1. Perencanaan Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran
Matematika pada Materi Bilangan Bulat Kelas VII di SMP Kanisius Kalasan.
Dalam mengumpulkan data tentang perencanaan pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat
kelas VII di SMP Kanisius Kalasan, peneliti melakukan wawancara dengan guru yang mengampu kelas VII yang pada saat ini diampu oleh Ibu
Agustina Kurnia S.Pd. Perencanaan pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat kelas VII di SMP
Kanisius Kalasan dengan : a.
Mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal siswa Dalam memperoleh data atau informasi tentang identifikasi
karakteristik dan kemampuan awal, guru menggunakan cara dengan mengadakan pretest secara lisan dan tertulis. Cara ini dilakukan agar
informasi tentang identifikasi karakteristik dan kemampuan awal siswa dapat diketahui dengan jelas sehingga guru ketika dalam
menyusun perencanaan pelaksanaan pengajaran dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa.
b. Pemilihan Metode Pengajaran
Data tentang metode –metode yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar mata pelajaran matematika materi bilangan bulat kelas VII di SMP Kanisius Kalasan diperoleh dari hasil wawancara,
Ibu Agustina Kurnia S.Pd mengatakan bahwa ada beberapa metode
yang sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan pemilihan dari beberapa metode yang ada dilakukan dengan
mempertimbangkan tujuan materi yang akan disampaikan dan situasi kelas. Adapun beberapa metode yang sering digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar adalah : 1 Metode ceramah, digunakan guru dalam menjelaskan materi yang
bersifat teoritis, di mana guru menerangkan, siswa mendengarkan dan menerima materi pelajaran serta mencatat hal
–hal yang penting dan dianggap perlu.
Gambar di atas adalah keadaan ketika Ibu Nia memberikan penjelasan tentang materi sifat-sifat
perkalian dan prinsip dalam operasi campuran.
2. Metode tanya jawab, pada metode ini terjadi komunikasi antara guru dengan siswa. Dimana guru memberikan pertanyaan pada
siswa atau sebaliknya, hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian belajar siswa dan hal
–hal yang belum dimengerti siswa pada materi tersebut.
Ini keadaan waktu Bu Nia sedang melakukan komunikasi tanya
jawab kepada siswa.
3. Pemberian tugas belajar, yaitu memberikan tugas belajar kepada siswa. Tugas tersebut bisa dikerjakan di kelas waktu proses belajar
mengajar sedang berlangsung atau dikerjakan di rumah
Ini adalah suasana ketika siswa menyalin tugas yang dikerjakan di rumah untuk dikoreksi bersama dan suasana ketika mengerjakan
tugas di kelas Uraian di atas menunjukkan bahwa guru pengampu dapat
melaksanakan pemilihan metode yang efektif dan sesuai dengan tujuan pengajaran maupun materi yang akan disampaikan.
c. Pemilihan Alat Peraga dalam Kegiatan Belajar Mengajar Matematika
pada Materi Bilangan Bulat. Data tentang pemilihan alat peraga dalam kegiatan belajar
mengajar matematika pada materi bilangan bulat diperoleh melalui
pengamatan dan wawancara dengan guru pengampu. Berdasarkan wawancara beliau mengatakan bahwa beliau baru pertama kali
mengajar untuk kelas VII, jadi beliau belum mengecek di laboratorium tentang alat peraga apa saja yang berhubungan dengan
materi bilangan bulat. Dari hasil pengamatan beliau menggunakan salah satu anak
didik untuk menjadi peraga. Beliau memberikan instruksi bahwa teman mereka yang maju ke depan menempati posisi bilanagan nol,
dan jika teman mereka yang berada di depan berjalan melangkah ke kiri banyaknya langkah merupakan nilai bilangan yang dimaksud
sedangkan arah kiri menyatakan bahwa bilangan tersebut merupakan bilangan negatif, begitu juga sebaliknya jika teman mereka yang
berada di depan berjalan melangkah ke kanan, banyaknya langkah merupakan nilai bilangan yang dimaksud sedangkan arah kanan
menyatakan bahwa bilangan tersebut merupakan bilangan positif.
Beliau lalu memberikan kertas kecil yang berisi operasi penjumlahan atau pengurangan pada bilangan bulat kepada anak didik yang
menjadi peraga. Lalu anak didik tersebut memperagakan isi kertas yang tadi diberikan oleh guru dan teman
–temannya yang lain mencoba menebak hasil operasi bilangan tersebut dengan
mernyebutkan nilai bilangan yang dimaksud.
Dengan peraga sederhana ini beliau ingin memberikan gambaran secara kongkrit tentang operasi bilangan bulat dengan
menggunakan garis bilangan, selain itu juga untuk mengukur kemampuan para peserta didik tentang konsep yang sudah beliau
berikan dapat diterima atau ditangkap dengan baik oleh peserta didik atau tidak.
d. Menyusun Strategi Evaluasi
Untuk mencapai evaluasi mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat secara efektif dan efisien, maka pada
evaluasi tersebut perlu direncanakan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ibu Agustina Kurnia
S.Pd dalam menentukan strategi evaluasi yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar pada materi bilangan bulat sudah
memperhatikan dan mencakup aspek – aspak penting dalam
belajar, adapun aspek – aspek tersebut adalah : a aspek
kognitif, b aspek afektif dan c aspek psikomotor. Dengan memperlihatkan aspek
–aspek belajar di atas maka akan menghasilkan suatu strategi evaluasi yang benar
–benar efektif dan efisien serta tingkat pencapaian belajar peserta didik
dapat diketahui secara menyeluruh. Dari hasil wawancara dengan ibu Agustina Kurnia S.Pd juga
terungkap ada hal –hal yang harus ditentukan dalam menyusun
evaluasi dalam proses belajar mengajar, adapun hal –hal yang
harus ditentukan tersebut adalah : 1. Jenis evaluasi seperti test harian setiap pertemuan dan test
akhir bab semua materi dari awal sampai akhir 2. Alat evaluasi, jenis alat evaluasi yang digunakan adalah test
tertulis, test lisan dan test sikap. a Test tertulis, test ini dilaksanakan dengan mengutamakan
penilaian terhadap jawaban tertulis peserta didik. b Test lisan, test ini dilaksanakan secara lisan dan dijawab
secara lisan pula oleh peserta didik. c Test sikap, test ini dilaksanakan untuk menilai sikap peserta
didik dalam penampilan dan cara berpakaian.
2. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Mata Pelajaran