Manfaat Peramalan Jenis-jenis Peramalan

yang lalu. Jenis dari metode ramalan ini dapat dibagi menjadi beberapa metode, diantaranya adalah metode Pemulusan Smoothing, metode Box-Jenkins Arima dan metode Regresi.

2.4 Manfaat Peramalan

Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut. Waktu tenggang merupakan suatu alasan untuk perencanaan dan peramalan. Bila waktu tenggang ini besarnya nol atau sangat kecil, maka tidak dibutuhkan peramalan. Bila waktu tenggang tersebut panjang dan hasil yang diperoleh membutuhkan faktor- faktor yang menyatakan bahwa perencanaan dapat dibentuk memiliki peranan penting, maka peramalan terjadi atau dibutuhkan sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan. Kegunaan dari suatu peramalan dapat dilihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang terjadi pada saat pengambilan keputusan. Apabila keputusan yang diambil kurang tepat, sebaiknya keputusan tersebut tidak dilaksanakan. Pengambilan keputusan merupakan masalah yang selalu dihadapi karena peramalan berkaitan erat dengan pengambilan suatu keputusan. Baik tidaknya suatu peramalan sangat bergantung terhadap metode peramalan yang digunakan. Oleh karena itu, ketepatan dari metode yang dipakai sangat penting untuk dipertimbangkan. Walaupun demikian perlu diketahui bahwa suatu ramalan selalu ada unsur kesalahannya. Baik kesalahan ketika pengumpulan data maupun dalam pengolahan data. Sehingga yang penting adalah usaha bagaimana kesalahan itu diminimalisir. Dan pada akhirnya keputusan atau ramalan yang diperoleh baik untuk digunakan.

2.5 Jenis-jenis Peramalan

Jenis peramalan dapat dibedakan berdasarkan jangka waktu, ruang lingkup, dan metode yang digunakan. Jika ditijau dari jangka waktu, peramalan dapar dibedakan menjadi peramalan jangka pendek dan peramalan jangka panjang. Berdasarkan ruang lungkupnya, peramalan dibedakan menjadi peramalan mikro dan peramalan makro. Dan jika berdasarkan metode peramalan yang digunakan, peramalan dibedakan menjadi metode kualitatif dan metode kuantitatif. Menurut Makridakis 1999:19, peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi berikut: 1. Tersedia informasi tentang masa lalu 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam data numerik 3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut dimasa yang akan datang. Peramalan bertujuan mendapatkan peramalan atau prediksi yang bisa meminimumkan kesalahan dalam meramal yang biasanya diukur dengan mean squared error.

2.6 Langkah-langkah Peramalan