Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

45 b. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara tanya jawab langsung antara penulis dengan pihak yang memberikan informasi. Dengan cara ini di harapkan memperoleh data informasi tentang non performing finance pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah serta tingkat profitabilitas. c. Dokumentasi Dokumentasi yakni pengumpulan bukti-bukti dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian yang diperlukan penulis.

3.4. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2009:147. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya Kolmogorov Smirnov test Sumarsono, 2004:40. Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikasi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka distribusi adalah tidak normal. 2. Jika nilai signifikasi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46

3.5. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji hipotesis, sesuai dengan ketentuan bahwa dalam uji regresi linier berganda harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu agar penelitian tidak bias dan untuk menguji kesalahan model regresi yang dilakukan dalam penelitian. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan yaitu : 1 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen Ghozali, 2009:95. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat berdasarkan nilai Variance Inflation Factor VIF. Suatu model regresi menunjukkan adanya multikolinearitas jika: 1. Nilai Tolerance 0,10, atau 2. Nilai VIF ≥ 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen Ghozali, 2009. 2 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2009:125. Pengujian heteroskedasitas dapat dilakukan dengan cara menggunakan uji rank Spearman yaitu dengan membandingkan antara residual dengan seluruh variabel bebas. Jika varians dari residual suatu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47 pengamatan lain berbeda, maka disebut terdapat heteroskedastisitas. Metode regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. 3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam satu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini t dengan kesalahan pada periode sebelumnya t-1. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2009. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokeralasi maka dilakukan pengujian Durbin – Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.1 Deteksi adanya autokorelasi dengan kriteria Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negative No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif atau negative Tidak ditolak du d 4 – du Sumber: Ghozali, Imam, 2009, Cetakan IV, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 48

3.6. Uji Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH

0 5 96

Analisis Pengaruh Non Performing Financing Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

0 12 7

ANALISIS PENGARUH MODAL, NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERBANKAN SYARIAH

2 7 156

pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah,pembiayaan musyarakah,pembiayaan murabahah,dan non performing financing (npf) terhadap kinerja bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia periode januari 2010-maret 2015

0 7 122

Kredit Bermasalah Pembiayaan Murabahah dan Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas dengan Menggunakan Pendekatan Return On Assets (ROA) Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri

0 9 1

Analisis Pengaruh Non Performing Finance Pembiayaan Murabahah Dan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Dengan Menggunakan Pendekatan Return On Asset (ROA) Pada PT. Bank Syariah Mandiri

3 53 141

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCE PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUDHARABAH, DAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RETURN ON ASSETS (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH.

0 0 97

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCE PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUDHARABAH, DAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RETURN ON ASSETS (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH

0 0 21