keselamatan penumpang dan penerbangan kebandarudaraan serta pembinaan teknis terhadap asosiasi sub sektor Perhubungan Udara.
b Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ini :
1. Kepala Seksi Angkutan Udara 2. Kepala Seksi Keselamatan Penumpang
3. Kepala Seksi Kebandarudaraan
D. Jenis Kegiatan
Dinas Perhubungan adalah instansi pemerintah yang bergerak di pelayanan transportasi darat, laut dan udara. Instansi ini juga menyediakan sarana dan
prasarana yang mendukung transportasi. Dinas Perhubungan juga mengadakan kegiatan pembangunan di bidang perhubungan pos dan telekomunikasi.
E. Kinerja Kegiatan Terkini
a Transportasi Darat
1 Jaringan Jalan Dalam konteks tata ruang internal Sumatera Utara, kajian sektor
transportasi dititikberatkan pada sistem prasarana transportasi darat, oleh karena jaringan jalan darat, angkutan sungai dan penyeberangan dan jaringan kereta api
berpengaruh langsung terhadap pembentukan struktur dan pola sebaran ruang aktifitas di wilayah daratan Sumatera Utara. Meskipun demikian, pola lokasi
Universitas Sumatera Utara
prasarana angkutan udara dan laut juga memberikan kerangka pembentukan struktur dan pola ruang melalui penguatan pada pembentukan struktur dan pola
sebaran ruang aktifitas di wilayah yang terbatas, yakni penguatan pada fungsi sentralistik dari kota dimana bandara dibangun dan penguatan struktur wilayah
sepanjang garis pantai dimana pelabuhan-pelabuhan dibangun. Kedua jenis angkutan yang disebut terakhir ini lebih menentukan perkembangan wilayah
dalam kaitan fungsinya sebagai outlet dan inlet bagi pergerakan penumpang dan barang antara Sumatera Utara dengan wilayah eksternalnya. Dilihat dari
kepadatannya yaitu rasio panjang jalan terhadap luas wilayah, jaringan jalan nasional yang dibangun di pantai Timur Provinsi Sumatera Utara lebih tinggi
dibandingkan dengan wilayah pantai Barat dan wilayah dataran tinggi di bagian tengah. Sementara itu, untuk kategori jalan provinsi, rasio di wilayah pantai timur
lebih rendah dibandingkan dengan wilayah pantai barat Provinsi Sumatera Utara.
Tabel 2.1
Perkembangan Panjang Jalan di Prov. Sumatera Utara
Tahun Jalan Nasional
km Jalan Provinsi
km Jalan
KabKota km
Jumlah km
2009 2.196,155
2.654,315 29.023,659
33.874,129 2010
2.539,254 2.753,040
28.866,124 34.158,418
2011 2.831,127
3.048,500 33.078,178
38.957,805 2012
2.249,640 3.048,500
28.866,120 34.164,260
Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara 2013
Rasio tersebut menunjukkan bahwa dari segi perimbangan pembangunan jalan nasional, wilayah pantai timur dapat dikatakan mengalami perkembangan
yang lebih pesat dibandingkan dengan wilayah pantai barat dan dataran tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Namun hal tersebut dikompensasi oleh tingkat perkembangan pembangunan jalan Provinsi yang lebih tinggi di wilayah pantai barat dan dataran tinggi. Dikaitkan
dengan fungsi masing-masing jenis jalan, wilayah pantai timur memiliki akses antar provinsi yang baik. Di pihak lain, wilayah pantai barat pada dasarnya telah
memiliki akses antar pusat kabupaten yang baik. Ketimpangan perkembangan antara wilayah pantai timur dengan pantai barat dan dataran tinggi, merupakan
akibat dari rendahnya aksesibilitas bagi pergerakan lokal di wilayah pantai barat dan dataran tinggi.
Informasi kualitatif mengindikasikan masih minimnya pembangunan jaringan jalan yang mampu memberikan akses hingga sentra-sentra aktifitas pada
skala lokal. Di pihak lain, sentra-sentra tersebut sangat potensial sebagai penguat perkembangan ekonomi Sumatera Utara yang berbasis sumberdaya lokal. Pada
tahun 2012, Pemerintah Provinsi Sumatara Utara melalui SK Gubernur Nomor
188.44 31 KPTS 2012 Tanggal 19 Januari 2012 mengeluarkan suatu keputusan berkenaan dengan penetapan ruas-ruas jalan sekunder yang didalamnya
adalah jalan-jalan Provinsi yang terdapat di Sumatera Utara.
2 Terminal
Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi. Terminal penumpang menurut wilayah pelayanannya
dikelompokan menjadi :
Universitas Sumatera Utara
a. Terminal penumpang tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
Angkutan Lintas Batas Negara, Angkutan Antar Kota Antar Provinsi, Antar Kota Dalam Provinsi, Angkutan Kota dan Angkutan Perdesaan .
b. Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
Angkutan Antar Kota dalam Provinsi, Angkutan Kota dan Angkutan Perdesaan
c. Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
Angkutan Kota dan Angkutan Perdesaan. Terminal di Provinsi Sumatera Utara berjumlah 40 unit terdiri dari:
1 Terminal tipe A ………………………………………………… 8 unit 2 Terminal tipe B ………………………………………………… 15 unit
3 Terminal tipe C ………………………………………………… 17 unit
3 Perlengkapan Jalan
Perlengkapan jalan merupakan salah satu fasilitas keselamatan jalan yang sangat berperan penting dalam upaya mewujudkan kondisi lalu lintas dan
angkutan jalan yang selamat, aman, tertib dan lancar. Sesuai dengan kewenangannya Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara melaksanakan
pembangunan pengadaan fasilitas perlengkapan jalan pada ruas jalan provinsi. Berdasarkan data realisasi pembangunan fasilitas perlengkapan jalan yang telah
terpasang adalah sebagaimana ditunjukaan pada tabel dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2
Realisasi Pembangunan Fasilitas Perlengkapan Jalan TA. 2009-20012 di Sumatera Utara
No Kegiatan
Realisasi Total
2009 2010
2011 2012
Volume Volume
Volume Volume
Volume
1 Marka Jalan
1.000 m
5.000 m
2.082 m2
1.247 m
9.329 m
2 Guardrail
900 m
1.080 m
745 m
m 2.725
m 3
Rambu 125
bh 764
bh 190
bh 216
bh 1.295
bh 4
ZOSS 2
lok 2
lok bh
bh 4
lok 5
APILL 2
lok 2
lok lok
2 lok
6 lok
- Traffic Light 2
lok lok
lok lok
2 - Warning Light
lok 2
lok lok
2 lok
4 6
Paku Jalan 1.080
bh 1.080
bh 7
Delineator 340
bh 545
bh 700
bh 1.585
bh 8
RPPJ 28
bh 28
bh
Sumber : Dinas Perhubungan Provsu 2012
b Transportasi Danau dan Penyeberangan
1. Prasarana Danau dan Penyeberangan
Di Sumatera Utara jaringan prasarana pelayanan transportasi danau dan penyeberangan melayani di beberapa kabupaten di kawasan Danau Toba dan
untuk angkutan penyeberangan juga sudah melayani pada lintas Sibolga – Gunungsitoli – Teluk Dalam – P. Tello, yang dilayani oleh Kapal Ferry Roro dan
LCT. Trayek angkutan yang melayani angkutan penyeberangan yaitu pelabuhan Tigaras – Simanindo, Tomok – Ajibata, Sibolga – Gunung Sitoli, Sibolga Teluk
Dalam, Teluk Dalam – P.Tello. Sedangkan untuk angkutan danau melayani disekitar Kawasan Danau Toba yang mencakup wilayah 7 kabupaten. Jumlah dan
lokasi pelabuhan danau yang terdapat di Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3
Pelabuhan Danau di Sumatera Utara
NO. NAMA
PELABUHAN LUAS
KONSTRUKSI LANTAI M2
AREAL M2 1
TONGGING 120
400 BETON
2 HARANGGAOL
250 630
KAYU 3
TIGARAS 110,40
635 BETON
4 TIGARAJA
268,70 3.200
BETON 5
AJIBATA 162
900 BETON
6 TOMOK
120 480
KAYU 7
SIMANINDO -
2.800 BETON
8 PANGURURAN
368 1.500
KAYU 9
NAINGGOLAN 100
240 KAYU
10 ONAN RUNGGU
60 157,5
KAYU 11
BALIGE 98
774 BETON
12 MUARA
450 452
BETON 13
MOGANG 70
450 KAYU
14 BAKKARA
- 450
BETON 15
SILALAHI -
450 BETON
Sumber : Dinas Perhubungan Provsu 2014
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui BUMD yakni PT. Pembangunan Prasarana Sumatera Utara PPSU telah mengoperasikan 2 dua
unit kapal Ferry KMP. Sumut I dan sumut II yang melayani lintas penyeberangan Tigaras-Simanindo dan Muara – Nainggolan. Data realisasi
jumlah penumpang dan kendaraan yang dilayani KMP Sumut I dan II pada tahun 2011-2013 dijelaskan pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4
Perkembangan Jumlah Kendaraan dan Penumpang KMP Sumut I dan II Tahun 2011-2013
Sumber : PT. Pembangunan Prasarana Sumatera Utara PPSU
Untuk angkutan penyeberangan lintas Sibolga – Gunungsitoli ; Sibolga – Teluk Dalam dan Teluk Dalam – P. Tello saat ini dilayani oleh operator swasta
dan BUMN PT. ASDP Ca. Sibolga. Data realisasi jumlah penumpang dan kendaraan untuk tahun 2007-2012 ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 2.5
Realisasi Angkutan Penyeberangan Lintas : Sibolga – Gunungsitoli Tahun 2007-2012
No. URAIAN
TAHUN 2007
2008 2009
2010 2011
2012 1
Trip 636
716 717
651 616
524 2
PENUMPANG 108.379
153.766 152.866
169.647 178.571
156.948 3
KEND. RODA 2 5.382
6.503 6.822
7.745 9.976
6.680 4
KEND. RODA -4 6
11.746 12.526
11.558 8.731
10.508 6.791
5 4 KAPAL
KMP. BELANAK BARAU. KUALA
BATEE II, TJ. BURANG
4 KAPAL KMP. BELANAK BARAU,
KMP. PULO TELLOTJ.BURANG
4 KAPAL KMP. BELANAK BARAU,
KMP PILO TELLOJ.BURANG
4 KAPAL KMP. BELANAK BARAU,
KMP PILO TELLOJ.BURANG
4 KAPAL KMP. BELANAK BARAU,
KMP PILO TELLOJ.BURANG
2 KAPAL KMP. BELANAK
KMP. TJ. BURANG
Sumber : PT. ASDP Cab. Sibolga
KENDARAAN Sumut I
- -
- 202
176 256
329 287
258 271
114 -
1.893 Sumut II
- 707
1.317 1.554
1.718 2.258
2.282 1.952
2.054 1.887
1.313 1.980
19.022 PENUMPANG
Sumut I -
- -
943 817
1.053 1.409
1.223 977
793 328
- 7.543
Sumut II -
3.529 4.236
5.607 5.979
8.537 7.900
6.351 6.063
6.034 3.495
6.845 64.576
KENDARAAN Sumut I
135 204
204 285
260 301
311 267
70 89
204 357
2.687 Sumut II
2.637 1.585
1.861 2.147
2.106 1.948
2.427 2.647
1.735 1.710
1.738 3.340
25.881 PENUMPANG
Sumut I 427
544 745
1.009 798
1.126 1.110
850 193
209 464
1.260 8.735
Sumut II 10.606
4.666 5.485
7.012 6.925
6.446 8.131
10.673 5.266
4.670 4.829
11.958 86.667
KENDARAAN Sumut I
284 182
231 212
220 -
- -
- -
- -
1.129 Sumut II
3.422 1.953
2.094 1.768
2.144 -
- -
- -
- -
11.381 PENUMPANG
Sumut I 843
440 646
512 669
- -
- -
- -
- 3.110
Sumut II 13.980
5.915 6.761
5.695 6.667
- -
- -
- -
- 39.018
THN URAIAN
Jan Des
TOTAL
2011 M ar
Apr M ei
Jun Jul
Agust Peb
2012
2013 Sept
Ok t N ov
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.6
Realisasi Angkutan Penyeberangan Lintas : Sibolga – Teluk Dalam Tahun 2007-2012
Sumber : PT. ASDP Cab. Sibolga
Tabel 2.7
Realisasi Angkutan Penyeberangan Lintas : Teluk Dalam – P. Tello Tahun 2007-2012
Sumber : PT. ASDP Cab. Sibolga Catatan :
Lintas Sibolga-Telukdalam-Pulau Tello mulai dilayani sejak tanggal 01 Juli 2009. Lintas Teluk Dalam - Pulau Tello Tahun 2011-2012 tidak dilayani
2. Jaringan Kereta Api
Pergerakan barang melalui sarana kereta api jaringan rel kereta api secara nyata terkonsentrasi di wilayah pantai Timur Sumatera Utara. Dikaitkan dengan
karakteristik pelayanan, moda kereta api relatif ekonomis dioperasikan untuk melayani angkutan penumpang dan barang jarak jauh. Berarti wilayah pantai
Timur telah memiliki sistem aktifitas sosial-ekonomi yang memenuhi skala ekonomi bagi dioperasikannya moda transportasi kereta api. Wilayah pantai Barat
dan dataran tinggi di bagian Tengah tidak memiliki infrastruktur jaringan kereta api oleh karena kondisi fisik wilayah yang tidak memungkinkan.
2007 2008
2009 2010
2011 2012
1 Trip
- -
65 168
36 238
2 PENUMPANG
- -
7.015 13.238
4.254 29.579
3 KEND. RODA - 2
- -
281 425
184 959
4 KEND. RODA - 4 6
- -
997 2.653
484 3.719
5 JUMLAH ARMADA
1 KAPAL 1 KAPAL
1 KAPAL 1 KAPAL
KMP. PULO TELLO KMP. PULO TELLO
KMP. RAJA ENGGANO
KMP. RAJA ENGGANO
NO. U R A I A N
TAHUN
2007 2008
2009 2010
2011 2012
1 Trip
- -
26 84
- -
2 PENUMPANG
- -
2.150 4.849
- -
3 KEND. RODA - 2
- -
118 295
- -
4 KEND. RODA - 4 6
- -
85 86
- -
5 BARANG
- -
- -
- -
6 JUMLAH ARMADA
1 KAPAL 1 KAPAL
KMP. PULO TELLO KMP. PULO TELLO
TAHUN NO.
U R A I A N
Universitas Sumatera Utara
c Transportasi Laut
Sumatera Utara juga didukung oleh infrastruktur pelabuhan dan sarana angkutan laut yang melayani pergerakan lokal dan internasional. Salah satu
pelabuhan utama yang dimiliki adalah Pelabuhan Belawan yang merupakan salah satu pintu gerbang transportasi laut di Sumatera Utara yang saat ini memegang
peranan penting dalam pelaksanaan ekspor impor komoditi migas dan non migas dari dan ke Sumatera Utara. Pelabuhan Belawan berada di dalam wilayah
administratif Pemerintahan Kota Medan atau berjarak 26 KM dari kota Medan yang adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan dapat diakses melalui Jalan
Provinsi, nasional, jalanTol atau Jalur Kereta Api. Pelabuhan Belawan memiliki alur pelayaran sepanjang + 13.5 km dengan lebar 100 m dan kedalaman 9.50 m
LWS. Kolam pelabuhan seluas + 5.317.500 m2 termasuk alur pelayaran dengan kedalaman 6 - 10 m LWS cukup memadai untuk menampung kapal-kapal
berbobot besar maupun kecil. Gambar dan tabel berikut mejelaskan lay out Pelabuhan belawan serta kapasitas yang telah tersedia di Pelabuhan belawan.
Tabel 2.8
Data Kapasitas Terpasang Pelabuhan Pelawan
Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara 2014
No Nam a Lo k asi
Sat Nilai
Ket er an g an 1 .
ALUR KOLAM
Mil 8
Leb ar 1 0 0 m , k ed alam an - 1 0 m LWS - 6 s d - 1 0 LWS
2 . TERMI NAL
TERMI NAL PENUMPANG Kap al Peln i
TERMI NAL CURAH CAI R 1 Min y ak Saw it
2 BBM TERMI NAL CURAH KERI NG
1 Pu p u k 2 Sem en
3 Bu n g k il TERMI NAL GENERAL
CARGO M
M M
M M
M M
1 0 0 3 0 0
7 5 1 0 0
1 0 0 1 9 0
2 . 1 8 4 Gd . Ter m in al Pen u m p an g
8 8 2 m
2
1 0 5 – 1 0 6 Uj u n g Bar u Jet t y + SMB Of f sh o r e
1 0 4 Uj u n g Bar u PT SAI , Ko lam Cit r a
Uj u n g Bar u r a Belaw an Lam a, Uj u n g Bar u d an Ko lam Cit r a
3.
TPS TEMPAT PENI MBUNAN SEMENTARA
Co n t ain er Yar d CY Co n t ain er Fr eig h t St at io n
CFS M2
M2 14.846
19.502 Penanganan Peti Kemas Antar Pulau
Penanganan LCL Cargo
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2
Realisasi Kunjungan Kapal di Pelabuhan Belawan 2008-2012 Call Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara 2012
Gambar 2.3
Realisasi Kunjungan Kapal di Pelabuhan Belawan 2008-2012 GRT Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara 2012
Berdasarkan data realisasi kunjungan kapal di pelabuhan Belawan Call tahun 2008-2012 berdasarkan tabel dibawah ini menunjukkan tren penurunan baik
untuk dalam dalan luar negeri. Namun untuk tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 mengalami peningkatan. Sedangkan untuk data kunjungan kapal GRT di
2008 2009
2010 2011
2012 Luar Negeri
1.734 1.476
1.268 955
1.032 Dalam Negeri
2.511 2.217
2.044 1.916
1.894 500
1.000 1.500
2.000 2.500
3.000
2008 2009
2010 2011
2012 Luar Negeri
6.959.091 6.938.695
7.141.371 6.925.823
8.412.362 Dalam Negeri
7.115.965 7.706.426
7.873.859 7.569.871
7.328.872 1.000.000
2.000.000 3.000.000
4.000.000 5.000.000
6.000.000 7.000.000
8.000.000 9.000.000
Universitas Sumatera Utara
Pelabuhan Belawan tahun 2008-20012 cenderung mengalami peningkatan. Selain Pelabuhan Belawan kegiatan tersebut juga didukung oleh Pelabuhan Tanjung
Balai, Kuala Tanjung, Pangkalan Susu di Pantai Timur, serta Sibolga dan Gunung Sitoli di Pantai Barat Sumatera Utara.
Mengacu kepada Peraturan Menteri Perhubungan RI No.KM.414 Tahun 2013 tentang Tatanan Kepelabuhan Nasional, jumlah dan tipe Pelabuhan laut di
Sumatera Utara adalah sebanyak 35 unit dengan perincian sebagaimana dijelaskan
pada tabel berikut .
Tabel 2.9
Jumlah dan Tipe Pelabuhan Laut di Sumatera Utara
No. Kabupaten Kota
Nama Pelabuhan Tipe Pelabuhan
1.
Batubara Kuala Tanjung
Pelabuhan Utama
2.
Batubara Pangkalan Dodek
Pengumpan Regional
3.
Batubara Perupuk
Pengumpan Lokal
4.
Batubara Tanjung Tiram
Pengumpan Regional
5.
Batubara Teluk Nibung
Pengumpan Regional
6.
Serdang Bedagai Sialang Buah
Pengumpan Lokal
7.
Serdang Bedagai Pantai Cermin
Pengumpan Regional
8.
Asahan Tanjung Balai Asahan
Pelabuhan Pengumpul
9.
Langkat Pangkalan Susu
Pelabuhan Pengumpul
10.
Langkat Pulau KampaI
Pengumpan Lokal
11.
Langkat Tanjung Pura
Pengumpan Regional
12.
Langkat Tapak Kuda
Pengumpan Lokal
13.
Langkat Kuala Sarapu
Pengumpan Lokal
14.
Deli Serdang Belawan
Pelabuhan Utama
15.
Deli Serdang Pantai Labu
Pengumpan Lokal
16.
Deli Serdang Percut
Pengumpan Lokal
17.
Deli Serdang Rantau Panjang
Pengumpan Regional
18.
Deli Serdang Tanjung Beringin
Pengumpan Regional
19.
Labuhan Batu Labuhan Bilik
Pengumpan Lokal
20.
Labuhan Batu Sel Barombang
Pengumpan Regional
21
Labuhan Batu Teluk. Lidong
Pelabuhan Pengumpul
Universitas Sumatera Utara
22.
Labuhan Batu Tg. Sarang Elang
Pelabuhan Pengumpul
23.
Mandailing Natal NatalSikara-kara
Pelabuhan Pengumpul
24.
Mandailing Natal Sikara-Kara
Pelabuhan Pengumpul
25.
Gunung Sitoli Gunung Sitoli
Pelabuhan Pengumpul
26.
Nias Lahawa
Pengumpan Regional
27.
Nias Sirombu
Pengumpan Regional
28.
Nias Selatan Pulau Tanah Masa
Pengumpan Lokal
29.
Nias Selatan Pulau Tello
Pelabuhan Pengumpul
30.
Nias Selatan Teluk Dalam
Pengumpan Regional
31.
Tapanuli Tengah Barus
Pengumpan Lokal
32.
Tapanuli Tengah Manduamas
Pengumpan Lokal
33.
Tapanuli Tengah Sibolga
Pelabuhan Pengumpul
34.
Tapanuli Tengah Oswald Siahaan Labuhan
Angin Pelabuhan Pengumpul
35.
Mandailing Natal Batahan
Pelabuhan Pengumpul Sumber : Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.414 Tahun 2013
d Transportasi Udara
Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa bandar udara untuk melayani pergerakan melalui udara, meliputi Bandar Udara Kualanamu Deli Serdang
Polonia Medan, Binaka Gunung Sitoli, Dr. Ferdinand Lumban Tobing Tapanuli Tengah, Silangit Tapanuli Utara dan Aek Godang Tapanuli Selatan.
Selain itu juga terdapat bandar udara P. Batu di Pulau Nias selatan dan Sibolangit, namun belum beroperasi secara layak. Bandara Kualanamu Kualanamu
International Airport KNIA secara resmi telah beroperasi sejak tanggal 25 Juli 2013 menggantikan Bandara Polonia. Bandara Kualanamu dibangun sebagai
pengganti Bandara Polonia yang pergerakan penumpang pertahunnya telah mencapai 8 juta penumpang, dengan pergerakan pesawat udara 64.800, serta trend
pertumbuhan antara 15-20 pertahun. Demand penumpang yang sangat besar tersebut sudah tidak sebanding lagi dengan kapasitas Bandara Polonia yang hanya
sebesar 900.000 pnptahun.
No. KABUPATENKOTA
NAMA PELABUHAN TIPE PELABUHAN
Universitas Sumatera Utara
Bandara Kualanamu adalah sebuah bandar udara baru yang lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung
Morawa, terletak di Kualanamu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Pemindahan bandara ke Kualanamu telah direncanakan sejak tahun
1991. Persiapan pembangunan diawali pada tahun 1997, namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang sama membuat rencana pembangunan ditunda.
Nama Bandara yang diusulkan berdasarkan Keputusan DPRD-SU Nomor :
18K2012 tanggal 17 Desember 2012 yaitu : Kualanamu International Airport KNIA
, berdasarkan nama rupa bumi, yang ditindaklanjuti dengan Surat Gubernur Sumut Nomor : 553131 tanggal 8 Januari 2013, kepada Menteri
Perhubungan RI. Pembangunan Bandara Kualanamu dibagi dalam 3 tiga tahapan
pengembangan sebagai berikut :
Tabel 2.10 Tahapan Pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu
Pengembangan Tahap I
Tahap II Tahap III
Stage I Stage II
Runway Pesawat terbesar
3.000x60m B 747-400
3.750x60m A 380
3.750x60m A.380
3.750x60m A 380
Terminal Pnp Kapasitas
90.000m2 8 jutath
125.000m2 10 jtth
170.000m2 15 jutath
225.000m2 22 jutath
Terminal Kargo Kapasitas
13.000m2 65.000 tonth
13.000m2 65.000 tonth
18.000m2 90.000 tonth
27.000m2 115.000th
Area Parkir 20.000 m2
90.000 m2 140.000 m2
140.000 m2 Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara 2014
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.11
Fasilitas Bandara Udara di Provinsi Sumatera Utara
NO URAIAN
1. POLONIA 2. BINAKA
3. FL. TOBING 1.
Lokasi 1 Km dari Medan
22 Km dari Gn. Sitoli 30 Km dari Sibolga
2. Luas Area
144 HA 72 HA
183.03 Ha 3.
Aeorodrome Elevation 26.5 m
6 m 10 m
4. Runway
2.900 x 45 m 1.400 x 30 m
1.850 x 30 m 5.
Luas Appron A = 29.860 m2
B = 30.305 m2 C = 16.028 m2
60 x 80 m 90 x 50 m
6. Kapasitas Appron
A = 2 B-747s . 1 A-300 B = 2 A-300s. 2 B-737s
C = 18 CN-212Helly 1 F-27. 2 CN-212
1 F-27. 2 CN-212 7.
Terminal Penumpang 13.096 m2 dom int’l
416 m2 dom 620 m2 dom
8. Luas Areal Parkir
Dom = 15.805 m2 Int’l = 10.531 m2
1.500 m2 620 m2
9. Kapasitas Parkir
Dom =300. Int’l = 200 mbl 30 mobil
30 mobil 10.
Kargo PT. NATS. PT. MSA
- -
11. Peralatan Navigasi
NDB. VOR. DME. ILS NDB. VOR
NDB 12.
Aircraft Visual Aid Equipment VASI RW Light. REIL.
Approach Light Threshold Light
- 13.
Pemadam Kebakaran Category VIII
Category IV Category III
14. Air Traffic Services
Radar. Approach. ADC Unattended Aerodrome
Unattended Aerodrome
Sumber : Dinas Perhubungan Sumatera Utara 2013
Tabel 2.12
Fasilitas Bandara Udara di Provinsi Sumatera Utara
NO URAIAN
4. AEK GODANG 5. LASONDRE
6. SIBISA 7. SILANGIT
1. Lokasi
30 Km dari P.Sidempuan
3 Km dari P.Tello 19 Km dari
Parapat 30 Km dari
Tarutung 2.
Luas Area 117 HA
35 HA 40 Ha
353.894 m2 3.
Aeorodrome Elevation 281 m
2 m 1.218 m
1.237 m 4.
Runway 1.400 x 23 m
1400 x 30 m 750 x 23 m
1850 x 23 m 5.
Luas Appron 32.5 x 58.5 m
60 x 40 m 60 x 40 m
60 x 40 m 6.
Kapasitas Appron 2 CN-212
2 CN-212 1 CN-212
1 CN-212 7.
Terminal Penumpang 200 m2 dom
100 m2 dom 70 m2 dom
100 m2 dom 8.
Luas Areal Parkir 250 m2
- 50 m2
180 m2 9.
Kapasitas Parkir 10 mobil
- 3 mobil
6 mobil 10.
Kargo -
- -
- 11.
Peralatan Navigasi NDB
NDB-LR -
- 12.
Aircraft Visual Aid Equipment
- -
- -
13. Pemadam Kebakaran
Category IV Category I
- -
14. Air Traffic Services
Unattended Aerodrome Unattended Aerodrome
Unattended Aerodrome
Unattended Aerodrome
Sumber: Dinas Perhubungan Sumatera Utara 2014
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.13
Hirarki Bandar Udara di Sumatera Utara Tahun 2012
No. Nama
Bandara Landasan
Pacu Runway M
Hierarki Lokasi
1 Kualanamu
3.750 X 60 Pengumpul Skala Pelayanan
Primer Deli Serdang
2 Polonia
2.900 X 45 Pengumpul Skala Pelayanan
Primer Kota Medan
3 Binaka
1.800 X 30 Pengumpan
Gunung Sitoli 4
Dr.F.L. Tobing
2.260 X 30 Pengumpan
Tapanuli Tengah 5
Sibisa 750 X 23
Pengumpan Toba Samosir
6 Aek Godang
1.400 X 30 Pengumpan
Padang Lawas Utara
7 Silangit
2.250 X 30 Pengumpan
Tapanuli Utara 8
Lasondre 1.400 X 30
Pengumpan Nias Selatan
Sumber : Dinas Perhubungan Provsu 2012
Hingga tahun 2012, tercatat pergerakan penumpang domestik dan internasional datang, berangkat, dan transit yang melalui Bandara Polonia
mengalami peningkatan.
F. Rencana Kegiatan