Analisis Faktor Untuk Hasil Produksi Kelapa Sawit Di Kebun Tamiang PT. Padang Palma Permai (PPP)

(1)

ANALISIS FAKTOR UNTUK HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT

DI KEBUN TAMIANG

PT. PADANG PALMA PERMAI (PPP

)

TUGAS AKHIR

YULI ARMITA

052407155

PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(2)

ANALISIS FAKTOR UNTUK HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT

DI KEBUN TAMIANG

PT. PADANG PALMA PERMAI (PPP

)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

YULI ARMITA

052407155

PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS FAKTOR UNTUK HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KEBUN TAMIANG

PT. PADANG PALMA PERMAI (PPP).

Kategori : TIGAS AKHIR

Nama : YULI ARMITA

Nomor Indik Mahasiswa : 052407155

Program Studi : DIPLOMA 3 STATISTIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diketahui/disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M. Sc Dra. Elvina Herawati, M.Si


(4)

PERYATAAN

ANALISIS FAKTOR UNTUK HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT

DI KEBUN TAMIANG

PT. PADANG PALMA PERMAI (PPP)

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2008

YULI ARMITA 052407155


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan lancar dan diselesaikan dengan baik.

Adapun penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa. Tugas Akhir ini ditulis berdasarkan pengamatan yang dilakukandi Kebun Tamiang tentang faktor-faktor apa saja yang memepengaruhi hasil produksi kelapa sawit dan seberapa besar pengaruh tersebut. Dan kemudian penulis memeilih judul “ANALISIS FAKTOR UNTUK HASIL PRODUKSI KELAPA

SAWIT DI KEBUN TAMIANG PT. PADANG PALMA PERMAI (PPP)”. Dengan

melihat dari aktor curah hujan dan luas tanah. Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Edi Marlianto, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU.

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Pelaksana Program Studi Statistika D – 3 FMIPA USU.

3. Ibu Dra. Elvina Herawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing pada penulisan Tugas Akhir ini yang telah bersedia memberikan arahan, bimbingan dan petunjuk kepada Penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Bapak dan Ibu Staf Pengajar FMIPA khususnya Program Studi Statistika D – 3 FMIPA USU Medan dan seluruh Staf Administrasi.

5. Kepada Ayahanda Abdurrahman dan ibunda Hj. Yurita, S.Pd yang tak pernah henti memberikan semangat dan dukungan baik dengan materil maupun do’anya kepada


(6)

Penulis, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada yang terspesial dihati “Julsyam” yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi kepada Penulis, semoga segala impian kita menjadi kenyataan.

6. Semua teman-teman seperjuangan D-3 Statistika Kelas C Stambuk 2005 yang telah bemberikan masukan yang positif bagi Penulis.

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini, namun penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan didalam penulisan Tugas Akhir ini. Untuk itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini..

Akhir kata, Pemulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dan berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan Penulis.

Medan, Januari 2008


(7)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ii

PERNYATAAN iii

PENGHARGAAN iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR xi

BAB 1 Pendahuluan 1

1.1Latar Belakang 1

1.2Identifikasi Masalah 2

1.3Batasan Masalah 2

1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian 3

1.5Lokasi Penelitian 4

1.6Metodologi Penelitian 4

1.6.1 Metode Pengolahan Data 5

1.7 Sistematika Penulisan 7

BAB 2 Landasan Teori 9

2.1 Pengertian Regresi 9

2.2 Analisis Regresi Linier Berganda 9

2.3 Regresi Linier Sederhana 10

2.4 Regresi Linier Berganda 11

2.5 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda 13

2.6 Koefesien Determinasi 14

2.7 Koefesien Korelasi 15


(8)

BAB 3 Gambaran Umum Perusahaan 18 3.1 Sejarah Ringkas Dan Perkembangan Perusahaan 18

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan 20

3.3 Tujuan, Visi dan Misi PT. Padang Palma Permai 28

3.3.1 Tujuan Perusahaan . 28

3.3.2 Visi Perusahaan 29

3.3.3 Misi Perusahaan 29

3.4 Kegiatan dan Jaringan Kerja Perusahaan 30

3.4.1 Kegiatan Perusahaan 30

3.4.2 Jaringan Kerja Perusahaan 32

BAB 4 Analisa Dan Evaluasi 34

4.1 Data Yang Diperoleh 34

4.2 Persamaan Regresi Linier Ganda 35

4.3 Analisa Residu 37

4.4 Koefisien Determinasi 39

4.5 Koefisien Korelasi 40

4.6 Uji Regresi Linier Berganda 42

BAB 5 Implementasi Sistem 44

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 44

5.2 Pengertian SPSS 44

5.3 SPSS 14.0 45

5.4 Pengaktifan SPSS 46

5.5 Pemasukan Data 47

5.6 Penhgolahan Data Dengan Persamaan Regresi 49

BAB 6 Kesimpulan dan Saran 52

6.1 Kesimpulan 52

6.2 Saran 52

Daftar Pustaka 54


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Bentuk Umum Data Observasi 12

Tabel 4.1 Data yang akan diolah 34

Tabel 4.2 Nilai-Nilai Koefisien 35


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 5.1 Tampilan Start Membuka Program SPSS 14.0 for windows 46

Gambar 5.2 Tampilam Pembuka SPSS 14.0 46

Gambar 5.3 Pendefinisian Data 47

Gambar 5.4 Tampilan Data View 48

Gambar 5.5 Tampilan Untuk Menyimpan Data 49

Gambar 5.6 Kotak Dialog Analyze Regression 49

Gambar 5.7 Kotak Dialog Linier Regression 50

Gambar 5.8 Kotak Dialog Linier Regression Statistc 50 Gambar 5.9 Kotak Dialog Linier Regression Plots 51


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkebunan merupakan penghasil komoditi ekspor di Negara Indonesia setelah sub sektor pertambangan minyak dan gas serta kehutanan. Dimana Indonesia mempunyai struktur tanah dan curah hujan yang cocok bagi perkebunan khususnya bagi perkebunan kelapa sawit. Perkebunan juga berperan penting dalam menghasilkan devisa untuk pembangunan Bangsa dan Negara.

Hasil produksi usaha perkebunan kelapa sawit, selain sebagai bahan baku industri minyak goreng yang merupakan salah satu kebutuhan pangan pokok, juga merupakan bahan baku industri yang cukup kompototif dan luas.

Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan peranan kelapa sawit, maka dilakukanlah usaha-usaha untuk peningkatan produktivitas kelapa sawit. Dalam hal ini penulis mencoba untuk menganalisa hasil produksi kelapa sawit dengan faktor-fakror yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit adalah luas tanah, curah hujan dan pemakaian pupuk.

Dari faktor yang ada, akan dianalisa bagaimana pengaruh dan hubungan antara produksi dengan faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan metode Analisis Regresi Linier Berganda.


(12)

Dari uraian diatas, penulis mengajukan judul “ Analisis Faktor Untuk Produksi

Kelapa Sawit Di Kebun Tamiang PT. Padang Palma Permai(PT.PPP) ”

1.2Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang timbul dari penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara beberapa faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit di Kebun Tamiang PT. Padang Palma Permai (PT. PPP) Dan seberapa erat hubungan tersebut.

1.3Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit PT. Padang Palma Permai mulai tahun

Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit, yakni penulis hanya mengambil dua faktor yang dianggap paling mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit, yakni curah hujan dan luas tanah. Lalu akan dianalisa secara regresi linier berganda (mutiiple) dan akan dicari apakah faktor-faktor tersebut sangat mempengeruhi kenaikan hasil produksi kelapa sawit, sehingga nantinya akan diperoleh persamaan penduga yang layak digunakan.


(13)

1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengumpulakan dan menganalisia data yang diperoleh secara sistematis dan efisien untuk memecahkan suatu masalah sehingga memperoleh suatu kesimpulan yang dapat dipakai untuk program kerja selanjutnya.

Dengan data yang ada maka akan diketahui keadaan produksi kelapa sawit yang dapat memberikan gambaran dan masukan pada perusahaan khususnya di kebun Tamiang. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan selama penulis berada di bangku perkuliahan.

2. Dapat memberikan masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan hasil produksi kelapa sawit di PT. Padang Palma Permai.

3. Hasil penelitian ini dapat memberi gambaran tentang hubungan antara curah hujan dan luas tanah terhadap produksi kelapa sawit.

4. Hasil penelitian ini dapat memberi informasi yang dapat digunakan sebagai acuan perkebunan dalam menentukan kebijakan dalam perawatan tanaman kelapa sawit.

1.5Lokasi Penelitian

Pengambilan data dilakukan di Kebun Tamiang PT. Padang Palma Permai (PT. PPP), tepatnya berada di Kebun Tamiang.


(14)

Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjasi tujuandari penelitian itu terwujud. Dalam penelitian “ Tugah Akhir ” ini metode yang penulis gunakan :

1. Kepustakaan ( Library Research )

Dalam hal ini penulis melakukan pengambilan data dengan membaca, menelaah serta mengkaji buku-buku dan literature yang berkaitan dengan masalah yang diperlukan.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu : a. Data Primer

b. Data Seknder

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Misalnya dari Badan Pusat Statistik (BPS), langsung pada perusahaan yang akan diambil datanya, majalah, internet, karangan-karangan atau publikasi lainnya.

Adapun data yang digunakan untuk penulisan ini merupakan data bersumber dari data sekunder yang diperoleh dari PT. Padang Palma Permai di Kebun Tamiang. Ruang lingkup data secara keseluruhan adalah indikator curah hujan dan luas tanah.

1.6.1 Metode Pengolahan Data


(15)

Penentuan objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, sesuai dengan model yang sudah dibentuk atau ditetapkan dalam penyusunan tugas akhir.

2. Penentuan Variabel

Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan nuntuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

Telah disebutkan bahwa ada dua hal yang berkaitan dengan penelitian yaitu membedakan dan menghubungkan, apabila yang ingin diketahui ada tidaknya pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain, maka peneliti akan mengujinya lewat eksperimen, namun bila yang ingin diketahui adalah seberapa besar kekuatan hubungan yang terjai antara dua variabel atau lebih, maka studinya akan mengarah kepada hubungan.

Secara umum model regresi linier berganda dari data hasil pengamatan yang akan terjadi akibat variabel-variabel X1,X2,X3,....,Xk untuk populasi adalah :

Y = βo+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ ... + βkXk + µ ; k = 1, 2, 3,..., n

Dengan βo, β1, β2, ..., βk

Prinsip metode kuadrat terkecil ini adalah meminimumkan selisih kuadrat antara Y obserfasi dan Y dugaan. Model sampel regresinya adalah :

adalah koefesien atau parameter model yang nilainya tidak diketahui, sehingga nilainya diduga menggunakan statistik sampel dan µ merupakan error atau kesalahan yang tidak diketahui nilainya, model populasi regresi berganda diduga menggunakan metode kuadrat terkecil ( Least Square Method ).


(16)

Y = bo + b1X1 + b2X2 + ... + biXi

Keterangan :

Y = Variabel tak bebas ( dependent variable ) Xi = Variabel bebas ( independent variable ) bo = Penduga bagi βo intersep ( titik potong ) bi = Penduga bagi β1

Model regresi berganda untuk populasi ini dapat diduga berdasarkan model regresi linier ( simple regretion method) sebagai berikut :

Ŷ = bo + b1X1 + b2X2 + ... + biXi + e

Keterangan :

Ŷ : Nilai dugaan bagi variabel Y bo :Dugaan bagi parameter konstanta βo b1, b2,..., bi

1.7Sistematika Penulisan

: Dugaan bagi parameterkoefesien regresi βo,β1, β2, ..., βk

e : Kesalahan untuk sampel

Penulisan tugas akhir ini disusun secara sistematis, yang didalamnya dikemukakan bebarapa bab sebagai berikut :


(17)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada Bab ini akan di uraikan latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, lokasi penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Yang berisi tentang suatu tinjauan teori untuk diaplikasikan dalam pengolahan data yang tepat.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya perusahaan beserta struktur organisasinya.

BAB 4 : ANALISA DATA DAN EVALUASI

Pada Bab ini berisi tentang penganalisaan dan pengolahan data yang diperoleh hingga mendapatkan satu kesimpulan. Akan diuraikan hasil pengujian terhadap hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada Bab ini dicantumkan langkah-langkah pengolahan data yang didapat dengan menggunakan sistem komputerisasi.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang berupa suatu kesimpulan dari seluruh pembahasan yang didapat.


(18)

BAB 2


(19)

2.1 Pengertian Regresi

Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galtom. Menurut Galtom, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari satu variabel yaitu variabel tak bebas (

dependen variable ) pada satu atau lebih variabel yang menerangkan, dengan tujuan untuk

memperkirakan ataupun meramalkan nilai-nilai dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui. Variabel yang menerangkan sering disebut variabel bebas ( independent variable ).

2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk peramalan, dimana dalam model terdapat variabel bebas X dan variabel tak bebas Y. regresi linier yaitu menentukan satu persamaan dari garis yang menunjukkan hubungan antara variabel bebas dan variabel tak bebas, yang merupakan persamaan penduga yang berguna untuk menaksir atau meramalkan variabel tak bebas, untuk mempelajari hubungan-hubungan antara beberapa variabel, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Analisis regresi sederhana ( simple banalisis regresi ) 2. Analisis regresi berganda ( multiple analisis regresi )

Analisis regresi sederhana merupakan hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas ( independent variable ) dan variabel tak bebas ( dependent variable ). Sedangkan analisis regresi linier berganda merupakan hubungan antara tiga variabel atau lebih,yaitu satu variabel tak bebas ( dependen variable ) dan dua atau lebih variabel bebas (


(20)

2.3 Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana yaitu suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk persamaan antara variabel tak bebas tunggal dengan variabel bebas tunggal. Regresi linier sederhana hanya memiliki satu peubah bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y. Bentuk-bentuk model umum regresi sederhana yang ditunjukkan antara dua variabel, yaitu veriabel X sebagai variabel bebas dan variabel Y sebagai variabel takbebas adalah :

Yi = βo + βiXi +

ε

i

Keterangan :

Yi = Variabel tak bebas X = Variabel bebas

Βo = Intersep Y dari garis, yaitu titik dimana garis itu memotong sumbu Y Βi = Kemiringan Garis

ε

i = Kesalahan penduga

Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda adalah regresi yang menjelaskan hubungan antara peubah respon ( variabel dependent ) dengan factor-faktor yang mempengaruhi lebih dari satu penduga ( variabel independent ).


(21)

Regresi linier berganda hampir sama dengan regresi linier sederhana, hanya saja pada regresi linier berganda variabel penduga ( variabel bebas ) lebih dari satu. Tujuan dari analisa regresi linier berganda adalah untuk mengukur intensitas hubungan dua variabel atau lebuh dan membuat prediksi atau perkiraan nilai Y atas nilai X, regresi linier berganda juga berguna untuk mencari pengaruh dua penduga atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel penduga atau lebih terhadap variabel respon (variabel tak bebas), dengan demikin regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang menyertakan beberapa variabel sekaligus. Bentuk umum model regresi linier berganda untuk populasi adalah :

Yi = βo+ β1X1i + β2X2i + β3X3i + ... + βkXk + εi

Kererangan :

Yi = Pengamata ke i pada variabel tak bebas βo = Pengamatan ke i pada variabel bebas X1i = Parameter intersep

β1, β2, ..., βk

Ŷ = b

= Parameter koefesien regresi variabel bebas εi = Pengamatan ke i variabel kesalahan

Model diatas merupakan model regresi untuk populasi, tetapi apabila kita hanya mengambil sebagian ( berupa sampel) dari populasi secara acak dan tidak mengetahui regresi populasi, sehingga model regresi populasi perlu diduga berdasarkan model rehgresi sample, yaitu :


(22)

Keterangan :

Ŷ = Nilai dugaan bagi variabel Y Xk = Variabel bebas

bo = Dugaan bagi parameter konstanta βo

b1, b2,..., bi = Dugaan bagi parameter koefesien regresi βo, β1, β2, ..., βk k = 1, 2,…, n

Untuk mencari nilai b0, b1, b2,…, bk diperlukan n buah pasang data (x1, x2, …, xk, Yi ) yang didapat dari pengamatan. Bantuk data yang akan diolah ditunjukkan pada table berikut ini :

TABEL 2.1 Bentuk Umum Data Observasi

Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda

Dalam regresi linier berganda variabel ta bebas ( Y ) bergantung kepada dua atau lebih variabel bebas ( X ). Bentuk persamaan regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu :

Ŷ = bo + b1X1 + b2X2 + ... + bkX

Nomor Observasi

k

Respon (Yi

Variabel Bebas

) X1 X2 … Xki

1 Y1 X11 X21 … Xk1

2 Y2 X12 X22 … Xk2

. . . . … .


(23)

Dalam hal ini penulis mengunakan model regresi linier berganda dengan tiga variabel, yaitu satu variabel tak bebas ( dependen variabel ) dan tiga variabel bebas ( independent variable ). Sehingga bentuk persamaan regresi linier berganda yaitu :

Ŷ = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3+ εi

Untuk regresi linier berganda dengan tiga variabel bebas X1, X2, X3, akan ditaksir oleh

Ŷ = bo + b1X1 + b2X2 + b3X

Yi = b0 +b1

X1i +b2

X2i +b3

X3i

3

Untuk rumus diatas harus diselesaikan dengan empat variabel yang berbentuk :

( )

i i i i i

i

iX b X b X b X X b X X

Y 3 1 3 2 1 2 2 1 1 1 0 1

=

+

+

+

( )

YiX = b

X i +b

X iX i +b

X i +b3

X2iX3i

2 2 2 2 1 1 2 0 2

( )

2 3 3 3 2 2 3 1 1 3 0 3

YiX = b

X i +b

X iX i +b

X i

X i +b

X i

Dengan b0, b1, b2, b3

Y Y y dan X X x X X x X X

x1 = 11, 1 = 22, 2 = 33, = −

adalah koefesien yang ditentukan berdasarkan data hasil

pengamatan. Untuk , persamaan

liniernya menjadi :

3 3 2 2 1 1

0 bx b x b x

b

y= + + +


(24)

Koefesien determinasi yang dinyatakan dengan R² untuk menguji regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabelyaitu untuk mengetahui keragaman proporsi total dalam variabel tak bebas ( Y ) yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas ( X ) yang ada didalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka R² akan di tentukan dengan rumus :

(

)

(

)

2

2 2

1

− − −

=

Y Y

Y Y

R atau

JKtotal JKres R2 =1−

Dinama :

JKres = Jumlah kuadrat residu JKtotal = Jumlah kuadrat total = (Yˆ−Y)2 +(YYˆ)2

=

(YY)2

Koefsien Korelasi

Untuk mengukur kuat tidaknya antara variabel bebas dan tak bebas, ditinjau dari besar kecilnya nilai koefesien korelasi ( r ). Makin besar nilai r maka makin kuat hubungannnya dan sebaliknya makin kecil nilai r maka makin lemah hubungannya.

Untuk hubungan empat variabel X1, X2, X3 dan Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


(25)

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− = 2 2 2 1 2 1 1 1 1 i i i i y Y Y n X X n Y X Y X n r

2. Koefesien korelasi antara X2

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− = 2 2 2 2 2 2 2 2 2 i i i i y Y Y n X X n Y X Y X n r dan Y

Uji Regresi Linier Ganda

Uji Regresi Linier Ganda perlu dilakukan karena untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel tak bebas.

Pada dasarnya pengujian hipotesa tentang parameter koefesien regresi secara keseluruhan atau pengujian persamaan regresi dengan menggunakan statisstik F yang dirumuskan sebagai berikut :

) 1 ( − − = k n JKres k JKreg F

dengan :

F = Statistik F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan V1 = k dan V2 = n-k-1


(26)

JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi =

(Yˆ−Y)2 Dengan derajat kebebasan (dk) = k

JKres = Jumlah Kuadrat Residu ( sisa ) =

( )

YYˆ 2

Dengan derajat kebebasan ( dk ) = n-k-1

Dalam pengujian persamaan regresi terutama menguji hipotesa tentang parameter koefesien regresi secara keseluruhan melibatkan intersep serta k buah variabel penjelas sebagai berikut :

Yi = βo + β1X1i + β2X2i + ... + βkX

=

k

Dengan persamaan penduganya :

bo + b1X1 + b2X2 + ... + bkXk

Dimana b0, b1, b2, b3, …, bk merupakan penduga bagi parameter β0, β1, β2, ..., βk

a. H

.. Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pengujian hipotesa ini adalah sebagai berikut :

0

H

: Minimal satu parameter koefesien yang sama dengan 0 ( nol ) 1

b. Pilih taraf nyata α yang diinginkan

: Minimal satu parameter koefesien yang tidak sama dengan 0 ( nol )

c. Hitung statistic Fhit dengan menggunakan salah satu dari formula diatas. d. Keputusan : tolak H0

: terima H

jika Fhit > Ftab ; n-k-1 0 jika Fhit < Ftab ; k-n-1


(27)

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Ringkas Dan Perkembangan Perusahaan

Sebagai Negara produsen minyak kelapa sawit bernomor dua dunia setelah Malaysia, Indonesia memiliki luas areal pertanaman kelapa sawit 2.957.072 hektar, seperti yang dilaporkan oleh Ditjen Perkebunan pada tahun 1999.


(28)

PT. Padang Palma Permai merupakan perusahaan swasta yang didirikan pada tahun 1977. PT. Padang Palma Permai merupakan cabang dari PT. Minamas Gemilang Plantations Group yang bertempat di Jakarta. Pada awalnya perusahaan ini dimiliki oleh warga Negara Indonesia yang bernama H. Ramli Mahmud, dan kemudian berpindah tangan atau dibeli oleh orang Malaysia yang bernama H. Rusli.

PT. Padang Palma Permai secara administrasi masuk kedalam wilayah Kecamatan Karang Baru, kabupaten Aceh Tamiang dengan ketinggian 25 – 100 m dari permukaan laut. Perkebunan ini berjarak 30 Km dari Kota Langsa dan 4 Km dari kota Kuala Simpang.

Perkebunan PT. Padang Palma Permai yang berkantor pusat di kebun Tamiang Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, dan merupakan cabang dari PT. Minamas Gemilang Plantations Group yang bertempat di Jakarta. Perusahaan perkebunan PT. Padang Palma Permai yang telah berdiri selama lebih kurang 31 tahun. Perusahaan perkebunan kelapa sawit, dalam satu Perseroan Terbatas ( PT ) biasanya terdiri dari beberapa unit usaha, PT. Padang Palma Permai yang terdiri dari 3 unit usaha yaitu sebagai berikut :

1. Kebun Tamiang

2. Kebun Batang Ara, dan

3. 1 unit Pabrik Tamiang sebagai industri pengelola hasil perkebunan 4. Pemuliaan bibit unggul

Luas pertanaman kelapa sawit di Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 2000 mencapai 68.366 hektar (Aceh dalam angka, 2000) yang penyebarannya meliputi


(29)

Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Pidie. Peningkatan luas arela pertanaman kelapa sawit yang diiringi kemajuan agro industri pengolahan minyak kelapa sawit mentah dapat memberikan kontribusi besar terhadap perolehan devisa negara.

Kantor pusat PT. Padang Palma Permai terdapat ditengah Kebun Tamiang yang berjarak 3 km dari jalan raya lintas Sumatra. Letak Perkebunan ini berbatasan dengan :

1. Sebelah utara berbatasan dengan kampung hutan pree 2. Sebelah selatan berbatasan dengan kampung tinjau 3. Sebelah barat laut berbatasan dengan kampung alur sali 4. Sebelah timur laut berbatasandengan kampung mandailing 5. Sebelah tenggara berbatasan dengan kampung tanah terban

PT. Padang Palma Permai terbagia atas dua bagian, yaitu : 1. Kebun Tamiang

2. Kebun Batang Ara

Kebun tamiang terdiri atas dua divisi, yaitu divisi I dan divisi II, begitu juga dengan Kebun Batang Ara, memiliki dua divisi yaitu divisi II dan divisi III. Pada tugas akhir ini penulis hanya meneliti pada Kebun Tamiang saja.

PT. Padang Palma Permai kebun tamiang termasuk daerah yang beriklim tropis, dimana hujan berlangsung antara bulan mei s\d desember, sedang musim kemarau berlangsung dari bulan januari s\d akhir bulan Desember.


(30)

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam rangka mencapai tujuan, baik Perusahaan Swasta, Negara maupun Departement, atau lembaga-lembaga, struktur organisasi memang peranan penting yang tidak dapat diabaikan.

Struktur organisasi disini adalah bagian atau kerangka yang terdiri dari bermacam-macam fungsi menurut pola tertentu yang menyatakan adanya urutan, peraturan, wewenang, dan tanggung jawab antara bagian yang ada dalam struktur organisasi.

Disamping pemberian tugas secara cepat,tanggung jawab yang saling bertentangan serta tanggung jawab rangkap harus dihindari, tetapi dalam hal pekerjaan dari dua bagian atau lebih saling melengkai sesuai dengan pembagian tanggung jawab yang telah ditetapkan menurut tingkat pekerjaan masing-masing. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penyelewengan-penyelewengan yang mungkin timbul didalam suatu perusahaan. Disamping itu struktur organisasi juga disebut sebagai alat kontrol yang diharapkan dapat membuat semakin meningkatkan dinamika pembangunan.

Dengan demikian, struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan fungsi departement atau pisisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungan antara satu dengan yang lainnya, dengan menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal sehingga dapat tercipta suatu team kerja yang kompak dalam mencapai suatu tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam struktur organisasi tersebut adalah :


(31)

1. Estate Manager/PP ( Menejer Perkebunan ) a. Membuat perencanaan perusahaan.

b. Menyusun kebijakan dan strategi perusahaan.

c. Memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan pada perusahaan perkebunan yang dipimpinnya.

d. Memberikan informasi, saran dan pertimbangan tentang situasi perkebunan yang dipimpinnya kepada bawahannya untuk dijadikan sebagai bahan dalam menetapkan kebijakan dan membuat keputusan

e. Membuat petunjuk teknis pelaksanaan dan pembinaan perkebunan. f. Membawahi seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahannya. 2. Asisten Kepala

a. Membantu Estate Manager melaksanakan tugasnya di bidang Perkebunan dalam melaksanakan tugasnya.

b. Membantu menangani urusan yang dilaksanakan oleh manager.

c. Memberikan masukan yang membangun kepada meneger untuk mengambil keputusan.

d. Melalaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

3. Kepala Tata Usaha ( KTU )

a. Melaksanakan penataan administrasi Kantor Perkebunan meliputi Administrasi Kepegawaian, Peralatan dan perlengkapan, Keuangan, Kearsipan, surat-menyurat.

b. Menyusun Rencana dan Program kerja Bagian Tatausaha, kebutuhan pegawai, sarana dan prasarana, rumah tangga dan anggaran pada lingkup perkebunan.


(32)

c. Mengumpulkan bahan dan petunjuk tentang Bagian Tata Usaha

d. Melakukan pengawasan dan Pengendalian secara administratif terhadap pelaksanaan kegiatan atas dasar Perencanaan dan Program Kerja.

e. Membuat Inventarisasi barang bergerak maupun barang tidak bergerak dan melaporkannya secara berkala.

f. Membuat penataan Administrasi Kepegawaian, meliputi : Perencanaan Naik Pangkat, Perencanaan kenaikan Gaji Berkala, Daftar Urutan kepangkatan, Daftar Nominatif Pegawai, dan lain-lain yang menyangkut Kepegawaian. g. Membina, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan Tugas bawahannya. h. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

i. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

4. Asisten Traksi

Asisten traksi bertugas mengepalai bagian angkutan kelapa sawit dan menangani segala urusan angkutan kelapa sawit, baik kerusakan kendaraan, dan sebagainya.

5. Asisten Divisi

Bertanggung jawab dan mengkoordinir terhadap segala aktifitas yang berlangsung di suatu divisi, baik itu pemanenan, maupun pemupukan dan sebagainya.

6. Kepala Seksi ( KASI )

Mengkoordinir setiap bagian yang terdapat dalam organisasi kantor perkebunan dan memberikan masukan yang bersifat membangun dalam mengambil keputusan.


(33)

Kepala Bangunan bertanggung jawab penuh terhadap bangunan-bangunan yang terdapat di Kebun Tamiang PT. Padang Palma Permai seperti kantor, pabrik, gudang dan bangunan lain yang masuk dalam ruang lingkup perusahaan. Baik itu kerusakan maupun renovasi kembali.

8. Mandor Semprot

Mandor semprot bertugas untuk mengawasi buruh dalam penyemprotan racun dan pemupukan tanaman.

9. Mantri Hama

a. Membuat racikan secara kimia dalam rangka membasmi hama tanaman. b. Mendeteksi hama apa yang terdapat pada tanaman kelapa sawit.

c. Melakukan perintah dari atasan

10.Mantri Sensus

Menyusun Data Statistik tanaman kelapa sawit, Data Potensi dan data-data lainnya.

11.Mantri Buah

Mengadakan penelitian / pemeriksaan dan penyelidikan di laboraturium tentang mutu buah.

12.Mantri Tanaman

Menganalisia tanaman kelapa sawit, dalam rangka memastikan apakah tanaman kelapa sawit tersebut tumbuh dengan sehat atau tanaman tersebut diserang hama.


(34)

13.Kantor Besar 1. Pembukuan

a. Mengumpulkan jurnal-jurnal pembukuan seluruh kebun, kantor besar dan kantor-kantor cabang.

b. Pengelompokan post pembukuan/jurnal dan penomoran. c. Menyusun laporan bulanan, semesteran dan lain-lain.

d. Melakukan Penataan Surat menyurat Kearsipan,agendaris dan Distribusi Surat. e. Melaksanakan dan membuat administrasi Kepegawaian meliputi ; absensi,

surat-menyurat, kearsipan dll.

2. Kasir

a Membuat dan menyusun Daftar Gaji Pegawai.

b Mempersiapkan permintaan, penyediaan dan keuangan. c Menyelenggarakan Administrasi Keuangan.

d Menata, memeriksa administrasi Keuangan

e Mengawasi dan mengendalikan Pembayaran Gaji dan pengeluaran lainnya. f Membuat laporan Keuangan dan Kepegawaian secara berkala.

g Menyelenggarakan Administrasi Keuangan.

h Membuat program kerja dan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan. i Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.

3. Personalia

a Mengatur dan menyelesaikan hal yang berhubungan dengan cuti, promosi, mutasi, pensiun, kenaikan gaji dan pinjaman lembur staff, karyawan dan buruh. b Mendokumentasikan kartu dan berkas staff dan karyawan.


(35)

c Mengangkat staff, karyawan dan buruh.

4. Pay-roll ( Daftar Upah )

a. Membuat daftar upah buruh

b. Membuat daftar upah bagi setiap orang yang terlibat dalam perusahaan perkebunan.

5. Administrasi Tanaman

a. Mempersiapkan permintaan, penyediaan dan keuangan untuk kebutuhan tanaman kelapa sawit

b. Melakukan pembayaran atas semua pembelian yang dilakukan perusahaan untuk kebutuhan tanaman kelapa sawit

c. Menyelenggarakan kas kecil untuk kebutuhan tanaman

d. Membuat laporan keuangan mingguan maupun bulanan yang telah berlangsung diperusahaan, hanya bagian tanaman kelapa sawit saja

e. Mengurus hal-hal yang berhubungan dengan tanaman kelapa sawit.

6. Operator Komputer

a. Input Penerimaan & pengeluaran Stock BAE b. Laporan Stock Bulanan BAE

c. Membuat Laporan Agronomi / Manager Report TME d. Membuat Laporan Manager Metting TME / BAE

e. Membuat Laporan Blok Harvesting System TME / BAE f. Membuat Laporan EPE TME / BAE


(36)

h. Menyiapkan Laporan untuk Riset

i. Membuat Laporan Performance Evaluation TME / BAE j. Membuat Laporan Aktualisasi Pemupukan

k. Membuat Draft Budget TME / BAE l. Menyiapkan laporan yang diperlukan Q;A m. Membuat Laporan Metting SOU

n. Membuat Laporan OPR / Meja Miring

o. Membuat Laporan Grading TME, BAE dan BSE p. Membuat Laporan Pemeriksaan Lapangan q. Menyiapkan Data Kunjungan

r. Membuat Laporan PA

s. Membuat Format yang diperlukan Divisi t. Menerima Tugas yang diberikan atasan u. Melakukan Perawatan Komputer

7. Kirani Produksi

Bertugas untuk memetik buah atau memanen kelapa sawit yang sudah tua atau sudah cukup umur untuk dipanen.

14.Kepala Poliklinik

Menangani Pengobatan staff , karyawan dan buruh perusahaan PT. Padang Palma Permai bila ada yang terserang penyakit pada saat jam kerja. Bertanggung jawab penuh untuk pengobatan semua orang yang terlibat dalam perusahaan perkebunan itu, baik istri, suami dan anak staff, bahkan buruh perkebunan tersebut.


(37)

Bertanggung jawab penuh terhadap keamanan kantor dan pabrik

16.Kepala Bengkel

Bertanggung jawab atas mesin pabrik, jika ada kerusakan maka kepala bengkel mempunyai tanggung jawab penuh untuk memperbaiki kerusakan itu. Bukan hanya mesin, namun kendaraan atau angkutan kelapa sawit juga demikian.

17.Mandor 1

Mengawasi proses pemanenan kelapa sawit.

18.Mandor Traksi

Mandor traksi bertugas mengawasi jalannya proses pengangkutan kelapa sawit mulai ndari lokasi pemanenan sampai ke pabrik.

19.Kerani Divisi

Bertugas sebagai penjaga kebun pada suatu divisi.

20.Kerani Traksi

Kerani traksi bertugas sebagai tenaga angkutan kelapa sawit yang telah dipanen mulai dari lapangan atau tempat pemanenan sampai ke pabrik.

21.Kepala Gudang

Adapun tugas kepala gudang adalah bertanggung jawab terhadap barang-barang yang terdapat di dalam dudang pabrik.


(38)

3.3.1 Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan fungsinya, maka tujuan perusahaan PT. Padang Palma Permai adalah turut melaksanakan dan menjunjung kebijaksanaan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dan bidang sub sektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan menumpuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat berdasarkan pada asas :

1. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan bidang perkebunan bagi pendapatan nasional melalui upaya peningkatan produksi dan memasarkan dari berbagai jenis komoditi perkebunan untuk kepentingan konsumsi dalam negeri. 2. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada

umumnya, serta meningkatkan taraf hidup petani dan karyawan pada khususnya. 3. Memelihara kelestarian sumber daya alam, lingkungan air dan kesuburan tanah.

3.3.2 Visi Perusahaan

Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan perkebunan yang paling efisien dengan memberikan strategi yang meliputi :

1. Efisiensi operasi dan biaya

2. Pengembangan secara terus menerus dalam program penelitian, pengembangan serta produksi kelapa sawit dan CPO.

3. peluasan perkebunan dan meningkatkan kapasitas produksi


(39)

Misi perusahaan meliputu 4 P yaitu :

1. Proces ( pelaksanaan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien )

2. People ( usaha pengembangan SDM secara internal maupun eksternal )

3. plant ( pmeliharaan lingkungan )

4. profit ( pencapaian keuntungan agar usaha dapat terus berjalan )

3.4 Kegiatan dan Jaringan Kerja Perusahaan

3.4.1 Kegiatan Perusahaan

Melalui kegiatannya sejak tahiun 1977, tampak perusahaan ini terus berkembang pesat terbukati dengan adanya pabrik begitu juga dengan bidang usaha. Pengelola organisasi yang baik merupakan faktor berhasilnya perusahaan ini. Adapun bentuk kegiatan tang perusahaan ini lakukan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Operasional Perkebunan

Adapun pencatatan yang dilaksanakan pada perkebunan meliputi pencataan atas kegiatan pembibitan, penanaman, pembudidayaan, dan perawatan kebun ( estae ), secara umum proses inti kegiatan operasional adalah sebagai berikut :


(40)

Pada prinsipnya, pencataan aspek keuangan dan akuntansi atas tanaman perkebunan dibedakan menjadi tanaman belum menghasilkan. Lahan yang belum menghasilkan merupakan lahan dimana atas tanaman yang ada pada lahan tersebut belum dilakukan penanaman hasil perkebunan dan seluruhnya biaya yang dikeluarkan untuk lahan tersebut yang terjadi sejak saat penanaman sampai saat tanaman tersebut siap untuk menghasilkan secara komersial dikapitalisasikan.

Biaya tersebut antara lain : biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan, perawatan pembudidayaan, alokasi biaya tidak langsung berdasarkan luas hektar, dan kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan dalam pendanaan. Pada saat tamanan siap untuk menghasilkan maka direklasifikasikan menjadi tanaman telah menghasilkan ( Mature Field ) merupakan lahan dimana atas tanaman yang ada telah dapat menghasilkan secara komersial. Tanaman menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehannya yaitu kapitalisasi atas semua biaya yang dikeluarkan sampai tanaman tersebut dapat menghasilkan perdikurangi akumulasi hasil penyusutan atas dilai kapitalisasi. Costper hektar adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pengolahan lahan pada setiap jenis tertentu.

Pembibitan ( Nursery )

Persiapan lahan & penanaman ( Planting & replanting)

Perawatn & pmbudidayaan ( Upkeep & Cultivation )

Pemanenan ( Crop Reception) Pengolahan

( Process at Factory )

Hasil olahan pabrik ( Finished Good )


(41)

Kegiatan menghasilkan bibit/kecambah sebagai bibit tanaman yang akan ditanam pada kebun pembibitan (nursery) dihasilkan ileh bagian penelitian dan pengembangan bibit ( Research Station & Seed Processing Unit ) yang mempunyai tugas untuk menyediakan antara lain bibit untuk perkebunan kelapa sawit pada perusahaan.

2. Produk yang dihasilkan

PT. Padang Palma Permai hanya mengolah kelapa sawit menjadi minyak setengah jadi dengan kata lain perusahaan tersebut hanya mengolah adalah hanya mengolah kelapa sawit hinggga menjadi minyak mentah ( CPO ).

3. Penjualan

PT. Padang Palma Permai adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahan minyak setengah jadi. Oleh karena itu perusahaan ini selalu

melakukan transaksi penjualan. Penjualan yang terjadi dalam perusahaan ini hanya melakukan penjualan lokal saja.

3.4.2 Jaringan Kerja Perusahaan

PT. Padang Palma Permai berkantor di Kebun Tamiang. Semua kegiatan yang berlangsung di kontrol melalui kantor pusat. PT. Padang Palma Permai merupakan kantor cabang dari PT. Minamas Gemilang Plantations Group. Adapun keseluruhan PT yang bergabung dalam PT. Minamas Gemilang Plantations Group adalah sebagai berikut :


(42)

2. PT. Laguna Mandiri, di Banjar Masin.

3. PT. Langgeng Muara Makmur, du Banjar Masin. 4. PT. Krifatama Lancar, sampit, Kalimantan Tengah. 5. PT. Aneka Inti Persada, di Kalimantan Tengah. 6. PT. Bhumireksa Nusasejati, Indragiri Hilir, di Riau. 7. PT. Tunggal Mitra Plantations, Rokan Hilir, di Hilir.

8. PT. Padang Palma Permai, Karang Baru. Kabupaten Aceh Tamiang. 9. PT. Perkasa Subur Sakti, Peurlak, Aceh Timur.


(43)

BAB 4

ANALISA DAN EVALUASI

4.1 Data yang Diperoleh

Pada dasarnya data merupakan alat bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan suatu persoalan. Keputusan dikatakan baik jika pengambilan keputusan tersebut didasarkan atas data yang baik. Salah satu dari kegunaan data yaitu untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan atau permasalahan.

Untuk mengetahui gambaran keadaan atau permasalahan hasil produksi kelapa sawit, penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan permaslahan tersebut. Data yang diperoleh dari perusahaan perkebunan PT. Padang Palma Permai yaitu data hasil produksi kelapa sawit serta faktor-faktor yang mempengaruhinya diantaranya luas tanah dan curah hujan pada divisi 1 dan 2.

Tabel 4.1 Data yang akan diolah Tahun Hasil Produksi

(ton)

Luas Tanah (ha)

Curah hujan (mm)


(44)

1999 26366,03 1456,14 2443

2000 19699,13 1456,14 2310

2001 26307,22 1456,14 2724

2002 26538,91 1443,34 1301

2003 26855,32 1418,99 2210

2004 21728,55 1418,99 1612

2005 32152,18 1408,25 1722

2006 29246,33 1408,25 2655

2007 22509,79 1408,25 1923

4.2 Persamaan Regresi Linier Ganda

Untuk mencari persamaan regresi, terlebih dahulu kita menghitung koefesien-koefesien regresinya dan mencari pengadaan suatu variabel dengan variabel lain.

Tabel 4.2 Nilai-Nilai Koefisien

Tahun Yi X1i X2i ( X1i)² ( X2i)²

1998 25.020,25 1456,14 2088 2.120.343,70 4.359.744 1999 26.366,03 1456,14 2443 2.120.343,70 5.968.249 2000 19.699,13 1456,14 2310 2.120.343,70 5.336.100 2001 26.307,22 1456,14 2724 2.120.343,70 7.420.176 2002 26.538,91 1443,34 1301 2.083.230,36 1.692.601 2003 26.855,32 1418,99 2210 2.013.532,62 4.884.100 2004 21.728,55 1418,99 1612 2.013.532,62 2.598.544 2005 32.152,18 1408,25 1722 1.983.168,06 2.965.284 2006 29.246,33 1408,25 2655 1.983.168,06 7.049.025 2007 22.509,79 1408,25 1923 1.983.168,06 3.697.929

Total 256.423,71 14.330,63 20.988 20.541.175 45.971.752

X1i. X2i X1i.Yi X2i.Yi ( Yi )²

3.040.420,32 36.432.986,84 52.242.282,00 626.012.910,06 3.557350,02 38.392.630,92 64.412.211,29 695.167.537,96 3.363.683,40 28.684.691,16 45.504.990,30 388.055.722,76 3.966.525,36 38.306.995,33 71.660.867,28 692.069.824,13 1.877.785,34 38.304.670,36 34.527.121,91 704.313.743,99 3.135.967,90 38.107.430,53 59.350.257,20 721.208.427,14


(45)

2.287.411,88 30.832.595,16 35.026.422,60 472.129.885,10 2.425.006,50 45.278.307,49 55.366.053,96 1.033.762.678,75 3.738.903,75 41.186.144,22 77.649.006,15 855.347.935,45 2.708.064,75 31.699.411,77 43.286.326,17 506.690.645,84

30.101.119,22 367.225.863,77 539.025.538,86 6.694.759.311,20

Keterangan :

Yi = Hasil Produksi Kelapa Sawit X1i = Luas Tanah

X2i = Curah Hujan n = Banyak Data

Dari tabel 4.2 diperoleh : ΣYi = 256.423,71

ΣX1i = 14.330,63 ΣX2i = 20.988

ΣX1iX2i = 30.101.119,22

Σ( X1i= 20.541.175

Σ( X2i)² = 45.971.752

ΣX1i.Yi = 367.225.863,77

ΣX2i.Yi = 539.025.538,86 Σ( Yi )² = 6.694.759.311,20


(46)

Dari data diatas didapat persamaan sebagai berikut : ΣYi = b0 + b1 Σ X1i + b2 Σ X2i

ΣYiΣXi = b0Σ X1i + b1 Σ (X1i)² + b2 Σ X1i X2i

ΣYiΣX2i = b0Σ X2i + b1 Σ X1i X2i + b2 Σ (X2i)²

Kemudian kita subsitusikan nilai-nilai yang bersesuaian, sehingga diperoleh persamaan : 6.694.759.311,20 = 10 b0 + 14.330,63 b1 + 20.988 b2

367.225.863,77 = 10 b0 + 20.541.175 b1 + 30.101.119,22 b2 539.025.538,86 = 10 b0 + 30.101.119,22 b1 + 45.971.752 b2

Setelah persamaan diatas diselesaikan, maka didapat koefesien : b0 = 110892,9

b1 = -61,251 b2

2 2 1 1

ˆ b b X b X

Y = o + +

= 1,203

sehingga diperoleh persamaan regresinya sebagai berikut :

2 1 1,203

251 , 61 9 , 11089

ˆ X X

Y = − +

4.3 Analisa Residu

Untuk mengetahui seberapa besar adanya penyimpangan hasil produksi kelapa sawit yang sebenarnya terhadap hasil produksi kelapa sawit yang diperkirakan, maka dihitung :


(47)

Tabel 4.3 Penyimpangan nilai sebenarnya dengan nilai perkiraan

Yi

( )

YYˆ

25.020,25 24214,189 806,061

26.366,03 24641,798 1724,232

19.699,13 24481,799 -4782,669

26.307,22 24979,941 1327,279

26.538,91 24051,985 2486,925

26.855,32 26636,974 218,346

21.728,55 25917,580 -4189,03

32.152,18 26707,745 5444,435

29.246,33 27830,144 1416,186

22.509,79 26949,548 -4439,758

256.423,72 256.411,703 12,007

( )

2

ˆ Y

Y

( )

Yˆ−Y

( )

Yˆ−Y 2

649.734,336 -1.428,182 2.039.703,825

2.972.975,990 -1.000,573 1.001.146,328

22.873.922,764 -1.160,572 1.346.927,367

1.761.669,544 -662,43 438.813,505

6.184.795,956 -1.590,386 2.529.327,629

47.674,976 994,603 989.235,128

17.547.972,341 275,209 75.739,994

29.641.872,469 1.065,374 1.135.021,760

2.005.582,787 2.187,773 4.786.350,700

19.711.451,099 1.307,177 1.708.711,709

103.397.652,260 -12,007 16.050.977,945


(48)

( )

1 ˆ 2 12 . − − − =

k n Y Y

Sy i i

Dimana :

( )

− 2

ˆ

i i Y

Y = 103.397.652,260

n = 10

k = 2

Sehingga :

( )

1 ˆ 2 12 . − − − =

k n Y Y

Sy i i

7 260 , 652 . 397 . 103 = = 14.771.093,18

Ini berarti rata-rata hasil produksi kelapa sawit yang sebenasrnya akan menyimpang dari rata-rata hasil produksi yang diperkirakan sebesar 14.771.093,18 ton.

4.4 Koefesien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh luas tanah dan curah hujan terhadap hasil produksi kelapa sawit, maka akan dilakukan perhitungan sebegai berikut :


(49)

(

)

(

)

2

2 2 1

− − − = Y Y Y Y

R atau

JKtotal JKres R2 =1−

JKtotal = JKreg + JKres

(

)

(

)

2

(

)

2

ˆ ˆ

ˆ

YY = YY + YY

= 16.050.977,945 + 103.397.652,260

= 119.448.630,204

Sehingga :

(

)

(

)

2

2 2 ˆ 1

− − − = Y Y Y Y R 204 , 630 . 448 . 119 260 , 652 . 397 . 103 1

2 = −

R

= 1−0,866

= 0,134

Dari perhitungan diatas diperoleh koefesien determinasinnya ( R ) sebesar. 0,134. Jadi koefesien korelasinya ( R ) sebesar 0,367 yang berarti 36,7% hasil produksi dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut, sedangkan, sedangkan 63,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.


(50)

Untuk mengukur besarnya variabel tak bebas terhadap variabel bebas, dapat dilihat dari besarnya koefesien korelasinya, yaitu :

1. Koefesien korelasi antara hasil produksi kelapa sawit dengan luas tanah ( X1 dan Yi

}

{

}

{

∑ ∑

− = 2 2 2 1 2 1 1 1 1 ) ( ) ( ) )( ( i i i i y Y Y n X X n Y X Y X n r

) yaitu :

(

) (

)(

)

(

) (

)

{

2

}

{

(

) (

)

2

}

71 , 423 . 256 20 , 311 . 759 . 694 . 6 10 62 , 330 . 14 582 , 174 . 541 . 20 10 71 , 423 . 256 63 , 330 . 14 77 , 863 . 225 . 367 10 − − − =

(

) (

)

{

205.411.745,817 205.366.956,2

}(

{

66.947.589.793,647

) (

65.753.121.101,554

)

}

560 , 368 . 713 . 674 . 3 75 , 637 . 258 . 672 . 3 − − − =

(

44789,617

)(

1.194.468.692,093

)

814 , 730 . 454 . 2 − = 13 10 349979524 , 5 814 , 730 . 454 . 2 × − = 42 , 7314355 814 , 730 . 454 . 2 − = 336 , 0 − =

Ini menunjukkkan bahwa luas tanah yang menurun mengakibatkan hasil produksi kelapa sawit juga menurun.

2. Koefesien korelasi antara curah hujan dengan hasil produksi kelapa sawit ( X2 dan Yi ) yaitu :

}

{

{

∑ ∑

− = 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( i i i i y Y Y n X X n Y X Y X n r


(51)

(

) (

)(

)

(

) (

)

{

2

}

{

(

)(

)

2

}

71 , 423 . 256 20 , 311 . 759 . 694 . 6 10 988 . 20 752 . 971 . 45 10 71 , 423 . 256 988 . 20 86 , 538 . 025 . 539 10 − − =

(

) (

)

(

19.221.376

)(

1.194.468.692,093

)

432 , 5381820909 . 600 , 388 . 255 . 390 . 5 − = 0951600 2295933185 166 , 479 . 434 . 8 = 6 , 151523370 166 , 479 . 434 . 8 = 056 , 0 =

Ini menunjukkan bahwa curah hujan yang menurun tidak mengakibatkan hasil produksi kelapa sawit menurun.

4.6 Uji Regresi Linier Berganda

Uji ini berguna untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel tak bebas, maka kita melakukan uji F dengan menggunakan statistik F.

a. Hipotesa yang digunaka adalah: H0: β1 = β2 = 0

H1 : β1 = β2

b. Taraf nyata yang digunakan adalah sebesar : ≠ 0


(52)

c. Uji Statistik dengan rumus: ) 1 ( − − = k n JKres k JKreg F

Sehingga diperoleh :

(

10 2 1

)

260 , 652 . 397 . 103 2 945 , 977 . 050 . 16 − − = F 18 , 093 . 771 . 14 973 , 488 . 025 . 8 = F = 0,543

Dalam hal ini tingkat keyakinan ( confidence level ) sebesar 95% atau taraf nyata ( significant level ) sebesar 5%, maka dari tabel distribusi F, diperoleh nilai F test atau F tabel untuk pembilang ( v1 ) sebesar 2 dan penyebut ( v2

d. Keputusan

) sebesar 7 adalah 4,74.

Dengan membandingkan nilai F hitung atau F tabel yang diperoleh dengan nilai F hitung yang telah dihitung, maka diperoleh

Fhitung = 0.543 Ftabel = 4.74

Terima H karena Fhitung < F e. Kesimpulan

tabel

Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara curah hujan dan luas tanah terhadap hasil produksi kelapa sawit.


(53)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi system adalah tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming dengan menggunakan perangkat lunak ( software ) sebagai implementasi ataupun prosedur untuk menyelesaikan desain system, yang mana dalam hal ini implementasi system digunakan untuk menganalisa data-data yang dianggap mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit di Kebun Tamiang PT. Padang Palma Permai (PPP).

Adapun implementasi system yang digunakan untuk menganalisa hubungan ataupun pengaruh hasil produksi kelapa sawit adalah SPSS. Diharapkan dengan menggunakan SPSS ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam hal pemahaman bentuk elemen dari lembar kerja SPSS, menganalisa data dan lembar kerja, kreasi dan modifikasi grafik, pedayagunaan fasilitas SPSS.

5.2 Pengertian SPSS

SPSS ( Statistical Product and Service Sollution ) merupakan suatu program software statistika yang ditujukan untuk menganalisis data dan ilmu social. SPSS pertama kali dibuat


(54)

pada tahun 1968 oleh tiga mahasiswa Stanford University, dan dioperasikan pada computer

main frame. Seiring dengan perkembangan software ini, SPSS sudah mampu memproses

data statistic pada berbagai bidang ilmu baik sosial maupun non sosial. Program ini dapat dioperasikan dalam system winfows sekitar tahun 1972. SPSS versi terakhir adalah SPSS versi 15.0.Pada penulisan tugas akhir ini digunakan SPSS versi 14.0 for windows.

5.3 SPSS 14.0

SPSS merupakan sebuah program aplikasi komputer yang memiliki kemampuan analisa statistika cukup tinggi dalam berbagi ilmu, terutama un tuk ilmu statistik. Program ini juga dapat menampilkan angka-angka hasil perhitungan statistik, grafik, tabel dengan berbagai model, baik variabel tunggal maupun variabel ganda.

SPSS 14.0 for windows menggunakan dua buah type windows, yaitu SPSS data editor dan output viewer. Data editor memiliki bentuk tampilan sejenis spreadsheet seperti pada excel yang digunakan sebagai fasilitas untuk mengisikan, menyunting, dan menampilkan isi dari data penelitian.

SPSS data editor memiliki dua spreadsheet ( lembar kerja ), yaitu sheet pertama dengan nama data view dan sheet kedua dengan nama variable view. Menu utama yang tersedia pada jendela data editor SPSS 14.0 for windows adalah File, Edit, View, Data, Tansform, Analyze, Graphs, Windows, Help.


(55)

5.4 Pengaktifan SPSS

Untuk mengaktifkan SPSS 14.0 for windows dengan menggunakan start menu program, maka dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Klik menu Start, pilih Program, Pilih item SPSS 14.0 for windows

Gambar 5.1 Tampilan Start Membuka Program SPSS 14.0 for windows

2. Maka akan muncul gambar sebagai berikut:


(56)

Dalam tampilan diatas terdapat dua jendela, yang pertama adalah SPSS data editor yang berguna untuk tempat memasukkan data, dan yang kedua adalah beberapa menu pilihan yang dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut dan bnerkaitan denganmanajemen data, seperti Syntax Editor, Output Navigator, dan Script.

5.5 Pemasukan Data

Setiap data yang akan dianalisis harus terlebih dahulu ditanpilkan dalam jendela data editor. Bila data sudah tersimpan dalam suatu file, baik file yang sudah mempunyai format SPSS maupun file yang mempunyai format aplikasi, dapat dibuka dalam SPSS. pemasukan data pada tulisan ini dilakukan dengan cara langsung, yakni mendefenisikan variablel terlebih dahulu, kemudian memasukkan data dengan langkah-langkah sebagi berikut : 1. Aktifkan variable view , kemudian isikan nama variable pada kolom Name, seperti

tampilan pada gambar 5.2

Gambar 5.3 Pendefenisian Data

Lalu akan muncul langkah-langkah berikut yang fungsinya adalah: 1. Name : Ketik nama variabel yang kita inginkan


(57)

2. Type : Sesuaikan tipe data sesuai dengan apa yang kita inginkan 3. Width : Digunakan untuk menentukan jarak /lebar kolom

4. Lebel : Ketikan nama sesuai dengan identitas dari nama variabel, nama variabel hanya tersiri dari 8 digit / karakter

5. Velue : Digunakan untuk mengisi penjelasan nama ( lebel ) pada variabel 6. Missing : Digunakan untuk penjelasan data yang hilang / rusak

7. Columns: Digunakan untuk menentukan lebar kolom

8. Align : Digunakan untuk menentukan letak pengisian data, apakah rata kiri, rata kanan, atau diletakkan ditengah-tengah kolom.

9. Measure: Digunakan untuk menentukan jenis data

2. Setelah pendefenisian dilakukan, maka pengisian data dilakukan dengan mengaktifkan terlebih dahulu Data View, kemudian masukkan semua input data yang terlibat dalam pembentukan analisis jalur dengan X1 sebagai luas lahan, X2 curah hujan. Kedua variabel tersebut dinyataka dengan variabel bebas, sedangkan untuk variabel tak bebasnya dinyatakan dengan Y yakni sebagai nilai Hasil Produksi. Semua hal diatas dapat lebih jelas dilihat pada gambar dibawah ini :


(58)

3. Detelah data diketik pada Data View, maka data tersebut disimpan ke dalam folder SPSS dengan nama file Tugas seperti tampilan dibawah ini :

Gambar 5.5 Tampilan Untuk Menyimpan Data 5.6 Pengolahan Data Dengan Persamaan Regresi

1. Tampilkan file yang akan ditentukan persamaan regresi pada jendela editor.

2. Pilih nemu Analyze, kumudian pilih sub menu Regresion, pilih Linier. Sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :


(59)

3. Setelah kotak dialog, kemudian sorot variabel yang menjadi variabel tidak bebas dan pindahkan ke kotak Variable Dependent. Demikian juga sorot variabel bebasnya dan pindahkan ke kotak Variable Independent.

Gambar 5.7 Kotak Dialog Linier Regression

4. Klik Statistics pada kotak dialog tadi, aktifkan Estimate, Model Fit dan Casewise

Diagnostics, kemudian klik Continiue untuk meneruskan, lalu klik OK.

Gambar 5.8 Kotak Dialog Linier Regression Statistics

5. Kemudian klik Plots pada kotak dialog linier regresi tadi, lalu aktifkan Produce all


(60)

Gambar 5.9 Kotak dialog Linier Regression Plots

6. Maka akan muncul output regresinya sebagai berikut :

Gambar 5.10 Tampilan Output Analisis Regresi

BAB 6


(61)

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Ternyata kedua variabel, yaitu luas tanah dan curah hujan mempuinyai pengaruh tidak nyata terhadap terjadinya kerudian atau penyimpangan hasil produksi kelapa sawit.

2. Hanya sekitar 36,7% hasil produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut, sedangkan 63,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

3. Dari dua variebel tersebut, ada dua variabel yang berkorelasi terhadap hasil produksi kelapa sawit, yaitu luas tanah (0.045) dan curah hujan (0.056) memiliki pengaruh yang rendah terhadap hasil produksi kelapa sawit.

4. Bahwa dari model persamaan regresi yang diperoleh adalah tidak signifikan.

5. Hasil analisis membuktikan bahwa tidak ada pengaruh antara curah hujan dan luas tanah terhadap hasil produksi kelapa sawit.

Saran

Dalam meningkatkan hasil produksi kelapa sawit bukan hanya dipengaruhi oleh luas tanah dan curah hujan saja, melainkan ada beberapa faktor lain yang juga sangat mendukung peningkatan hasil produksi kelapa sawit, seperti pemberian pupuk, bibit yang bagus, perawatan tanaman dan lahan secara intensif serta pembasmian hama yang dapat merusak tanaman tersebut. Oleh karena itu diharapkan petugas penelitian lebih memperhatikan faktor-faktor tersebut.


(62)

(63)

Sembiring, R.K. 1995. Analisis Regresi. Bandung : Badan Penerbit ITB

Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.

Dr. Purbayu Santosa, MS, Dkk. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Semarang : ANDI Yogyakarta.


(1)

3. Detelah data diketik pada Data View, maka data tersebut disimpan ke dalam folder SPSS dengan nama file Tugas seperti tampilan dibawah ini :

Gambar 5.5 Tampilan Untuk Menyimpan Data 5.6 Pengolahan Data Dengan Persamaan Regresi

1. Tampilkan file yang akan ditentukan persamaan regresi pada jendela editor.

2. Pilih nemu Analyze, kumudian pilih sub menu Regresion, pilih Linier. Sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :


(2)

3. Setelah kotak dialog, kemudian sorot variabel yang menjadi variabel tidak bebas dan pindahkan ke kotak Variable Dependent. Demikian juga sorot variabel bebasnya dan pindahkan ke kotak Variable Independent.

Gambar 5.7 Kotak Dialog Linier Regression

4. Klik Statistics pada kotak dialog tadi, aktifkan Estimate, Model Fit dan Casewise Diagnostics, kemudian klik Continiue untuk meneruskan, lalu klik OK.

Gambar 5.8 Kotak Dialog Linier Regression Statistics

5. Kemudian klik Plots pada kotak dialog linier regresi tadi, lalu aktifkan Produce all Particial Plots, kemudian klik Continiue, lalu klik OK untuk melihat hasilnya.


(3)

Gambar 5.9 Kotak dialog Linier Regression Plots

6. Maka akan muncul output regresinya sebagai berikut :

Gambar 5.10 Tampilan Output Analisis Regresi

BAB 6


(4)

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Ternyata kedua variabel, yaitu luas tanah dan curah hujan mempuinyai pengaruh tidak nyata terhadap terjadinya kerudian atau penyimpangan hasil produksi kelapa sawit.

2. Hanya sekitar 36,7% hasil produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut, sedangkan 63,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

3. Dari dua variebel tersebut, ada dua variabel yang berkorelasi terhadap hasil produksi kelapa sawit, yaitu luas tanah (0.045) dan curah hujan (0.056) memiliki pengaruh yang rendah terhadap hasil produksi kelapa sawit.

4. Bahwa dari model persamaan regresi yang diperoleh adalah tidak signifikan.

5. Hasil analisis membuktikan bahwa tidak ada pengaruh antara curah hujan dan luas tanah terhadap hasil produksi kelapa sawit.

Saran

Dalam meningkatkan hasil produksi kelapa sawit bukan hanya dipengaruhi oleh luas tanah dan curah hujan saja, melainkan ada beberapa faktor lain yang juga sangat mendukung peningkatan hasil produksi kelapa sawit, seperti pemberian pupuk, bibit yang bagus, perawatan tanaman dan lahan secara intensif serta pembasmian hama yang dapat merusak tanaman tersebut. Oleh karena itu diharapkan petugas penelitian lebih memperhatikan faktor-faktor tersebut.


(5)

(6)

Sembiring, R.K. 1995. Analisis Regresi. Bandung : Badan Penerbit ITB

Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.

Dr. Purbayu Santosa, MS, Dkk. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Semarang : ANDI Yogyakarta.