BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hasil Pemeriksaan Kadar Mangan Mn pada Air Sumur Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan
Pemeriksaan kadar mangan Mn dilakukan dengan menggunakan Inductively Couple Plasma ICP. Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar mangan Mn pada
sampel air sumur, ternyata air sumur tersebut mengandung kadar mangan Mn yang jauh melebihi kadar maksimal yang diperbolehkan dalam Peraturan Menteri
Kesehatan No. 416MENKESPERIX1990, yaitu untuk air bersih sebesar 0,5 mgl. Kadar mangan Mn yang terdapat dalam air sumur ini disebabkan karena
umumnya air tanah mempunyai konsentrasi karbon dioksida yang tinggi sebagai hasil penguraian kembali zat-zat organik dalam tanah oleh aktivitas mikroorganisme, serta
mempunyai konsentrasi oksigen terlarut yang relatif rendah, yang menyebabkan kondisi anaerobik. Kondisi ini menyebabkan konsentrasi mangan bentuk mineral
tidak larut Mn
4+
tereduksi menjadi mangan yang larut dalam bentuk ion bervalensi dua Mn
2+
PERPAMSI, 2002. Jumlah mangan Mn yang sedikit dalam air tidak akan menimbulkan masalah. Kemungkinan unsur ini merupakan nutrient yang
penting dengan kebutuhan perhari 10 mg yang dapat diperoleh dari makanan. Unsur ini bersifat toksis pada alat pernafasan.
Konsentrasi yang lebih besar dari 0,5 mgl dapat menyebabkan rasa yang aneh pada minuman dan meninggalkan warna
kecoklat-coklatan pada pakaian cucian, dan dapat juga menyebabkan kerusakan hati Sutrisno, 2004.
Mangan Mn mampu menimbulkan keracunan kronis pada manusia hingga berdampak menimbulkan lemah pada kaki, otot muka kusam, dan dampak
Universitas Sumatera Utara
lanjutan bagi manusia yang keracunan Mn, bicaranya lambat dan hyperrefleks. Efek mangan terjadi terutama di saluran pernapasan dan di otak. Gejala keracunan mangan
adalah halusinasi, pelupa dan kerusakan saraf. Ketika orang-orang yang terkena mangan untuk jangka waktu lama mereka menjadi impoten Anonimous, 2010.
5.2. Pengaruh Penambahan KMnO
4
1 dan Ketebalan Pasir terhadap Kadar Mangan Mn pada Air Sumur
Dari hasil penelitian dapat dilihat adanya perbedaan kadar mangan Mn air sebelum perlakuan dibandingkan setelah mendapat perlakuan dengan penyaringan.
Rata-rata kadar mangan Mn sebelum penyaringan adalah sebesar 2,4923 mgl. Dari perlakuan setelah dilakukan penyaringan dengan saringan pasir cepat, pada saringan
pasir yang tidak ditambahkan KMnO
4
dengan ketebalan pasir 20 cm kontrol mampu menurunkan kadar mangan Mn sebesar 2,1612 mgl dengan persentase
penurunan sebesar 86,7203. Kadar mangan Mn yang dihasilkan dari saringan pasir cepat ini sudah memenuhi syarat baku mutu air bersih karena berada di bawah
baku mutu yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 416MENKESPerIX1990 yaitu 0,5 mgl. Tetapi alangkah lebih bagusnya apabila
ditambahakan KMnO
4
1 karena kadar mangannya Mn lebih turun dimana saringan yang ditambahkan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 20 cm mampu menurunkan kadar mangan Mn sebesar 2,4219 mgl dengan persentase penurunan
sebesar 97,1759. Dan kadar mangan Mn yang dihasilkan dari saringan pasir cepat ini juga sudah memenuhi syarat baku mutu air bersih. Tetapi persentase perbedaan
penurunan kadar mangan Mn lebih besar terjadi pada saringan yang ditambahkan KMnO
4
1. Hal ini disebabkan karena media yang dipakai telah diaktifkan dengan
Universitas Sumatera Utara
KMnO
4
1 yang maksudnya untuk mempercepat reaksi oksidasi mangan Mn dimana MnO
2
yang melapisi media pasir berfungsi sebagai oksidator, sehingga larutan mangan Mn
2+
dalam air dapat bereaksi dengan O
2
dan membentuk Mn
4+
yang berupa presipitat endapan dan endapan ini akan tersaring pada butiran-butiran media pasir yang telah dilapisi dengan MnO
2
PERPAMSI, 2002. Untuk saringan yang ditambahkan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 10 cm mampu menurunkan kadar mangan Mn sebesar 2,3414 mgl dengan persentase
penurunan sebesar 93,9436. Untuk saringan yang ditambahkan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 20 cm mampu menurunkan kadar mangan Mn sebesar 2,4219 mgl
dengan persentase penurunan sebesar 97,1759. Dan pada saringan yang ditambahkan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 30 cm mampu menurunkan kadar mangan Mn lebih besar, yaitu 2,4292 mgl dengan persentase penurunan sebesar
97,2688. Dari ketiga saringan pasir tersebut terlihat adanya perbedaan penurunan kadar mangan Mn air sumur di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan setelah
dilakukan penyaringan dimana konsentrasi KmnO
4
-nya sama yaitu 1 sedangkan ketebalannya berbeda. Kadar mangan Mn yang dihasilkan dari ketiga saringan pasir
cepat tersebut sudah memenuhi syarat baku mutu air bersih. Persentase penurunan kadar mangan Mn terbesar terjadi pada saringan yang ketebalan pasirnya 30 cm.
Hal ini disebabkan karena peningkatan kualitas hasil penyaringan akan sejalan dengan semakin tebal lapisan pasir aktif yang digunakan dimana permukaan partikel-
partikel semakin besar dan jarak yang harus ditempuh oleh permukaan air semakin panjang Zunidra, 2000. Ini dapat dibandingkan dengan penelitian terdahulu dimana
dengan menggunakan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 10 cm hanya dapat
Universitas Sumatera Utara
menurunkan kadar Fe sebesar 95,503 Dinata, 2010. Sehingga dapat diketahui bahwa semakin tipis ketebalan pasirnya
,
semakin kecil permukaan partikel- partikelnya dan jarak yang harus ditempuh oleh permukaan air semakin pendek
sehingga semakin kecil kemampuannya untuk menurunkan kadar mangan Mn pada
air. 5.3. Pengujian Ketebalan Pasir yang Paling Efektif dalam Menurunkan Kadar
Mangan Mn pada Air Sumur
Hasil uji Kruskal-Wallis pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa ada perbedaan penurunan kadar Mn yang bermakna pada berbagai ketebalan pasir dalam
menurunkan kadar mangan Mn pada air sumur. Untuk melihat pasangan rata-rata yang berbeda nyata dan menentukan konsentrasi yang optimal, maka dilakukan
perbandingan diantara pasangan rata-rata ketebalan pasir dengan uji BNT Beda Nyata Terkecil.
Ada dua 2 kriteria yang harus diperhatikan untuk menentukan perlakuan terbaik optimum suatu percobaan yaitu untuk kriteria terbaik utama dipilih
perlakuan yang pengaruhnya minimal berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan yang bertaraf lebih rendah, tetapi tidak berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan yang
bertaraf sama atau lebih tinggi. Sedangkan untuk kriteria terbaik kedua dipilih perlakuan yang pengaruhnya minimal berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan
kontrol atau bertaraf lebih rendah dan mempunyai frekuensi beda nyata yang sama atau lebih banyak dibandingkan perlakuan yag bertaraf sama atau lebih tinggi
Hanafiah, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Uji BNT pada air sumur untuk saringan pasir cepat dengan penambahan KMnO
4
1 pada ketebalan 20 cm berbeda nyata dengan saringan pasir cepat dengan penambahan KMnO
4
1 pada ketebalan 10 cm dan tanpa penambahan KMnO
4
pada ketebalan pasir 20 cm kontrol, dan tidak berbeda nyata dengan saringan pasir cepat
dengan penambahan KMnO
4
1 pada ketebalan 30 cm ketebalan dengan pengaruh lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa saringan pasir cepat dengan penambahan
KMnO
4
1 pada ketebalan 20 cm paling efektif untuk menurunkan kadar mangan Mn pada air sumur di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang. Hal ini disebabkan karena kadar mangan Mn di desa tersebut tidak terlalu tinggi, sehingga dengan ketebalan pasir 20 cm sudah efektif untuk menurunkan kadar
mangan Mn.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan :
1. Kadar mangan Mn air sumur sebelum dilakukan penyaringan adalah sebesar
2,4923 mgl, ini belum memenuhi persyaratan kesehatan. 2.
Kadar mangan Mn air sumur setelah dilakukan penyaringan menggunakan saringan pasir cepat tanpa penambahan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 20 cm adalah sebesar 0,3311 mgl.
3. Kadar mangan Mn air sumur setelah dilakukan penyaringan menggunakan
saringan pasir cepat dengan penambahan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 10 cm adalah sebesar 0,1509 mgl.
4. Kadar mangan Mn air sumur setelah dilakukan penyaringan menggunakan
saringan pasir cepat dengan penambahan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 20 cm adalah sebesar 0,0703 mgl.
5. Kadar mangan Mn air sumur setelah dilakukan penyaringan menggunakan
saringan pasir cepat dengan penambahan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 30 cm adalah sebesar 0,0631 mgl.
Universitas Sumatera Utara
6. Dengan pengujian statistik terbukti bahwa ada perbedaan bermakna pada
berbagai ketebalan pasir saringan pasir cepat terhadap penurunan kadar Mn p=0,001.
7. Saringan pasir cepat dengan penambahan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 20 cm paling efektif dalam menurunkan kadar Mn pada air sumur di Desa
Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
6.2. Saran