Latar Belakang Identifikasi Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Simalungun merupakan salah satu Kabupaten terbanyak memproduksi kelapa sawit setelah Kabupaten Labuhan Batu di Sumatra Utara, baik yang di kelola oleh perusahaan Negara Swasta maupun perkebunan rakyat. Kabupaten Simalungun menampilkan berbagai potensi di bidang perkebunan. Daerah ini memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dan masih di kembangkan untuk sektor tanaman pangan, perkebunan, pertanian, industri pengolahan, serta jasa. Produksi hasil perkebunan merupakan salah satu komoditas yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, salah satu nya kelapa sawit yang menjadi komoditas primadona karena merupakan tanaman yang bernilai ekonomis yang cukup tinggi yang menghasilkan minyak nabati, sub sektor ini juga mampu bertindak sebagai penyedia bahan baku untuk sektor industri sakaligus sebagai penyerap tenaga kerja. Hal itulah yang menjadi permasalahan, tentu saja masalah ini hal yang menarik untuk di pelajari, karena jika tingkat produksi kelapa sawit milik perkebunan rakyat meningkat, efeknya adalah kesejahteraan rakyat di simalungun akan meningkat pula. Kendala perkebunan rakyat itu umum nya adalah disebabkan minimalnya modal yang dimiliki, hingga mereka tidak bias membeli bibit dan pupuk unggul. Tidak hanya Universitas Sumatera Utara masalah modal, tetapi perawatan, pengetahuan serta sumber daya manusia SDM petani juga masih rendah. Melihat hal itu penulis tertarik untuk meramalkan tingkat produksi kelapa sawit milik perkebunan rakyat, penulis ingin mengetahui seberapa besar tingkat produksi kelapa sawit rakyat pada tahun 2011 – 2012 di Kabupaten Simalungun, maka penulis membuat tugas akhir dengan judul tulisan yaitu “ Proyeksi Tingkat Produksi Kelapa Sawit Rakyat Pada Tahun 2011 – 2012 Di Kabupaten Simalungun “.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul tersebut maka yang menjadi rumusan masalah adalah berapa besar jumlah produksi kelapa sawit rakyat yang di hasilkan di Kabupaten Simalungun di tahun sekarang dan yang akan datang dan juga bagaimana upaya pemerintah untuk meningkatkan aktivitas kelapa sawit rakyat yang memiliki modal yang rendah hingga tidak bisa membeli bibit dan pupuk unggul serta perawatan, pengetahuan dan sumber daya manusia yang masih rendah. Seperti halnya sebagian besar penduduk di Kabupaten Simalungun bermata pencarian sabagai petani kelapa sawit dan umumnya di propinsi Sumatera Utara penghasilan terbesar kelapa sawit adalah Simalungun setelah Labuhan Batu, maka tingkat produksi kelapa sawit di masa yang akan datang dapat di perkirakan. Universitas Sumatera Utara

1.3 Batasan Masalah