BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Amplas merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dengan luas ± 1.982 Ha. Desa Amplas
terletak pada dataran rendah dengan ketinggian 5 m di atas permukaan laut. Suhu udara di desa Amplas berkisar antara 24ºC-32ºC. Curah hujan di desa Amplas rata-
rata 1700-1900 mmtahun. Desa Amplas dari pusat pemerintahan kecamatan berjarak 3 km dan dari ibukota kabupaten berjarak 33 km sedangkan dari pusat pemerintahan
Sumatera Utara berjarak 10 km. Sebagian besar areal Desa Amplas merupakan lahan pertanian. Jumlah penduduk di Desa Amplas adalah 111.728 jiwa. Semua masyarakat
di Desa Amplas menggunakan air sumur gali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penyakit yang sering diderita masyarakat di Desa Amplas berdasarkan Profil
Puskesmas Kenangan adalah ISPA 4383 orang, penyakit kulit 505 orang, disentri 296 orang, darah tinggi 276 orang, dan karies gigi 222 orang, dan penyakit
lainnya 58 orang. Desa Amplas mempunyai batas-batas sebagai berikut:
1. Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Bandar Klippa 2.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Tanjung Morawa
3. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Tanjung Morawa dan Kota Medan
4. Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Medan Denai
Universitas Sumatera Utara
4.2. Hasil Penelitian
Untuk pemilihan sampel penulis mengambil 5 sumur masyarakat untuk mengetahui besarnya kadar Mn yang terdapat pada air sumur tersebut. Dari 5 sumur
tersebut penulis mengambil air sumur yang memiliki kadar Mn tertinggi sebagai sampel. Adapun data yang didapat dari pengujian 5 sumur masyarakat tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Kadar Mangan Mn 5 Sumur Masyarakat
No Sumur
Kadar Mn mgl 1.
1 3,58
2. 2
1,56 3.
3 2,01
4. 4
4,18 5.
5 3,62
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kadar mangan Mn di lima sumur tersebut berada di atas baku mutu yang diperbolehkan menurut Peraturan
Menteri Kesehatan No. 416MENKESPerIX1990 yaitu 0,5 mgl. Kadar mangan Mn tertinggi terdapat pada sumur keempat, yaitu sebesar 4,18 mgl. Berdasarkan
hal tersebut, maka yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah air yang berasal dari sumur masyarakat keempat.
Yang dimaksud dengan hasil penelitian adalah hasil-hasil yang diperoleh dari percobaan yang dilakukan. Dalam hal ini adalah data tentang penurunan kadar
mangan Mn pada air sumur menggunakan saringan pasir cepat dengan penambahan KMnO
4
1 dengan perlakuan beberapa ketebalan pasir. Saringan pasir cepat yang digunakan adalah saringan pasir tanpa penambahan KMnO
4
dengan ketebalan pasir
Universitas Sumatera Utara
20 cm, saringan pasir dengan penambahan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 10 cm, 20 cm, dan 30 cm.
Tabel 4.2. Hasil Pemeriksaan Kadar Mn Sampel Air Sebelum dan Sesudah Melewati Saringan Pasir Cepat
No. Kadar Mn
Sebelum Melewati
Saringan Pasir mgl
Kadar Mn Sesudah Melewati Saringan Pasir mgl Tanpa
KMnO
4
Ketebalan 20 cm
KMnO
4
1 Ketebalan
10 cm KMnO
4
1 Ketebalan
20 cm KMnO
4
1 Ketebalan
30 cm 1.
2,4736 0,2842
0,1390 0,0712
0,0606 2.
2,4846 0,2909
0,1591 0,0706
0,0664 3.
2,4805 0,3952
0,1523 0,0722
0,0609 4.
2,4683 0,3256
0,1571 0,0726
0,0668 5.
2,5544 0,3596
0,1470 0,0651
0,0606 Jumlah
12,4614 1,6555
0,7545 0,3517
0,3153 Rata-rata
2,4923 0,3311
0,1509 0,0703
0,0631 Std.
Deviasi 0,0353
0,0081 0,0468
0,0030 0,0032
Probabilitas p
0.0001 0.0001
0.0001 0.0001
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat penurunan kadar mangan Mn air sumur di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan setelah
dilakukan penyaringan pada media peyaringan menggunakan saringan pasir cepat tanpa penambahan KMnO
4
dengan ketebalan pasir 20 cm dan penambahan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 10 cm, 20 cm, dan 30 cm. Rata-rata penurunan kadar mangan Mn pada saringan pasir yang tidak ditambahkan KmnO
4
dengan ketebalan pasir 20 cm sebesar 0,3311 mgl, untuk saringan yang ditambahkan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 10 cm sebesar 0,1509 mgl, untuk saringan yang ditambahkan
KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 20 cm sebesar 0,0703 mgl dan untuk saringan yang ditambahkan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 30 cm sebesar 0,0631 mgl.
Universitas Sumatera Utara
Dari keempat saringan pasir tersebut terlihat adanya penurunan kadar mangan Mn yang semakin besar dengan semakin tebalnya ketebalan pasir dan kadar mangan Mn
dari keempat saringan pasir tersebut berada di bawah baku mutu yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 416MENKESPerIX1990 yaitu 0,5 mgl.
Dari hasil uji T dependent pada tabel 4.2 ditemukan nilai p 0,0001 0,05. Dengan demikian Ho ditolak, yang berarti adanya perbedaan yang bermakna konsentrasi
mangan Mn sebelum dan sesudah penyaringan menggunakan saringan pasir cepat tanpa penambahan KMnO
4
dengan ketebalan 20 cm dan dengan penambahan KMnO
4
1 dengan ketebalan 10 cm, 20 cm, dan 30 cm.
Tabel 4.3. Persentase Perbedaan Kadar Mangan Mn Sampel Air Sebelum dan Sesudah Melewati Saringan Pasir Cepat Tanpa Penambahan KMnO
4
dengan Ketebalan Pasir 20 cm No.
Penyaringan Perbedaan
Penurunan Perbedaan
Penurunan Kadar Sebelum
mgl Kadar Sesudah
mgl Kadar Mn
mgl Kadar Mn
1. 2,4736
0,2842 2,1894
88,5107 2.
2,4846 0,2909
2,1937 88,2919
3. 2,4805
0,3952 2,0853
84,0678 4.
2,4683 0,3256
2,1427 86,8088
5. 2,5544
0,3596 2,1948
85,9223 Rata-
rata 2,4923
0,3311 2,1612
86,7203
Berdasarkan tabel diatas terlihat persentase perbedaan penurunan kadar Mn air sumur di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan setelah dilakukan penyaringan
dengan menggunakan saringan pasir cepat tanpa penambahan KMnO
4
dengan ketebalan pasir 20 cm. Rata-rata kadar mangan Mn setelah melewati saringan pasir
adalah sebesar 0,3311 mgl. Dengan demikian saringan pasir tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
menurunkan kadar mangan Mn sebesar 2,1612 mgl, dengan persentase penurunan sebesar 86,7203. Penurunan ini telah dapat memenuhi persyaratan kesehatan yang
ditetapkan untuk air bersih, yaitu berada di bawah baku mutu yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 416MENKESPerIX1990 yaitu 0,5 mgl.
Tabel 4.4. Persentase Perbedaan Kadar Mangan Mn Sampel Air Sebelum dan Sesudah Melewati Saringan Pasir Cepat dengan Penambahan
KMnO
4
1 dengan Ketebalan Pasir 10 cm No.
Penyaringan Perbedaan
Penurunan Perbedaan
Kadar Sebelum mgl
Kadar Sesudah mgl
Kadar Mn mgl
Penurunan Kadar Mn
1. 2,4736
0,1390 2,3346
94,3807 2.
2,4846 0,1591
2,3255 93,5966
3. 2,4805
0,1523 2,3282
93,8601 4.
2,4683 0,1571
2,3112 93,6353
5. 2,5544
0,1470 2,4074
94,2452 Rata-
rata 2,4923
0,1509 2,3414
93,9436
Berdasarkan tabel diatas terlihat persentase perbedaan penurunan kadar mangan Mn air sumur di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan setelah
dilakukan penyaringan dengan menggunakan saringan pasir cepat dengan penambahan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 10 cm. Rata-rata penurunan kadar mangan Mn setelah melewati saringan pasir adalah sebesar 0,1509 mgl. Dengan
demikian saringan pasir tersebut dapat menurunkan kadar mangan Mn sebesar 2,3414 mgl, dengan persentase penurunan sebesar 93,9436. Penurunan ini telah
dapat memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan untuk air bersih, yaitu berada di bawah baku mutu yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan No. 416MENKESPerIX1990 yaitu 0,5 mgl.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Persentase Perbedaan Kadar Mangan Mn Sampel Air Sebelum dan Sesudah Melewati Saringan Pasir Cepat dengan Penambahan
KMnO
4
1 dengan Ketebalan Pasir 20 cm No.
Penyaringan Perbedaan
Penurunan Perbedaan
Kadar Sebelum mgl
Kadar Sesudah mgl
Kadar Mn mgl
Penurunan Kadar Mn
1. 2,4736
0,0712 2,4024
97,1216 2.
2,4846 0,0706
2,4140 97,1585
3. 2,4805
0,0722 2,4083
97,0893 4.
2,4683 0,0726
2,3957 97,0587
5. 2,5544
0,0651 2,4893
97,4515 Rata-
rata 2,4923
0,0703 2,4219
97,1759
Berdasarkan tabel diatas terlihat persentase perbedaan penurunan kadar mangan Mn air sumur di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan setelah
dilakukan penyaringan dengan menggunakan saringan pasir cepat dengan penambahan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 20 cm. Rata-rata penurunan kadar mangan Mn setelah melewati saringan pasir adalah sebesar 0,0703 mgl. Dengan
demikian saringan pasir tersebut dapat menurunkan kadar mangan Mn sebesar 2,4219 mgl, dengan persentase penurunan sebesar 97,1759. Penurunan ini telah
dapat memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan untuk air bersih, yaitu berada di bawah baku mutu yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan No. 416MENKESPerIX1990 yaitu 0,5 mgl.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Persentase Perbedaan Kadar Mangan Mn Sampel Air Sebelum dan Sesudah Melewati Saringan Pasir Cepat dengan Penambahan
KMnO
4
1 dengan Ketebalan Pasir 30 cm No.
Penyaringan Perbedaan
Penurunan Perbedaan
Kadar Sebelum mgl
Kadar Sesudah mgl
Kadar Mn mgl
Penurunan Kadar Mn
1. 2,4736
0,0606 2,4130
96,5501 2.
2,4846 0,0664
2,4182 97,3275
3. 2,4805
0,0609 2,4196
97,5449 4.
2,4683 0,0668
2,4015 97,2937
5. 2,5544
0,0606 2,4938
96,6276 Rata-
rata 2,4923
0,0631 2,4292
97,2688
Berdasarkan tabel diatas terlihat persentase perbedaan penurunan kadar mangan Mn air sumur di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan setelah
dilakukan penyaringan dengan menggunakan saringan pasir cepat dengan penambahan KMnO
4
1 dengan ketebalan pasir 30 cm. Rata-rata penurunan kadar mangan Mn setelah melewati saringan pasir adalah sebesar 0,0631 mgl. Dengan
demikian saringan pasir tersebut dapat menurunkan kadar mangan Mn sebesar 2,4292 mgl, dengan persentase penurunan sebesar 97,2688. Penurunan ini telah
dapat memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan untuk air bersih, yaitu berada di bawah baku mutu yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan No. 416MENKESPerIX1990 yaitu 0,5 mgl.
Universitas Sumatera Utara
4.3. Analisa Statistik