnya hasil diskusi kelompok diteruskan dalam forum diskusi kelas

3. Tujuan Penggunaan Devisa